NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda Keren

Mengejar Cinta Om Duda Keren

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:739.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

"Menyingkirlah dan berhenti mengejar aku. Percuma saja, aku tak suka dengan anak kecil."


"Enak saja anak kecil, aku sudah besar, Om. Lihat saja, dada ku tumbuh dengan baik."


Darren Wisnu Abiana adalah seorang duda keren berusia 36 tahun, dia di tinggalkan oleh sang istri untuk mengejar pria lain. Patah hati yang Darren rasakan membuat nya trauma dan menutup hati nya untuk wanita mana pun.


Hingga, seorang gadis berseragam SMA datang dan mengejar nya. Meskipun dia sudah bersikap jutek pada gadis bernama Sherena itu, tapi dia tetap tidak pantang menyerah untuk mendapatkan nya.


Akankah pertahanan Darren runtuh saat melihat kesungguhan yang di lakukan oleh Sheren?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 - Coklat Dari Marvin

"Lo kenapa? Sedari tadi, kita perhatiin nih ya."

"Emang nya gue kenapa? Keliatan aneh apa gimana?" Tanya Sherena sambil tersenyum manis. Sedari tadi, tepatnya setelah dia berciuman dengan Darren, Sherena tak bisa menghentikan senyuman nya. Jadi, sedari tadi dia senyam-senyum sendiri.

"Iya, Lo aneh. Kesurupan setan kelas kali ya? Soalnya, Lo kan masuk pagi bagian piket. Iya gak?" Tanya April dan di angguki oleh Meysa dan Arina. 

"Kepo deh."

"Yeehh, kita penasaran anjir. Lu kenapa sih?" Tanya Arina.

"Kenapa ya? Kalian bakalan terkejut sih kalo tahu gue kenapa."

"Iya, makanya cerita dong. Lo kenapa?" Tanya April lagi. Sherena pun meminta ketiga teman nya untuk mendekat dan membisikan apa yang terjadi pada nya, hingga membuat dia senyam-senyum sendiri. 

"What? Serius?" Heboh ketiga nya. Sherena langsung memberi ketiga nya untuk diam. Ya beginilah kalo ngasih tahu geng rempong, pasti heboh lah tuh. 

"Diem-diem, jangan berisik dong woy." Ucap Sherena, membuat ketiga nya kompak nyengir.

"Kita kaget, Sher. Beneran deh."

"Iya bener, gak nyangka gue Lo sama tuh Om-om udah sejauh itu." Ucap Arina.

"Gue bilang juga apa, kalian bakalan kaget kalo gue bilang." 

"Hmmm, ini kabar mengejutkan sih buat kita." April terkekeh sambil mengusap dada nya yang berdetak tak karuan setelah mendengar ucapan Sherena. Dia benar-benar terkejut karena ternyata teman nya gerak cepat untuk bisa mendapatkan hati pria idaman nya.

"Udah berapa kali, Sher?" Tanya Meysa, Sherena terlihat berpikir. 

"Kalo ciuman bibir sih dua kali, tapi kalo cium pipi sering."

"Dia cium pipi Lo, gitu?" Tanya Arina.

"Ya kagak, gue yang nyosor cium pipi dia duluan." Jawab Sherena yang membuat ketiga teman nya melongo.

"Wah, Lo liar banget anjir."

"Apa itu bisa disebut liar? Ciuman mah wajar kali, yang penting sejauh ini gue masih perawaan." Celetuk Sherena. Ketiga teman nya mengangguk. Ciuman memang sudah wajar di kalangan anak muda, apalagi di negara yang bebas ini. Bahkan, tak jarang di usia SMA seperti ini banyak siswi yang sudah kehilangan mahkota mereka. Bukan satu atau dua, tapi banyak. 

"Tapi udah dua hari ini gue di anterin Om-om tampan itu, bahagia banget rasa nya, sumpah." Ucap Sherena sambil tersenyum manis, wajah nya bahkan merona. Ingatan tentang ciuman nya tadi pagi dan kemarin sore di rumah Darren terus membayang di pikiran Sherena. 

