NovelToon NovelToon
Tritagonis

Tritagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / Poligami / CEO / Cintamanis / Dark Romance / Cintapertama
Popularitas:701
Nilai: 5
Nama Author: Girl_Rain

Setelah kesalahan yang dilakukan akibat jebakan orang lain, Humaira harus menanggung tahun-tahun penuh penderitaan. Hingga delapan tahun pun terlewati, dan ia kembali dipertemukan sosok pria yang dicintainya.

Pria itu, Farel Erganick. Menikahi sahabatnya sendiri karena berpikir itu adalah kesalahan diperbuat olehnya saat mabuk, namun bertemu wanita yang dicintainya membuat Farel tau kebenaran dibalik kesalahan satu malam delapan tahun lalu.

Indira, sang pelaku perkara mencoba berbagai cara untuk mendapat kembali miliknya. Dan rela melakukan apapun, termasuk berada di antara Farel dan Humaira.

Sebenarnya siapa penjahatnya?

Aku, Kamu, atau Dia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Girl_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Bertanya-tanya

  Humaira meletakkan piring berisi roti isian coklat di atas meja di depan Rifqa yang duduk di kursi. "Nih, makan."

  Anak itu begitu tiba, langsung meminta makanan pada Humaira.

  "Ini gratis nggak, Tante? Soalnya Aku nggak punya uang untuk bayar," ucap Rifqa.

  Humaira menaikkan alisnya, bingung karena pernyataan yang keluar dari anak pengusaha terkaya dunia. Humaira pun memilih duduk di kursi samping Rifqa.

  "Kamu nggak punya uang, serius?" tanya Humaira memastikannya lagi.

  Rifqa meletakkan kembali roti ke piring, dan melipat tangan di atas meja secara sopan. "Iya, Tante. Aku enggak punya uang buat bayar roti pemberian, Tante."

  "Begitu ya. Apa karena orang tua Kamu nggak mau Kamu jajan sembarangan ya?" tanya Humaira lagi yang lebih ke dirinya sendiri.

  "Mungkin," jawab Rifqa.

  Mata Rifqa melihat roti itu terang-terangan, oleh karena itu Humaira menghela napas dan tersenyum. "Makanlah, ini gratis."

  Spontan wajah Rifqa berbinar dan bergerak cepat mengunyah roti itu. "Makasih, Tante Ninja."

  Humaira dibuat terdiam atas sikap Rifqa yang sangat lahap memakan rotinya. Bukan keberatan atau merasa jijik, hanya saja timbullah pertanyaan-pertanyaan pada dirinya.

  Humaira memerhatikan Rifqa dan baru sadar akan kondisi anak itu. Kurus banget untuk ukuran anak kaya, serta lusuh banget bila dikatakan anak yang terurus.

  "Kamu lapar banget 'ya. Apa Kamu sarapan tadi pagi?" ujar Humaira memandangi yang selesai menghabiskan roti. Padahal untuk roti ukuran kotak tisu harusnya tidak dihabiskan secepat itu.

  "Rifqa nggak sarapan, soalnya Mama enggak ada di rumah," balas Rifqa menarik minuman yang telah disediakan Humaira di atas meja dan meminumnya hingga tandas.

  Spontan Humaira menganga. Kenapa itu jadi urusan?

  Memangnya Indira yang masak, bukan pelayan? Orang kaya 'kan kebanyakan punya pembantu. Terus kalau Indira yang urus rumah, masa nggak ingat anaknya belum dibikin sarapan?

  Humaira syok berat, dan menatap sedih pada Rifqa. Sebenarnya seperti apa kehidupan yang telah dijalani anak ini?

  Humaira merogoh saku di baju gamisnya, lalu mengirim pesan pada Maida untuk membeli lebih makan siang mereka.

  Humaira melipat tangan di atas meja. "Terus kenapa bisa sendiri ke sini?"

  Tibanya Rifqa di sini tentu Humaira lebih dulu mempertanyakan kehadiran ayah dari Rifqa, takut-takut pria itu datang dan memporak porandakan hidupnya. Namun yang didapati jawaban dari Rifqa justru mencengangkan Humaira.

  "Papa nggak ikut buat gangguin Tante Ninja 'kok," balas Rifqa tersenyum cerah.

  Gangguin katanya, apa anak ini mengerti apa yang diperbuat ayahnya? Humaira menghela napas.

  "Jalan kaki, dekat kok toko kue ini sama sekolah Rifqa."

  "Seriusan? Terus pulang dari sini Rifqa ke rumah jalan kaki juga?" tanya Humaira yang kembali dibuat bertanya-tanya.

  "Iya." Rifqa mengangguk.

  "Enggak diantar supir?"

  Rifqa menggeleng. "Enggak ada."

  Apa ini? Humaira dibuat kebingungan akan fenomena anak orang kaya yang baru pertama kali didengarnya, atau dia saja yang kurang pengetahuan.

