A story about Bumi Perkasa
Sekelumit kisah si duda ganteng.
Diusia ke 24 th sudah resmi menikahi wanita yang ia cintai. Setahun kemudian dia dikaruniai anak laki-laki.
Empat belas tahun usia pernikahan yang berusaha Bumi pertahankan berakhir pada perpisahan.
Menjadi duda tak lantas membuat Bumi menjadi seorang pecinta wanita. Justru Bumi semakin terlarut akan penyesalan, susah move on dari sang mantan istri yang masih sangat dia cintai.
Hingga berakhirlah masa duda yang disandangnya selama kurun waktu enam tahun, semua berkat kehadiran Alisha.
Mantan Tenaga Kerja Wanita yang dulu pernah menjadi seorang babysitter anak salah satu orang kepercayaan Bumi.
Karena suatu sebab, Bumi harus menikahi Alisha, perempuan muda yang setara usia dengan anak lelaki nya.
Perbedaan usia yang cukup mencolok.
Bumi Perkasa yang sudah berusia 44 th menginjak 45 tahun. Sementara Alisha yang baru genap berusia 20th.
Bagaimana kisah Bumi dalam menghadapi perjalanan rumah tangga nya bersama Alisha dengan semua perbedaan yang ada. Bahkan jarak usia mereka pun hampir 25 tahun.
Ikuti kisah seru petualangan Bumi dan Alisha.
~~~~~~~
Happy reading.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heni Heni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Bantuan Bumi (1)
" pagi mak Sah."
" eh pagi Pak Bumi. Loh Pak Bumi kapan sampai rumah. Kenapa
saya tidak tahu."
" semalam."
" oh pantas saya tidak tahu. Semalam saya tidur lebih awal
karena pusing."
" iya tidak apa mak Sah."
Bumi melihat Alisha yang sedang membantu mak Sah memasak. Meski
gadis itu tinggal di rumahnya tapi Bumi tidak pernah sekalipun meminta Alisha
untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Bumi ikhlas menolong Alisha. Lagipula
daripada Alisha harus menghabiskan uang gaji nya untuk indekos, lebih baik
uangnya disimpan saja. Dan dengan keberadaan Alisha di rumahnya bisa menjadi
teman buat mak Sah. Kasihan juga mak Sah harus kesepian. Beliau hanya berdua
tinggal di rumah ini. Hanya bersama suaminya yang menjadi satpam merangkap
tukang kebun. Dulu sebelum Bumi bercerai ada Clara juga Danu dirumah ini. Tapi
setelah dirinya bercerai, rumah ini menjadi sangat sepi.
" Sha. Kamu tidak kerja?"
" kerja Tuan. Masuk nya kan jam delapan. Ini baru jam
tujuh. Masih ada waktu satu jam."
Bumi manggut-manggut mendengar ucapan Alisha.
******
Alisha berjalan menyusuri trotoar di samping hotel. Setiap hari
dia akan pulang dan pergi bekerja dengan berjalan kaki. Tak banyak yang tahu
jika Alisha selama ini tinggal di rumah Bumi. Jika ditanya, Alisha akan
menjawab jika dia indekos di belakang hotel.
" Alisha....." gadis itu menghentikan langkahnya.
" Bli Sukma. Selamat pagi." jawab Alisha.
Sukma adalah salah satu karyawan hotel di bagian restoran. Sejak
perkenalan Alisha dan Sukma beberapa minggu lalu, mereka menjadi dekat. Alisha
akan berteman dengan siapa saja tanpa pilih-pilih termasuk pada Sukma yang
notabene tidak sedivisi dengan nya.
Mereka berdua berjalan bersama memasuki pintu samping hotel yang
memang dikhususkan bagi para karyawan.
" kamu sudah makan Sha."
" sudah bli."
" padahal kalo belum aku mau mengajak mu sarapan
bareng."
" terimakasih bli. Tapi memang saya sudah makan tadi. Kalau
begitu saya duluan bli. Selamat pagi."
Alisha meninggalkan Sukma yang masih mematung memperhatikan
punggung gadis itu yang semakin menjauh dari jangkauan nya.
Tak jauh dari sana, tepat nya di resto hotel. Bumi sedang duduk
di salah satu meja menunggu kedatangan klien nya. Dinding Resto yang di
dominasi dinding kaca mempermudah Bumi mengawasi gerak gerik Alisha dan Sukma.
Bumi dapat melihat jika Sukma menyukai Alisha. Tidak dapat Bumi
pungkiri jika pesona Alisha mampu membuat lawan jenis sangat mudah tertarik
pada nya. Alisha selain cantik, pembawaan nya yang kalem dan sopan selalu
membuat orang lain terpesona kepada gadis itu.
Terkadang Bumi merasa sangat prihatin dengan cobaan hidup yang
dialami Alisha. Tapi hanya ini yang Bumi bisa lakukan untuk membantu Alisha.
Memberinya pekerjaan untuk gadis itu.
*****
Malam ini Bumi kembali pulang ke rumah. Sudah biasa jika rumah
selalu terlihat sepi. Oleh karena itu kenapa Bumi lebih sering tidur di hotel
nya. Setidak nya di hotel ada banyak orang yang bisa Bumi jumpai. Tidak seperti
di rumah ini yang dia jumpai hanya mak Sah dan suami mak Sah. Meski sekarang
sudah ada Alisha juga.
Bumi mempertajam pendengaran nya. Seperti terdengar ada seseorang
yang berbicara. Tapi siapa ? Bumi mulai penasaran. Melangkahkan kaki mengikuti
arah sumber suara.
Hingga kaki Bumi berhenti melangkah saat sampai di teras
samping. Pandangan mata Bumi menangkap punggung Alisha yang sedang bertelpon
dan Alisha tidak menyadari kehadiran Bumi.
" astaga Bu, pak asep ngancam Bapak lagi? Ibu jangan
khawatir. Alisha akan bekerja keras untuk menutup semua hutang Bapak pada Pak
Asep."
"........."
" iya Bu. Tapi Alisha tidak mau menikah dengan Pak Asep.
Apalagi jadi istri ke lima. Alisha ini masih muda Bu. Alisha tidak mau masa
muda Alisha tergadaikan. Alisha minta maaf . Alisha janji akan segera melunasi
semua. Tolong katakan pada Pak Asep untuk bersabar sebentar lagi. "
"........ "
" waalaikum salam."
Alisha berbalik badan, gadis itu terjengit kaget mendapati Bumi
berdiri di ambang pintu.
" Tuan Bumi. Sejak kapan Tuan ada di situ. "
" Barusan saja. Tapi maafkan saya. Tidak sengaja saya
mencuri dengar pembicaraan mu di telpon. "
Alisha menunduk merasa malu karena Bumi telah mendengar
percakapan dengan ibu nya.
" tidak apa - apa Tuan. Saya permisi dulu. "
Alisha hendak meninggalkan Bumi. Tapi di cegah oleh Bumi.
" sha, saya akan membantumu. "
" maksud Tuan."
" kamu sedang ada kesulitan. Kenapa tidak pernah cerita
padaku. Setidak nya kan aku bisa membantu mu."
" maafkan saya Tuan. Saya hanya tidak ingin merepotkan
orang lain saja."
" kali ini kamu tidak ada pilihan menolak. Dan hukum nya
wajib menerima bantuan saya. Kau faham itu Alisha. "
" ssssaya.. Paham Tuan. Terimakasih. "
" ya sudah masuk lah dan istirahat. Kita bicarakan hal ini
besok pagi. "
" baik Tuan. Terimakasih. "