NovelToon NovelToon
Still Loner

Still Loner

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Spiritual / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:99
Nilai: 5
Nama Author: Amigo Santos

(WARNING! banyak **** ***** dan tindakan yang buruk. Harap bijak dalam memilih bacaan dan abaikan buku ini jika membuat pembaca tidak nyaman.) Akira Kei, seorang bocah SMA yang yatim-piatu yang awalnya hidup dengan tenang dan normal. Dia hidup sendirian di apartemen setelah ibunya meninggal saat dirinya baru masuk SMA. Dan impiannya? Dia hanya ingin hidup damai dan tenang, meksipun itu artinya hidup sendirian. Tapi sepertinya takdir berkata lain, sehingga kehidupan Akira Kei berubah 180°. Apa Akira Kei bisa mewujudkan impiannya itu? Atau tidak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amigo Santos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

“Tunggu, apa?! Mereka akan datang hari ini?” ujar Rian yang terkejut dengan kunjungan dari Akademi lain yang mendadak.

“Bukankah itu terlalu mendadak, Kak Sebas? Ditambah Kak Yuna juga sedang tidak ada.” Imbuh Natasha yang juga sama terkejutnya dengan Rian.

Lagi dan lagi Sebastian hanya bisa menghela nafas panjang. Sejujurnya dia merasa bersalah karena mengambil keputusan untuk menyetujui saran dari Pak Ian.

Memang benar. Sebelumnya dirinya diberi saran oleh Pak Ian untuk langsung membuat squad gabungan hari ini juga dengan alasan semakin cepat semakin baik, ditambah tekanan dari ke empat Akademi yang ingin program penggabungan ini segera terealisasikan secepatnya.

\*\*

Kini mereka berada di sebuah ruangan yang biasanya di gunakan oleh para guru di Akademi Nexum untuk melakukan rapat maupun pertemuan.

Yang membedakan sekarang adalah, ruangan ini di isi oleh murid dari kelima Akademi, termasuk Akademi Nexum sendiri. Serta beberapa guru yang menjadi perwakilan setiap Akademi untuk mengantarkan murid murid mereka.

“Baiklah. Karena setiap perwakilan Akademi sudah datang, mari kita mulai pembentukan squad gabungan nya.” Celetuk Pak Ian setelah memastikan semua anggota yang menjadi squad gabungan sudah datang semua.

Semua perwakilan awalnya saling menatap satu sama lain sebelum satu persatu memusatkan perhatiannya kepada Pak Ian dan menganggukan kepala mereka.

“Baik. Pertama saya akan memberitahu siapa murid yang akan bergabung ke squad gabungan ini dari Akademi Nexum.” Ucap Pak Ian, dan semua murid Akademi Nexum yang ditunjuk pun beranjak dari tempat duduknya dan berdiri di tempat.

Sebastian, Rian, Natasha, Andra dan juga Kei berdiri berjajar di barisan paling belakang. Mereka kembali duduk setelah Pak Ian memberikan intruksi untuk duduk.

“Sebenarnya ada 1 orang lagi yang ikut squad gabungan ini, tapi dia tidak berangkat karena ada keperluan.” Ujar Pak Ian kepada perwakilan Akademi yang lain.

Setelah itu, seorang wanita yang sudah kita kenal berdiri dengan kipas lipat yang menutupi mulutnya, “selanjutnya saya ya… baiklah.”

“Saya hanya membawa 2 murid saya untuk bergabung dengan squad gabungan ini, tapi saya yakin kalau murid yang saya bawa ini adalah yang terbaik dari yang terbaik di Akademi kami.” Ucap Bu Iva sambil menunjuk ke arah dua muridnya yang juga langsung berdiri di tempat.

‘Keduanya perempuan ya… yahh, wajar. Kebanyakan orang yang bisa menggunakan sihir support dan sihir penyembuhan hanya perempuan.’ Gumam seorang pria dengan pakaian yang tertutup dan sedang duduk di samping Bu Iva.

“Hmm… baiklah, selanjutnya…”

\*\*

Beberapa saat kemudian, para perwakilan dari setiap Akademi sudah memberitahu berapa siswa mereka yang akan ikut squad gabungan ini. Totalnya ada sekitar 23 murid, dan squad mereka akan dilatih oleh pihak luar atau pihak ketiga supaya tidak terjadi kecurigaan atau hal lain yang tidak di inginkan.

Kini para murid di tinggalkan oleh para perwakilan Akademi untuk saling mengenal satu sama lain, karena kedepannya mereka akan bekerja sama sebagai tim. Sementara perwakilan dari setiap Akademi sedang berkumpul di sebuah ruangan dan terlihat mereka berbincang satu sama lain dengan akrab.

Sekarang kita kembali ke ruangan dimana squad baru berkumpul.

“Hei, An… menurutmu mana yang paling kuat diantara mereka?” celetuk Natasha dengan nada pelan kepada Rian yang berdiri di sampingnya.

“Entahlah, Nat… mereka semua terlihat kuat. Apalagi orang yang sebelah sana itu.” Ucap Rian sambil menunjuk ke arah seorang murid lelaki yang memiliki postur yang gagah yang sedang menyilangkan kedua tangannya dan sedang berbincang dengan temannya, “kalau tidak salah ingat, dia itu dari Akademi Mechatralis.” Imbuhnya.

