Seorang wanita yang diceraikan oleh suaminya. Ia kehilangan segalanya karena sang suami direbut oleh pelakor.
Bahkan, suami yang gemar melakukan KDRT pada isterinya itu pun tak merasa bersalah ketika sang isteri keguguran anak pertama mereka akibat perbuatan kasarnya.
Sang wanita yang dulunya seorang CEO dan telah yatim piatu itu makin terpuruk, setelah semua hartanya direbut sang suami. Ia menderita, menjadi gelandangan dan hidup di jalanan.
Hingga akhirnya, sebuah takdir merubahnya. Ia bertemu gank motor beranggotakan para gangster yang semuanya beranggotakan wanita, saat ia terpaksa berteduh pada sebuah club malam terbengkalai yang ternyata membawanya ke sebuah kelompok mafia terbesar di Rusia.
WARNING!
💣Cerita ini hanya fiktif belaka
💣Siapkan mental karena novel ini mengobrak-abrik perasaanmu
💣Jangan lupa makan sebelum membaca
💣Jangan lupa dukung author dg like, komen positif, vote poin, koin & vocer yg banyak
Lele padamu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lelevil Lelesan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Win
Manda tak bisa menghentikan tangisannya. Antony memerintahkan para bodyguardnya meninggalkan mereka berdua. Antony mendekati Manda dan duduk di sebelahnya. Manda langsung menjauh tak ingin berdekatan dengan lelaki kejam bernama Antony itu.
Tapi, dengan cepat Antony langsung menarik tangan Manda hingga membuatnya tak bisa pergi menghindar. Antony menatapnya tajam.
"Jangan cari masalah denganku, Manda. Aku bukan tipe orang yang bermurah hati. Turuti saja semua keinginanku, maka kau akan baik-baik saja. Aku berbaik hati padamu karena ikut membalaskan dendammu pada Selly. Jadi, pertanyaan terakhirku pikirkan baik-baik dan jawab dengan bijak," ucap Antony serius.
Manda mendengarkan ucapan Antony seksama. Ia mengatur nafasnya dan mencoba menghentikan tangisannya.
"Kulihat kau masih ada perasaan kepada Adam, aku tak akan memaksanya. Tapi, aku tak mau kau kembali padanya. Ku izinkan kau menemuinya satu kali lagi untuk melihat bayimu. Aku berjanji akan membiarkan mereka hidup dan juga dua saudara lelakimu asalkan kau tetap disisiku, bagaimana?" ucap Antony memberikan penawaran.
Hati Manda begitu sedih. Antony benar-benar serius akan ucapannya yang ingin memilikinya sepenuhnya. Harapan Manda untuk bisa kembali pada keluarganya benar-benar sudah sirna.
Manda hanya bisa pasrah pada takdir barunya sebagai anggota mafia. Manda pun menganggukkan kepalanya. Ia tak ingin orang-orang yang masih dicintainya terluka karena Antony.
"Baik Tuan Antony, oh maaf maksudku, Tony. Aku berjanji akan selalu berada di sampingmu. Aku berjanji aku tak akan meninggalkanmu. A-aku akan menjadi sekretarismu yang berguna," ucap Manda menahan kesedihan dihatinya.
"Good," jawab Antony terlihat puas.
Ia pun langsung berdiri dengan mengulurkan tangan kirinya agar Manda meraihnya. Manda masih ragu melakukannya. Namun, perlahan Manda mengulurkan tangannya menyambut uluran tangan Antony.
"Kenapa kau sangat lama sekali jika berurusan denganku secara pribadi? Tapi, begitu cekatan dalam pekerjaan bisnis. Apa ... kau tak menyukaiku?" tanya Antony menggenggam erat tangan Manda.
Manda tertegun dengan ucapan Antony yang tak disangkanya. Manda tak mau salah paham akan isi pikirannya selama ini akan sikap Antony yang tak biasa padanya. Manda memberanikan diri bertanya padanya.
"A-apakah, mm ... kau menyukaiku, Tony?" tanya Manda memastikan.
Antony terdiam dan langsung memalingkan wajahnya. Manda bingung dengan ekspresi Antony. Ia berlahan berdiri dan mendekatinya karena ia masih penasaran dengan jawaban bosnya.
"Jangan terlalu percaya diri. Aku hanya kasihan padamu dan mengagumi kecerdasanmu," ucap Antony mencoba untuk tenang.
