NovelToon NovelToon
Aku Bisa Tanpamu

Aku Bisa Tanpamu

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:497.5k
Nilai: 5
Nama Author: Iin Nuryati

Menikah dengan orang yang aku cintai, hidup bahagia bersama, sampai akhirnya kami dikaruniai seorang putra tampan. Nyatanya setelah itu justru badai perceraian yang tiba-tiba datang menghantam. Bagaikan sambaran petir di siang hari.

Kehidupanku seketika berubah 180 derajat. Tapi aku harus tetap kuat demi putra kecilku dan juga ibu serta adikku.

Akankah cinta itu kembali datang? Sementara hatiku rasanya sudah mati rasa dan tidak percaya lagi pada yang namanya cinta. Benarkah cinta sejati itu masih ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Om Mau Jadi Ayah Keinan?

Beberapa hari kemudian.

Pagi ini Awan kembali mendapat giliran untuk berbelanja ke pasar. Setelah selesai membeli semua pesanan mamanya, Awan pun kemudian hendak bertolak ke parkiran.

Tetapi belum juga sampai di parkiran, tiba-tiba saja pandangan Awan jatuh pada sosok Shofi di seberang jalan sana. Awan seketika menghentikan langkahnya. Diperhatikannya Shofi yang saat ini sedang membantu seorang nenek untuk menyeberang jalan raya.

Awan juga bisa melihat kalau Shofi pun membantu sang nenek untuk membawakan barang-barang belanjaannya. Shofi kemudian mengantarkan sang nenek sampai ke angkutan umum kemudian membantunya untuk naik juga. Dapat Awan lihat bagaimana sang nenek nampak sangat berterima kasih kepada Shofi dan Shofi pun membalasnya dengan senyuman yang sangat manis.

Senyuman Awan pun tersungging. Memuji dalam hati sikap Shofi tersebut.

☘️☘️☘️

Siang ini lagi-lagi Awan mengantarkan pesanan makan siang dari guru-guru TK tempat Keinan bersekolah. Dan dalam perjalanannya hendak kembali ke kafe, lagi-lagi Awan melihat Keinan yang sedang duduk sendirian di ayunan dengan wajah murung.

Awan kemudian menghampiri Keinan dan duduk di ayunan sebelahnya.

"Assalamu'alaikum, Keinan," sapa Awan.

"Wa'alaikumsalam. Eh, Om Ganteng," jawab Keinan sedikit terkejut begitu melihat Awan yang sudah duduk di ayunan sebelahnya.

"Om Hamzah belum jemput?" tanya Awan.

"Belum," jawab Keinan seraya menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa Keinan nggak ke kafe Om Awan aja?"

Keinan terdiam dengan menundukkan kepalanya. Awan mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

"Keinan kenapa? Kok murung?" tanya Awan lagi, lembut.

Keinan kembali menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"Keinan diejekin lagi ya sama temen-temen Keinan?" tanya Awan hati-hati.

Keinan masih terdiam.

"Keinan sini deh!"

Awan kemudian menarik lembut tangan Keinan. Keinan turun dari ayunannya lalu berjalan mendekati Awan. Awan langsung mengangkat tubuh kecil Keinan kemudian mendudukkannya di pangkuan Awan.

"Jadi bener Keinan diejekin lagi sama temen-temen Keinan, ya?" ulang Awan dengan suara selembut mungkin.

Keinan pun akhirnya menganggukkan kepalanya sedikit. Dapat Awan lihat kedua mata Keinan yang mulai berkaca-kaca. Dan hal itu langsung membuat hati Awan merasa sakit.

"Keinan salah apa sih, om?" tanya Keinan lirih. "Kenapa ayah harus pergi ninggalin Bunda sama Keinan? Kenapa temen-temen harus selalu ngejekin Keinan? Keinan kan juga nggak mau kayak gini. Keinan juga mau punya ayah kayak temen-temen Keinan yang lain."

Tes. Tes.

Air mata itu akhirnya jatuh juga. Keinan terisak kecil. Dan melihat Keinan yang menangis seperti itu, hati Awan rasanya sakit sekali. Awan benar-benar tidak sanggup melihat Keinan yang seperti itu.

