NovelToon NovelToon
Jodoh Dadakan Mr. Cuek

Jodoh Dadakan Mr. Cuek

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dinda_Cahyani

Rayana adalah seorang gadis ceria, dan juga ramah.
Namun saat itu entah kenapa Rayana tiba-tiba bisa dikejar oleh rentenir, dan bukan itu saja Rayana juga diteror oleh orang-orang pinjol mereka meminta agar Rayana membayar hutangnya jika tidak mereka mengancam Rayana dengan menyebarkan datanya dan juga foto-fotonya yang sudah mereka edit sekian rupa.
Pada akhirnya Rayana bertemu dengan Felix Mahendra seorang pemuda seorang CEO di perusahaan ternama, CEO muda dan terkenal cuek tak tersentuh, namun karena kakek Felix terus-terusan mendesak Felix untuk menikah, akhirnya Felix pun bertemu dengan Rayana dan mereka pun menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda_Cahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ini Rumah Atau Istana

"Loh, kok gak jadi? kan tadi anda yang bilang kalau saya harus segera ketemu kakek kamu biar gak mendesak kamu untuk menikah terus," kata Rayana yang bingung dengan Felix.

"Saya bilang lain kali aja!" seru Felix.

"Felix!" panggil seseorang yang kini berada tak jauh dari Felix dan Rayana.

"Kakek! ini kakek yang tadi siangkan? kakek gimana kabarnya? apa kakek sudah sembuh?" tanya Rayana yang menodong kakek Anton dengan pertanyaan beruntun.

Felix yang melihat kakek dan Rayana bertemu pun menggaruk keningnya yang tak gatal.

"Ck, kakek ngapain keluar ruangan sih, bikin kacau aja," batin Felix yang kini merasa was-was.

"Kamu!, kamu gadis yang menolong saya siang tadi ya?" tanya kakek Anton.

"Iya kek, nama saya Rayana, maaf ya kek tadi sore saya harus meninggalkan kakek, karena... karena...."

"Karena kamu mau cari uang untuk biaya pengobatan kakek Anton kan?" sela dokter Arya yang ada di tempat itu juga.

"I-iya kek," jawab Rayana sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kasihan sekali kamu, maaf ya kakek meminta kamu mengantarkan kakek kesini, dan membuat kamu repot untuk mencari biaya rumah sakitnya, tapi kamu tenang aja ya semua sudah kami urus," ucap kakek Anton yang merasa tak enak dengan Rayana.

"Felix, kenapa kamu tadi menarik tangan Rayana dan berdebat dengannya? seharusnya kamu berterima kasih dengannya," ucap kakek Anton yang memarahi Felix.

"Oh jadi ini kakek kamu?" tanya Rayana kepada Felix.

Sedangkan Felix kini hanya terdiam mematung, Felix sudah bisa menebak kalau rencananya akan gagal100%.

"Kamu sudah kenal dengan Felix Rayana?" tanya kakek Anton.

"Iya kek, kami sudah saling kenal, malah kami ini pacaran loh kek," jawab Rayana sekenanya, tanpa beban dan seoalah itu lah yang memang harus dia lakukan didepan kakek Felix.

Felix yang mendengar ucapan Rayana pun menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Kamu ini terlalu banyak bicara Rayana!" desis Felix yang kini merasa geram dengan Rayana.

"Loh kok banyak bicara? bukannya itu sudah sesuai dengan apa yang kamu katakan tadi?" tanya Rayana dengan memelankan suaranya.

"Ada apa? kenapa kalian berbisik?" tanya kakek Anton yang menatap Rayana dan Felix dengan curiga.

"Ehh hehehe... Gak papa kek," jawab Rayana sambil cengengesan.

"Jadi kalian ini pacaran? Sejak kapan?" tanya kakek Anton.

"Sejak hari ini kek," jawab Rayana.

"Sejak satu minggu yang lalu," jawab Felix.

Mereka menjawab bersamaan dan membuat kakek Anton mengerutkan keningnya.

"Kenapa jawaban kalian berbeda?" tanya kakek Anton yang kini menatap curiga kepada mereka berdua.

Felix dan Rayana kini senggol-senggolan dengan tangan mereka.

"Kek, maksudnya gini, Felix sudah menyatakan cinta Felix seminggu yang lalu, cuma Rayana baru menerima Felix tadi pagi," alibi Felix untuk meyakinkan kakek Anton.

"Oh gitu," sahut kakek Anton sambil menganggukkan kepalanya.

"Kakek, kakek mau kemana? Kok pakai kursi roda keluar?" tanya Felix.

"Kakek mau pulang, kakek merasa bosan disini," jawab kakek Anton.

"Loh, kok pulang kek? apa kakek sudah benar-benar sembuh?" tanya Rayana.

