Novel kali ini,menceritakan tentang gadis tomboy yang mencintai lelaki separuh perempuan.Lelaki yang membuatnya jatuh cinta karna tingah kemayunya.
"Omte... kalo kita habis ini ketemu lagi,Fixs kita Jodoh..Aku bakal lamar Omte ya,gak boleh nolak"ucap gadis itu dengan menatap netra coklat yang tengah memoles dirinya.
Lelaki separuh perempuan itu tampak tersipu "iisshhh,lucu banget sih kamu say.. andai aja aku masih doyan ciwiw udah aku embat kamu say"sahutnya mendayu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amma Nada, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penjahat Kecil
Sinar pagi memasuki celah-celah tirai didalam kamar Cecek,lelaki lemah gemulai itu tengah terusik dengan sinar yang menyuruhnya untuk cepat bangun.
"Aaarrrgggg…."decaknya frustari"Baru jam 3 tadi tidur masa' udah bangun sih"lanjutnya merengek pada matanya sendiri yang sudah tak mau terpejam.
Wajah gadis pecicilan itu masih berputar dikepalanya seakan sedang berlari marathon.
"OMG...please tolong tuhan,jauhkan penjahat kecil itu dari kepala aku"gumamnya lagi lalu berguling-guling didalam selimut.
Cecek yang tengah gundah gulana itu,terusil dengan suara bell dari pintu yang terus berbunyi.
"Mau nih gue gorok si Arman,mainin bell gue mulu"gerutunya karna memang Arman yang sering bertamu ke tempatnya.
Cklek
Tangan yang sudah meayun diatas kepala pun akhirnya hanya tertahan diudara.Suara merdu seakan meajaknya menari bersama tengah mengalun indah dihadapannya.
"Selamat pagi sunshine,calon imamku" ucap riang gadis yang Cecek nobatkan sebagai penjahat kecil itu.Dengan tangan membawa sepiring nasi goreng. "Suruh masuk kek,pegel ini bawanya"lanjutnya meangkay sedikit pirinh ditangannya.
Seakan terhipnotis Cecek hanya berdiri mematung dihadapan Raina dan menepikan badannya mempersilahkan Raina masuk.Dengan senyum mengembang Raina masuk.
"Makasih omte cantik"ucapnya lagi mengedipkan mata sebelah.
Rain yang gemas melihat Cecek yang hanya berdiri mematung itu pun akhirnya menarik lelaki matang itu untuk ikut duduk bersamanya.Sebenarnya yang punya apartemen siapa sih pikir Raina.
*
*
*
"Om ngapain sih berdiri aja,sini cobain dulu"ucap Raina melihat Cecek hanya berdiri di sebelahnya tapi ia tamu malah langsung duduk di sofa.Sangat sopan sekali.
"Eh bentar deh,om biasa minum apa kalo pagi.. Susu,teh,atau kopi?"tanya Raina lagi.
Dengan tergagap dan masih bingung Cecek menyahut pelan "Kopi"
"Oke"ucap Rain langsung melenggang pergi dari hadapan Cecek dengan riang kedapur lelaki itu.Dengan cekatan ia membuat kopi susu untuk Cecek sambil bersenandung.
Ia berjalan menghampiri Cecek dan meletakkan kopi di sebelah piring nasi goreng.
"Dimakan ya Omte,gue gak bisa lama-lama harus sekolah.Mau ambil motor juga ketinggalan di Salon omte… Bye Omte.Love you"ucapnya dengan senyum mengembang melihat Cecek yang hanya diam menatap selidik padanya.Ia pun langsung melenggang pergi keluar dari apartemen Cecek.
Shitt.Sialan.
"Dasar penjahat kecil"ucap Cecek mengacak rambutnya "Aaiiiisssshhhh"ia malah berguling-guling diatas sofa dengan terus mengacak rambut.
Bruk
Akhirnya karna tingkah petakilannya,Cecek malah terjatuh dari Sofa.
"Ah… sialan,udah gak bisa tidur gara-gara dia.Malah pagi-pagi dateng kesini bikin mood jumpalitan"gerutu Cecek lagi lalu duduk kembali.
