Pembalasan Achilles

" Ternyata memilih berdamai dengan keadaan dan mengikhlaskan tidak lah seburuk yang aku bayangkan, justru sekarang aku merasakan ketenangan " ucap Achi yang berdiri di balkon kamarnya menatap langit yang bertabur bintang.

" Selama beberapa tahun terakhir aku mencintai kak Jho terlalu besar sampai aku lupa cara mencintai diriku sendiri " ucap Achi yang akhirnya menyadari kalau mencintai diri sendiri itu lebih utama sebelum mencintai orang lain.

" Sebenarnya untuk sekarang aku bukan berhenti peduli , tapi hanya berhenti memberikan effort pada orang yang salah bahkan kadang mengabaikan apa yang sudah aku berikan " Achi memandang bulan yang bersinar terang mengingat segala kenangan indahnya dengan Jho .

" Aku tidak membenci kak Jho , tapi aku hanya kecewa dengan diriku sendiri yang manaruh harapan sebesar itu pada orang lain tanpa sadar betapa buruknya aku untuk dicintai " .

" Mulai hari ini aku akan berusaha memperbaiki diri dan personal branding paling tidak untuk diri aku sendiri , semangat Achi berdamailah dengan keadaan " ucap Achi menyemangati dirinya sendiri .

...........

Pagi hari Minggu Jho memilih maraton di alun-alun kota seperti biasa untuk sekadar olahraga ringan lantaran dirinya yang masih dalam tahap penyembuhan serta stress kemarin juga telah membuat kondisi tubuhnya semakin menurun .

Lama berlari-lari Jho duduk dibangku taman untuk beristirahat sejenak " Bro " panggil ketiga teman Jho yang juga sedang berolahraga datang menghampiri.

" Ehhhh, kalian juga disini " kata Jho membalas uluran tangan mereka .

Cukup lama Jho mengobrol dengan teman nya kemudian dia lanjut maraton setelah merasa lelah nya hilang .

" Huhhhh" Jho membersihkan keringat nya dengan handuk .

" Kak Jho " sapa Achi berdiri dihadapan Jho lalu meminum air putih dalam botol yang dibawanya.

" Dek minta kakak haus " pinta Jho .

" Yahhh, udah habis kakak beli aja gih itu banyak kok yang jual " ucap Achi menunjuk beberapa orang yang berjualan di sekitar alun-alun.

" Kakak nggak bawa uang " alasan Jho menatap Achi dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan ekspresi nya terlihat campur aduk .

" Nihh" kata Achi memberikan uang ketangan Jho lalu akan kembali maraton setelah membuang botol bekal minum nya .

" Dek tunggu, kakak mau bicara " ucap Jho memegang tangan Achi lalu mengajaknya duduk disalah satu bangku taman.

" Kita ngobrol nanti aja kak , sekarang aku mau olahraga dulu mumpung masih pagi " ucap Achi yang baru duduk sebentar sudah kembali berdiri .

" Kakak mau nya sekarang" tegas Jho benar-benar memegang kedua tangan Achi dan terus menahannya agar tidak pergi .

" Kakak jangan pegang-pegang nanti pacar kakak liat dia marah lagi " ucap Achi menarik tangannya yang dipegang lalu walaupun kembali duduk .

" Kakak udah putus " pernyataan Jho .

" Lah kenapa kan belum juga sebulan ?" tanya Achi dengan wajah herannya.

" Karena dia tidak seperti kamu ?" pernyataan Jho yang akhirnya tersadar posisi Achi sudah seperti pondasi dalam hidupnya, jadi kalau seandainya Achi tidak ada tanpa Jho sadari dia akan terus mencari wanita yang seperti Achi sedangkan itu mustahil.

" Kak , jangan menjadikan aku sebagai standar wanita yang kakak inginkan karena orang bodoh seperti aku yang mencintai dengan ugal-ugalan tidak ada versi keduanya" pernyataan Achi yang akhirnya juga sadar betapa bodohnya dirinya dulu yang rela melakukan apa saja berlandaskan cinta .

" Jangan jadi laki-laki pengecut , selesaikan lah apa yang sudah kakak mulai " ucap Achi memegang tangan Jho .

" Bukankah sebelumnya kakak menginginkan kak Raisya, jadi belajarlah mencintai dan menerima dia dengan segala kelebihan dan kekurangan nya " ucap Achi yang malah menasehati Jho .

