Ashley adalah seorang yatim piatu yang bertransmigrasi ke dalam novel 'Nayla Love Story '. Ia menjadi Asheel, antagonis ke dua di dalam novel. Asheel Merupakan karakter yang akan mati di tangan kakaknya sendiri.
Bagaimana jadinya hidup Ashley sebagai Asheel?, akankah ia mati mengenaskan?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MWS~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12.
...☆HAPPY READING☆...
...----------------...
" halo pak, bisa datang gk di jalan xxx. Mobil mogok pak." ucap seseorang sedang menelpon.
" oh iya, kami akan segera kesana. Tunggu sebentar ya mbak." balas seseorang dari balik telepon.
Gadis itu yang tak lain adalah asheel mengangguk. Ya meski petugas bengkel yang ia telpon tak akan bisa melihatnya. Ia menutup telpon, " kenapa pake mogok sih." gerutunya.
Asheel melihat jam ditangannya. Masih pagi, haruskah ia memesan taksi, pikirnya. Asheel celingak celinguk melihat melihat jalanan, mencari orang yang mungkin ia kenal untuk menumpang. Lelah mencari, asheel membuka ponselnya, berusaha mencari taksi online yang mungkin berada dekat dengannya. Namun nihil, tak ada satupun taksi yang lokasinya dekat dengannya.
" kenapa gak ada sih!." kesal asheel.
Masih dengan kekesalannya, ia mendengar suara motor singgah di dekatnya. Asheel mengangkat kepalanya dan dapat di lihatnya gevan yang duduk di jok motornya.
" lo kenapa berdiri disini?." tanya gevan.
" mobil gw mogok." jawab asheel.
" lo udah nelpon bengkel?." tanya gevan.
" udah." jawab asheel. " van, gw numpang sama lo ya. Gw takut telat." pinta asheel.
" boleh aja, yuk naik." balas gevan.
Asheel merasa senang, ia dengan segera naik ke jok belakang motor gevan. " lo gk ada helm lain apa?." tanya asheel.
" gk ada." jawab singkat gevan kemudian melajukan motornya menuju sekolah.
Motor gevan melaju memasuki gerbang sekolah. Sesampainya di parkiran, nampak anak-anak SHS heboh dengan kedatangan asheel yang datang bersama gevan.
" tunggu, asheel and gevan?!"
" what, gevan sama asheel bareng?!"
" mereka kok datang bareng sih."
" mereka datang bareng, gk mungkin ada sesuatu kan."
" sesuatu apaan?!"
" ya, pacaran misalnya."
" gk, gw gk mau ayang gevan pacaran sama asheel."
" tapi menurut gw mereka cocok deh."
" iya sih, tapi lo tau kan gimana asheel."
" tapi sekarang asheel udah berubah, dia udah gk pernah gangguin nayla lagi."
Kurang lebih begitulah kehebohan anak SHS mengenai kedatangan gevan dan asheel. " alay banget sih mereka." julid asheel saat sudah turun dari motor.
" ya, namanya juga anak SMA." ucap gevan membalas ucapan asheel.
Asheel memutar bola matanya. " yaudah, kalo gitu gw pergi dulu ya. Makasih." ucap asheel berterimah kasih sekaligus berpamitan. Gevan membalas dengan menganggukan kepalanya.
Namun, belum sempat melangkah asheel di hentikan saat mendengar teriakan seseorang. " asheel!" teriak aska.
" apaan sih, gk usah teriak-teriak lo." kesal asheel merasa malu pasalnya sekarang ia benar-benar menjadi pusat perhatian.
Aska berlari menghampiri asheel. Di belakangnya ada teman-temannya dan juga nayla yang ikut berlari ke arah asheel. " lo kok berangkat bareng gevan?" tanya aska sesampainya di depan asheel.
" mogok." jawab asheel tak jelas.
" serius elah, gk usah sok cool deh lo." ucap aska merasa kesal dengan jawaban asheel yang tak jelas.
