NovelToon NovelToon
LEGENDA KEPALA DEWA

LEGENDA KEPALA DEWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Sistem / Time Travel / Reinkarnasi
Popularitas:181
Nilai: 5
Nama Author: ilonksrcc

Li Wei,programmer jenius yang sinis, percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta berjalan seperti sistem yang bisa di debug. Saat nyawanya melayang di dunia modern, kesadarannya tersedot ke dalam "ruang jiwa" yang hancur di dalam Kepala Kaisar Dewa Tai Xuan, yang dikhianati dan dipenggal oleh murid kesayangan dan permaisurinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilonksrcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12: FIRMWARE DEWA - INTEGRASI KHAYALAN & KODE

Gua air terjun terasa seperti ruang ICU yang sekarat. Tubuh Tai Xuan di atas meja batu di dalam Null Energy Chamber tampak lebih pucat, hampir transparan. Cadangan energi vital yang ditarik Li Wei untuk ilusi besar tadi telah mendorongnya ke ambang kehancuran total. Sebuah retakan halus sekarang terlihat di kulit dada, mengeluarkan cahaya redup yang sekarat.

"Dia... dia akan hancur, ya, Boss?" Xiao Qi berbisik, suaranya penuh dengan kepedihan. Spirit beast itu telah menjaga tubuh ini selama waktu yang tak terhitung, sebuah janji pada majikan lamanya.

Li Wei, kepalanya sekarang kembali terhubung dengan mahkota yang kehabisan daya (diisi ulang dengan sisa Energy Crystals), melayang di atas tubuh, matanya memindai setiap milimeter dengan intensitas dingin seorang dokter yang menyaksikan pasiennya coding.

"Bukan hancur. Tapi mengalami corrupted file system failure permanen jika kita tidak bertindak sekarang," jawabnya, suara logikanya menutupi kepanikan yang mulai menggerogoti tepian kesadarannya. "Rencana berubah. Tidak ada lagi waktu untuk mencari Dreamweaver Silk. Kita akan menggunakan pengganti: Memory Threads dari mahkota dan koneksi neural kita sendiri."

Itu adalah rencana yang belum pernah dicoba, bahkan dalam database teknik Tai Xuan yang paling ekstrem. Menggunakan kesadaran asing (Li Wei) sebagai "jembatan" dan "kabel" untuk menjahit kembali jiwa yang terputus.

"Tapi Boss, itu artinya... kau akan menyambungkan kesadaranmu langsung ke tubuh yang sekarat. Jika ada feedback atau corruption..."

"Aku tahu risikonya. Itu seperti mencoba memperbaiki server yang terbakar sambil masih terhubung ke jaringan utama. Tapi kita tidak punya pilihan. Inisialisasi Project: Rebirth - Emergency Protocol.*

Dia mulai memberi perintah dengan cepat, pikiran dan energi mahkotanya sudah membagi tugas.

Tahap 1: Stabilisasi Tubuh.

· Xiao Qi, letakkan semua Energy Crystals yang tersisa di sekitar tubuh. Kita akan melakukan Overcharge Transfer langsung ke cetakan Dantian yang retak, bukan untuk memperbaikinya, tapi untuk memberinya "kejutan listrik" agar tetap hidup.

· Gunakan Dew of Rebirth bukan untuk meridian, tapi sebagai perekat sel darurat. Teteskan ke retakan di dada dan semua titik meridian utama yang putus.

Xiao Qi bekerja cepat, tangannya kecil gemetar namun tepat. Kristal-kristal diletakkan, cahaya mereka diserap oleh tubuh yang haus seperti spons kering. Dew of Rebirth, tetesan keemasan itu, menyentuh kulit dan segera meresap, menciptakan jaringan cahaya keemasan tipis yang menahan tubuh agar tidak berantakan.

Tubuh bergetar. Ada desisan energi. Tapi tidak bangun.

Tahap 2: Pencangkokan Meridian Darurat (The Qi-Network Scaffold).

Li Wei tidak punya waktu untuk menumbuhkan meridian baru.Jadi, dia akan melakukan bypass darurat. Dari persediaan Liquid Skyiron dan Ghost Silver, dia membentuk saluran energi darurat yang tipis dan fleksibel. Dengan presisi ekstrim (menggunakan telekinesis mahkota), dia memasukkan saluran-saluran ini ke dalam tubuh, menghubungkan titik-titik akupuntur vital langsung ke lokasi Dantian, seperti memasang jumper kabel pada motherboard yang hangus.

Ini bukan solusi elegan. Ini duct-tape solution. Tapi itu akan memungkinkan energi mengalir.

