NovelToon NovelToon
DUNIA ABU-ABU

DUNIA ABU-ABU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi
Popularitas:352.4k
Nilai: 5
Nama Author: Manik Hasnan

Rudi seorang anak muda berumur 23 tahun, dari kota Medan.
Berbekal ijazah Diploma bertitel Ahli Madya, Dia berhasrat menantang kerasnya kota Batam.
Di kota ini, akankah dia menggapai cita, cinta dan masa depannya?

Karya ini terinspirasi dari kisah nyata seorang teman. Ditambah bumbu-bumbu imajinasi penulis.

Cerita tanpa basa-basi dan tanpa ditutup-tutupi. Hitam putihnya kehidupan anak manusia menjadi Abu-abu.

Ini bukan kisah seorang pahlawan tanpa cela dan juga bukan sholeh tanpa dosa.

Inilah realita kesalahan manusia yang diiringi sedikit kebaikan.


Selamat Membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manik Hasnan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.14 Kerja Ayo Kita Kerja

Setelah mengganti pakaiannya dengan atasan kaos oblong dan bawahan celana pendek, Rudi segera melangkah menuju parit tempat mengeruk pasir.

"Bismillah.." ucapnya pelan.

Lalu dia mulai membersihkan kiri kanan parit yang banyak ditumbuhi semak liar disebabkan lokasi tersebut sudah lama ditinggalkan.

Sekitar setengah jam membersihkan pinggiran parit kini kelihatan terang sekitar 15 meter ke arah hilir.

Kemudian dia mulai mengeruk pasir dengan sekop dan menimbunnya di sepanjang pinggiran parit.

Sebagaimana diketahui parit tersebut adalah hasil dari limbah rumah tangga perumahan yang disekitar ruli tersebut.

Aromanya jangan ditanya pasti tidak semerbak dan warnanya juga tak sejernih air zam-zam.

Aromanya pesing kesangit-sangitan dengan warna air yang kehitaman bercampur minyak.

Namun semua itu bukanlah penghalang bagi Rudi untuk tetap bergerak, bekerja dan berjibaku.

Tangannya mulai pegal, telapak tangan mulai memerah yang sebentar lagi pasti lecet.

Rudi tidak peduli dengan itu semua, tekadnya yang kuat menepis segala rintangan dan kesakitan tersebut.

Demi bertahan hidup dan demi kemandirian.

Setelah bekerja hampir satu setengah jam Rudi mulai kehausan, dia pun berniat beristirahat sebentar untuk minum air sekedarnya.

Setelah lima menit dia melanjutkan mengeruk pasir hingga jam 12 siang.

"Sepertinya ini sudah jam makan siang." pikirnya.

Lalu dia menghentikan kegiatannya dan merapikan alat-alatnya menuju kamar mandi utk bersih-bersih.

Rudi berniat masak makan siang. Kemudian dia menuju dapur. Hanya beras yang ditemukan di sana.

Dengan sisa uang puluhan ribu Rudi segera bergerak menuju warung yang tidak jauh dari ruli yaitu terletak di komplek perumahan Puri Buana Indah.

Dia lalu membeli satu kardus mi instan, satu bungkus kopi ukuran seperempat kilo gram, gula pasir satu Kg, dan terkahir satu bungkus rokok.

Kini uangnya ludes lah sudah tanpa sisa.

Sesampainya di dapur lalu dia berniat untuk memasak nasi.

"Ehh.. apaan ini?" gumamnya sedikit kaget.

Ternyata memasak bukan menggunakan kompor minyak atau gas melainkan dengan kayu bakar. Dia kaget bukan karena belum pernah masak dengan kayu bakar tapi mengingatkan dirinya dengan kampungnya.

Lalu dia mulai mengumpulkan kayu bakar yang ternyata sudah disiapkan Sardi di samping rumah. Dia menyalakan dengan bantuan plastik bekas belanja sebagai pancingan. Setelah api mulai menyala Rudi mulai memasak nasi.

Sambil menunggu air nasi mendidih, Rudi berniat untuk mencari sayuran untuk campuran mi instannya. Dia memandang sekeliling rumah, akhirnya matanya tertuju pada daun ubi. Dia kemudian memetik daun ubi yang masih muda dan saat nasi telah mulai kering Rudi mengeluarkan bara api dan mengumpulkannya di samping perapian. Setelah itu dia meletakkan periuk nasi di atas bara tersebut. Kemudian Rudi kembali menyalakan api untuk memasak mi instan dan daun ubi. Pertama-tama yang dilakukannya adalah merebus daun ubi dengan air secukupnya. Setelah airnya mendidih dan daun ubi kelihatan lebih lembut lalu Rudi menuang mi instan ke dalamnya dan langsung mengacaunya. Mi instan masak, nasi juga masak. Saatnya makan siang.

Rudi teringat Sardi di kamar sebelah, dengan mengetuk pintu kamar Rudi berucap. "Bang bangun, ayo makan."

"Duluan saja Rud, nanti aku menyusul" jawaban dari kamar.

Dikarenakan Sardi belum makan, Rudi lalu memisahkan kuah dari sayur agar mi instannya nantinya tidak bengkak.

Dan Rudi mulai santap siang. "Bismillah.." dengan pelan.

Setelah selesai makan dan merokok sebatang, Rudi lalu sholat dzuhur. Selesai sholat dia lalu melanjutkan perburuan pasir alam.

Pinggiran parit sudah mulai penuh pasir hingga susah untuk tempat pengumpulan pasir. Rudi lalu berfikir untuk mengumpulkan di satu tempat yang luas agar nantinya gampang dimuat oleh truk atau lori. Menurut info dari bang Sagala setiap sore ada lori yang akan memuat pasir jika sudah cukup. Satu lori sebanding dengan tiga kubik.

