Terpaksa Menikahi Si Pembenci

Sang mentari sudah mulai menampakkan wajah nya,sinar nya memasuki celah celah jendela kamar. Yang kini sedang menyoroti dua insan yang terlelap sambil berpelukan Alexa yang memunggungi Keenan dan Keenan yang memeluk nya dengan posesif.

Kedua nya terlelap masih dalam keadaan polos hanya berbalut selimut tebal.Entah sampai jam berapa mereka melakukannya semalam.Alexa yang menyadari ada tangan melingkar yang menempel di dada nya terkejut.

" Tangan siapa ini kok nempel di dada gue" pikirnya.

Ia mencoba membuka matanya ia terkejut ia melihat kearah tangan yang masih menempel di dada nya.

Ia membuka selimut yang ia pakai lalu ia semakin terkejut ia kini tidak memakai apa pun.

Ia melirik ke arah samping ia lihat Keenan yang bertelanjang dada masih terlelap.Ia pun menganga seolah tidak percaya apa yang sedang terjadi.

Alexa memijat pelipisnya mencoba mengingat kejadian semalam.Kini ia ingat kejadian saat di klub dia yang hampir di jebak dengan seorang pria yang tidak ia kenal.Ia menyadari kini ia sudah tidak perawan lagi.

Omo.. omo..

Alexa hendak memukul Keenan namun ia juga ingat kalau semalam dia yang menggoda Keenan bahkan Keenan sudah mengingatkan namun ia sudah menyetujui nya.

Alexa merutuki kebodohannya tidak mendengarkan ucapan Stella agar tidak datang ke pesta tersebut.Dan benar saja apa yang Stella pikirkan terjadi, Bianca menjebaknya.Untung nya Stella dan Dave datang tepat waktu.Entah apa yang terjadi dengan nya apabila tidak ada mereka yang menolongnya.

Menyesal? tentu saja menyesal namun ini tidak salah ia dan Keenan pasangan halal yang memang seharusnya melakukan hal tersebut.

Merasa ada pergerakan di sisi nya Keenan mulai membukakan mata nya.Ia melihat ke arah Alexa kini ia siap kalau pun Alexa akan membunuhnya.

Namun ternyata salah Alexa hanya diam ia beranjak dari tempat tidur dengan menutupi tubuh polos nya dengan selimut lalu hendak berjalan namun ia terjatuh.

Aaawww!!!

Keenan yang terkejut langsung memakai boxer nya lalu menghampiri Alexa.

" Lo kenapa?" tanya nya.

" Make nanya lagi ****** ini gara gara Lo".

Keenan terdiam ia pun menggotong tubuh Alexa menuju kamar mandi. Mendudukkan Alexa yang masih memakai selimut di atas kloset.Ia menyalakan air hangat ke dalam bathub mencampur kan sabun beraroma teraphy kedalam bath ub.

" Mau gue bantu in?" ucap nya sedikit menggoda.

"Idih ogah ..gue bisa sendiri" ujar nya ketus.

" Lo malu? gue udah liat semua yang di badan Lo" Keenan dengan senyum devil nya.

" Udah Sono keluar Lo" sarkas Alexa kesal.

" Yakin nyuruh gue keluar? semalem Lo yang minta ..lagi Ken enak ...aaahh" goda Keenan menirukan perkataan Alexa semalam.

Alexa yang mendengar perkataan absurd suami nya langsung memerah.Ia pun melempar botol sabun mandi ke arah Kenan.

" Keluar gak Lo" ancam Alexa.

Keenan pun tertawa kecil lalu meninggalkan Alexa di dalam kamar mandi.

Keenan mendengar suara bel berbunyi langsung memakai kaos nya lalu berjalan membukakan pintu.

" Mommy" ucap nya.

Melisa pun tersenyum lalu masuk ke dalam apartemen putra nya.

" Kamu baru bangun? mana istri kamu?" tanya Melisa.

" Lagi mandi mom".

Tak lama kemudian Alexa sudah keluar kamar dengan pakaian santainya. Ia terkejut melihat melisa langsung berhambur ke dalam pelukan Melisa.

