NovelToon NovelToon
Khilaf Semalam

Khilaf Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: ayuwidia

Mencintaimu bagai menggenggam kaktus yang penuh duri. Berusaha bertahan. Namun harus siap terluka dan rela tersakiti. Bahkan mungkin bisa mati rasa. - Nadhira Farzana -


Hasrat tak kuasa dicegah. Nafsu mengalahkan logika dan membuat lupa. Kesucian yang semestinya dijaga, ternoda di malam itu.

Sela-put marwah terkoyak dan meninggalkan noktah merah.

Dira terlupa. Ia terlena dalam indahnya asmaraloka. Menyatukan ra-ga tanpa ikatan suci yang dihalalkan bersama Dariel--pria yang dianggapnya sebagai sahabat.

Ritual semalam yang dirasa mimpi, ternyata benar-benar terjadi dan membuat Dira harus rela menelan kenyataan pahit yang tak pernah terbayangkan selama ini. Mengandung benih yang tak diinginkan hadir di dalam rahim dan memilih keputusan yang teramat berat.

'Bertahan atau ... pergi dan menghilang karena faham yang tak sejalan.'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 12 Dendam

Happy reading

"Cepat masuk!" Titah yang tak kuasa dibantah oleh Rani.

Gadis malang itu masuk ke dalam ruangan dengan perasaan yang tak karuan dan kaki yang terasa berat untuk melangkah.

Sementara Dira, ia bersembunyi di balik dinding dan terus mengawasi mereka.

Setelah menutup pintu dan menguncinya, Arga menyuruh Rani untuk berbaring di lantai tanpa secuil pun kain yang menjadi alas. Dingin dan sedikit berdebu.

"Pejamkan matamu! Biarkan aku memanjakan dan membawamu melayang. Mencecap kenikmatan surga dunia yang akan membuatmu merasa candu. Aku yakin setelah ini, kamu akan memintanya lagi." Arga menarik kedua sudut bibirnya, lalu mulai melepas kemeja dan celana panjang yang dikenakan, hingga menyisakan celana boxer berwarna hitam yang menutupi harta berharga dan teramat dibanggakan.

Rani menurut meski dengan sangat terpaksa.

Perlahan sepasang manik matanya yang indah terpejam, diikuti helaan napas dalam.

Ia benar-benar pasrah.

Yang terpenting baginya saat ini, semua biaya rumah sakit yang mesti ditanggung akan dilunasi oleh Arga.

Dira tidak tinggal diam. Ia segera menghubungi security dan meminta mereka untuk datang menyusul.

Jemari Arga mulai bergerak lincah membuka kancing baju Rani satu persatu hingga semua terlepas.

Rani tak kuasa menahan air mata yang kini jatuh membasahi wajah.

Bibirnya bergetar saat Arga membisikkan kata-kata manis dan mengecup kening, lalu berpindah melabuhkan kecupan di bibir ranum sambil membelai rikmanya yang panjang tergerai.

Ingin rasanya berteriak. Namun kerongkongannya serasa tercekat.

Jemari Arga turun ke bawah dan bersiap untuk menggeser resleting celana jeans yang dikenakan Rani, sehingga membuat amarah Dira meletup.

Kesabarannya habis. Ia enggan menunggu kedatangan para security yang dirasa lamban.

Dengan sekuat tenaga Dira mengayunkan kursi bekas tepat ke arah kaca jendela, hingga kaca itu pecah dan hancur.

Arga terkesiap kala mendengar suara pecahan kaca itu.

Ia pun refleks menoleh ke arah asal suara.

Seketika manik matanya membulat sempurna saat mendapati Dira yang kini sudah berdiri tidak jauh darinya.

"Dokter be-jat!" Dira berteriak dan meluapkan amarah dengan menendang perut Arga hingga jatuh terlentang.

Kesempatan itu digunakan oleh Dira untuk membantu Rani bangkit dari posisi berbaring, lalu memintanya untuk segera mengenakan baju.

"Dira! Berani-beraninya kau mencampuri urusanku!" Arga teramat murka. Tangan kekarnya terulur untuk menarik tangan Dira yang menjuntai, agar tubuh dokter cantik itu terjatuh tepat di dada bidangnya.

Arga berpikir, jika ia gagal meno-dai Rani, maka Dira yang akan menjadi penggantinya. Toh, sudah cukup lama ia berha-srat untuk menyentuh dan memiliki Dira.

Namun Dira bukan wanita lemah yang mudah ditumbangkan.

Ia menahan tarikan tangan Arga, kemudian memuntir tangan dokter amo-ral itu dan kembali meluapkan amarah yang tak kuasa dibendung dengan melayangkan tendangan.

Kali ini tendangan mautnya mengenai bagian tubuh Arga yang sangat vi-tal dan merupakan aset berharga untuk meno-dai Marwah.

Arga tidak menyangka jika Dira sanggup menumbangkannya, meski tanpa bantuan senjata dan hanya menggunakan satu kaki.

Ia yakin Dira pernah belajar ilmu beladiri.

Tendangan yang dilayangkan oleh Dira terasa sangat kuat, seperti jurus tendangan yang tidak asing baginya. Tepat mengenai sasaran dan berhasil melumpuhkan lawan.

"Arghhh." Arga berteriak kencang sambil memegang bagian tubuhnya yang teramat sakit. Bahkan sakitnya terasa sampai di ubun-ubun dan sangat menyiksa.