Setiap penyambungan terasa seperti menyentuh kabel yang terbuka. Getaran energi yang kacau dan sakit merambat kembali melalui koneksi mahkota ke kesadaran Li Wei. Dia mengertakkan giginya (jika saja dia punya rahang yang bisa dikertakkan dengan benar) dan terus bekerja.

Tahap 3: The Soul-Weave - Menggunakan Diri Sendiri sebagai Kabel.

Ini bagian yang paling berbahaya.Jiwa Tai Xuan (yang tersisa) dan kesadaran Li Wei sudah menyatu di dalam kepala. Tapi benang yang menghubungkan kesadaran gabungan ini ke tubuh telah putus.

"Aku akan memproyeksikan strands dari kesadaranku sendiri, masuk ke dalam tubuh, dan mencoba menjahitnya kembali ke jaringan Soul-Thread yang tersisa," jelas Li Wei ke Xiao Qi. "Kau harus menjaga koneksi fisik kepala ke tubuh. Jika kepala terlepas saat aku di dalam... aku mungkin tidak bisa kembali."

"Aku akan jaga dengan nyawaku, Boss."

Li Wei mengambil napas dalam-dalam (sebuah ilusi, tapi membantu fokus). Lalu, dia memfokuskan kesadarannya, menariknya keluar dari "pusat" di dalam kepala, dan membentuknya menjadi seberkas cahaya kesadaran yang tipis. Seperti kabel fiber optik yang terbuat dari pikiran dan kemauan.

Dengan hati-hati, dia menuntun berkas ini keluar dari kepala, turun melalui leher yang terpotong, dan masuk ke dalam tubuh Tai Xuan melalui retakan di dada.

Dan dunianya meledak menjadi kekacauan.

Dia tidak lagi "melihat" dalam arti biasa. Dia merasakan kehancuran dari dalam. Ladang meridian yang hangus terasa seperti padang gurun retak yang diterjang badai api. Dantian yang retak seperti kawah bulan yang gelap dan dingin. Jejak-jejak energi racun dan bayangan masih bersembunyi seperti malware yang belum terhapus.

Dan di tengah semua kehancuran ini, ada jejak-jejak memori Tai Xuan yang tersebar. Kilasan: seorang anak laki-laki berlatih pedang di bawah hujan, seorang pemuda jatuh cinta pada seorang wanita dengan senyuman seperti matahari, seorang dewa yang merasa kesepian di atas takhta, lalu... pengkhianatan. Rasa sakit itu lebih tajam dari pisau mana pun.

FOKUS! teriak Li Wei pada dirinya sendiri di tengah badai persepsi ini. Cari Soul-Threads!

Dia "melihat" sekeliling. Di antara kehancuran, ada benang-benang halus yang pucat dan putus-putus, berkilauan lemah seperti laba-laba yang tertiup angin. Itulah mereka.

Dia meraih salah satu benang dengan berkas kesadarannya. Saat menyentuh, serbuan emosi kesetiaan, harapan, cinta pada dunia menerpanya. Itu adalah emosi Tai Xuan yang murni, sebelum pengkhianatan meracuninya.

Dengan kelembutan yang dia tidak tahu masih dimilikinya, dia mulai "menyambung" benang itu ke "ujung" yang sesuai di dalam jaringan tubuh, menggunakan berkas kesadarannya sendiri sebagai perekat dan konduktor. Setiap sambungan terasa seperti menyolder sarafnya sendiri. Sakit yang luar biasa, baik fisik (metaforis) maupun mental.

Satu benang. Lalu dua. Lalu lima.

Setiap sambungan membuat tubuh di dunia luar berkedut. Xiao Qi menahan napas, melihat tubuh Tai Xuan bergerak-gerak kecil, jari-jari tangan mengepal lalu lemas.

Di dalam, Li Wei berjuang. Jejak-jejak energi asing mencoba menyerang berkas kesadarannya, seperti antivirus yang mengenalinya sebagai ancaman. Dia harus bertahan, membersihkan jalurnya sambil terus menjahit.

Dia menjangkau lebih dalam, ke dekat Dantian yang retak. Di sana, dia menemukan sesuatu: sebuah kernel kecil, padat, dan gelap. Itu adalah inti dari luka, kepahitan, dan kemarahan Tai Xuan. Pengkhianatan itu sendiri telah mengkristal.

Jika dia menyentuhnya, dia bisa terkontaminasi. Tapi dia juga tidak bisa mengabaikannya. Itu menghalangi sambungan terpenting.

Dengan hati-hati, dia membungkus kernel itu dengan lapisan kesadarannya sendiri, mengisolasi, quarantining racun emosional itu. Bukan menghancurkannya (itu adalah bagian dari Tai Xuan, bagaimanapun juga), tapi menetralisir pengaruhnya untuk sementara.