"Kakek sudah sembuh Rayana, justru kalau kakek lama disini, maka kakek akan semakin lama sembuhnya," jawab kakek Anton.

"Felix, ayo kita pulang, bawa Rayana pulang kerumah, kita bicara dirumah saja," ajak kakek Anton.

"Iya kek," sahut Felix yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Dokter Arya dan seorang suster pun membawa kakek Anton pergi keluar dari rumah sakit.

"Loh, dokter itu ikut kakek? Apa dia saudara kakek Anton?" tanya Rayana yang melihat kakek Anton pergi.

"Dokter Arya dokter keluarga kami, dia ikut kerumah untuk memastikan keadaan kakek setelah dirumah," jawab Felix.

"Oh gitu, jadi karena itu kakek Anton minta dibawa kerumah sakit ini, tahu gitu saya tadi tidak akan meninggalkan kalung saya, dan sekarang kalung saya sudah hilang," keluh Rayana yang kini terlihat sedih.

"Jadi kamu gak ikhlas nolongin kakek saya?" tanya Felix.

"Bukan enggak ikhlas, tapi saya itu sedih kalung saya hilang, kalung itu sangat berharga untuk saya, itu kenang-kenangan dari mendiang ibu saya," jawab Rayana yang kini matanya berkaca-kaca.

"Makanya lain kali gegabah, harus dipikirin baik-baik," timpal Felix seakan tak peduli dengan kalung Rayana.

"CK, apa kamu gak bisa bantu saya? Saya kan sudah bantu kakek kamu tadi," pinta Rayana.

Felix mengerutkan keningnya.

"Apa kamu benar-benar tidak ikhlas bantu kakek saya? Sekarang malah diungkit seperti itu," cibir Felix.

"Saya bukan gak ikhlas, tapi saya cuma mau kalung saya ditemukan," jawab Rayana yang merasa kesal.

"Mending kita susul kakek, dan nanti kita bahas masalah kalung kamu itu," imbuh Felix.

"Ck, sama sekali tidak membantu," gerutu Rayana yang mengerucutkan bibirnya.

Didalam Mobil Rayana hanya diam saja, ia masih memikirkan kalungnya yang hilang.

Felix melirik kearah Rayana yang tatapannya kosong.

"Kamu kenapa Rayana?" tanya Felix.

"Kalung saya, entah dimana kalung saya," jawab Rayana yang terlihat tak bersemangat.

"Memangnya berapa harga kalung itu? Nanti saya akan ganti," ucap Felix.

Rayana menatap Felix dengan tatapan yang sulit diartikan dan Felix pun menaikkan sebelah alisnya melihat tatapan Rayana.

"Kenapa kamu menatap saya seperti itu?" tanya Felix.

"Kalung itu tak akan tergantikan oleh kalung lainnya, walau bagi orang lain kalung itu tak seberapa harganya, tetapi itu sangat berarti bagi saya, kalung itu sangat penting untuk saya, saya sudah menjelaskan kepada kamu kalau kalung itu adalah kenangan dari ibu saya!" jelas Rayana panjang lebar dan masih dengan jawaban yang sama.

"Kasihan juga dia kalungnya gue tahan, tapi pasti kalung ini akan berguna nantinya, karena dia ini adalah seorang gadis yang keras kepala," batin Felix.

"Nanti saya akan membantu kamu mencari kalung itu," ucap Felix.

"Kamu tenang aja Rayana, nanti akan saya kembali kan kalung kamu kalau kamu sudah saya jinakkan," batin Felix.

Rayana menyipitkan matanya melihat Felix seakan ia merasa curiga dengan Felix.

"Tumben banget mau bantu saya, apa yang sedang anda rencanakan?" tanya Rayana penuh selidik.

"Ya kan kamu tadi sudah bantu kakek saya, ya gak ada salahnya kan saya bantu kamu," jawab Felix dengan wajahnya yang sangat meyakinkan.

"Ohhh...." sahut Rayana sambil menganggukkan kepalanya.

Kini mobil Gavin sampai di rumah kakeknya.

Rayana membuka kaca jendela mobil dan mengeluarkan kepalanya melihat rumah kakek Anton yang besar dan megah.

"Ini istana siapa Felix?" tanya Rayana.

"Ck, dasar norak, ini bukan istana tapi ini rumah kakek," jawab Felix dengan ketus.

"Ha! ini rumah kakek? Besar banget kaya istana," ucap Rayana.

1
Nicol Ibarra
Thor, kapan update lagi nih?
Dinda Cahyani: Segera ya kak/Smile/
total 1 replies
Zenny_ Jason
Langsung jatuh cinta deh!
Dinda Cahyani: Terima kasih sudah mampir.😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!