Awan langsung menarik tubuh Keinan dan memeluknya.

"Sssttt,,, udah ya sayang. Keinan jangan nangis lagi. Om Awan jadi ikut sedih nih lihat Keinan nangis. Udah ya, sayang," kata Awan, mencoba menenangkan Keinan seraya mengusap-usap kepala Keinan dengan lembut.

Keinan tiba-tiba melepaskan pelukannya.

"Om Ganteng mau nggak jadi ayahnya Keinan?" tanya Keinan tiba-tiba setelah mengangkat wajahnya.

Deg.

Awan membulatkan kedua matanya karena terkejut mendengar pertanyaan dari Keinan itu. Ada rasa berdebar yang Awan rasakan saat mendengar Keinan memintanya untuk menjadi ayahnya.

"Ekhem," Awan berdehem pelan untuk menormalkan kembali ekspresinya. "Emangnya Keinan beneran mau Om jadi ayahnya Keinan yang baru?"

"Mau, Om," jawab Keinan yakin.

Awan tersenyum melihat keseriusan yang ditunjukkan oleh bocah kecil di hadapannya itu.

"Oke. Kita berdo'a sama-sama ya, semoga Allah Subhanahu wata'ala segera mengabulkan keinginan Keinan itu," kata Awan kembali mengusap kepala Keinan.

☘️☘️☘️

"Kakak kamu nggak ada niatan untuk menikah lagi kah, Ham?" tanya Awan kepada Hamzah.

Saat ini keduanya sedang duduk di sofa di dalam ruangan Awan di kafe.

"Sepertinya belum, Kak. Entahlah, mungkin masih trauma juga. Sebenarnya aku, ibu, bahkan juga mantan mertua Kak Shofi, ayah dan ibunya suami Kak Shofi dulu, kami sudah berkali-kali menyarankan kepada Kak Shofi untuk menikah lagi. Kasihan Keinan, dia juga butuh sosok seorang ayah. Tapi Kak Shofi belum mau. Sampai sekarang Kak Shofi masih belum ada tanda-tanda untuk bersedia membuka hatinya lagi."

"Kalau kakak ingin menikah dengan kakak kamu, kamu keberatan nggak, Ham?"

Hamzah langsung melongo mendengar pertanyaan dari Awan yang tiba-tiba itu.

"Kak Awan bercanda, kan?" tanya Hamzah, bingung sekaligus terkejut.

"Enggak, Ham. Kakak serius," jawab Awan mantap.

"Tapi kenapa, kak? Umur Kak Shofi juga lebih tua loh dari Kak Awan," Hamzah semakin bingung.

"Emangnya kenapa? Cuma selisih lima tahun juga," kata Awan.

"Awalnya memang karena ingin memberikan keluarga yang lengkap untuk Keinan. Untuk memberikan sosok seorang ayah kepada Keinan. Tapi sungguh, Ham, kakak serius dengan niat kakak. Kakak ingin menikah dengan kakak kamu. Untuk menjalankan perintah dari Allah Subhanahu wata'ala dan menjalankan sunnah Rasulullah. Juga untuk menyempurnakan separuh agama kakak," lanjut Awan penuh dengan keyakinan.

"Lalu bagaimana dengan masalah hati? Memangnya Kak Awan cinta dengan Kak Shofi?" tanya Hamzah setelah terdiam beberapa saat.

"Saat ini mungkin belum. Tapi jujur kakak suka dengan kakak kamu. Kakak suka dengan kepribadian kakak kamu yang sopan, rendah hati, dan suka menolong orang lain. Dan kakak yakin, seiring berjalannya waktu, tidak sulit untuk merubah rasa suka itu untuk menjadi rasa cinta."

"Lalu bagaimana dengan keluarga kakak? Ingat Kak, status Kak Shofi itu seorang janda. Janda dengan satu orang anak. Dan bagaimana juga dengan Kak Shofi sendiri, dan juga keluargaku? Kakak yakin mereka semua akan setuju?"