Di saat itulah dua security datang, diikuti oleh beberapa perawat dan salah satunya Hani.

Mereka terkejut melihat Arga yang tampak kesakitan, lantas meminta penjelasan pada Dira.

Dira menjelaskan dengan lugas. Ia menuturkan apa yang sebenarnya terjadi, tanpa ada yang terlewat. Apalagi dibuat-buat.

Arga semakin murka dan menaruh dendam. Ia berniat untuk membalas perbuatan Dira.

Malam ini, akan ku buat kau hancur dan menyesal seumur hidup, Dira!!!! Sumpah-nya yang hanya terlontar di dalam hati disertai tatapan nyalang.

Setelah mendengar penjelasan yang dituturkan oleh Dira, dua security ber nametag Ryan dan Hanif segera membawa Arga keluar dari ruangan. Kemudian melaporkan tindak asusi-la yang dilakukan oleh Arga kepada pimpinan rumah sakit yang tak lain adalah Ardian--paman Arga sendiri.

Ardian teramat murka. Ia serasa tak percaya jika keponakan yang selalu dibanggakannya telah melakukan perbuatan bia-dab dan teramat hina. Melanggar ikrar seorang dokter dan merusak reputasi.

Sungguh sangat disayangkan.

Seorang dokter lulusan universitas di Eropa memiliki otak yang dangkal dan akhlak tercela. Mengorbankan reputasi hanya demi memenuhi hawa naf-su semata.

Ardian memutuskan untuk mengeluarkan Arga dari Rumah Sakit Sehati dan segera menyelesaikan permasalahan yang telah ditimbulkan oleh keponakannya itu. Namun secara kekeluargaan, tanpa mengikut sertakan penegak hukum demi menjaga citra Rumah Sakit Sehati dan nama baik keluarga besarnya.

Dengan teramat tulus, Ardian meminta maaf pada Rani dan ayahnya. Ia juga meminta maaf dan tak lupa berterima kasih pada Dira yang telah menyelamatkan Rani.

Sebagai wujud permintaan maaf, Ardian membebaskan semua biaya rumah sakit yang harus ditanggung oleh Rani dan ayahnya.

Selain itu, Ardian juga memberi sejumlah uang yang bisa digunakan oleh Rani untuk modal usaha.

Rani tak henti-hentinya bersyukur pada Illahi dan berterimakasih pada Dira.

Andai Dira tidak datang menolong, entah bagaimana jadinya.

Mungkin ia sudah ternoda dan menjadi pemuas naf-su dokter amo-ral. Bukan hanya sekali, mungkin berkali-kali sampai dokter itu merasa puas dan bosan.

Setelah mengetahui perilaku Arga yang amo-ral, Hani terlihat muram.

Ia sungguh tidak menyangka, dokter yang diidolakan dan diimpikannya menjadi pasangan hidup, ternyata seorang dokter yang memiliki perilaku menyimpang. Berbeda jauh dengan tampilan dan tutur katanya selama ini.

Hani tersadar, semua yang dilakukan oleh Arga di depannya, hanya sebuah pencitraan untuk menarik hati semua orang, terlebih para gadis yang mudah sekali diperdaya, tak terkecuali dirinya.

Arga ibarat suatu barang yang dikemas rapi dan menarik. Namun ternyata dalamnya busuk dan tak layak dikagumi, apalagi dimiliki.

🌹🌹🌹

Bersambung

1
Hikari Puri
dtgu up nya lg thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Najwa Aini
karya yg bagus. dikemas dengan tatanan bahasa yg apik, rapi, enak dibaca dan mudah dipahami..
sukses selalu buat Autor yg maniiiss legit kayak kue lapis.
Ayuwidia: Uhuk, makasih Kakak Pertama
total 1 replies
Najwa Aini
Dariel aja gak tau perasaannya senang atau sedih, saat tau Dira putus dgn Aldi.
apalagi aku..
Najwa Aini
perusahaan Dejavu??
itu memang nama perusahaannya..??
Ayuwidia: Iya, anggap aja gitu
total 1 replies
Najwa Aini
Ayah bundanya Dira kayak sahabatnya ya
my heart
semangat Thor
Machan
simbok aja tau klo Dariel lebih sayang timbang Aldi😌
Machan: amiiin


berharap🤣🤣
Ayuwidia: Dari Gold jadi diamond ya 😆
total 6 replies
Najwa Aini
ooh jadi Dira itu seorang dokter ya..
wawww
Ayuwidia: huum, Kak. Ceritanya gtu
total 1 replies
Najwa Aini
Amiin..
aku aminkan doamu, Milah
Najwa Aini
kalau dari namanya sih, kayaknya mang lbh ganteng Dariel daripada Aldi
Najwa Aini
ooh..jadi gitu ceritanya..
ya pastilah hasratnya langsung membuncah
Ayuwidia: uhuk-uhuk
total 1 replies
Najwa Aini
Tapi tetap aja keliatan kan Riel
Najwa Aini
omah kenangan yg asri banget itu ya
Najwa Aini
jadi ceritanya Dira lupa dengan ritual naik turun Bromo semalam gitu??
Machan
🤭🤭🤭
Machan
aku tutup mata, tutup kuping, tutup hidung juga😜
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!