NovelToon NovelToon
Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: GadihJambi

Putri seorang Duke pada zaman abad pertengahan terkejut saat terbangun dari pingsannya di saat pesta debutantenya di kalangan sosialisasi bangsawan kelas atas. Ia kembali mengulang waktu setelah mati dibunuh suami dan selir sang suami saat akan melahirkan bayinya. Sang putri bertekad akan membalas perbuatan mereka dikehidupan lampau dengan pembalasan yang sangat kejam bagi akal sehat manusia pada zaman itu.

Berhasilkah ia membalas kejahatan mereka dikehidupan yang kedua ini?
Akankah ia berhasil menyelamatkan keluarganya dari tragedi pembantaian yang didalangi suaminya di kehidupan lampau?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadihJambi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginap

Wajah lelah terlihat jelas dimuka gadis cantik bersurai gelap tersebut selama perjalanan menuju desa terakhir sebelum memasuki hutan terlarang satu-satunya jalan menuju perbatasan tempat kedua kakaknya bertaruh nyawa.

Dame kembar Leona dan Keana yang sudah berkamuflase menjadi penduduk biasa sudah menunggu rombongan Dame Charles di gerbang masuk desa dengan kuda-kuda yang dibeli Ruby sebelum mereka pergi.

Ruby menyuruh kedua Dame kembar tersebut bersembunyi selama rombongan Dame Charles belum memasuki desa itu.

"Nona, kita akan memasuki gerbang desa terakhir sebelum memasuki kawasan hutan terlarang!" ucap Dame Charles memberitahu Ruby dari atas kudanya.

Pria itu sengaja berjalan diatas kudanya berdampingan dengan kereta kuda yang dinaiki Ruby.

"Apakah kita akan menginap didesa ini?" tanya Ruby dengan sikap yang tenang.

"Benar, Nona! Kita akan bermalam disini dan akan melanjutkan perjalanan esok hari dipagi hari karena butuh perjalanan selama dua hari dalam hutan terlarang sebelum memasuki wilayah perbatasan. Kita harus menyiapkan bekal yang banyak karena didalam hutan susah mendapatkan makanan layak karena medan yang ditempuh cukup sulit jika kita mencari makanan dihutan ini," jawab Dame Charles panjang lebar.

Ruby mangut-mangut tanda mengerti dengan penjelasan Dame Charles. Ia juga harus menyiapkan bekal yang cukup selain makanan selama didalam hutan nanti.

"Nah, itu gerbang desanya! Ryan, pergilah dahulu dan laporkan kedatangan kita pada kepala desa serta carikan penginapan yang layak untuk Nona muda!" tunjuk Dame Charles sambil memanggil prajurit Ryan dan memberikan perintahnya pada laki-laki itu.

Ryan mengangguk kecil dan menaiki kudanya lalu memacunya dengan cepat memasuki desa tersebut. Begitu kereta kuda mendekati gerbang pintu masuk desa, Ruby merogoh sesuatu didalam saku celakanya.

"Treeeeeeeetttttttt!!!!!"

Suara peluit panjang berbunyi nyaring begitu Ruby meniup benda kecil itu dengan mulutnya.

Dame Charles menoleh kearah Ruby dengan kening berkerut heran melihat keanehan Ruby meniup peluit begitu mereka hendak memasuki desa.

Belum sempat bertanya apa maksud Ruby meniup peluit tersebut, terdengar suara langkah kaki kuda dari arah samping kanan Dame Charles sehingga pria besar itu menoleh keasal suara.

"Dame Leona, Dame Keana!" seru Dame Charles dengan wajah terkejut.

Ia menoleh kearah Ruby dan menghela napas panjang karena yakin jika kedatangan kedua Dame kembar itu pasti datang karena perintah Ruby.

"Berikan kuda ku! Dame Charles, kita berpisah disini karena aku dan mereka berdua akan menginap ditempat yang berbeda dengan kalian semua. Kita akan bertemu di pintu keluar desa yang berbatasan langsung dengan hutan terlarang!" ucap Ruby sambil melompat turun dari kereta kuda.

Leona yang menuntun seekor kuda betina berwarna seputih salju diatas kudanya mendekati Ruby yang sudah siap untuk naik keatas kuda tersebut.

"Hia!!!" pekik Ruby begitu sudah diatas kuda dan menarik tali kekang kuda putih itu dengan langsung berlari meninggalkan rombongan Dame Charles.

Leana dan Keana memacu kuda mereka mengikuti sang Nona yang sudah pergi dengan cepat. Pesona Ruby saat menaiki kudanya dan memacu kuda tersebut seperti seorang ahli membuat para prajurit militer Caleste berdecak kagum.

"Sejak kapan Nona muda bisa naik kuda?" gumam Dame Charles dengan kening berkerut.

"Ayo, semuanya! Kita bergerak sekarang!" teriak pria itu lagi dengan berjalan terlebih dahulu didepan dengan kudanya.

Para prajurit berjalan cepat dibelakang empat kereta kuda yang membawa barang-barang untuk di perbatasan. Jarak pintu gerbang masuk dengan rumah-rumah penduduk desa tersebut lumayan jauh, kira-kira setengah jam berjalan kaki.

