NovelToon NovelToon
DEVANORA

DEVANORA

Status: tamat
Genre:Ketos / Teen School/College / Tamat
Popularitas:42.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mimah e Gibran

Keyra Alzein terpaksa mengubah penampilannya menjadi cupu, merelakan diri menjadi bahan bully-an di SMA Dirgantara demi misi kebebasan dan kejanggalan kematian saudara kembarnya yang bunuh diri satu tahun yang lalu.
Namun, siapa sangka ia malah jatuh cinta pada sosok Ketos seperti Devano.
Disaat Keyra yakin akan perasaannya, satu kenyataan pahit mengusik dimana ia tahu bahwa Devano adalah cinta pertama Arin.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Curhat ke mantan

Meskipun usaha Devano di mata Keyra belum cukup, tapi laki-laki itu sangat senang karena usahanya patut diacungi jempol. Keyra yang menurut Devano cuek kini mulai luluh. Keyra juga tak menolak saat Devano meraih tangannya, bahkan menggandeng jemari mungil itu dari masuk mall sampai keluar mall.

Sore menjelang, matahari perlahan turun berganti datangnya senja.

Mereka sudah siap di motor masing-masing.

"Gue langsung pulang ya? Le, lo anter aja maya!" ujar Aldo.

Leon mengangguk, ia tak mempermasalahkan jikalau Aldo tak ikut mengantar Maya sampai rumah. Makhlumi saja, pikirnya dari pada belibet. Toh ini kesempatan emas bagi Leon untuk menarik simpati Maya.

"Oke beres! Dev, lo duluan aja kalau mau anter Keyra! Kita misah disini, kan beda arah, gak papa kan Mae?" tanya Leon melirik Maya seolah minta respon gadis itu.

"Gimana lagi?" pasrah Maya.

"Jangan sedih gitu lah Mae, gak ada Aldo, Leon pun jadi! Ya kan? Liat tuh Leon, gak kalah cakep kok!" kelakar Devano langsung mendapat cubitan dari Keyra.

"Aduh sakit, Ra!"

Maya menggeleng, setelah berpamitan mereka pun pulang masing-masing.

Devano melajukan motornya kencang, hal itu berhasil membuat Keyra mengetatkan pegangannya di pinggang Devano.

Hingga tak butuh waktu lama bagi cowok itu untuk sampai di perumahan elite milik Bram.

"Makasih! Jaket lo gue bawa dulu gak apa-apa kan?" tanya Keyra. Sebar-bar apapun dia, tetap saja Keyra harus bertanggung jawab saat meminjam barang milik orang.

"Pake aja, gak dikembaliin juga gak apa-apa."

"Buat apa? Jaket gue banyak!" semprot Keyra.

"Ya kan kalau lo kangen gue bisa langsung pake jaket itu," kelakar Devano. Niat hati ingin mengajak gadis itu bercanda, tapi yang terjadi ia malah kena semprot.

"Kangen, Ck! Tiap hari juga ketemu," gerutunya sebal.

"Dasar bar-bar," batin Devano.

"Apa-apa? Lo pasti lagi ngebatin gue kan?" omelnya.

Padahal Devano hanya diam menatap gadis itu, kalau masalah membatin seharusnya Keyra tak akan tahu bukan?

"Enggak sayang!"

"Sayang-sayang, dasar buaya rawa!" Keyra memukul Devano dengan galak.

Devano kembali meledakkan tawanya.

"Udah gih masuk, ngomel mulu! Atau sebenarnya lo gak mau pisah sama gue," godanya tanpa ampun.

"Ck! Pede amat, amat aja gak pede kaya lo!" cibir Keyra, ia masuk lalu menghentakkan kaki layaknya pacar yang sedang ngambek.

Devano menggeleng-gelengkan kepala, lantas menatap lama pada bangunan tinggi megah dua lantai yang terlihat dari luaran gerbang itu.

Mendadak hatinya galau, mendadak hatinya bergemuruh. Lantas segera melajukan motornya meninggalkan rumah itu.

Bukan rumah atau toko Momy-nya, Devano malah membawa motornya ke makam. Langkah pelannya menyusuri rerumputan disela-sela gundukan. Lalu berhenti tepat di depan nisan milik Arin.

"Hay, Rin! Gue datang lagi," gumamnya kemudian duduk.

"Duh, sayang! Maaf ya, bunganya lupa nggak bawa! Boleh ngutang dulu nggak, janji deh minggu gue bawain buat Arin sayang!" kelakarnya tersenyum getir.

"Rin! Kalau misalnya..." Devano tak meneruskan kalimatnya, ia menghela napas panjang.

Langit senja mulai menghitam berganti malam, hal itu tak membuat Devano merasakan takut berada di tempat itu. Anggap saja disana, hanya ada Devano dan Arin. Devano hanya ingin sedikit berkeluh kesah pada mantan terkasihnya. Persetan dengan penghuni lain, anggap saja mereka hanya ngontrak!

