Nayara seorang gadis yatim piatu, keluarganya sudah dibasmi oleh pelakor dan juga putrinya ketika umurnya baru 13 tahun. Nayara kecil juga nyaris mati setelah didorong di jalan raya ketika ada mobil sedang lewat dengan kecepatan tinggi.
Namun Tuhan tidak mengambil nyawanya karena gadis kecil itu harus membalas ketidakadilan yang terjadi padanya.
Nayara tumbuh menjadi gadis yang memiliki sejuta pesona, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Dengan kemampuan yang dimiliki dia bisa bekerja dan diterima di perusahaan besar milik Morgan, yang tak lain adalah suami Briana(Kakak tiri)
Langkah awal Nayara dimulai dengan mendekati Morgan, lelaki yang terkenal dingin. dan berusaha keras untuk mendapatkan lelaki tampan nan gagah itu. Akankah Nayara bisa menjerat Morgan dengan pesonanya?
Seberapa kejam pembalasan yang Nayara lakukan pada Briana?
Apakah Nayara akan menikahi kakak iparnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti arisandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Breakfast
"Puaskan anda menghina saya," Nayara lalu pergi meninggalkan Morgan yang diam seperti patung.
Sepertinya lelaki itu baru sadar kalau perbuatannya pada sekretarisnya baru saja terlalu berlebihan.
'Nay, maafkan aku, aku punya adik perempuan, jadi jiwa melindungi ku terlalu besar. Kata-kataku pasti menyakitimu.' batin Morgan sambil menatap tubuh bak gitar spanyol dari arah belakang.
Nayara tersenyum dalam hati, sedikit demi sedikit Morgan sudah masuk dalam perangkapnya, Nayara tahu didinia ini banyak lelaki berkomitmen hanya ingin satu wanita di hidupnya, tapi jika ada wanita cantik pasti akan tergoda juga.
***
Briana yang masih di kolam renang, dia tiduran diatas pelampung yang menyerupai ranjang sambil bermain gawai.
Briana mencoba menghubungi Tuan Akio dan banyak mengirim pesan basa-basi.
Briana hanya ingin berlian gratis seperti Nayara, dia yakin tuan Akio pasti akan memberinya. Berlian yang diberikan pada Nayara nyaris tidak ada di pasaran, Briana tidak tahu lelaki itu kenapa bisa memilikinya. Briana curiga Akio adalah pengusaha berlian juga.
"Anda siapa?"
Briana segera mengarahkan kamera ke tubuh seksinya yang hanya terlindungi dua lain kecil di bagian inti.
"Nyonya Morgan!!"
Akio terbelalak tak percaya wanita itu mengirim fotonya yang seksi.
"Beautiful!!" puji Akio.
"Thanks."
Briana tersenyum mendapat pujian dari Akio. Demi berlian itu Briana melakukan ini. Dia harus bisa memanfaatkan kebaikan Akio yang dikira lelaki lugu yang suka memberi tanpa imbalan.
Akio yang baru saja sampai, dia pun segera mandi, setelah mandi ditutupnya tubuh polosnya dengan handuk kecil warna putih. Akio juga melakukan hal yang sama dia duduk di atas ranjang memasang pose menggoda lalu memotret dirinya, lalu mengirim foto itu pada Briana.
Akio sebenarnya menghormati istri partner kerjanya, tapi wanita itu yang mulai, tidak ada salahnya sedikit bermain dan menghibur diri, begitu pikirnya.
"Wow, handsome." Meski masalah fisik Akio masih kalah dengan Morgan. Namun Briana tetap memujinya.
Briana memandangi foto menggoda dari Akio sambil tersenyum, terus dipandangi foto itu dari atas sampai bawah, dan pandangan Briana fokus pada benjolan diantara paha itu.
Dia tertawa dengan kekonyolan tuan Akio. Namun ingatannya kembali pada suaminya. Jika tuan Akio sudah kembali dari rapat, suaminya pasti juga sudah kembali. Briana segera menghapus semua chat di ponselnya dan menamai nomor ponsel tuan Akio dengan nama tempat SPA langganannya, Beauty SPA.