Begitu memasuki kawasan rumah penduduk, banyak anak-anak yang bermain bersorak sorai kegirangan dengan kedatangan para prajurit tersebut didesa mereka. Bahkan anak-anak tersebut tidak takut mengikuti para prajurit dari belakang dengan wajah polos dan ceria mereka.

Para penduduk yang bekerja di ladang sekitar rumah masing-masing ikut menghentikan pekerjaan mereka dan melihat rombongan prajurit tersebut dengan tatapan penuh tanda tanya.

Prajurit Ryan sudah kembali dan menemui Dame Charles diperjalanan dengan membawa mereka semua kerumah kepala desa.

Sedangkan Ruby dan si kembar sudah berada dirumah salah satu penduduk yang sengaja disewa orang-orang nya si kembar yang membawa perlengkapan Ruby.

Rumah yang mereka tempati adalah rumah kakak beradik yatim piatu yang tidak begitu dianggap oleh penduduk desa karena sikap mereka yang pendiam dan sulit bergaul dengan mereka.

"Ternyata rumah ini benar-benar rumah Sean si tangan kanan perempuan ja lang itu dimasa lalu!" gumam Ruby tanpa suara.

Semuanya bukan kebetulan semata, karena sebelum ia merencanakan untuk pergi diam-diam, ia teringat akan satu tokoh yang menjadi tangan kanan Garcia dimasa laku yaitu Sean Black yang kejam dan bengis dalam melenyapkan nyawa musuh-musuhnya termasuk musuh Garcia kala itu.

Sean lah yang membantu Oscar dalam peperangan sehingga mereka mendapatkan kemenangan telak bersama Putra Mahkota saat itu.

Mata Ruby berkilat tajam dengan api dendam yang membara dihatinya mengingat kejadian dimasa lalu. Kedua tangannya mengepal erat dikedua sisi sehingga menimbulkan bekas kemerahan ditelapak tangan yang lembut itu.

"Garcia, Oscar! Kali ini akan aku rebut orang-orang yang membuat kalian berdua menang dan semena-mena dimasa lalu! Akan aku buat Sean dan adiknya menjadi pembunuh kejam yang hanya patuh pada perintahku seperti yang kalian lakukan dimasa lalu! Mereka akan aku jadikan pedang tajam yang siap memenggal kepala siapa yang menyakiti keluargaku!" ucap Ruby lirih yang hanya ia sendiri mendengarnya.

Ruby memasuki rumah tersebut dengan wajah tenang dan dingin. Sean dan adiknya Sena membungkuk hormat pada Ruby begitu gadis itu memasuki rumah mereka.

Keduanya tampak canggung dan sedikit malu karena rumah jelek mereka menjadi tempat menginap perempuan cantik seperti Ruby.

"Tidak usah canggung dan sungkan begitu, aku dan bawahanku tidak akan berbuat yang merugikan kalian berdua. Kami hanya ingin menginap ditempat yang tidak terlalu di hiraukan para penduduk desa ini! Kami tidak ingin terlihat mencolok dengan menyewa rumah yang bagus karena aku tidak suka apa yang aku lakukan menjadi perbincangan orang. Yang jelas, aku paling tidak suka terlihat mencolok seperti anak-anak Kaisar atau anak-anak para pejabat dan bangsawan!" ucap Ruby panjang lebar dengan nada dingin pada kedua kakak beradik tersebut.

"Baik, Nona! Silakan beristirahat karena saya lihat Nona tampak lelah," jawab Sena dengan suara sedikit bergetar karena masih canggung.

Ruby mengangguk pelan dan berjalan mengikuti gadis muda itu menuju salah satu kamar yang menjadi tempat Ruby beristirahat malam ini.

Sean kakaknya hanya diam dan mengamati sosok Ruby yang terlihat misterius dan tidak tersentuh dengan sikap tenang, dan dingin diwajah cantiknya itu.

"Kenapa aku merasa Nona bangsawan itu tidak seperti Nona bangsawan pada umumnya yang manja, naif dan penuh drama? Dia terlihat tangguh, tidak bisa ditebak dari ekspresi wajahnya yang terlalu tenang ditempat asing seperti ini," gumam Sean dengan penuh tanda tanya dihati.

Bersambung...

1
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn pendengaran Ruby , hati-hati ya Rubi n Steven 🙏🙏😍😍💪💪
Lala Kusumah
hati-hati Ruby 🙏🙏😍😍🥹🥹
Lala Kusumah
duh jangan sampai terjadi apa-apa sama kak Deon dong 🙏🙏
NoviTa jungkook
dari jambi ya thor?
GadihJambi: Jerambah bolong kak,
NoviTa jungkook: di mana jambi nya, sya dri jambi juga
total 3 replies
Rini N
Luar biasa
Asmarni Marni
semangat thorr up yg bnyk
Asmarni Marni
Luar biasa
Ivy
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
GadihJambi: Sabar ya, soalnya masih ngerjain tugas di dunia nyata dulu alias nyupir dan masak/Joyful//Joyful/
total 1 replies
Naruto Uzumaki
Senang banget bisa menemukan karya bagus kayak gini, semangat terus thor 🌟
Mecca
Bikin terharu sampai mewek.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!