  Masa Farel dan Indira suruh anaknya jalan kaki ke rumah? Kalau dekat sih ya nggak papa dijadiin olahraga, tapi Aku sendiri nggak kebayang harus jalan dari sini ke rumah mereka.

  Tanpa sadar Humaira mengangkat tangan dan mengelus kepala Rifqa. "Rifqa, nggak manja 'kan?"

  "Enggak, Rifqa nggak manja!" Anak itu membantah keras.

  Mungkin itulah alasannya. Humaira mencoba berpikir positif, walau pemikiran negatifnya sebenarnya sangat menumpuk.

  Saat makan siang yang dibelikan Maida sampai, Humaira kembali dibuat melongo pada Rifqa yang masih sanggup makan nasi goreng sebungkus, bahkan Humaira juga memberikan punyanya yang baru dimakan setengah.

  "Kenapa, Mbak? Kok kayak syok gitu?" tanya Naina menyenggol lengan majikannya.

  Raut Humaira benar-benar tak tertolong hingga dipertanyakan karyawannya.

  "Nggak ada. Rifqa masih mau makan?" ujar Humaira tersenyum pada Rifqa. Anak kecil menjadi lebih riang dan beraura seusai makan.

  "Enggak, Rifqa udah kenyang. Makasih banyak, Tante Ninja. I love you," ucap Rifqa mengejutkan tiga wanita dewasa di sana.

  Mereka saling pandang sebelum akhirnya tertawa kecil.

  Humaira mengelus rambut Rifqa. "Iya. Love you too, Rifqa."

  Sesudah makan, Rifqa langsung pulang. Anak itu melambaikan kedua tangannya pada Humaira yang berdiri di pintu baru setelahnya ia melangkah.

  Humaira tetap dalam posisinya, memerhatikan Rifqa yang semakin kecil tertangkap dalam netranya sampai berakhir tak terlihat. Jujur, ini membuat matanya berembun memikirkan segala kemungkinan yang terjadi pada anak itu.

  "Waktu mabuk Farel mengatakan dia menikahi Indira gara-gara Indira mengaku dialah wanita yang ber©inta dengannya malam itu, dan setelah menikah lndira hamil kemudian lahirlah Rifqa. Apa momennya nggak membahagiakan? Kenapa Farel bilang menyesal dan kayak menderita gitu?" gumam Humaira mencoba mengingat-ingat perkataan Farel di malam mabuknya.

  Humaira semakin penasaran, ditambah pengakuan Rifqa dua hari lalu dan keadaannya hari ini. "Farel kelihatan sayang sama Rifqa, tapi sama Indira selalu bertengkar kata Rifqa. Apa sebelum Rifqa lahir mereka baik-baik ya, dan setelah Rifqa lahir baru muncul ketidakmauan dari Farel? Rifqa juga kelihatan mandiri banget kayak udah terbiasa nggak diperhatiin."

  Humaira gelang-gelang. Semakin memikirkannya bertambah puyengnya. Alhasil Humaira kembali masuk ke dalam toko.

Besoknya Humaira dibuat terkejut karena penampakan Rifqa di dalam tokonya. Sosok dan sikapnya benar-benar sama seperti kemarin yaitu datang untuk minta makan, bedanya dahinya tertempel plaster.

"Apa yang terjadi? Kamu nabrak tiang?" tanya Humaira yang tipe orang sangat panikan, sehingga para pegawai kerepotan mencari kotak p3k karena katanya plasternya perlu ganti baru.

Tapi yang didapati jawaban dari Rifqa cuma haha-hehe, makanya Humaira tidak bertanya lebih lanjut.

Humaira memberi makan dan minum seperti kemarin, dan menunggu punggung kecil itu menghilang dari matanya di depan toko.

Hari-hari selanjutnya pun sama, seolah mengunjungi tokonya dan makan bersamanya adalah aktivitas anak itu, Rifqa sering ke sini. Alhasil Humaira yang awalnya tiga bungkus nasi goreng menjadi lima, takut-takut Rifqa mau nambah.

Humaira tidak keberatan soal itu, malahan ada kesenangan tersendiri karena Rifqa tipe anak humoris dan banyak omong. Tahu balas budi juga karena berinisiatif mencuci piring kotor walau akhirnya dicegah Humaira.

Dan dari situlah Humaira tau satu hal. "Rifqa telah tumbuh dewasa sebelum waktunya."

Dan berkeinginan satu hal juga.

...🌾🌾🌾🌾...

1
kalea rizuky
hmmmm gass mp
kalea rizuky
anakmu yg jalang kok nyalahin orang oh tua bangka
kalea rizuky: tau ih sebel bgt liat modelan aki2 tolol
total 2 replies
kalea rizuky
Farel ma Indira selama jd istri sering tidur bareng gk thor
@Girl_Rain67: Nggak pernah 😄
total 1 replies
kalea rizuky
Farel uda tau bukan anak nya np g cerai oon amat
kalea rizuky
uda tau kn berarti Rifka bukan anak mu jd jangan sok baik
kalea rizuky
Indira jahat amat lu
@Girl_Rain67: Cinta, Mbak🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!