NovelToon NovelToon
KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

KU JALANI HIDUP SESUAI TAKDIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Puspita.D

Menceritakan tentang gadis belia yang memutuskan menikah muda, mampu kah ia menjalani biduk rumah tangga yang penuh liku-liku? akan kah ia menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspita.D, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Malam-malam aku lalui dengan penuh kerinduan pada suamiku. Sampai pada satu malam aku mendengar deru motor datang ke rumah bapak.

"Putri...suami mu datang cepat buatkan kopi untuk nya" seru mama. Hati ku pun berbunga-bunga, ada rasa malu dan bahagia yang bercampur.

Aku pun segera berlari menyambut suami ku. Ku lihat wajah nya tak ada kemarahan atas sikap ku tempo lalu.

Setelah membuatkan kopi, aku juga tawarkan makanan, tapi mas Tio mengaku sudah makan.

"Ikut mas lagi ya ke lokasi" ucap nya sembari menatap mata ku. Seolah terhipnotis aku pun tak dapat menolak.

Malam itu aku begitu merindukan belaian suamiku. Namun sayang aku masih halangan. Namun aneh nya suami ku pun tak mengingin kan hal yang sama dengan ku.

"Mas...apa mas nggak kangen sama aku?" tanya ku basa basi.

"Kenapa harus kangen. Kita baru beberapa hari nggak ketemu kan?" jawab nya cuek.

Aku pun memilih diam dan tidur, itu lebih baik, dari pada menahan cenat cenut di hati ku yang seperti di cubit-cubit.

Ke esokan pagi nya. Aku di ajak kembali ke lokasi tambang oleh mas Tio.

Sampai di lokasi, tubuh ku terasa lelah. Belum lagi harus masak yang jumlah nya nggak sedikit.

"Eh kemarin waktu kamu pulang apa yang terjadi?" tanya ibu pemasak rombongan tambang sebelah.

"Nggak ada apa-apa bu. Memang nya kenapa?" jawab ku.

"Si Tio habis ngantar kamu pulang cari taksi. Kaya orang ngamuk, sayur yang udah mateng atau pun yang masih mentah di buang semua oleh Tio, aku pikir kalian sedang berantem" tutur ibu itu.

"Masa sih bu. Mungkin mas Tio nggak bisa hidup tanpa aku" jawab ku sembari tertawa.

"Ah kamu bercanda aja, ibu serius kok"

"Iya bu aku juga serius, bukti nya aku tinggal pulang sebentar aja, mas Tio sudah frustasi"

Ibu tersebut sedikit tak percaya dengan ucapan ku, dan akhir nya ia meninggalkan aku sendiri yang sedang duduk di bawah pohon besar.

Cuaca di hutan memang sangat panas, jauh dari warung atau penjual es. Membuat kulit ku semakin gelap tak terawat.

saat malam tiba, para pekerja tambang yang lain keluar lokasi mencari makanan dan minuman segar, tapi tidak dengan ku yang hanya di ajak berdiam diri.

Sampai pada satu saat, pekerjaan melelahkan itu di akhiri oleh mas Tio ia berhenti bekerja.

"Nah ini hasil kerja mu selama ini, dan ini uang masak istri mu" ujar bos mas Tio.

Bos nya menyerah kan sejumlah uang yang tak seberapa, hasil kerja dari mas Tio 1,5 juta. Sedangkan hasil kerja masak ku cuma 400 ribu.

"Lihat dek dengar kan itu yang 1,5 juta hasil kerja ku, sedang kan uang mu cuma 400 ribu" ucap mas Tio di hadapan bos nya tanpa rasa malu.

"Memang nya kenapa kalo uang ku cuma segitu. Toh uang nya akan di berikan kepadaku juga kan?" batin ku.

Setelah berhenti bekerja di tambang, kami pun memutuskan ngontrak di dekat rumah kakak nya mas Tio, dengan alasan ia akan bekerja dengan kakak nya sebagai pemasok minyak untuk para pekerja tambang.

Dengan berat hati aku pindah dari rumah bapak. Jujur aku belum siap berpisah rumah dari bapak yah walau sejak aku menikah aku sudah jarang berada di rumah.

Mas Tio kerja di tempat kakak nya, di gaji 100 ribu perhari. Dan cukup tidak cukup aku harus pintar menabung.

Dengan makan sederhana setiap hari nya. Aku tetap nyaman bersama suamiku, sampai pada satu hari kami bertengkar. Hanya karna rasa cemburuku terhadap anak dari kakak mas Tio yang masih berusia 4 tahun.

Mas Tio yang rajin mengunjungi anak itu, namun lebih sering tak mengajak ku membuat ku berpikiran kotor.

Dalam otak ku berpikir, apa kah saat membuat anak itu mas Tio turut andil?

"Ya Tuhan... Kenapa aku ini"

Hal tersebut membuat otak ku menjadi rusak, hal kecil pun memicu pertengkaran antara kami.

Mas Tio yang ternyata orang yang ringan tangan, di setiap pertengkaran pasti ia akan menampar ku.

Aku pikir setelah menikah aku akan merasa bahagia. Tapi ternyata tidak seperti itu. Lalu kenapa mama memaksaku untuk segera menikah. Kalo tau begini lebih baik aku nggak menikah sekalian.