"Pagi Sayang," sapa Morgan. Lelaki yang kini tengah berdiri di bibir kolam melambaikan tangan pada istrinya.
"Sayang aku lapar, kita sarapan yuk!" kata Briana sambil berjalan keluar dari kolam renang.
Morgan mengangguk setuju. Morgan membantu Briana saat tiba di tepi. Menarik lengan wanitanya dan memberinya handuk.
Morgan mengecup kening Briana dan menggandengnya masuk ke kamar.
Nayara sejak tadi memandang dua sejoli itu dari kejauhan, Nayara jenuh di dalam kamar sendirian.
Tuhan memberikan Briana hidup begitu bahagia, sepertinya Tuhan tidak mencatat kesalahan wanita itu dan ibunya dua belas tahun yang lalu
Morgan segera keluar lagi bersama Briana, dua insan itu sudah berdandan rapi dan menuju restaurant.
Morgan dan Briana terlihat sarapan berdua saja, tanpa ada yang ingin mengganggu, maklum dia pasangan baru menikah dan tentu masih sayang-sayangnya.
Nayara berpenampilan tidak kalah cantik, dia juga datang menuju restaurant. Nayara pura-pura tidak melihat Morgan dan Briana, dia memilih sibuk bermain ponsel.
"Sayang itu kan sekretaris kamu."
"Oh, iya, biar aku panggil saja dia, siapa tahu mau bergabung." Morgan hendak berdiri, menghampiri Nayara, tapi Briana sudah menahannya.
"Jangan, dia hanya akan mengganggu makan kita saja," kata Briana memandang dengan ekspresi tidak suka ke arah Nayara yang sibuk masih memandangi ponselnya sambil sesekali tersenyum.
"Nayara lalu melambaikan tangan pada seseorang pria yang baru saja datang, lelaki yang celingukan mencari keberadaannya.
"Cantik, rupanya kamu disini!" kata Akio memakai bahasa Jepang, lelaki itu segera duduk di depan Nayara setelah mengecup pipi Nayara.
Morgan melebarkan matanya melihat Akio mengecup pipi Nayara, meski itu hal biasa dilalukan sesama teman atau rekan bisnis, tapi entah kenapa Morgan tidak suka.
"Ada apa tuan? Anda meminta aku datang kesini?" tanya Nayara.
Nayara melakukan ini semua bukan tanpa tujuan, melihat Morgan semakin marah padanya setiap dekat dengan lelaki lain, sejujurnya membuat Nayara semakin senang.
"Nay, berapa lama kamu bekerja dengan Morgan?"
"Baru beberapa minggu saja," jawab Nayara santai, sambil mengaduk Strawberry milk, dan sesekali menyeruputnya.
"Oh, tapi kalian sudah sangat dekat, aku iri dengan lelaki itu, bisa selalu dekat dengan wanita, pintar dan secantik kamu."
"Anda terlalu memuji, semua wanita itu cantik, Tuan." Bibir Nayara mengukir sebuah senyum.
Nayara menaruh satu tangannya diatas meja, dan 'Yes' sesuai harapan. Nayara bisa melihat tangan tuan Akio merambat mendekati tangannya dan menggenggam jemari runcing yang terjaga dengan baik itu.
"Nay, sejak awal aku tertarik dengan kamu, apakah kamu bersedia menjadi kekasihku," tanya tuan Akio.
Morgan terus menatap Nayara yang tangannya sedang dielus oleh Tuan Akio. Tak sepatutnya Morgan marah seperti saat ini. Namun entah kenapa ada bagian kecil di dalam dadanya yang terasa nyeri.
Wajah Morgan memang terlihat biasa tapi dadanya kembang kempis menahan sesak. Meski tidak tahu arti dari obrolan Nayara dan rekan bisnisnya, tapi dari bahasa tubuh dan gerakan bibir, Morgan tahu Nayara dan tuan Akio sedang membicarakan masalah hati.
Briana juga kesal melihat pemilik iris coklat itu terus menatap Nayara. gadis kampung yang mengalahkan pesonanya. Briana tidak suka memiliki tandingan atau saingan.
Briana pura-pura menjatuhkan cake red velvet di highelnya. Lalu dia memanggil Nayara.
"Hai Asisten!"