"Oh, maaf aku sudah salah sangka. Maaf jika aku lancang," ucap Manda malu.
"Aku maafkan kau kali ini. Aku memutuskan untuk berjudi dibawah, temani aku. Jika aku sampai kalah, kau harus bertanggungjawab," ucap Antony yang langsung berjalan dan menarik tangan Manda kasar.
Manda tertegun akan ajakan Antony yang tiba-tiba. Manda pun langsung bergegas berjalan di sampingnya dan merangkul lengannya. Manda masih menggunakan baju kerjanya. Ia terlihat seperti wanita culun karena semua wanita di sana mengenakan gaun gemerlapan dan terlihat sexy, Manda jadi iri.
Antony duduk pada sebuah permainan poker, Manda di dudukkan di pangkuannya. Semua orang melihat Antony dengan tatapan penuh maksud. Manda terlihat kikuk tak seperti para wanita yang berdiri di samping para lelaki yang ikut bermain poker itu.
Wasit mulai membagikan kartu kepada semua pemain. Antony terlihat serius pada kartu-kartunya. Tak terasa permainan sudah berjalan 10 menit, Manda jadi tak enak hati karena ia merasa berat. Ia takut Antony kelelahan karena sedari tadi memangkunya.
"Tony, sebaiknya aku berdiri saja, kau akan kesulitan bermain jika aku duduk di pangkuanmu," bisik Manda ditelinganya.
"Apa kau bilang sayang? Ingin menciumku? Tak usah sungkan lakukan saja," ucap Antony dengan lirikan mesra.
Manda kaget bukan main dengan ucapan tak terduga dari Antony. Semua orang makin menatap Antony tajam, ia penasaran siapa lelaki yang berada di depan mereka ini.
"Tuan, Anda mau ikut?" tanya wasit di meja poker itu.
"Ya, aku ikut semuanya," ucapnya yakin.
Manda dan semua orang tertegun. Ia tak menyangka Antony begitu nekat menyerahkan semua pinnya pada permainan itu. Manda menatap Antony seksama.
"Tony, apa kau yakin? Bagaimana jika kau kalah?" tanya Manda panik.
"Itulah yang kucari. Jika aku sampai kalah, kau harus bertanggungjawab," jawabnya santai sembari menyodorkan semua pinnya ke wasit itu.
Manda menelan ludah, ia tak mengerti dengan maksud Antony yang mengatakan ia harus bertanggungjawab.
"Bertanggungjawab apa? Apa maksudnya? Ia sengaja kalah agar aku diberi sangsi, begitu?" batin Manda bingung dengan isi pikiran Antony.
"Oke, silahkan buka kartu Anda, gentlement," ucap wasit itu.
Semua orang pun membuka kartunya dan menunjukkannya dengan bangga. Tapi, Antony terlihat kesal. Ia tak mau membuka kartunya. Manda dan semua orang bingung.
Tiba-tiba, Antony mengangkat tubuh Manda dan ia berdiri tegak. Manda ikut berdiri di sampingnya. Antony pergi begitu saja meninggalkan permainan. Semua orang kebingungan.
Manda langsung mengintip kartunya dan ternyata Antony menang. Straight Flush di dapatkan oleh Antony dengan begitu mudahnya. Mulut Manda sampai menganga lebar. Wasit meminta Manda untuk membukanya.
Dengan gugup Manda pun membuka kartu itu satu per satu dan mensejajarkannya. Semua orang tertegun, Manda sampai tak bisa berkata apa-apa, ia terlihat kebingungan.
"Congratulations, Madam. You won," ucap wasit itu sembari menyerahkan semua pin itu kepada Manda.
Manda terbengong sembari mengumpulkan semua pin itu. Ia tak menyangka Antony memenangkan permainan ini, semua orang menatap Manda seksama.
"Anda ikut lagi, nyonya?" tanya wasit itu berdiri tegap.
"Mmm ... tidak, terima kasih." Ucapnya sembari membawa semua pin itu dan meninggalkan meja permainan poker.
Bodyguard Antony masih berjaga disampingnya melindungi Manda. Manda bingung dengan semua pin yang ia bawa, akhirnya ia memutuskan untuk menukarnya dengan uang. Manda terkejut setengah mati. Nilainya hampir 500 juta rupiah. Saat kasir menanyakan uang itu akan di transfer kemana, ia bingung.