Dengan kernel yang diisolasi, dia bisa menyambung benang jiwa terakhir ke cetakan Dantian.

KLIK.

Suara metaforis yang bergema di seluruh ruang internal. Jaringan sambungan darurat selesai.

Dia menarik kembali berkas kesadarannya, cepat, merasa dirinya terkoyak dan lelah sampai ke intinya. Dia "keluar" dari tubuh dan kembali ke kepala.

Di dunia luar, dia membuka mata (mata asli di kepala). Dia merasakan koneksi baru. Sebuah aliran yang lemah, tersendat-sendat, seperti dial-up modem, antara kepalanya dan tubuh di bawahnya.

Tubuh Tai Xuan menarik napas. Napas pertama dalam waktu yang sangat lama. Dada naik turun, pelan, tapi nyata.

"Dia... bernapas!" Xiao Qi menangis, air mata bahagia menetes di bulunya.

Tapi ini belum selesai. Tubuh itu hidup, tapi hanya sebagai vegetative state. Sistem operasinya (kesadaran) masih ada di kepala. Mereka perlu boot-up sequence yang sebenarnya.

Tahap 4: System Integration & First Boot.

Li Wei sekarang duduk(secara metaforis) di "terminal" antara dua sistem: OS-nya sendiri (dengan muatan Tai Xuan) di kepala, dan hardware tubuh yang baru saja dia patch.

Dia mulai proses sinkronisasi. Mengalirkan kesadarannya dengan sangat pelan ke dalam tubuh melalui sambungan darurat tadi. Merasakan setiap lengan, setiap jari, setiap otot. Calibrating.

Ini aneh. Seperti mengenakan pakaian yang terbuat dari daging orang lain, yang dingin dan asing. Tapi juga... familiar. Memori otot Tai Xuan mulai bangun, memberikan rasa yang diketahui pada setiap gerakan.

Dia mencoba menggerakkan jari telunjuk tangan kanan tubuh.

Jari itu bergerak. Kaku, gemetar, tapi bergerak sesuai perintahnya.

Satu per satu, dia menguji fungsi dasar. Menggerakkan pergelangan tangan. Menekuk siku. Mengangkat kepala (tubuh tidak punya kepala, jadi ini hanya mengangkat bahu).

Xiao Qi menyaksikan dengan mulut terbuka saat tubuh tanpa kepala itu mulai bergerak dengan sengaja, seperti orang tidur yang bangun.

Tahap 5: The Voice - Menyalakan Output.

Dia perlu berbicara.Tapi pita suara tubuh ini mati. Dia harus merutekan suara dari kepalanya (yang memiliki pita suara terbatas) melalui koneksi energi, dan memproyeksikannya dari dada tubuh, menggunakan resonansi rongga dada sebagai pengeras suara.

Dia mengumpulkan udara (tubuh menghirup), dan mencoba.

Suara yang keluar bukan dari mulut kepala, tapi dari area dada tubuh. Suara yang dalam, bergema, sedikit terdistorsi logam (dari saluran darurat), tapi kuat dan jelas.

"Sistem... online."

Itu adalah suara Tai Xuan. Tapi nadanya adalah Li Wei.

Xiao Qi terduduk. "Boss... Tai Xuan... siapa yang sekarang berbicara?"

Tubuh tanpa kepala itu duduk di meja batu, gerakan masih kaku. Tangan logam Revenant Frame yang berdiri di dekatnya mengangkat kepala Li Wei dan dengan hati-hati menempatkannya di leher tubuh.

Tidak ada penyambungan fisik yang ajaib. Kepala tidak langsung menempel. Tapi sekarang mereka terhubung oleh jaringan energi dan jiwa darurat. Kepala "duduk" di atas leher seperti helm yang melayang, dikelilingi oleh aura energi yang menyatukannya.

Sosok itu sekarang lengkap: Tubuh Tai Xuan yang kuat (meski pucat dan berselubung cahaya keemasan darurat), dengan kepala aslinya di atasnya, dan mahkota yang berputar pelan di atas segalanya.

Li Wei membuka mata di kepala. Dia melihat melalui mata itu. Tapi dia juga bisa merasakan seluruh tubuh. Dia menggerakkan tangan tubuh (bukan tangan logam Revenant Frame). Merasakan kekuatan di dalamnya, meski lemah. Merasakan detak energi yang lambat dan sakit dari Dantian yang masih rusak.

Ini dia. Entitas baru. Bukan Tai Xuan yang asli. Bukan Li Wei yang asing. Bukan Revenant Frame yang mekanis. Tapi sebuah hybrid: tubuh dewa yang diperbaiki darurat, ditenagai oleh kesadaran programmer dari dunia lain, dipandu oleh memori dan otot memori dewa yang sekarat.

