NovelToon NovelToon
Istri Untuk Andra

Istri Untuk Andra

Status: tamat
Genre:Komedi / Contest / Cintapertama / Tamat
Popularitas:891k
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Hanya sepenggal kisah tentang Andra dan Rhania, tidak ada yang spesial. Kisah sederhana dari pria humoris dan wanitanya.

Tidak disarankan untuk dibaca, risiko kalau sakit mata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ingin Ku Berkata Kasar

"I-iya, Pa, aku kesana. Maafkan aku, Pa." Andra beranjak, setengah berlari dan berlalu meninggalkan Raka. Tak pernah membuat kesalahan sebelumnya membuat Andra semakin kalut, ia tahu marahnya Wijaya bisa berubah bak amukan macan.

"Woy, Ndra!! Mau kemana?" tanya Raka masih dengan wajah penuh ejekkannya.

"Jemput papa sama mama, Gue lupa mereka masih di sana," ujar Andra setengah berteriak.

"Dasar pikun," umpat Raka menatap punggung sang kakak yang kini menjauh.

Gian yang tak mengerti apa yang membuat pamannya begitu aneh menuntut penjelasan Raka melalu matanya. Tampak jelas anak itu penasaran dengan apa yang terjadi di sekitarnya.

"Biasa, Sayang, gawalas kalau kata Gian." Raka menghampiri sang putra yang tengah menata berbagai koleksi mainannya.

Sudah menjadi kebiasaan Raka selalu mengutamakan waktu bersama Gian. Bahkan sejak tadi Dion memintanya untuk sejenak ke kantor Raka menolak.

_*******_

Perjalanan yang Andra tempuh kali ini sedikit berbeda, padatnya kemdaraan membuat Andra berdecak sebal. Andai saja ia memilih pergi sendiri tadi pagi, mungkin hal menyebalkan ini takkan terjadi, pikirnya.

"Aduh, udah jam 3 lagi, papa ngapain sih betah amat di pernikahan orang." Jika dipikir-pikir, Wijaya bukanlah orang yang kerap membuang waktu. Jadi rasanya tak mungkin ia betah berjam-jam di sana jika tak ada urusan mendesak.

Panggilan suara dari Budi sejak tadi hanya mengacaukan fokusnya. Hingga kesabaran itu habis kala dering ponsel ke delapan kali.

"Iya!! Sabar, Pak!!" Andra mengacak rambutnya kasar, memgeratkan tangganya di kemudi. Klakson bersahutan menandakan bukan dirinya saja yang saat ini terdesak.

"Andra, kurang ajar kamu." Pria itu menutup mulutnya spontan, mengetahui yang saat ini menghubunginya adalah Wijaya.

"Ma-maaf, Pa," sahut Andra penuh penyesalan. Belum selesai satu masalah, kini pria itu menambah masalah lagi.

"Kamu dimana?" Di luar dugaan, Wijaya terdengar biasa saja. Tanpa ada kemarahan disana. Jelas hal itu membuat Andra merasa sedikit ragu akan apa yang tengah terjadi.

"Sebentar lagi tiba, Pa, tunggu ya. Maafkan aku," sesal Andra benar-benar merasa bersalah.

"Kembali," perintah Wijaya datar dari seberang telepon. Andra mengernyit heran, pasalnya saat ini tempat yang ia tuju sebentar lagi tiba.

"Kenapa, Pa?" tanya Andra seadanya, perkataan Wijaya memang benar-benar menimbulkan tanya.

"Papa dan Mama pulang bersama Mahran, karena kebetulan searah. Kau pulang saja," jelas Wijaya yang membuat Andra ingin berkata kasar, mengapa secepat itu sang Papa merubah keputusan. Bukankah beberapa saat lalu ia meminta Andra untuk segera menjemputnya.

"Baik, Pa, aku kembali." Andra pasrah, meski emosinya tengah tersulut tak mungkin ia menunjukkan hal itu.

Andra menghela napas perlahan, menatap nanar jalanan yang teramat padat itu. Sia-sia sudah emosi dan segala ketakutan yang ia rasakan sejak tadi.

"Kenapa gak bilang dari tadi ya Allah," ujar Andra seakan tengah terlepas dari marabahaya.

Tanpa tujuan, Andra menyusuri jalanan sore itu. Niat hati untuk kembali pulang tak jua terealisasikan. Hati pria bermata sipit itu tak tergugah sedikitpun untuk pulang sore ini, sesekali menatap layar ponsel, berharap akan ada pesan dari sang pujaan.

