Kutukan Cinta Pertama

Suasana keributan Jay dan Bella di atas club car sejenak terlihat hening, dalam sapuan angin sepoi-sepoi, mereka harus kembali menelusuri jalan pulang perkebunan.

"Aku akan racun nanti kucing-kucing mu!" tiba-tiba Bella berkata dengan kesal sambil mengepal dua tangannya.

"Coba saja kalau kau berani, aku juga bisa meracuni Tantemu beserta pelanggan-pelanggan nasi gorengnya!" Jawab santai Jay tidak mau kalah dengan Bella.

Pertengkaran mereka belum juga berakhir.

"Darimana dia tau, kalau Tante jualan nasi goreng!" gumam polos Bella.

"Iiii!" Jerit kesal Bella merasa benar-benar sial bertemu dengan seorang Jay dalam hidupnya. Selain Dery, Jay adalah pria kedua yang membuat Bella geregetan setengah mati menghadapinya.

Jay tidak perduli, ia hanya tersenyum-senyum puas karena akhirnya berhasil membuat Bella marah besar hari itu.

"Memang sakit jadi orang miskin, sering sekali dipermainkan, tidak bisa bertindak, ibarat bola tendang sana sini, coba saja mama dan papa masih hidup aku pasti tidak akan bernasib buruk seperti ini!" jeritan hati Bella.

"Masih ada peliharaanku yang ketiga, berminat ingin melihatnya?"

"Tidak!!!" jawab cepat dan tegas Bella.

Namun Jay tidak perduli ia justru membelokkan club car nya dengan lihai ke suatu tempat dimana tidak semua orang tau tentang lokasi peliharaan pribadi milik Jay termasuk staf-staf di sana.

"Ini mau kemana lagi?" protes Bella.

"Aku sudah bilang masih ada hewan peliharaanku yang ketiga!"

"Hentikaaaan!" Jerit marah Bella.

Jay semakin melaju kencang.

"Jainuddin anak Pak belalang?" hentak geram Bella justru membuat Jay tertawa kekeh.

Jay tetap tidak peduli ia malah asyik menyetir sambil bersiul-siul.

"Aku akan melompat, jika kamu tidak memberhentikannya?" ancaman keras Bella.

"Lompat saja, yang patah nantikan tulangmu bukan tulangku!" jawab santai Jay.

"iiii, nih manusia, lahir dimana sih? Bandel banget?" gerutu Bella.

(meski sedikit ceroboh kadang-kadang Bella masih mau berpikir sebelum bertindak)

Tapi enggak ada salahnya juga aku melihat peliharaan si Jay yang ketiga, nanti aku akan viral kan biar tau rasa dia, hehehe!" gumam licik Bella.

Bella tiba-tiba malah riang gembira, tidak marah-marah lagi, gadis itu bernyanyi keras-keras di atas klub car hingga telinga Jay merasa kebisingan.

Bella mulai bertingkah pecicilan dengan duduk, berdiri, berpegangan pada tiang di pinggir seperti bergantung.

"Apa jangan-jangan kamu adalah keturunan putri kerajaan kera!" ucap geram Jay.

"Bukaaaan, tapi putri kerajaan gorila hah!" jawab Bella mendekati Jay dan memberikan nafas naganya.

"Pantas jelek dan nyusahin orang?" jawab kesal Jay.

"Kalau orangnya seperti kamu memang harus disusahkan," hendak judes Bella.

"Heh (hentak kerasa Jay), aku ini atasan kamu, gaji 20 juta gagal diklaim jika staf tidak memiliki attitude sedikitpun kepada atasannya, paham!" Jay mulai terlihat marah.

Bella langsung terdiam dengan hentakan suara Jay, ia tidak mau mendapatkan ampas saja selama menjadi staf Jay.

"Giliran duit saja kamu baru bisa tertib, dasar manusia?" keluh Jay.

"Iya tapi...!" Bella kembali ingin ngoceh.

Namun, Jay langsung memotongnya.

"Hah, menjawab lagi! Gaji kamu bakal gagal diklaim, jika kamu bersikap seperti ini, kau itu sudah tanda tangan kontrak kerja bersama Kavindra, artinya aku ini adalah atasanmu yang harus kau hormati, bukan kuda lumping mu!" Jawab kesal Jay yang merasa malu karena menjadi tontonan para stafnya pagi itu.

Bella terdiam kehabisan kata-kata.

***

Selain ingin membalaskan kekesalannya terhadap Bella, Alasan terbesar Jay ingin memperkenalkan Bella kepada hewan-hewan peliharaannya adalah ia masih penasaran dan ingin membuktikan ucapan leluhurnya yang mengatakan jika kehadiran Bella telah membuat rantai kutukan bergetar.