" Ahh Tante aku kangen kenapa sekarang susah banget ketemu Tante " rengek nya.

" Kenapa masih panggil Tante sih?" ucap Melisa sambil cemberut." Panggil mommy sayang kamu kan sekarang juga anak mommy".

" Iya mom" ujar nya gugup.

Melisa tersenyum melihat banyak bekas kissmark di leher Alexa. Ia pun melirik ke arah putra nya yang sedang bermain ponsel. Di leher Keenan pun sama ada satu bekas kissmark.

" Wow mereka kata nya saling benci tapi ganas juga" batin Melisa .

Kini Melisa merasa lega ternyata mereka tidak seperti yang ia takut kan. Setelah mengetahui anak dan menantunya sudah unboking membuat Melisa tersenyum sendiri.

Alexa yang melihat Melisa senyam senyum sendiri merasa curiga karena dari tadi ia melihat ke arah nya dan Keenan .

Alexa pun mengambil cermin kecil di meja ruang tengah ia pun bercermin. Mata nya terbelalak saat melihat kini leher nya sudah seperti macan tutul.

" Bangkeee!!!" teriak Alexa kesal.

Keenan yang mendengar teriakan Alexa terkejut belum lagi saat ini Alexa menghampirinya terus memukuli nya.

" Apa sih Jamilah Lo malah gebugin gue sakit tau".

Alexa menunjukkan tanda tanda cinta yang ada di leher nya.

" Liatin mom kan jadi ngetawain gue.." ujar nya sambil memukuli Keenan.

Melisa yang melihat itu hanya tertawa kecil.

" Mom kenapa gak bantuin aku..ini anak mom lagi di pukulin singa betina mom" rengek nya.

Melisa menggedikkan bahu nya," Mom gak ikutan".

" Lagian kenapa Lo marah sih orang semalem Lo yang enak Keenan enak " ejek Keenan tanpa merasa bersalah.

Wajah Alexa memerah mendengar ucapan absurd suami nya yang tanpa filter.Ia ingin marah bisa bisa nya Keenan mengatakan hal itu di depan ibu nya.

" Udah udah jangan berantem lagi.. kayak nya mommy gangu kalian ya " ujar nya sambil mesem mesem tidak berhenti nya Melisa menggoda anak menantu nya.

" Jangan kemana-mana mom temenin aku disini, aku gak bisa kemana-mana hari ini gara gara dia" sambil memandang sinis ke arah Keenan .

Si pelaku hanya menggedikkan bahu nya tersenyum tanpa dosa.Lalu beranjak menuju kamar untuk mandi karena dia dari tadi belum mandi.

" Oh ya sayang Tante punya oleh oleh buat kamu " ujar Melisa sambil memberikan paper bag yang dari tadi ia bawa.

Alexa membuka paperbag tersebut lalu tercengang," Baju apa ini mom kok kayak saringan nasi?" ujar nya polos.

" Itu lingerie sayang..kamu pakai didepan Keenan aja biar dia makin cinta sama kamu" goda Melisa lagi.

Alexa bergidik membayangkan ia memakai pakaian itu.Bayangan kejadian semalam terngiang kembali gara gara mertuanya kini otak nya traveling membayangkan yang tidak tidak.

" Sayang,mommy boleh nanya sama kamu?" tanya Melisa penasaran.

Alexa tersenyum lalu mengangguk.

" Kamu udah mencintai anak mommy belum?".

" Maaf mom untuk saat ini masih belum".

Alexa pun menceritakan kepada Melisa soal kejadian kemarin.Alexa memang sudah terbiasa curhat pada Melisa jadi ia tidak pernah ragu untuk memberitahu nya.

Ada rasa kecewa saat mengetahui anak menantunya melakukan itu karena Alexa dalam pengaruh obat.Ada rasa lega karena Alexa memberikan mahkota nya pada suaminya. Ada rasa marah mendengar penuturan kalau Alexa dijebak.

Melisa berharap semoga setelah ini rasa cinta akan tumbuh diantara mereka.