Ia menatap kepulan asap dari cangkir kopi yang dibuatkan oleh Rain tadi,lalu melihat sepiring nasi goreng disebelahnya.Tapi sebentar,kenapa ada yang aneh pikirnya.
"Apa dia nginep diapartemen sebelah? Bukannya punya cowok?"batinnya dengan mata mengrenyit "Apa kekasihnya?"monolognya "Ah bukan,bukannya tadi malem cowok itu bilang sahabatnya.."lanjutnya.
Lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya "Kenapa harus peduli sih… kenapa harus mikirin dia coba,pasti aku sudah gila….ha...ha...ha….ha…."monolognya kembali dengan senyum lalu bertepuk tangan.Persis orang gila.
Ia berjalan menuju meja makan lalu meambil sendok.Perlahan menyendokkan nasi goreng kedalam mulutnya,lalu mengunyahnya pelan.Matanya berbinar,masakan nasi goreng ini enak pikirnya.
Setelah menghabiskan sepiring nasi goreng dengan lahap,ia pun berpindah menatap kopi yang mulai menghangat.
Ppppppfffffffffuuuuuftttttttt..
"Astaga… ini apaan???" Cecek langsung menyemburkan kopi yang baru sesruput ia minum. "Dia mau bikin gue darah tinggi apa gimana sih..Asin bener,ya ampun"lanjutnya bergidik merasakan masih ada rasa asin dan pait menyatu bahkan rasa manis susu kalah dengan rasa asin itu.
"Pasti yang masak nasi goreng bukan dia deh… Yakin gue 100 persen"monolognya lagi.Ia pun menyandarkan duduk di sofa,lalu meletakkan lengannya diatas matanya.
"Penjahat kecil…..Penjahat kecil"teriaknya.Lalu kembali blingsatan Cecek terbayang-bayang wajah tengil Raina dihadapannya tadi.
*
*
*
Dengan riang Raina keluar dari apartemen Cecek sambil berjalan melompat-lompat kecil,sedangkan kedua sahabatnya sudah bersedekap di depan pintu apartemen Niko.
"Pada ngapain lu berdiri dimari,jadi palang pintu lu pada"ucapnya tanpa rasa bersalah.
"Kaga nyadar...gue sama Niko nungguin lu pe'a"
"Aduduh … sayang deh sama kalian" sahut Raina memeluk kedua sahabatnya.
"Dasar lebay .. ngapain lu tadi ketempat Cecek?"tanya Amel menyelidik.
Ia meregangkan pelukan mereka "Ya ngasih perhatian ke calon imam gue dong"
"Masakan orang lain aja bangga lu"
"Eits… sorry ya Amel gue yang paaaaaaa...lliinnnggg cantik,,gue bikinin calon imam gue kopi susu dengan cinta disetiap tetesannya"
Kedua sahabat Rain gampak terkejut "Sejak kapan seorang Raina Putri Syahreza bisa bikin kopi"sahut Amel.
"Sejak tadi..he..he...he.."Masih terbayang wajah Cecek dengan tatapan cengonya menatap dirinya membuat Raina gemas sendiri.
"Lu bisa bedain garam sama gula emangnya Rain?"tanya Niko.
Raina menggeleng "Tapi gue yakin,yang gue masukin tadi gula… Kan gue bikinnya pake cinta,jadi insting gue jalan"ucapnya lagi dengan binar bahagia.
Kedua sahabat itu kembali menggeleng,perasaan mereka tak enak.Mereka hanya berharap Cecek yak keracunan karna ulah Raina.
*
*
*
...Kediaman Syahreza ...
"Assalamu'alaikum eperibadeeeee"salamnya diambang pintu pada seluruh penghuni rumah.
"Wa'alaikumsalam"sahut emak,bapak dan yang lainnya di ruang makan.
Rain berlari ke ruang makan diikuti oleh Amel dan Niko dsri belakang,binar mata bahagia Raina semakin nampak melihat siluet lelaki yang sudah lama ia rindukan.
"Bang Edo"teriak Rain langsung berloncat kearah Edo dan ditangkap Edo seperti anak bayi.