"Wajah Lo merona tuh, bayangin hal mesum ya?" Tanya April, membuat Sherena tertawa.

"Gak tau nih, kebayang-bayang terus." Sherena menutup wajah nya dengan kedua tangan. Membuat ketiga teman nya tertawa melihat tingkah Sherena. 

"Btw, kalian udah pernah ciuman apa belum?"

"Gue udah." Jawab April sambil terkekeh.

"Kita-kita udah, Sher." Jawab Meysa sambil tersenyum.

"Idih, tadi kalian bilang gue liar." Ketus Sherena, membuat yang lain nya terkekeh.

"Haha, kita gak nyangka aja Lo bisa nyosor kayak gitu sama tuh Om-om."

"Hmm, dia menggoda di mata gue. Apalagi bibir nya, tipis tapi seksii." Jawab Sherena, dia kembali membayangkan bibir Darren yang benar-benar membuat nya kecanduan seperti nya. Belum lagi nafas pria itu yang beraroma mint, membuat nya nyaman saat bibir mereka beradu tadi pagi dan kemarin sore. 

"Wahh, mesuum Lo Sher."

"Biarin, kalo kalian pengen lihat besok ke rumah gue biar kalian percaya kalo dia tuh ganteng terus seksii. Badan nya atletis, roti sobek, aaahh pokok nya sempurna." Jawab Sherena lagi.

"Bucin oh bucin.."

"Biarin." Jawab Sherena acuh, dia pun memilih untuk memakan sarapan nya. 

"Nih makan.." Sherena memberikan sandwich nya pada teman-teman nya, mereka pun menikmati sandwich dengan diselingi obrolan-obrolan kecil yang mengundang gelak tawa. 

Marvin masuk ke dalam kelas dengan wajah datar nya, dia melihat kalau Sherena sudah ada di kelas dan tengah bercanda ria bersama teman-teman nya.

"Sher.."

"Iya, kenapa Vin?" Tanya Sherena sambil menatap wajah pria itu.

"Lo suka coklat?"

"Tergantung mood sih sebenernya, kenapa emang nya?" Tanya Sherena. 

"Ini, buat Lo." Marvin memberikan beberapa batang coklat yang sengaja dia beli. Ini sebagai bentuk usaha nya untuk bisa meluluhkan hati Sherena. 

"Ini kebanyakan, Vin. Boleh gue bagi sama temen gak?"

"Terserah Lo aja, yang penting gue niat nya ngasih Lo." Jawab Marvin.

"Ohh, yaudah. Thanks ya, Vin. Dalam rangka apa Lo ngasih gue coklat?" Tanya Sherena sambil menerima coklat yang di berikan oleh Marvin. Mood nya sedang baik, jadi dia tidak mau bersikap ketus seperti biasa nya.

"Hmm, dalam rangka usaha gue buat dapetin Lo, Sher."

"Gue dah bilang, jangan terlalu berharap sama gue, Vin. Gue gak tahu, perasaan Lo bakal terbalas atau enggak. Hati gue udah sama orang lain, Vin." Jelas Sherena.

"Gapapa, gue bakalan tetap usaha kok."

"Ya, terserah Lo aja. Kalo udah lelah, sebaiknya Lo berhenti aja ya, Vin. Jangan nyakitin diri Lo sendiri."

"Tentu, kalo lelah gue pasti berhenti kok, Sher."

"Good job, selamat berjuang Marvin." Jawab Sherena, sambil tersenyum manis. Membuat jantung Marvin terasa berdetak lebih cepat dari biasa nya.

"G-gue kesana dulu."

"Iya, makasih coklat nya." Marvin tidak menanggapi, dia segera pergi dari hadapan Sherena dan memilih duduk sambil menyembunyikan wajah nya di atas meja. 

"Sher.."

"Kenapa?"

"Harus nya, Lo gak usah ngasih dia harapan. Kasian kalo semisal dia terlalu berharap tapi kenyataan gak bisa bikin kalian bersama, Sher." Ucap April. 

"Gue gak pernah ngasih harapan ke siapapun, Pril. Gue dah jelasin beberapa kali sama Marvin kalo perasaan nya gak bakalan terbalas karena hati gue udah sama orang lain." 