"Rin, kalau misalnya gue suka sama Keyra apa lo bakalan marah? Apa lo bakalan bilang kalau gue cowok breng sek yang cuma bisa janji-janji doang! Mungkin sampai saat ini, nama lo masih ada disini, di hati gue! Tapi kedepannya? Gue gak bisa janji lagi, Rin!"

Ada rasa sesak di dada saat Devano meluapkan kata-kata itu. Entah kenapa, kini sudut matanya mulai berair, mungkin sebentar lagi akan pecah tangisnya.

"Cengeng banget ya gue! Ck," decaknya mentertawakan diri sendiri, lalu mengusap matanya kasar.

"Maafin gue ya, Rin! Mungkin setelah ini, gue bakalan lebih fokus ke kehidupan gue selanjutnya dan perlahan gue bakalan..." Devano tak sanggup melanjutkan kalimatnya lagi.

Ia tertunduk, "tapi lo tenang aja, lo punya tempat tersendiri di hati gue meski cuma sebagai kenangan terindah. Makasih ya, Rin!" Devano bangkit, ia meninggalkan pemakaman kemudian menstater motornya untuk pulang.

***

"Udah jam segini, kenapa Devano belum pulang, Ay?" khawatir Keyra.

"Coba telpon, Ay!" pinta Rafael. Pulang mengurus pekerjaan bersama Divine, rasa capek menyerang sekujur tubuhnya dan sekarang? Sang istri mengadu perihal anaknya yang belum pulang.

"Gak aktif, kemana ya? Dari sekolah belum pulang lho, harusnya kasih kabar gitu mau kemana-mana! Hoby banget bikin Momy khawatir," dumel Keyra.

"Mungkin ke tempat Leon atau Aldo, coba telpon mereka?" Rafael menautkan alisnya.

"Udah, dan Aldo bilang mereka udah pulang jam empat tadi dari mall."

"Paling ngapel," ujar Rafael santai.

"Emang udah jadian?" tanya Keyra.

"Mungkin." Rafael mengedikkan bahunya.

Mereka menunggu Devano di ruang tamu untuk makan malam bersama.

Ceklek!

Pandangan Rafael dan Keyra langsung tertuju pada bunyi pintu utama yang tebuka. Wajah kusut dan seragam lusuh bin kotor memasuki rumah tanpa tenaga.

"Darimana kamu, Dev? Kenapa baru pulang jam segini? Kebiasaan kalau pergi itu kabari Momy-mu bisa kan?" omel Rafael.

"Ay, udah. Kita dengerin dia dulu." Keyra mengusap lembut bahu suaminya. Terlebih melihat raut kusut Devano, Keyra jadi khawatir tentang apa yang sudah terjadi pada putranya.

"Habis ngapel Arin, Pa, Mom!" sahutnya melewati Rafael dan Keyra.

Keduanya langsung terdiam dengan bibir terkunci.

Devano menaiki tangga menuju kamarnya. Membersihkan diri kemudian turun.

Dahi Devano mengernyit melihat keterdiaman orang tuanya.

Ada apa ini? Kenapa mendadak malam menjadi sunyi.

"Kenawhy pada diam?" tanya Devano menyusul ke meja makan.

"Nungguin kamu, ayo makan!" ajak Keyra, lalu membuka piring dan mengambilkan nasi untuk Rafael dan Devano.

"Habis dari makam? Galau lagi?" tanya Rafael pada putranya.

"Ya, kan emang biasanya aku seminggu sekali ke makamnya Arin!" ujar Devano.

"Wah, tumben masak makanan favoritku, Mom!" sambungnya lagi setelah melihat lauk yang dimasak Keyra.

Bukan menjawab, pasangan suami istri itu malah saling pandang kemudian menatap putra mereka.

"Kamu nggak lagi galau kan?" tanya Keyra dan Rafael bersamaan.

"Dari tadi nanya galau melulu, emang tampang sangar ini kelihatan sadboy ya?"

Keyra berdehem, sementara Rafael hanya terkekeh pelan mendengar ucapan Devano.

"Tadi Emily kesini, pamit! Katanya mau daftar kuliah ke Bandung!"

Devano seketika menghentikan kunyahannya, "serius, Mom?"

"Hm, iyakan Ay?" Keyra melirik suaminya.

"Ya benar, Papa dengar kalian juga lagi gak akur kenapa?"

Devano menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu mengedikkan bahu.

"Devano sadar terlalu maksa jadi temen Kak Em."

Selesai makan, Devano membuntuti Papanya ke ruang kerja sementara Keyra membereskan meja makan.

"Ada apa? Tumben ngintilin Papa?"

"Papa sibuk?" Devano ikut duduk, tepatnya di hadapan Rafael.