" Dan aku pertegas sekali lagi jangan pernah mencari sosok aku dalam diri wanita manapun karena kakak tidak akan menemukan itu " ucap Achi dengan seulas senyum lalu tiba-tiba mengecup kedua tangan Jho yang dipegangnya.

" Maaf ya selama beberapa tahun ini aku terlalu berlebihan sampai kakak risih dan tidak nyaman apalagi soal perasaan aku dan seperti yang kakak minta aku sudah mengubur perasaan ku yang karena tidak pada tempat nya " ucap Achi dengan tenang .

" Nggak bukan berhenti peduli pada kakak , tapi memang hanya dengan cara ini aku bisa berdamai dengan keadaan. Mulai sekarang kita jalani hidup masing-masing ya , berbahagialah " ucap Achi melepaskan genggaman tangan nya lalu pamit pergi .

" Achi " Jho mengusap air matanya yang menetes dan akan mengejar Achi tapi tiba-tiba Jho merasakan kepalanya sangat pusing dengan matanya berkunang-kunang dan perutnya yang terasa sakit .

" Tuan muda " Bodyguard Jho dengan segap menangkap Jho yang perlahan hilang kesadaran.

............

" Jho akhirnya kamu sadar nak " ketika Jho membuka mata yang dia lihat adalah wajah cemas Daddy dan Mommy .

Jho mengedarkan pandangan ternyata dia dirumah sakit , sepertinya tadi Jho pingsan setelah merasakan pusing dikepala dan sakit perut .

" Daddy kenapa natap aku begitu ?" tanya Jho setelah beberapa saat.

" Daddy udah nggak bisa berkata-kata Jho " ucap Daddy menarik nafas berat .

Malam harinya.

" Mom" panggil Jho yang baru selesai minum obat jelang tidur .

" Kenapa nak , apa ada yang sakit ?" tanya Mommy yang sebenarnya juga tidak terlalu paham bagaimana mengurus Jho karena selama ini Achi lah yang selalu mengurus Jho sampai begitu mendetail jika dirawat dirumah sakit .

Bukannya Mommy tidak peduli pada putranya yang memang sering dirawat jika asam lambung nya naik , tapi selama ini Achi selalu meminta Mommy agar tenang dan biarkan dia yang mengurus Jho .

" Mommy nggak kabarin Achi ya kalau aku sakit?" tanya Jho yang walaupun dirawat sejak pagi tapi hingga sudah malam beginipun dia hanya menatap pintu benar-benar berharap Achi akan datang .

" Udah , tapi kata Achi dia nggak bisa kesini karena sedang merayakan ulang tahun teman nya " ucap Mommy saling tatap dengan Daddy ketika ekspresi wajah Jho tiba-tiba sedih .

" Yaudah Mom aku tidur dulu agar kondisi tubuhku cepat Fit , aku tidak mau lama-lama dirumah sakit " pernyataan Jho berbaring diranjang lalu menatap langit-langit kamar perlahan menutup mata .

...........

3 hari kemudian.

kondisi Jho semakin hari malah semakin memburuk apalagi sejak dua hari yang lalu dia sama sekali tidak mau makan dan minum obat .

Jho yang berbaring di atas ranjang menjangkau ponselnya dengan gerakan pelan karena memang tubuhnya semakin hari terasa semakin lemah .

" Dek kamu dimana?" tanya Jho begitu Achi menjawab panggilan vidio setelah puluhan kali Jho menelfon sejak kemarin tidak satupun yang di angkat oleh Achi .

" Di mall" jawab Achi menatap Jho yang wajahnya sudah pucat dan sepertinya sedang berbaring.

" Kesini dek " ucap Jho dengan suara parau nya menatap Achi yang walaupun VC dengan nya tapi terdengar asik tersenyum bahkan menggoda pria yang berada tidak jauh darinya dengan iseng-iseng.

" Maaf kak , aku nggak bisa lagi sibuk banget soalnya" alasan Achi .

" Jadi kamu ingin datang di pemakaman ku nanti ?" tanya Jho yang benar-benar tidak lagi makan apapun sampai Achi mau menemui nya .

" Kakak jangan bertingkah kayak anak kecil ya " teriak Achi melihat Jho yang menarik infusnya.