Akhirnya Manda memberikan nomor rekening pada akun banknya untuk sementara yang nantinya akan ia pindahkan ke rekening Antony. Kasir pun segera melaksanakan tugasnya. Manda akan mendapatkan notifikasi penerimaan uang keesokan harinya karena masih diproses pihak kasir, Manda pun tak keberatan.
"Mm ... apa kau tahu dimana Tuan Antony?" tanya Manda pada bodyguard yang berdiri di sampingnya.
"Tuan Antony kembali ke kamarnya. Aku antar kau ke sana, Nyonya Manda." Ucapnya sopan sembari mengantarkan Manda ke kamar Antony yang ia pesan di hotel kasino itu.
Manda pun mengikuti bodyguard Antony ke kamarnya. Merekapun tiba di lantai 9 dan bodyguard itu meninggalkan Manda di depan pintu kamarnya. Manda bingung karena Antony terlihat marah saat meninggalkannya.
Manda membuka pintu kamar Antony perlahan. Ruangan itu gelap dan hanya disinari dari gemerlap lampu gedung di depan jendela kaca kamar hotel itu. Manda menutup pintunya perlahan.
Antony tak terlihat. Manda perlahan masuk dan mencari keberadaannya. Manda melepas sepatu dan jasnya. Ia juga melepas jam tangannya dan perhiasan lalu meletakkan di meja dekat sofa.
Manda melihat lampu di sebuah ruangan. Manda mengatur nafasnya perlahan dan berjalan pelan ke sana. Manda pun masuk di pintu yang terbuka lebar itu. Saat berada di sana, ia terkejut bukan main.
Antony sedang berendam dalam bathup yang hanya dialiri air jernih tanpa busa di dalamnya. Tubuh Antony bak atlet itu terlihat begitu menggiurkan bagi Manda yang sudah lama tak melihat pesona dari seorang laki-laki tanpa busana. Antony hanya melirik Manda tajam yang berdiri di depannya.
Manda berdiri mematung dan mengedipkan matanya berulang kali karena shock melihat tubuh Antony yang sangat atletis itu. Tato di kedua tangannya terlihat begitu jelas dengan otot perut yang begitu mempesona ditambah kejantanan Antony yang begitu perkasa.
Entah kenapa Manda malah menikmati setiap inci lekukan tubuh Antony dari ujung rambut hingga ke ujung kakinya.
Manda langsung memejamkan matanya dan berpaling pergi menginggalkan kamar mandi itu. Manda berjalan tergesa, ia terlihat panik dan langsung berdiri memegangi kepalanya. Bayangan tubuh Antony tak bisa lepas dari ingatannya.
"Ya Tuhan, ada manusia begitu indah di depanku setelah sekian lama aku hampir lupa bagaimana bentuknya," ucapnya lirih mulai bicara ngelantur.
"Tenangkan dirimu, Manda. Antony bosmu, tak apa jika kau mengaguminya. Kau cukup minta maaf karena tak sengaja melihatnya telanjang dengan bulu-bulu halus di dadanya dan ... oh shit! Apa yang ku katakan?! Aku benar-benar sudah gila!" pekik Manda mengumpat dirinya sendiri.
Tiba-tiba, dari belakang Antony memeluknya dan berbisik ditelinganya yang membuat bulu kuduk Manda berdiri seketika.
"Hmm ... sudah puas melihatnya? Aku bahkan belum melihat milikmu, tapi kau sudah lancang mendahuluiku." Ucap Antony dengan desahan di mulutnya.
Manda menelan ludah dan langsung membalik badannya. Ia melepaskan pelukan Antony dan segera membungkuk hormat meminta maaf, tapi ia kembali shock dengan apa yang dilihatnya.
Ternyata Antony tak berpakaian bahkan tak menutupi miliknya dengan handuk. Ia membiarkan kejantanannya bertengger bebas menyambut tatapan Manda. Antony menahan tawanya.
nd semua nya rekayasa kematian palsu yg di inginkan Manda 🤔🙄
sampqi sport jantung 👏👍😙
duh senangnya /Kiss/
sia diculik , Manda mw melahirkan
rumit semua Thor , mba lele yg bikin cerita Aq yg deg-deg'an
malah mabok nd ni na ni nu
sm PSK asia 😧😆