Impian sebatas angan, itu tidak mungkin, Andra lupa fakta itu. "Oh iya, gue gak punya nomornya, Dudul." Andra tengah menganggap dirinya bodoh.

Andra sejenak menepikan mobil, menatap reklame aktor yang tengah naik daun tersenyum disana. "Udah gede aja lo," ujar Andra menatap Randy yang seakan tanpa beban. Sejenak ia mengingat perbedaan Randy kala ia mengucapkan nama Rhania.

Baru saja pria itu singgah di pikiran Andra, kini beberapa pesan singkat masuk tanpa ia duga.

Randheeeey😳

Bang, sibuk?

Jemput aku, ya tolong. Kak Raka lagi jagain Gian.

Bisa kan? Harus bisalah, Abang kan baek💜

Andra menghela napas, entah bagaimana nantinya jika terus berdekatan dengan Randy. Bahkan pria itu berani meminta Raka yang menjemputnya, dengan alasan tak suka bersama orang lain, Randy nekat meminta bantuan kakak iparnya jika hendak pergi ataupun pulang ke rumah.

Tanpa menolak, Andra melajukan mobil kala Randy menyertakan lokasi pemotretannya hari ini. Bagi Andra, bagaimanapun Randy ia tetap merasa pria itu adik kandungnya. Meski hubungan mereka belum sedekat Raka dan Randy.

_******_

"Keren juga," ujar Andra sejenak mengagumi tempat itu, pria itu keluar dari mobil dan mencari keberadaan sang pangeran yang meminta kehadiranya.

"Dasar sialan, awas aja dia cuma jebak gue." Andra berdecak kesal lantaran Randy tak berniat menjawab panggilannya.

"Bang," panggil Randy menghampiri Andra, napasnya tampak terburu lantaran berlari jauh entah siapa yang ia hindari.

"Kau kenapa?" tanya Andra mengerutkan dahi, wajah panik Randy sejenak membuatnya terheran.

"Ah enggak, ayo cepat." Benar kata Raka, saat ini adik iparnya seakan tanpa sopan padanya. Begitupun pada Andra, pria itu mendahului Andra begitu saja.

"Astaga, dia pikir gue apanya." Andra tak habis pikir kenapa Randy bersikap demikian padanya. Jika seperti ini, Andra merasa dirinya tengah terancam tekanan batin yang lebih luar biasa dari sebelumnya.

Tanpa berucap apapun, Andra kini melajukan mobil perlahan. Sedang Randy yang merasa lelah memilih tidur dan mengangkat kaki seenaknya. Lagi-lagi, Andra hanya mampu mengelus dada.

"Sabar, Andra," ujar Andra memaksakan senyumnya, dengkuran Randy dapat menjelaskan betapa lelahnya pria muda itu.

Sesekali Andra memperhatikan Randy melalui ekor matanya, beban keluarga yang dahulu kerap meminta uang untuk membeli makanan ringan yang berakhir menjadi sampah di kamar terlihat begitu berbeda.

Meski Andra tak memiliki hubungan darah pada pria itu, namun ia dapat merasakan jika Randy saat ini tak begitu baik-baik saja. "Ngapain gue mikirin dia sih," celetuk Andra menyadarkan diri sendiri.

"Inget, Ndra, yang boleh lo pikirin saat ini hanya Rhania. Okee!! Yes, Rhania." Andra mengangguk beberapa kali, berusaha menolak untuk tidak terlalu memikirkan hal lain selain wanita itu.

Tbc

1
Anonymous
Seruuuuuuu
Singkat tapi jelas
Akhirnya abang giant bakal punya spp ni
my_dear_Budiarti
berakit rakit ke hulu
berenang ke tepian,,,
remuk badan dahulu
baru bisa jadian..../Joyful/
Juan Sastra
kisah tersingkat tapi lucu juga
Juan Sastra
ow ow oww saatnya andra sang pahlawan hati maju
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
Belajar sm ustadz siapa Ndra/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
Apes bgt nasibmu ndra/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
dasar Randy sableng😂😂😂😂😂
Halimah
jempol kudanil/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Budiarti
banyak adegan yg diulang2 bikin kesel aja....
Desy Puspita: ini novel isinya memang acak-acakan, kalau kesel gausah baca, salah sendiri diteruskan
total 1 replies
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Budiarti
kok balik lagi episodenya? /Facepalm/
Halimah
Maju trs pebinor.....pantang mundur 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Halimah
masih aja soto betawi/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Halimah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!