Rudi lalu berjalan menuju ruli, lalu dia melihat tempat kosong yang lumayan luas. Namun penuh dengan semak.

"Ini tempat yang cocok." gumamnya.

Kemudian Rudi mulai membersihkan lokasi tersebut dengan cangkul sampai kelihatan seperti lapangan bulu tangkis.

"Bagaimana aku memindahkan pasir yang dipinggiran sungai? Oh ya, bang Sagala ada gerobak. Sementara ini aku pinjam dulu" ucapnya dalam hati.

Rudi lalu berjalan ke arah lokasi bang Sagala.

"Bang, boleh pinjam gerobaknya?" tanya Rudi.

"Bawa aja Rud, kami juga tidak membutuhkannya sekarang" balas Bang Sagala.

Kemudian bang Sagala menjelaskan satu kubik adalah setara dengan 30 gerobak. Nantinya agar Rudi bisa memperhitungkan apakah sudah cukup satu lori.

Dengan penjelasan dari bang Sagala kini Rudi tau dia harus mengumpulkan minimal 90 gerobak agar nantinya dapat dimuat atau dijual.

Dengan semangat Rudi mulai melansir pasirnya dari pinggiran parit menuju tempat yang sudah disediakannya tadi.

Kira-kira sudah mencapai 30 gerobak suara azan ashar pun berkumandang. Rudi segera berhenti dari kegiatannya dan berniat untuk mendirikan sholat ashar.

Dia melangkah ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan ambil wudhu'. Kemudian dia mendirikan sholat ashar empat rakaat.

Usai menunaikan sholat, Rudi kemudian membuat segelas kopi. Lalu duduk di atas bangku yang terbuat dari semen.

Sambil menghisap dalam rokoknya dan menyeruput kopinya. Sejuta angan berkecamuk di benaknya.

Kadang wajahnya tegang, kadang senyum.

"Assalamu'alaikum" suara mengagetkan Rudi.

"Wa 'alaikum salam" jawab Rudi spontan.

Dia lalu menoleh ke belakang, lalu menemukan tiga orang wanita sedang berdiri memandang ke arah Rudi.

"Ternyata ada orang baru ya." ucap salah satu dari mereka.

"Iya, saya baru sehari di sini." jawab Rudi singkat.

Kemudian mereka saling memperkenalkan diri. Dari perkenalan tersebut Rudi tahu mereka adalah penghuni ruli sebelah. Salah satunya adalah saudara Om Zen dan dua lagi adalah teman saudara Om zen.

Dimana saudara Om Zen bernama Santi dan dua lagi Lina dan Rani.

Mereka bekerja di perusahan yang bernama TEAC di Batamindo Muka Kuning.

"Oh ya Santi, boleh aku simpan kontak kamu?" tanya Rudi.

"Buat apa bang?" tanya Santi.

Lalu Rudi menjelaskan untuk keperluan melamar kerja nantinya. Pada saat melamar kerja sebelumnya kontak yang dicantumkan Rudi adalah kontak Om Suhadi. Tapi karena Om Suhadi jauh dari Rudi sekarang ditakutkan nanti jadi kendala.

"Baiklah bang, catat ya." ucap Santi sambil menyebutkan nomor kontaknya.

"Owh ya sampai lupa, kalau boleh tau tujuan Santi dan kawan-kawan kemari apa ya?" tanya Rudi dengan canggung.

Santi lalu menjelaskan tujuan mereka mau memetik daun ubi untuk sayur.

"Ohh.. petik aja jangan sungkan-sungkan." ucap Rudi.

Kemudian mereka pamit untuk memetik daun ubi dan langsung pulang ke rumahnya.

Sepeninggal Santi, Rudi lalu melanjutkan aktivitasnya.

Demikianlah waktu berlalu, ketika malam tiba Rudi sendiri di kamarnya hanya mengandalkan penerangan lampu minyak.

"Entah esok apa lagi." gumamnya.

Bersambung....

###

Hai Readers..

Mohon dukungannya ya.

🙏🙏🙏

###

1
ʀɦʊ¢ɦǟռ
harusnya di kijang biar Deket sama rumah ku 😂😂😂
🎀ᵀᵗᵇ'ˢ 80'™: kok Aku, bukannya Rudi?🙄
total 3 replies
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
ternyata aku bacanya masih akun yang lama to🤦
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
Kok aku ndak ada komen nya 🤔 berarti aku kalau baca ndak komen ya 🤭🤣🤣🤣
Sebutir Debu
terimakasih abang mssih selalu gift ke ayra ☺
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
kpn bisa ngumpul lg? seru2an lg? 😭😭
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
kangen ka ani😭
SWING
Keren
CebReT SeMeDi
bahagia itu ketika org terkasih selalu perduli dan perhatian
CebReT SeMeDi
semangat cari lagi supaya dpt yg lebih baik
CebReT SeMeDi
Disaat kita terpuruk yg tetap berada disamping kita itulah yg bener² saudara
CebReT SeMeDi
hadewwww jangan lari ke hal begituan donk Rudi
CebReT SeMeDi
jodoh pasti ada jalannya sabar ya
CebReT SeMeDi
makan enak nih🤭
CebReT SeMeDi
inget lagu Slank jadinya
CebReT SeMeDi
Batam banyak kenangan hmm
CebReT SeMeDi
kerja keras kerja ikhlas 💪
CebReT SeMeDi
ulang lagi sambil nunggu up
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
next
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
like'
𝕸y💞Terlupakan ŔẰ᭄👏
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!