Mengkisahkan seorang bernama Kikan yang wanita yang mencintai Pria Introvert,Tapi Cinta nya seperti bertepuk sebelah tangan,karena pria itu tidak menunjukan rasa suka dan ketertarikan pada Kikan.
Tapi sebuah kejadian membuat mereka akhirnya bersatu, tapi tentu saja tidak membuat Kikan merasa di cintai setelah memiliki nya,tapi ia merasa sangat jauh meski mereka sangat dekat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13 - Kesal Pada Evan
Kikan bingung mau ngomong apa,ia pun hanya duduk diam di kursi kakak nya. sementara Evan yang duduk di sofa menunggu Jerry datang tampak melihat Kikan tanpa Kikan sadari.
Joan yang melihat Evan tampak memperhatikan Kikan pun terheran karena Evan memandangi Kikan tanpa berkedip.
"Van, ini berkas nya." Joan memberikan berkas dan mengalihkan pandangan Evan.
"Iya."Saut Evan sembari membolak balikkan berkas nya.
Tidak berapa lama Jerry pun datang bersama sekertaris nya memasuki ruangan nya.
"Eh Van, udah datang. "Sapa Jerry.
Evan pun lekas berdiri bersama sekertaris nya dan bersalaman dengan Jerry.
"Iya kak."Balas Evan.
Kikan yang melihat Jerry masuk pun merasa lega. "Ayo silakan duduk lagi."Ucap Jerry mempersilakan. Jerry tersenyum melihat Kikan yang memandang nya.
"Grey, ambilkan berkas yang sudah saya tanda tangani."Ucap Jerry memberi tahu sekertaris nya.
"Baik Pak." balas Grey sekretaris Jerry.
"Ini kak, proposal yang kakak Minta."Ucap Evan memberikan Berkas kerja sama yang di minta Jerry.
"Em kak, aku di luar ya." ucap Kikan pada Jerry.
"Iya."Balas Jerry.
Kikan pun berjalan melewati Mereka dan keluar, Kembali mata Evan melihat Wanita itu berlalu pergi.
"Kenapa harus ada Evan sih di kantor kakak, kakak juga gak bilang kalau akan ada Evan di kesini."Guman Kikan sembari melihat keluar jendela kantor,melihat pemandangan yang sangat indah di pandang mata.
Tidak berapa Evan dan Jerry keluar di ikuti kedua sekretaris mereka.
"Kikan."Panggil Jerry dan Kikan menghampiri.
"Iya."
"Ayo kita makan siang bersama." Ujar Jerry.
"Kita?."
"Iya,Kakak sekalian mengajak Evan dan sekertaris nya untuk makan siang." Balas Jerry.
"Oh, iya kak." Balas Kikan dengan senyuman ragu - ragu.
"Jadi itu sekretaris Evan, tapi kenapa dia memanggil Evan dengan nama."Gumam Kikan.
Jerry lalu merangkul Kikan untuk berjalan keluar dari kantor mereka dan mencari restoran terdekat untuk makan siang bersama.
Di dalam mobil. Jerry menyetir mobil dan Kikan duduk di samping kakak nya, sementara Evan dan Joan berada di mobil lain nya.
"Mukanya biasa aja, gak usah begitu tegang." ucap Jerry.
"Kakak kenapa gak bilang sih kalau Evan bakal datang, jadi kan aku tak perlu ke kantor Kakak." ucap Kikan.
"Kenapa?, kata nya sudah gak cinta Sama Evan, buktiin dong." Ucap Jerry tersenyum. Kikan pun hanya bisa dia tak mau menanggapi ucapan kakak nya.
Saat sampai di restoran, Kikan memandangi Evan yang turun dari mobil dengan Joan sebelum ia turun dari mobil. Evan yang melihat ada kertas di rambut Joan pun membantu wanita itu membersihkan nya, melihat itu tentu saja Kikan sangat kesal dan juga di bakar api cemburu.
"Kok diam, ayo turun!." ajak Jerry, Kikan pun mengangguk.
Di dalam restoran.
Mereka duduk berempat,Evan berbicara dengan Jerry tentang pekerjaan, sementara Kikan tampak diam saja.
"Kak, aku ambilin saos dong."Ucap Kikan pada Jerry.
"Biar aku saja." ucap Evan.
"Gak usah, bisa sendiri kok." ketus Kikan yang masih terbawa kekesalan nya melihat kedekatan Evan dan Joan,wanita itu lalu berdiri dan mengambil saus sendiri ke pelayan.
melihat sikap Kikan seperti marah pada nya, Evan pun menjadi bertanya - tanya kenapa Kikan membalas nya dengan Ketus. "Jerry tersenyum tipis melihat Kikan yang marah Evan, karena ia memang ingin Kikan bersikap seperti itu pada Evan yang mencueki nya terus menerus, Jerry ingin melihat bagaimana reaksi Evan.
Saat kembali ke meja nya, Kikan kembali menikmati makanan nya,ia tak ingin melihat Evan dan sama sekali tak ingin, ia bahkan ingin sekali segera mengajak kakak nya pulang, namun ia menghormati Evan sebagai rekan bisnis kakak nya.
"Mbak Kikan kenapa diam saja?." Tanya Joan.
"Kikan saja." Saut Kikan dan Joan tersenyum ragu.
"Kak,Aku ke toilet dulu."Ucap Kikan dan Jerry mengiyakan.
"Ih, aku kenapa sih, percuma saja kau pergi jauh,tapi saat pulang, kau malah masih tak bisa melupakan nya." Kikan memaki diri nya sendiri sambil menatap ke kaca wastafel.
Kikan membuang nafas dengan berat mengusap wajah nya sebelum ia keluar dari toilet.
hari minggu, Evan ke kantor ya?