Nayara menoleh karena panggilan Briana begitu keras ke arahnya.
"Anda memanggil Saya Nona Briana?"
"Iya kamu. Siapa lagi orang yang aku kenal disini."
"Sayang ada apa kamu ganggu mereka,"lirih Morgan. Lelaki itu sudah merasakan firasat tidak baik yang akan dilakukan istrinya.
"Dia asisten kamu di kantor kan, Sayang? Jadi wanita ini juga asisten saya, iya kan, Nay?" Briana menatap Nayara dan Morgan bergantian.
Nayara mengangguk. "Iya Nona."
Akio hanya diam, tak mengerti apa yang sedang dibicarakan dua wanita di depannya itu.
"Nay, tolong ambilkan tisu, dan kamu bersihkan cake red velvet ini."
"Sayang, kamu jangan keterlaluan." Morgan tidak suka dengan kelakuan Briana pada Nayara.
"Sayang, please, Nayara saja tidak keberatan. Kenapa kamu malah membela sekretaris kamu ini. kamu suka sama dia?" Briana menatap tajam suaminya.
"No, kamu wanita paling aku cintai, jangan pernah berfikir aku mencintai wanita lain selain kamu." kata Morgan sambil menatap Nayara.
Pandangan Nayara dan Morgan bertemu. Lelaki itu menatapnya sendu.
"Tidak apa-apa Pak, biar saya bersihkan, lagipula ini semua bukan pekerjaan yang susah."
"Sayang, dia bukan pembantu, dia sekretaris aku." Morgan menahan, lengan Nayara, tapi wanita itu keras kepala.
"Sama saja Mas, dia tetap bawahan kamu, kan. Dia harus ikuti setiap permintaan atasannya," kata Briana tak msu kalah.
Nayara jongkok di depan lutut Briana. Nayara mulai mengambil highel wanita yang tengah berdiri layaknya model dengan satu tangannya di pinggang itu.
Nayara menghapus bekas cake hingga bersih, disaksikan oleh tuan Akio dan Morgan.
Tuan Akio segera menarik Nayara supaya berdiri. "Sudah, ini tidak benar," ujarnya dengan bahasa asing.
Tuan Akio lalu membawa Nayara pergi.
Morgan juga marah dengan Briana, lelaki itu pergi meninggalkan Briana sendiri.
Briana tertawa senang, setidaknya bisa membuat Nayara malu di depan semua pengunjung restaurant hari ini. Rasanya sudah lama dia tidak melakukan hal menyenangkan seperti tadi.
"Nay, kenapa kamu melakukan semuanya," kata Akio.
"Tidak masalah, aku sudah terbiasa melakukan hal kecil, tapi suatu hari nanti akan menjadi keuntungan yang sangat besar," ujar Nayara membuat Akio bingung.
Sebenarnya Briana benci dengan semua nama Nayara yang ada di dunia ini, karena itu mengingatkan saudara tirinya.
*Buat teman teman ada yang dapat give away dari novel Love with Calon ipar lho. Siapa aja nie?
Pastinya yang rajin kasih like komentar, hadiah poin dan vote tiap minggu. pemenangnya akan diumumkan di novel ini beberapa hari ke depan.
Yuk semangat teman, kasih dukungan cerita ini juga, nanti juga akan ada give away di akhir cerita.
Thor kau survei sejuta lelaki manapun pasti 100% tidak ada yang mau punya pasangan kayak bayaran
Thor kau kira wanita saja yang punya harga diri , saat ditolak dan direndahkan didepan wanita lain pasti kalian tidak akan Terima
begitu juga lelaki pasti direndahkan dan ditolak didepan pria lain, kalau kau konsisten dengan karakter Morgan, 100% lelaki kayak Morgan tidak bakalan mau punya pasangan kayak nayara
*coba sebutkan 1 hal saja yang membuat Morgan beruntung dapat nayara?
tapi kalau kesialan banyak, dipermalukan, direndahkan, dijadi budak cinta, disakiti, dibuat semaunya, jika dibutuhkan diambil tapi jika tidak butuh dibuang begitu saja
Morgan kalau lelaki punya harga diri dan akal pasti tidak akan mau punya istri kayak nayara
itu fakta