Tatapan mata Natasha mengikuti kemana jari Rian menunjuk sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya.

“Kau benar. Dia terlihat sangat kuat…”

“Lagi bicarain apa nih~ kayaknya seru.” Ujar Andra yang yang datang dari belakang bersama dengan Kei dan Sebastian.

Rian dan Natasha sempat terkejut dengan Andra yang tiba tiba muncul di belakang mereka sebelum keduanya menggelengkan kepala mereka bersamaan.

“Tidak ada, kok… kami cuma bicarain orang yang kelihatannya kuat saja.” Jawab Rian sambil berbalik dan menghadap ketiga temannya yang menghampirinya.

“Ohh… eh tapikan, menurut kalian aja nih ya… siapa yang terkuat di sini?” tanya Andra dengan nada pelan kepada temannya.

Sebastian, Rian, Natasha serta Kei langsung mengedarkan pandangannya ke segala arah dan memandangi semua murid dari berbagai Akademi itu sebelum kembali menatap Andra.

“Entah… tapi sepertinya semua yang ada di ruangan ini kuat kuat.” Ucap Kei dengan nada yang tak kalah pelan dari Andra.

“Begitu ya? Baiklah…”

Kemudian Andra berjalan ke depan hingga menarik perhatian semua murid yang ada di sana, menatapnya dengan heran sekaligus tertarik dengan kepercayaan diri yang dimiliki Andra.

Saat Andra berjalan ke depan, Kei tidak bisa berhenti berpikir yang tidak tidak. Entah kenapa perasaan Kei sedari tadi tidak enak sama sekali semenjak dirinya masuk ke ruangan ini, dan sekarang ditambah Andra yang tiba tiba saja maju ke depan.

“Semuanya! Ada yang ingin kutanyakan kepada kalian, yaitu, siapa yang terkuat diantara kalian?” teriak Andra yang menggema di seluruh ruangan dan sukses menarik perhatian semua murid yang ada di ruangan itu.

“Astaga… bocah itu…” keluh Sebastian sambil mengusap wajahnya sendiri dengan kasar.

“Pantes perasaanku dari tadi ga enak… ternyata ini toh penyebabnya.” Gumam Kei sambil menepuk keningnya.

Di sisi lain, Rian hanya menghela nafas lelah karena tingkah temannya yang absurd itu. Sementara Natasha menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu. Entah kenapa tiap Andra yang bertingkah, yang malu pasti dirinya sedangkan Andra malah cengengesan seolah tingkahnya itu normal.

Suasana ruangan menjadi hening dan canggung ketika Andra melemparkan pertanyaan yang memancing sesuatu yang seharusnya tidak terjadi.

Karena setelah itu, semua siswa, kecuali Sebastian, Rian, Natasha, Kei serta Andra, mulai mengeluarkan aura kekuatan mereka dan membuat ruangan bergetar seperti terkena gempa.

“Pertanyaan yang bagus… aku juga penasaran, siapa yang terkuat di sini…” celetuk seorang siswa lelaki yang tadi di tunjuk oleh Rian.

“Hmm… tadinya aku tidak terlalu memikirkannya, tapi sekarang aku malah memikirkannya.” Balas seorang siswa lelaki yang berada di pojok ruangan, sedang bersama teman temannya juga.

Dengan itu, pertikaian antara sesama anggota squad gabungan pun pecah dan membuat ruangan itu berantakan, bahkan sampai merusak beberapa property seperti meja, kursi, vas bunga, dan lain lain.

“Wehh!!! Lari coy!!” teriak Andra sambil berlari ke arah teman-temannya yang berlindung di balik sihir pelindung milik Sebastian.

“Haaahhh… kau benar benar provokator handal, Dra.” Gerutu Natasha yang sekarang tengah menyilangkan kedua tangannya dan memandangi murid dari berbagai Akademi saling menyerang.

“Padahal aku cuma tanya loh… malah pada tengkar gini. Aneh…” jawab Andra yang sekarang malah takut sendiri.

Sementara itu, para perwakilan Akademi sedang berjalan kembali ke ruangan tadi untuk mengecek keadaan murid-murid mereka. Mereka berharap pada murid akan saling berkenalan dan bercengkrama untuk menguatkan kerja sama tim kedepannya.

Tapi, begitu Pak Ian membuka pintu ruangan itu, mereka disuguhi dengan pemandangan para murid saling menyerang satu sama lain dengan sihir mereka. Benar benar berbanding terbalik dengan apa yang mereka harapkan, mereka memang mengharapkan para murid berkenalan dan berbincang-bincang, tapi dengan santai dan kalem, bukan dengan adu sihir seperti apa yang terjadi sekarang.

“Sungguh perkenalan yang tidak biasa…” celetuk salah satu perwakilan Akademi.

“Yup… benar benar perkenalan yang sangat impresif.” Jawab perwakilan Akademi yang lain.

Sementara Pak Ian hanya menepuk keningnya sambil menghela nafas lelah, “ini akan sulit…” gumamnya.

1
ciara_UwU
Ngga bosen-bosen!
~abril(。・ω・。)ノ♡
Tidak sabar untuk kelanjutannya!
Thảo nguyên đỏ
Ceritanya bikin nagih dan gak bisa berhenti baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!