Lamha yang masih dalam keadaan berduka karena kehilangan bayinya kini dihadapkan dengan keadaan sulit dimana pemilik kontrakan tempatnya menyewa rumah memaksa Lamha untuk segera mendapatkan uang dalam waktu satu malam.
Dan akhirnya takdir membawanya kepada keluarga Graham. Lamha bekerja disana sebagai ibu susu baby A yang juga baru saja kehilangan ibunya. Pada suatu hari Lamha diminta pulang oleh ibunya dikampung, karena akan ada seorang lelaki yang akan mempersunting Lamha. Dengan berat hati Tuan El (Ayah baby A) terpaksa menikahi Lamha agar tetap berada disisi baby A yang sudah sangat ketergantungan kepada Lamha.
"Aku menikahimu karena baby A sangat membutuhkanmu, maka jangan pernah mengharapkan apa-apa dari pernikahan konyol ini." tuan El.
"Aku menikah denganmu ikhlas karena Allah. Jika kita berjodoh dan ditakdirkan bersama maka cinta akan tumbuh dengan sendirinya." Lamha.
Bagaimana kisah perjalan cinta mereka? apakah Lamha berhasil meluluhkan tuan El yang ternyata sudah memiliki kekasih bernama Mia. Ikuti kisahnya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRATA_YUDHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih merajuk
Pagi harinya, tuan El sudah bersiap dengan stelan jas kerja dan tengah memasang dasinya didepan cermin. Lamha yang melihat tuan El memasang dasi sendiri mencoba untuk membantunya.
"Mau saya pasangakan tuan" ucap Lamha.
"Tidak perlu, aku bisa sendiri!" jawabnya ketus. Tuan El masih kesal dan juga ngambek atas penolakan Lamha semalam.
"Tapi ini tidak rapi." ucap Lamha seraya membenarkan kerah dan juga dasinya yang menurutnya masih terlihat berantakan. Lamha memaksakan tangannya untuk membantu tuan El. Tuan El sediri hanya bisa menahan nafas saat tangan Lamha mencoba membenarkan dasinya yang kemudian tak sengaja menyentuh dadanya. Hanya tertoel sedikit, tetapi efeknya sangat besar bagi pentungan tuan El!
'Cih! kerjaannya menggoda terus, tapi begitu diajak bercinta tidak mau! jual mahal! kamu fikir aku akan tergoda? lihat saja, aku akan membuatmu bertekuk lutut dan memintaku untuk memuaskanmu! sialan! tapi sentuhan jarinya begitu lembut, Ah..! brengsek!' seloroh El didalam hati.
"Sudah." ucap Lamha seraya tersenyum hangat. Lamha hanya ingin bersikap baik dan berusaha menyenangkan tuan El setelah semalam menolak ajakannya.
"Malam ini aku akan pulang terlambat, setelah selesai bekerja, aku akan mengajak Mia jalan-jalan dan berkencan. Jadi jangan tunggu aku pulang, bisa saja aku menginap diapartemen." ucap tuan El sengaja membuat wanita didepannya ini cemburu. Dan benar saja, senyuman Lamha yang tadinya merekah seperti bunga yang baru mekar, kini kembali menguncup saat mendengar perkataan tuan El.
Namun sekuat mungkin Lamha menutupi itu semua. Menutupi rasa kecewa dan juga rasa sedihnya.
"Ya, semoga harimu menyenangkan. Dan jangan lupa sholat tuan El. Sholat akan mencegahmu dari perbuatan keji dan mungkar." pesan Lamha.
"Apa maksudmu? kamu menuduhku akan melakukan hal keji?" tanya tuan El tak terima.
"Saya hanya mengingatkan tuan El. Sebagai seorang istri saya punya kewajiban untuk mengingatkan suaminya agar tak terjerumus kedalam perbuatan dosa" jelas Lamha.
"Ooh. Tapi sayangnya kau lupa kewajiban utama seorang istri untuk melayani suaminya." cibir tuan El.
"Saya..." kini Lamha bagai terjebak dengan kata-katanya sendiri.
"Sudahlah! lagi pula aku sudah tak berselera dengan mu! tadi malam aku hanya terbawa suasana." ucapnya pedas.
"Ma-maafkan saya..."
"Jadi jangan salahkan jika aku mencari kepuasan diluar sana, karena istriku sendiri tak mampu melayaniku!" ucap tuan El yang langsung membuat hati Lamha terasa diremas kuat.
"Dan jangan lupakan permintaan saya. Saya tak ingin memiliki suami penzina!" ucap Lamha.
"Ya! dimatamu aku ini hanya penzina, kau suci! padahal apa bedanya kau dengan wanita diluaran sana, sama-sama sudah tidak perawan dan rasa lubangmu juga tidak jauh berbeda!" ucap tuan El sarkas.
"Cukup tuan! anda sudah keterlaluan!" kini Lamha mulai menangis. Dia heran kenapa tuan El tega menyakiti perasaannya begitu dalam. Padahal, dia hanya ingin tuan El membuka hatinya sedikit saja untuknya. Apa salah seorang wanita menginginkan cinta dari suaminya? kini Lamha merasa harga dirinya sudah terinjak-injak.
"Keterlaluan? siapa yang keterlaluan? aku atau kau?" tanya Tuan El. Bukannya minta maaf dia malah melengos begitu saja dari kamarnya meninggalkan Lamha yang kini tengah menangis tersedu-sedu.
'Ya Allah, jaga suamiku... jangan biarkan dia berbuat zina. Ku mohon.' Lamha berdo'a didalam hatinya.
**********
Tuan El kini sudah berada dikantornya. Entah kenapa moodnya menjadi rusak akibat hasratnya yang tidak tersalurkan, ditambah pertengkarannya dengan Lamha membuat hatinya bertambah kacau. Dan imbasnya, dia marah-marah dan melampiaskan semua amarahnya kepada asisten, sekretaris dan beberapa karyawan lainnya yang dianggapnya tidak becus dalam bekerja.
Dreeett Dreeettt
Tuan El melihat ponselnya berharap Lamha menelfon dan meminta maaf kepadanya, tapi justru ponselnya yang berkelip menampilkan id caller Mia. Dengan tidak semangat tuan El mengangkat panggilan itu.
"Halo" ucap tuan El dingin.
"Hai sayang, kamu tidak lupa kan dengan janjimu jika hari ini kamu janji akan mengajakku jalan-jalan? Dan kenapa semalam pergi tak bilang-bilang? jam berapa pulang?" tanya Mia menagih janjinya. Tuan El merasa kepalanya bertambah pusing dan juga akan meledak saat itu juga.
"Oke. Aku jemput kamu sekarang." jawab Tuan El. Tuan El berharap jika bersama Mia, dia bisa menghilangkan rasa pusing dan juga membuat moodnya menjadi lebih baik.
🍁🍁🍁🍁🍁
Ngeselin emang si timbangan oleng! jangan Lupa like, komentar dan juga votenya ya. Maaf updatenya sedikit telat, karena author masih ada kesibukan di RL.
buat lah nick mendekam di penjara itu klu thor mau sich