"Tapi, Lo liat sendiri kan gimana gigih nya seorang Marvin? Jadi, biarkan saja. Dia akan berhenti kalau memang dia sudah lelah berjuang." Jelas Sherena, membuat ketiga nya mengangguk.

"Kalian mau coklat? Kata Marvin boleh gue bagi sama kalian." 

"Boleh deh." Sherena pun memberikan masing-masing satu batang coklat, Sherena masih punya tiga lagi untuk dia bawa ke rumah nanti.

Sedangkan di kantor, Darren menatap kotak bekal yang ada di depan nya. Sandwich dari Sherena belum dia sentuh sama sekali, dia ragu. Tapi, tak mungkin kalau Sherena benar-benar menambahkan bubuk pelet di dalam nya bukan?

Perlahan, Darren menarik kotak bekal itu lalu membuka dan mengambil satu potong sandwich berisi krim dan buah. Terlihat sangat enak, apalagi dia belum sarapan sama sekali. 

Dia pun mulai mulai menggigit sandwich nya, lalu memakan nya dengan lahap. Enak, ternyata rasa sandwich nya enak sekali. Buah nya segar, krim nya tidak membuat enek sama sekali, tidak kemanisan, roti tawar nya juga lembut. Perpaduan yang pas.

"Enak juga, ini yang bikin nya Sherena ya?" Gumam Darren sambil menikmati sandwich itu.

Tak lama, Sarah kembali masuk ke ruangan Darren tentunya dengan pakaian yang sudah dia ganti sesuai permintaan Darren. Wanita itu melihat Darren sedang makan dengan lahap, dia penasaran karena ini adalah pertama kali nya dia melihat Darren membawa bekal dari rumah.

"Tuan.."

"Hmmm, kenapa?"

"Anda membawa bekal dari rumah?"

"Memang nya kenapa?" Tanya Darren datar.

"Tidak, hanya saja tidak biasa nya anda membawa bekal." Jawab Sarah.

"Pergilah, jangan masuk dulu kesini."

"Tapi, tuan ada berkas yang harus anda tandatangani segera.." ucap Sarah. 

"Bisa nanti kan? Kau tak lihat aku sedang makan?" Tanya Darren, dia menatap tajam ke arah sekretaris nya itu. Seketika tubuh Sarah menegang, dia ketakutan saat Darren menatap nya seperti ini, pertama kali nya pria itu melakukan hal ini pada nya.

"B-baik, Tuan Darren. Kalau begitu saya permisi dulu." Sarah pun keluar dari ruangan Darren dengan cepat keburu Darren marah.

......

🌻🌻🌻🌻

1
Aluh Alvrida
Menarik crritax
Tyaz Wahyu
jendes mantan si darren nih kyk e wuakkkkkkkk
Tyaz Wahyu
jake enhypen 🥵 smpai 🤒
Tyaz Wahyu
enhypen jake
Niputu Dianlestari
Luar biasa
Raudah 1212
pesaraan sheren kelas 3 deh thor . masa iya ada kakel . ? emang ada kelas 4 di sma😁
JIMSON HUTAGAOL: /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Yulia Setiawan
Luar biasa
Sumitri Aja
Buruk
Dewi Lestari
bagus karya nya suka
Sunarmi Narmi
Soo swetttt April ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Sunarmi Narmi
Daren skrng kmu bisa dgn Sherena buang tuh Sarah jauh "
Elisa Lisa
Luar biasa
s
sok cool, bahasanya kasar sekali
s
cepat amat jatuh cintanya
Mbak Ni
bagus bangettttt,seru juga anjirt
Nur Fajrina Qisthina
Love it
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
mampir ah
Nur Adam
smgt untuk krya mu thor
Atiek Rahmawati
Kalau sudah bukaan lengkap kenapa mesti masuk ruang operasi? dorong aja ke ruang bersalin untuk partus normal
Atiek Rahmawati
Ibunya Agnes atau Aira? tadi ditulis ibunya Aira lho....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!