Teka-teki kutukan yang sudah melalui puluhan rengkarnasi generasi Raja, belum juga berhasil terpecahkan. Saat ini Jay kembali fokus ingin mencari misteri terlepasnya rantai mahkota Raja karena pemuda itu merasa ia sudah tidak memiliki waktu banyak sebagai generasi penopang kekuatan Raja yang terakhir.

Jay kembali masih penasaran ingin memperkenalkan Bella dengan hewan peliharaannya yang ketiga sebagai kepastian tentang gadis itu.

Di danau rawa ternak buaya milik Jay Kavindra, terdapat seekor jelmaan buaya putih tak kasat mata bernama Marcus, ia adalah penjaga sekaligus pengembala buaya-buaya disana, si pengembala gaib itu hanya dapat dilihat oleh Jay dan mata-mata tertentu saja.

Marcus dulunya adalah sosok ksatria hebat milik Raja Kavindra, kepiawaiannya dalam bertarung tidak terkalahkan. Ia merupakan ajudan terpercaya kavindra sekaligus pengawal setia Raja. Marcus dikutuk menjadi binatang tepatnya seekor buaya, akibat mendukung penuh hubungan asmara percintaan Raja dengan adik perempuannya sendiri.

*

Percakapan Jay Kavindra dengan Mercus saat berada di rawa;

"Sebenarnya, alasan para buaya berebutan menghampiri Tuan adalah karena mereka ingin berkenalan dengan gadis yang Tuan bawa bernama Bella Arunika, kami para buaya melihat gadis itu merupakan sosok seorang putri dari kerajaan terpandang, ia dianugerahi paras dan hati yang cantik sempurna versi makhluk. Mereka senang jika Tuan bersanding dengan putri secantik dan sebaik itu."

"Putri kerajaan terpandang? Apa maksudmu?" tanya Jay semakin penasaran.

*

Sayangnya, sang pengawal tidak mengetahui lebih dari sosok putri cantik itu sehingga mengundang rasa penasaran besar dan Jay masih ingin mencari tau tentang Bella kepada hewan peliharaan yang ketiga, ia yakin bisa menemukan jelas disana.

***

Tidak terasa club car Jay berhenti.

"Kita sudah sampai?" ucap Jay.

"Tempat apa ini?" tanya Bella melihat sebuah tebing berbukit, tidak terlalu tinggi, di atasnya ada goa buatan.

"Lihat saja nanti."

Jay begitu ahli menaiki tebing perbukitan itu karena terlihat sudah terbiasa. Sementara Bella masih tertatih merangkak takut terjatuh.

Tidak tega melihat Bella kesulitan, Jay mengulurkan tangannya hingga akhirnya ia berhasil mudah menaiki bukit yang tidak terlalu tinggi.

"Harusnya ada tangganya?" protes Bella.

"Ini bukan tempat wisata!" Jawab cepat Jay.

"Hem..!" (respon sebel Bella)

Saat memasuki Goa. Bella tidak ingin bertanya apapun kepada Jay. karena ia sudah terkagum-kagum dengan disain ukiran-ukiran purbakala yang melekat pada dinding goa. Sebuah ukiran arkeolog yang memiliki nilai seni tinggi.

"Ini buatan yah, wah bagus sekali?" puji Bella menyentuh senang permukaan ukiran purbakala itu. Gadis itu langsung pecicilan kesana kesini heboh sendiri melihat semua ukiran, sementara Jay hanya diam berdiri menyaksikan Bella yang terlihat kesenangan.

"Dimana Harley, kenapa dia lama sekali apa dia sedang mandi!" gumam Jay berusaha memanggil Hewan tak tak kasat mata itu dengan mode cara panggilnya yang tidak terdengar oleh telinga manusia.

*

Tiba-tiba terdengar suara keras menggelar.

"Haaaaaaaum!"

Seekor Harimau putih bersih, jantan, besar dan sangat buas, melompat keluar dari lubang persembunyian ibarat rumah manusia, lubang itu adalah kamar pribadinya.

Sontak Bella langsung menjerit terkejut dan ketakutan hingga ia tidak sadar jika tubuhnya sudah hinggap dalam gendongan Jay.

Jay pun terkejut dan hampir terjatuh, bukan karena mendengar suara sambutan selamat datang dari Harley melainkan terkejut, karena Bella sudah berada di dadanya dan tanpa disengaja bibir manis mereka bersentuhan.