"Disitulah kakak butuh bantuan kamu, Ham. Tolong kamu bantu kakak untuk meyakinkan ibu dan juga kakak kamu. Kalau untuk keluarga kakak, itu akan menjadi urusan kakak sendiri. Kakak yang akan meyakinkan mereka. Dan kakak yakin kakak pasti bisa."

"Keinan?"

Awan tersenyum.

"Jujur saja, kakak memiliki niat seperti ini justru setelah mendengar permintaan dari Keinan beberapa hari yang lalu. Keinan yang langsung meminta kepada kakak untuk menjadi ayah barunya."

"Awalnya kakak juga sempat merasa kaget. Tapi kakak juga merasa seperti mendapatkan sebuah kesempatan. Kakak sudah sholat istikharah beberapa kali kemarin. Dan kamu tau, Ham? Di hari ketiga kakak justru bermimpi sedang melakukan ijab kabul bersama dengan kakak kamu. Itu kenapa kakak begitu yakin dengan niatan kakak ini, Ham."

Hamzah terdiam mendengar semua perkataan dari Awan tersebut. Perasaannya campur aduk saat ini. Antara kaget, bingung, tetapi juga berharap untuk kebahagiaan kakaknya.

"Jadi kakak minta sama kamu, Ham, tolong ijinkan kakak untuk membahagiakan Keinan dan juga kakak kamu. Tolong bantu kakak untuk bisa merealisasikan niat baik kakak ini," pinta Awan bersungguh-sungguh.

Sesaat Hamzah masih terdiam. Menimbang keputusan apa yang akan dia ambil. Sampai akhirnya,

"Oke, Kak. Hamzah percaya sama Kak Awan. Hamzah juga bersedia untuk membantu Kak Awan," kata Hamzah setelah mengambil keputusan.

Senyuman Awan langsung terkembang.

"Terima kasih banyak, Ham. Kakak janji, kakak pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan Keinan dan juga kakak kamu," kata Awan penuh keyakinan.

1
Lala lala
Luar biasa
Lala lala
kampung norak dmn tuh ributin janda baik2 . di t4 ku mau janda mau psk ga prnh diserang emak asal sopan tdk ganggu rt org
Lala lala
kan hp hamzah mati..makanya ga bs hub awan nitip keinan
Surya Hermawan
Luar biasa
Surya Hermawan
kisah keinan dah aku baca tp bundanya baru buka/nemu
🇩𝗘𝗪𝗜 𝗠𝗔𝗛𝗔𝗥𝗔𝗡𝗜 🌀🖌
anak yang penuh semangat pasti sukses
🇩𝓮𝔀𝓲 𝓡𝓪𝓽𝓲𝓱🌀🖌
anak pintar, seneng punya anak seperti itu
🇩𝓮𝔀𝓲ᵇᵘⁿᵍᵃ²🌀🖌
nama nya sudah pasti wangi bun
🇩ҽɯι ₳Ɽ₳ 🌀🖌
sedih ya bun, kalau anak di bully
🇩єωι αяιмвι🌀🖌
lagi cari jejak karya ini mah
🇩EWI ᴺᵁᴿ CAHAYA🌀🖌
mulai dari awal
🇩êwï §êñjå 🌀🖌
nama nya bagus keinan
🇩EWI SEKAR TANJUNG🌀🖌
keluarga yang kompak
Zidan Borneo
keluarga kecil yg bahagia. sng lihatnya jika keluarga shofi bahagia, walau di seorang janda
Zacky Lim
keinan sdh mandi, pasti wangi banget. sayang sm bunda ya! anak manis dan kebanggaan orangtua
🇳ʊʀʍǟ̈̄ʟǟ̈̄ ɖɛաɨ🌀🖌
subhanallah pinter nya keinan
🇲🅰🆈🆁🅰ᵈᵉʷᶦ🌀🖌
cinta yang buta buat lelaki yang bodoh seperti kamu bayu
🇹ⱤłɆᵈᵉʷᶦ 🌀🖌
keinan cukup dengar kan saja ya
🇹ⱤłɆᵈᵉʷᶦ 🌀🖌
wkwkwk hukuman papa enak keinan
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ⍣⃟ₛ🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
anak mu pintar Shofi 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!