"Aku... adalah hasil dari kegigihan dan logika," kata suara dari dada tubuh itu. "Aku adalah perbaikan dari pengkhianatan. Panggil aku... Tai Wei." Nama gabungan. Sebuah kompromi.

Dia (mereka?) mencoba berdiri. Kaki gemetar, tapi menahan berat. Dia berdiri. Tinggi, berwibawa, meski dengan kepala yang tampak sedikit "terpasang" dan tubuh yang dipenuhi garis-garis cahaya keemasan darurat seperti retakan yang diperbaiki dengan kintsugi.

SYSTEM STATUS: TAI WEI v0.1 (EMERGENCY RELEASE)

BODY INTEGRATION: 41% (STABIL, TIDAK OPTIMAL)

ENERGY RESERVE: 7% (CRITICAL)

CORE FUNCTIONALITY: LIMITED. COMBAT EFFECTIVENESS: ESTIMATED AT 15% OF PEAK TAI XUAN.

WARNING: DANTIAN CRITICAL. MERIDIAN SCAFFOLD TEMPORARY. SOUL-WEAVE FRAGILE.

Ini bukan kebangkitan megah seorang dewa. Ini adalah prototipe yang berhasil boot, penuh dengan bug dan batasan.

Tapi itu hidup. Dan itu bisa berpikir.

Tai Wei (kita akan memanggilnya demikian) melangkah, merasakan tanah dingin gua di bawah kakinya yang telanjang. Sensasi itu asing dan indah. Dia melihat tangannya—tangan manusia, bukan logam.

"Tai Wei..." coba Xiao Qi. "Salam untuk... kebangkitanmu?" Ia bingung bagaimana harus bersikap.

Tai Wei menoleh (kepala dan tubuh bergerak selaras) ke arah Xiao Qi. Ekspresi di wajah Tai Xuan yang biasanya angkuh sekarang lebih lembut, lebih analitis. Sebuah senyuman kecil muncul. "Terima kasih, teman lama. Tanpamu, tidak ada yang ini."

Suaranya hangat, tulus. Xiao Qi langsung menangis, melompat dan memeluk kaki Tai Wei.

Tapi sukacita itu singkat. Sensor mahkota (yang sekarang terintegrasi dengan sistem Tai Wei) mendeteksi gangguan besar di kejauhan. Sebuah energi gelap yang masif, jauh lebih kuat daripada tim elite sebelumnya, sedang bergerak cepat ke arah mereka. Sepertinya para Elder, marah karena ditipu oleh ilusi, telah memanggil Senjata Pamungkas mereka atau mungkin, salah satu pemimpin tertinggi mereka sendiri.

"Mereka datang," kata Tai Wei, suaranya menjadi dingin dan tegas. "Kita tidak bisa bertarung. Tidak dalam kondisi ini. Kita harus pergi. Jauh."

Dia melihat ke Revenant Frame yang berdiri diam, lalu ke tubuh barunya yang masih lemah. "Kita butuh waktu untuk konsolidasi, debugging menyeluruh, dan upgrade proper. Tempat ini sudah terbakar."

"Tapi ke mana?" tanya Xiao Qi.

Tai Wei memfokuskan kesadarannya, mengakses peta dari mahkota dan data dari perburuan sebelumnya. Sebuah lokasi muncul: The Scorched Expanse, sebuah padang pasir luas dengan badai energi abadi yang mengacak semua sensor spiritual. Tempat yang dihindari bahkan oleh sekte-sekte kuat. Tempat yang sempurna untuk menghilang dan bekerja tanpa gangguan.

"Kita pergi ke tempat di mana langit sendiri adalah firewall," katanya. "Siapkan semua yang bisa dibawa. Kita tinggalkan Revenant Frame dia sudah menjalankan tugasnya. Kita berangkat dalam satu jam."

Dia berdiri di mulut gua, memandang ke arah hutan, tubuh barunya merasakan angin malam untuk pertama kalinya. Dia adalah sebuah karya yang belum selesai, sebuah program yang berjalan dengan setengah kode, dikejar oleh virus yang ingin menghapusnya.

Tapi dia memiliki satu hal yang tidak dimiliki oleh dewa Tai Xuan yang asli atau programmer Li Wei: kemampuan untuk berkembang, beradaptasi, dan menulis ulang kodenya sendiri.

Perjalanan dari kepala menjadi entitas telah mencapai milestone kritis. Sekarang, perjalanan dari entitas yang selamat menjadi dewa yang diperbaiki akan dimulai.

Dan dia akan melakukannya dengan caranya sendiri: baris kode demi baris kode, patch demi patch, di tengah badai pasir yang menyembunyikan segalanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!