Seorang gadis yang menyukai seseorang yang tidak mungkin bisa dimiliki, selain dia adalah seorang idola yang disukai banyak wanita, bahkan dia juga adalah idola beda negara.
Namun respons sang Idola yang membuatnya perlahan mencintainya dan berharap lebih, apakah sang Idola juga memiliki perasaan yang sama, atau hanya menganggapnya hanya sebatas fans?
Lalu mengapa sikap dan perlakuannya seolah membuatnya merasa spesial?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RESMI PACARAN
“Vi makan yang banyak kamu paling suka hotpot kan?” Ucap Flora yang memang tau sahabatnya ini paling suka Hotpot, karena diantara mereka Flora lah yang paling dekat dengan Violet.
“Benarkah? Violet suka hotpot? Kalau gitu makanlah yang banyak” ucap Sean mengambilkan daging dan sayuran untuk Violet.
“Bentar aku ambil udang dulu deh” ucap Eza.
“Eh, jangan” cegah Flora.
“Violet alergi udang nanti kan kuahnya jadi bercampur udang” ucap Flora.
“Gapapa Flo biar aku pesan panci hotpot sendiro lagi aja” ucap Violet yang merasa ga enak.
“Haha tenang saja kita tital akan mencampur udangnya ke dalam kuah karena Sean juga alergi udang” sahut Rio.
Violet terkejut dan memandang ke arah Sean yang mengangguk.
“Benar aku juga alergi udang, jadi setiap makan hotpot bersama mereka, mereka akan memesan panci sendiri untuk masak udangnya” jelas Sean.
“Kalian cocok deh sama\-sama alergi sama udang, kenapa ga pacaran aja” cletus Dina.
“Memangnya ada yang sanggup pacaran sama kita? Selain harus di belakang layar, juga harus melihat kita di godain sama fans aku rasa sih ga ada yang sanggup” sahut Dion yang memang pernah pacaran tapi tidak sampai seminggu selesai karena tidak sanggup menjalin hubungan sembunyi\-sembunyi.
“Ya ga semua orang sih, tapi kalau aku juga ga cocok karena aku cemburuan “ sahut Flora.
“Sudah\-sudah kita makan aja dulu setelah ini kita pulang karena sudah terlalu larut juga kita harus istirahat” ucap Violet.
“Iya besok sore kita juga kembali ke Vietnam lusa kita mulai kerja lagi” ucap Eza.
Setelah menghabiskan makanan mereka kembali ke hotel masing\-masing yang tanpa di duga ternyata mereka satu hotel hanya beda lantai saja.
“Loh kalian kok disini juga?” Tanya Dina yang melihat empat lelaki itu juga memasuki hotel yang sama dengan mereka bertiga.
“Kami menginap disini” jawab Eza.
“Maaf permisi tuan, kalian penghuni di kamar 201 lantai 6 bukan?” Tanya pelayan hotel menghampiri mereka.
“Iya berul ada apa ya?” Jawab Eza.
“Kami mohon maaf tadi baru saja ada kerusakan terjadi kebocoran pipa air di kamar tersebut jadi sekarang kamar tersebut tidak bisa ditempati, dan kamu mohon maaf karena hari ini kamar penuh jadi kami akan mengembalikan biaya yang telah di bayarkan” jelas pelayan.
“Ini malam festival hotrl pasti penuh semua” ucap Sean.
“Gini aja kalian di kamarku aja biar aku srkamar sama Flora, gapapa kan Flora” ucap Dina.
“Ya gapapa sih itu kalau mereka mau” ucap Flora.
“Kalau boleh tau nona menginap di lantai berapa dan kamar nomor berapa?” Tanya pelayan.
“Lantai 8 kamar 306” jawab Dina.
“Sebentar ya saya cek” ucap pelayan menuju meja resepsionis.
“Baik nona karena kamar anda adalah kamar VIP dan setelah menanyakan pada atasan itu tidak masalah” ucap pelayan mengatakan.
“Ya sudah bawa barang kalian pindah aja” ucap Flora.
“Mari kami bantu tuan” ucap pelayan hotel mengikuti mereka untuk membantu memindahkan barang.
“Baru jam 11 malam yakin mau tidur Vi?” Ucap Flora.
“Nggak aku udah janji ke kamu bakal traktir party, aku udah booking ruang VIP di bar hotel, kalian kesana aja nanti setelah mereka memindahkan barang, aku mau mandi dulu” ucap Violet menuju kamarnya untuk mandi.
Kini kedua sahabat Violet sudah berada di bar yang di bookingnya, juga para cowok yang diundang untuk party dan karaokean bersama, sedangkan Violet masih di dalam kamar mengambil satu kartu bank dan kartu kamarnya dan memasukan ke slip kartu di ponselnya. Kini dia hanya menggunakan celana kain pendek serut warna hitam dengan tanktop putih dan kemeja transparan putih.
Saat membuka pintu kamar Violet terkejut ada Sean di depan pintunya.
“Omg Sean sejak kapan disitu? Bukanya ikut yang lain nunggu di bawah” ucap Violet.
“Aku udah dari sana kamu belum aja jadi kupikir masih dikamar makanya aku tunggu disini” ucap Sean.
“Ya sudah ayo kebawah” ucap Violet.
“Tunggu…” ucap Sean mendorong Violet kembali masuk kedalam kamar.
“Se..Sean apa yang kamu lakukan?” Ucap Violet gugup.
“Aku hanya mau memastikan sesuatu, apa kamu benar mau menjadi pacarku?” Tanya Sean lembut.
“Aku sudah memakai cincin pemberianmu berarti aku menerimamu” jawab Violet lembut.
“Tapi kalau kamu ga sanggup jalaninya jangan dipaksakan ok” ucap Sean mengusap pipi Violet tak tega takut menyakiti gadis yang dicintainya diam\-diam.
“Aku menerimamu berarti aku sudah siap dengan segala konsekuensinya” ucap Violet memberanikan diri mengalungkan kedua tangannya di leher Sean.
“Maaf..” ucap Sean terhenti karena dia langsung mencium Violet, meski tak ada penolakan dari Violet tapi ciuman itu tak berlangsung lama.
“Maaf” ucap Sean lagi tersadar mengelap bibir Violet yang basah.
“Jangan selalu bilang maaf” ucap Violet langsung mencium balik sekilas bibir Sean.
“Udah ayok kebawah anak\-anak pasti udah nungguin” ucap Violet menarik tangan Sean untuk menuju lantai 1.
“Sorry lama” ucap Violet memasuki ruangan.
“Gapapa, kok bisa bareng Sean?” Ucap Flora.
“Tadi ketemu di depan katanya dari toilet” jawab Flora.
“Ya udah ayo kalian berdua yang baru datang pilih lagu, Sean nyanyi lah kan suaramu paling bagus kalau nyanyi” ucap Dina.
“Kamu juga Vi cari lagu nyanyi” ucap Flora.
“Lagu apa aku ga bisa nyanyi”ucap Violet, tapi karena di suruh oleh semuanya akhirnya dia memilih satu lagu untuk dinyanyikan.
NEXT>>
