Tangan kanan kelvin kemudian masuk ke dalam Dress ,dan mulai membelai lembut.
"Mhhh," Tubuh brianna menggeliat ke kanan kiri, tiap kali merasakan tekanan pada area sensitif nya .
"Heh, apa itu nikmat," Ledek kelvin sembari menghentikan permainan tangan nya, membuat Brianna benar benar malu sekaligus Geram .
"Fuck you bastard," Umpat nya .
Kelvin hanya tersenyum kemudian bangkit dan mencuci tangan nya di westafel.
Membuat Brianna benar benar tersiksa antara ingin dan malu .
Kelvin kemudian menghampiri brianna yang kacau di sofa.
"Kamu butuh aku Marya,"
"Cih jangan merasa bangga bung, aku bahkan bisa melakukan nya sendiri untuk ku,"
"Oh ya,"
"Ya,"
"Baiklah ...kalau begitu lakukan sendiri sisanya," Kelvin kemudian bangkit dan keluar dari hotel Brianna,
Brianna benar benar geram dan mengutuk nya dengan sumpah serapah. Kemudian ia bangkit mengunci pintu nya dan masuk ke kamar menuntaskan hasrat nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nickname_12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kelvin Frustasi
Brianna merasa begitu dingin ia kemudian memilih untuk pergi ke kamar dan menyelimuti tubuhnya yang kedinginan di ranjang, Sedang kelvin masih duduk di luar menikmati suasana yang tenang,
Tiba tiba terdengar bunyi benda yang jatuh dengan begitu keras saat Brianna baru saja memejamkan matanya membuat gadis itu terkejut dan berteriak,
"Aaaaaaaaa!!!!!," Brianna berteriak ketakutan sambil menutup mata nya , Kelvin yang mendengar teriakan Brianna segera berlari menuju kamar, Di lihat nya Brianna yang ketakutan sambil menutup wajah nya,
Kelvin lantas memeluk tubuh Brianna,
"Are you okay?," Tanya nya pada Brianna,
Brianna tak menjawab ia amat ketakutan dan menangis,
"Ssshhh, tenang okay," Kelvin memeluk Brianna yang menangis dan mengecup kening Brianna dengan lembut mencoba menenangkan gadis yang menangis karena ketakutan itu, Brianna menumpahkan tangis ketakutannya itu, baru kali ini ia menangis dalam pelukan seseorang yang kemudian menenangkannya, biasa nya ia selalu menumpahkan tangis nya sendiri dan bercerita pada cermin atau menangis dikamar mandi,
"Gue takut vin," Lirih nya sambil terisak ,
"Tenang Marya, ada aku disini,"
"Gue gak mau sendirian Vin gue takut,"
"Ok, im promise Marya, aki ada di sampingmu," Ucapnya dengan lembut pada Brianna, Entah mengapa Kelvin semakin ingin memiliki bahkan melindungi Brianna, Ia merasa teramat tak tega melihat Brianna yang menangis ketakutan, Kelvin lantas merebahkan tubuh Brianna, Brianna berpegang erat pada kaos yang dikenakan oleh Kelvin, Ia begitu takut jika Kelvin meninggalkan nya sendiri di dalam kamar, Kelvin lantas memeluk tubuh Brianna dan menemani gadis kecilnya itu untuk tidur,
Dipandanginya wajah Brianna yang begitu cantik dengan mata sembab dengan irama cegukan yang sesekali muncul,
Kelvin lantas meraih ponsel nya dan mengetikan pesan pada nomor Ronald, Ia meminta ronald mencari tahu lebih jauh tentang Brianna, Keduanya lantas tertidur hingga matahari muncul keperaduannya,
***
Seperti biasa saat menjelang pagi maka kuda jantan pun bangun tegak berdiri meminta untuk dilepaskan dari sangkar nya, Kelvin setiap pagi biasanya selalu melepas celananya agar tak terasa sesak ,
Dan kali ini ia lupa jika ia tengah bersama Brianna, Tanpa sadar Kelvin melucuti celananya masih dengan mata terpejam, Brianna sendiri masih terlelap dalam mimpi, Kelvin kini tak memakai celana lagi dan Brianna yang tengah memeluknya tak sadar jika tangan nya jatuh dan tepat di area keramat milik Kelvin, Brianna yang merasa tangannya menyentuh benda yang tak asing mengerjapkan matanya, Dipandangnya Kelvin yang tertidur dengan begitu lelap, Pria di hadapannya itu terlihat begitu tampan dengan kaos ketat putih yang menutup tubuhnya,
Merasa ada yang tak beres mata Brianna lantas melirik ke dalam selimut, Dan detik berikutnya ia begitu kaget lantaran Kelvin tak mengenakan celana dan miliknya yang berukuran panjang dan besar itu tegak berdiri mengacung naik turun,
Brianna menelan salivanya melihat senjata Kelvin yang berukuran besar dan panjang itu,
Brianna kemudian menyingkir kan tangan nya dan beranjak untuk bangun, Namun dilihat nya hari masih begitu gelap ia pun kembali ketakutan dan memeluk Kelvin, Membuat kelvin terbangun,
"Are you ok Marya?," Ucap Kelvin lirih sambil mengucek matanya,
"Gue baik baik saja," Jawab Brianna,
Detik berikutnya Kelvin menyadari sesuatu, Ya ia menyadari jika dirinya tak memakai celana sama sekali, Ia lantas mengeratkan pelukannya pada Brianna dengan sengaja, membuat senjatanya menempel dan berkedut kedut seolah mengajak Brianna berkenalan,
"Benar benar Pria mesum, Cepat pakai celana lo," Ucap Brianna pada kelvin,
"Kamu yakin tidak merindukan benda tangguh ini Marya," Balas Kelvin,
"Lo yang kangen gue, bukan gue yang kangen lo paham?,"
"Baiklah, aku memang merindukanmu Marya, jadi bisakah kita mulai sekarang?," Ucap kelvin seraya memandang wajah Brianna, sedang Brianna hanya mendengus.
Di saat bersamaan Brianna bangun dan berlari menuju kamar mandi, Ia merasa sesuatu lengket di celana dalam nya, Sesampai nya di kamar mandi Brianna melihat pada celana dalam nya yang terdapat bercak merah,
"Vin!," Teriak nya pada kelvin yang kemudian berlari menemui nya,
"Apa yang terjadi Marya,"
"Gue datang bulan bodoh, Lo punya pembalut dan celana dalam?," Tanya nya pada Kelvin, Seketika Kelvin mengacak rambutnya dengan kasar, bagaimana bisa ia membawa pergi Brianna sampai menempuh jarak sejauh ini, Namun akhirnya ia mesti menelan kekecewaan lantaran Brianna tengah datang bulan,