Tak jarang bapak mengunjungiku di kontrakan. Bapak juga sering memberiku uang jajan terkadang 20 ribu dan terakhir yang aku ingat bapak memberiku uang 50 ribu, saat itu aku menginginkan sebuah rok yang setiap hari toko nya aku lewati di pasar.

Dengan uang 50 ribu dari bapak, aku bisa membeli rok tersebut. Aku sayang bapak ku ia selalu jadi orang yang memahamiku.

Di suatu hari entah apa masalah nya. Aku dan mas Tio bertengkar hebat, aku merasa lelah di pernikahan yang masih seusia jagung.

bulan puasa pun tiba, dan untuk pertama kali nya mas Tio berniat mengajak ku mudik ke Jatim saat dekat lebaran nanti.

Seperti biasa orang tua ku selalu mengajarkan aku berpuasa saat bulan Ramadhan tiba.

Aku berpuasa namun seringkali mas Tio menghancurkan puasaku.

Mas Tio meminta jatah nya di siang hari. Aku yang saat itu belum begitu mengerti hukum nya. Menurut saja saat mas Tio mengajak ku berhubungan badan.

Yang aku tau saat itu melayani suami hukum nya wajib. Dan kalo menolak akan berdosa.

Beberapa kali mas Tio membatalkan puasaku hanya karna, nafsu nya sendiri. Bagai mana tidak sampai saat itu pun aku belum pernah merasakan nikmat nya puncak bercinta.

Hanya merasakan nikmat sensasi saat mas Tio baru memasukan milik nya ke area wanita ku. Aku berpikir, bagaimana nikmat nya kalo sampai aku bisa merasakan puncak itu sedang kan baru di masukan saja sudah nikmat.

Hanya mendengar kata orang. ada yang bilang rasanya melayang, tubuh seolah terbang ringan.

Sampai pada saat lebaran tinggal 10 hari kami berangkat ke Jatim menggunakan kapal laut. Bersama dengan kakak dan kakak ipar nya.

Aku tak bisa menikmati perjalanan itu karna tempat yang di pilih begitu tertutup entah itu di dek berapa, yang jelas begitu panas dan pengap.

Sampai di rumah ibu mertua ku aku di sambut baik oleh keluarga nya. Aku senang, mereka mau menerimaku apa ada nya.

Bapak mertua ku baik sekali terhadap ku. Beliau tak banyak bicara namun selalu mencoba memahami apa yang suka.

"Dek ayok cepat salin atau mandi dulu, ibu mau ngajak kita jalan-jalan ke Malang" kata mas Tio.

"Aduh mas...aku nggak enak badan, seperti nya aku akan demam"

"Tapi ibu dan yang lain nya sudah siap" mas Tio kesal, di pikir nya aku berpura-pura.

"Ada apa?" tanya ibu mertua ku.

"Ini bu kata nya Putri tak enak badan," sahut mas Tio aku pun cuma menunduk.

"Sebentar ibu akan segera kembali" ucap ibu yang lantas pergi entah ke mana.

"Orang tu jangan di biasakan beralasan dan bersandiwara. Hargai dong orang tua dan saudara ku yang punya niat baik" omel mas Tio.

Aku pun tetap diam karna jika aku bersuara akan menjadi pertengkaran, dan aku nggak mau itu terjadi di hadapan mertua ku.

Tak lama ibu mertua ku kembali membawa obat dari warung. Yang kata nya obat setelan yang ampuh buat nggak enak badan.

Aku pun tanpa bertanya meminum nya. Tubuh ku terasa ringan dan mengantuk setelah minum obat itu. Namun rasa lesu ku tak juga hilang.

Di perjalanan aku merasa risih melihat mas Tio yang memangku keponakan perempuan nya. Yang berusia sekitar 7 tahun.

Pikiran kotor ku pun mulai muncul. "jangan-jangan senjata mas Tio bangun saat memangku gadis kecil itu" batinku....hmmm emang benar-benar kotor otak ku ini.

Sampai di kota Malang dengan pemandangan hamparan bunga warna warni. Indah, memang indah tapi tak mampu mengurangi rasa lesu ku. Rasa nya malas untuk bergerak. Aku hanya memilih duduk di bawah pohon besar sembari termenung.

1
Ds Phone
macam macam dugan hidup nya
Ds Phone
hamil ke dia
Ds Phone
nakit betul dia
Ds Phone
macam mana dengan rumah tangga meraka
Ds Phone
suami apa macam tu nak beban sama isteri
Ds Phone
itu jalan tak baik tu
Ds Phone
sangup metua kata macam tu
Ds Phone
muking ada yang tak kena
Ds Phone
tinggal kan aja
Ds Phone
laki tak ber tangung jawab
Ds Phone
apa nasib rumah tangga nya
Ds Phone
dia tak tahu orang hamil macam mana
Ds Phone
ada tukang hasut
Ds Phone
dapat laki macam tu memang susah
Ds Phone
laki nya kaki mabuk
Ds Phone
malu pulak tapi ikut
Ds Phone
sebenar dia suka pada kamu
Ds Phone
yake macam tak ada keputusan aja
Ds Phone
sakit hati sebenar nya
Ds Phone
dah masa sendiri tahu apa pun nak dimasak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!