"Abang pulang kok gak kabar-kabar … Kangen abang"ucap manja Rain pada Edo.Sikap Rain memang beda jika dengan abangnya ini,abangnya yang mengajari beladiri dan melajari naik motor sangat Rain sayangi.Abangnya harus tinggal jauh dari keluarga untuk meurus perusahaan bapaknya di Singapore.
"Abang tadinya mau bikin surprise balik subuh,eh taunya abang yang dibikin terkejut liat kamu gak ada dirumah.Kata emak,kamu nginep di tempat Niko"sahut sang abang.
Rain mengangguk "Iya,ada tugas numpuk.. makanya nginep disana"bohongnya.Tak mungkin ia mengatakan jika penyakitnya kumat pada keluarganya.Ia tak mau emak sedih lagi.
"Heh,perawan… turun,dikira abangmu gak berat apa ngendong kamu yang bongsor itu"timpal emak.
Raina mencebik tak suka,lalu turun dari gendongan sang abang.Ia kembali menepuk jidat karna jam sudah menunjukkan pukul setengah 7.Buru-buru ia mencium emak serta bapak.
"Raina ganti baju dulu ya babay"ucapnya berlari menaiki tangga dengan tergesa.
"Hati-hati Rain"ucap bapak yang tak didengar oleh Rain karna sudah berlari seperti kancil.
*
*
Sambil menunggu Raina,Amel dan Niko ikut duduk di ruang makan meski mereka menolak untuk ikut makan karna sudah sarapan ditempat Niko.
"Raina bikin rusuh ya ditempat kamu nak Niko?"tanya Emak pada Niko sambil menyodorkan susu putih pada Niko dan Amel.
"Nggak banyak kok mak,cuma dikit banget…"sahut Niko sambil terkekeh "Makasih mak"lanjutnya.
"Kalo dia bikin ulah,timpuk aja kepalanya"timpal Edo sambil tersenyum.
Tanpa ia tau senyumannya membuat seorang gadis deg degan.
"Eh,tumben Amelia Angellica anaknya bu Sandra yang cantik cetar membahana ini anteng"ucap Emak pada Amel yang diam.
Niko menoleh pada Amel dan menahan tawa melihat Amel yang ditegur oleh emak seperti itu saja sudah blushing dan ia sudah tau sahabatnya ini kenapa.
"Biasa lah mak,si Amel kalo liat bang Edo kan suka blank kepalanya"sahut Niko yang mendapat tendangan maut dari bawah meja oleh Amel. "Aduh… sakit pe'a" lanjutnya kesakitan.
Amel hanya melotot tajam seakan menusuk diri Niko.
"Wah… bakal calon mantu emak dong ini" sahut Emak sambil menatap Amel dengan tersenyum"Nih bang… calon bini buat kamu cakep bener gini pasti abang gak nolak kan"ucapnya lagi sekarang pada Edo.
Edo hanya menggelengkan kepalanya dengan tersenyum melihat emaknya.
"Masih kecil"sahutnya.
Membuat senyum Amel meredup.
"Kalian tadi beneran udah sarapan nak Amel nak Niko?"tanya bapak pada Amel dan Niko.
"Udah kok pak,tadi Niko masakin nasi goreng sosis kesukaan Raina beneran deh"sahut Amel.
"Sekali-kali ajarin Raina masak deh Nik.. Heran emak,kamu cowok aja pinter masak.Dia yang cewek bikin teh aja gak bisa"ucap emak yang mengghibah putrinya sendiri.
Tiba-tiba Amel dan Niko menahan tawanya "Harus itu mak,dia tadi bikin kopi buat Om…."belum selesai Niko bicara,Amel lebih dulu meinjak kembali kaki Niko sampai Niko mengaduh kesakitan.
Edo mengernyit curiga,sedangkan emak dan bapak yang selalu berpikiran positif hanya tertawa melihat tingkah kedua sahabat sang putri.
"Yok jalan"tiba-tiba Rain berlari menghampiri emak dan yang lainnya.