"Ya sibuk, Papa kan cuma assisten. Bukan CEO ala novel-novel, Papa harus siap 24 jam kalau Om Divine butuhkan." Rafael mengulas senyum.

"Gak enak banget ya? Kenapa Papa gak jadi CEO aja?"

"Ngawur! Kita ini perintis bukan pewaris, lagian Papa gak ada minat bikin perusahaan sendiri. Penghasilan Papa dari Om Divine aja lebih dari cukup buat hidup bertiga dan nyekolahin kamu. Mendingan kita ngembangin usaha kue Momy kamu, kalau bisa kita buka cabang tiap kota."

"Oh gitu, ya moga aja!"

Devano memperhatikan sang Papa yang sibuk mengutak atik laptopnya.

Lalu pandangannya terfokus pada jari sang Papa yang tersemat cincin kawin.

"Pa, itu cincin kawin baru apa lama?" pertanyaan konyol Devano pada Rafael.

"Ya dari Papa nikahin Momy kamu lah!" sewotnya menatap sang putra.

"Kok gak dijual terus beli yang lebih bagus gitu?"

"Nanti kalau kamu dah nikah pasti ngerti, Dev!"

Kening Rafael mengkerut menghadapi kegajean anaknya.

"To the point aja lah, gak usah merembet kemana-mana! Kamu mau ngomongin masalah apa?" tanya Rafael mengintimidasi.

Glek!

Devano terdiam, lalu menggaruk kepalanya lagi.

"Itu, Pa! Soal Keyra, bisa nggak Kalau Papa sama Momy ngomong ke Om Bram buat jodohin kita..."

"Bwahahahaha..." tawa Rafael pecah seketika, baru kali ini ia mendengar seorang anak meminta dijodohkan dan itu Devano, putranya sendiri.

"Tidur aja sana, sekolah yang bener! Nanti Papa aturlah, tapi janji nilai kelulusan kamu bagus."

"Oke siap, Pa!" Devano pun bergegas pergi dari ruang kerja papanya. Ia naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamar dengan senyum senang.

1
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
eeh ko udah tamat aj Mak🏃🏃🏃😂
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: keretane prei mak⛹🏻‍♀
total 3 replies
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
gak nyangka udah end 🤭🤭🤭
manissss bangeeeet 😘😘😘😘
terima kasih ka
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: like komen aja udah seneng banget🥰🥰🤗
total 4 replies
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
ada part tambahan dong ka .ya sampai mereka menikah gt 🤭🤭🤭.

maaf ya ka mimah aku banyak nuntut.abis suka bgt sama sama devano dan keyra.pokoknya novel2 ka mimah keren2 semua 👍👍👍👍👍
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: nanti ditambahin kak🥰
total 1 replies
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
koq uda tamat aja sih ka mimah 😭😭😭😭
VicSel 1996
yaa ampun gak nyangka udh tamat aja🥺🥺,, selamat untuk kelulusan Devano dn Keyra, smoga secepat kalian menikah AMIN🥰🥰🥰
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: aamiin, semoga bisa kasih bonus chapter ka
total 2 replies
VicSel 1996
asek bnget yaa yg jlan2 di hari minggu🥰🥰🤭
VicSel 1996
kembar tak berarti sma, ya gtu satu bar bar satunya kalem,, beruntungnya Key di kelilingin orng2 baik☺️☺️☺️😊
VicSel 1996
awas hati2 Dev jngn kasih peluang buat bibit2 pelakor dlm hubungan kalian🙄🙄🙄🙄
Key ngmbeknya jangn lama2 keburu Devano di gondol yg lain😁😁🤣
@𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺Idha
enakny ke pantai .uda lama nih ga ke pantai
Nasira✰͜͡ᴠ᭄
aseeek diajak jlan🤭🏃🏃🏃
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Begitu sampai Jakarta Keyra masih pura² amnesia gak ya
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
Tuhkan ternyata bener cuma mau ngerjain Devano
🍾⃝ͩֆᷞиͧσᷠωͣflower♕🆒
asli amnesia gak nih Keyra,atau hanya ngeprank Devano
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
kebanyakan sih gitu kalau kembar. satunya lembut, dan yang satunya keras kepala.
seperti temen ku yang kembar. ya begitu sikap dan sifatnya. 🤭🤭🤭
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
nah, kan. jadinya ngambek di key..
kalau ngambek suka ngilang ya, 😁😁😁
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂
asyek, sayang, cinta, kasihku, diborong semua oleh mu Dev.
ㅤㅤ
hayo loh Bram 😳 awas jangan gegabah 🥶🥶🥶🥶
ㅤㅤ
🤣🤣🤣🤣 untung keyra ad teman yg selalu ada
ㅤㅤ
beneran d perkosa 😵😵😵 s Moza emang iblis 😠😠😠
ㅤㅤ
ckckck gak akan ada yg mau sama Lo😏😏😏😏
CATAT ITU!!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!