"Emak,jokomu ini berangkat sekolah dulu ya"pamit Rain dengan meraih telapak tangan sang emak tapi malah lebih dulu emak menabok punggung putrinya dengan kencang.
Bugh
"Aduh… sakit banget emak ih,pake tenaga kuda ya"ucap Raina meusah punggungnya.
"Mau nih emak ruqyah"sahut emak dengan mata menyalang.
Raina nyengir kuda "Canda emak"ucap Raina lalu kembali meraih tangan emaknya dan mengecup punggung tangan wanita paruh baya kesayangannya itu.
"Bapak Adrian cinta pertama aku yang paling ganteng sejagat raya merdeka.. Raina berangkat sekolah ya Pak,do'ain nilai UN Raina tinggi semua.."
"Aamiin.. bapak selalu do'ain buat putri bapak"sahut bapak Adrian lalu mengecup kening sang putri dan Raina mengecup punggung tangan bapaknya.
"Pak..minta duit ya pak,mau beli helm..Ada helm baru Raina lihat bagus banget" bisik Raina pada bapak.Tapi sebelum bapak menjawab capitan tangan emak pada telinganya sudah lebih dulu dia rasakan.
"Aaaaaaa…. Sakit emak"teriak Raina kembali menggusuk telinganya.
"Jangan dikasih lagi pak,kemarin udah emak kasih…Emak tambahin lagi,bonus buat nemenin ke arisan ntar sama emak"
"Yah emak.. Raina balikin deh,asal gak ikut Arisan ya"
"Gak ada… harus ikut Rain"
Raina mencebik kesal,karna ucapan emak itu mutlak tak bisa diganggu gugat.Amel dan Niko ikut berpamitan pads kedua orang tua Raina.
"Bang,Raina berangkat ya"pamit Raina pada sang abang lalu mengecup punggung tangan abangnya.
"Gak usah ditekuk gitu mukanya,liat digarasi tuh ada apa" ucap bang Edo membuat binar mata Raina kembali terlihat.
"Wah… pasti sesuatu nih… hadiah i'm coming"sahut Raina langsung pergi ke garasi.Diikuti oleh Niko,Amel dam bang Edo.
Dan benar,sebuah motor H**arley Davidson XL883L yang pernah ia inginkan dan ia ucapkan pada sang abang nangkring digarasinya bersama dengan helm bogo warna hitam coklat diatasnya.
"Sweet banget sih abang aku ini,makasih ya bang Raina suka banget.. sama adek aja seromantis ini,apalagi sama pasangannya ntar.. Duh gak sabar deh Raina pengen punya kakak ipar" ucap Raina memeluk sang abang.
Tapi Amel malah merona mendengar ucapan Raina yang tak sabar memiliki kakak ipar.Dasar abegeh jatuh cinta.
Edo membalas pelukan sang adik "Inget dipakai weekend aja,kalo ikut touring harus kabar-kabar ke abang.Abang bakal ikut"
"Siap komandan"sahut Raina dengan tangan hormat pada sang abang.
Akhirnya setelah semua kegembiraan itu ketiga pemuda pemudi yang menunggu pengumuman kelulusan itu berangkat ke Sekolah bersama.
🌸
🌸
🌸
🌸
...Hay semua,para sahabat Raina dan Kak Cecek,terus dukung kisah cinta jumpalitan mereka ya.... Tinggalin jejak kalian,kasih komen,love,like and vote kalian untuk mereka. Komen kalian berarti banget buat aku 🥰🥰...
...Dukung terus otor amatir ini ya sahabat....
...😍🤗Salam sayang dari Rain and Kak Cecek🤗😍...
Kamu berhasil memasak dengan baik
Rain mengisi sendok
bukan meletusnya
Mengapa selalu, setelah tanda baca, tidak spasi dulu. Jadi tulisan nya kumpul begitu 🙏🙏
Atau beku mungkin.
Atau....... hidungnya, matanya, bibir nya..... kuping nya, ada yang hilang ga 🤔🤔
Ini tidak boleh terjadi
Sembuh lah kau Yuan
enak tahu ga
Nyosor kayax bebek 🦆🦆🦆
mengayun-ayunkan