" mobil gw mogok, jadi gw numpang sama gevan." jawab asheel sekali lagi dengan ogah ogahan.
" ken–" aska ingin bertanya lagi namun di potong oleh mark.
" beneran cuma numpang nih." goda mark.
" aduh, diam deh lo. Gw lagi males debat sama lo." kesal asheel namun berusaha untuk tidak menjambak mark sekarang juga.
" ya kan, siapa tau. Iya gk yon." goda mark masih berlanjut.
Leon mengangguk," bener tuh, jujur aja deh kalian berdua. Pasti ada sesuatu kan." ucap leon ikut menggoda.
" cepet jelasin asheel, lo beneran gk ada hubungan sama gevan kan." tuntut aska yang semakin membuat asheel kesal.
" udah teman-teman, jangan gitu. Kasian asheel." lerai nayla. Asheel yang mendengar itu rasanya ingin menangis sekarang juga karena nayla membelanya.
" gk bisa, gw harus denger penjelasan mereka berdua sekarang juga." kekeh aska.
Sudah cukup, asheel sudah muak. " gevan jelasin!" perintah asheel.
" males." balas gevan dengan santainya.
Asheel merasa benar-benar kesal sekarang. Ia menatap tajam mark dan leon yang memulai semua ini. Asheel mengepalkan tinjunya berjalan menuju mark dan leon. Mark dan leon yang melihat itu langsung bersiaga akan lari. Namun, saat asheel sudah berada di dekat mereka dan mereka sudah sangat siap menghindar dari amukan asheel, asheel malah berjalan cepat melewati mereka. Mark dan leon terdiam seperti orang bodoh saat melihat asheel melewati mereka begitu saja.
" asheel lo mau kemana!, jelasin dulu ke gw!" teriak aska pada asheel.
" bodo, gw gk peduli." balas asheel menunjukan fu*k you.
Sementara itu, seseorang nampak mengepalkan tangannya kesal melihat asheel yang menjadi pusat perhatian.
...****...
Kring.
Kring.
Kring.
Suara bel istirahat berbunyi. Guru-guru yang mengajar segeran menyudahi kegiatan belajar mengajar mereka dan pamit pergi. Sementara itu, asheel nampak membereskan perlatan tulis dan juga buku-bukunya. Setelah semua sudah rapi masuk kedalam tas, asheel dengan semangat berjalan keluarg kelas menuju kantin. Namun, ia di kejutkan dengan aska yang berdiri sendiri di depan kelasnya.
" hai." sapa aska.
" lo ngapain disini?." tanya asheel heran, tak biasanya aska menunggunya di depan kelas begini.
" jemput lo lah." jawab aska santai.
" tumben banget lo jemput gw disini. Pasti ada sesuatu nih, kalo itu soal yang tadi, gw gk bakal jelasin." ucap asheel panjang lebar.
" tenang aja, gw gk bakal nanyain yang tadi kok. Kita udah dengar semuanya dari gevan tadi." balas aska menenangkan.
Asheel mengangguk mengerti. " yuk!" ajak aska yang di balas anggukan asheel.
Mereka berdua berjalan berdampingan menuju kantin sembari berbicara banyak hal random. Entah mengapa dua bersaudara satu ini sangat sefrekuensi meski kadang bertengkar. Sepanjang perjalanan, mereka berhasil menjadi pusat perhatian. Banyak yang merasa kaget dengan keakraban dua sandara ini. Namun, mereka berdua tak peduli dengan tanggapan orang lain dan terus berjalan hingga sampai di kantin dan duduk satu meja bersama mark dan leon.
" lo mau pesen apa?, gw pesenin?." tanya aska pada asheel.
" bakso dan es teh." jawab asheel dingangguki aska yang kemudian pergi untuk memesan.
Seperginya aska, mark dan leon segera mendekat pada asheel yang berada di depan mereka.
" ngapa lo berdua deket-deket." heran asheel.
" kita mau nanya serius sama lo." ucapa mereka nampak serius.
" yaudah, tanya aja sok atuh. Tapi gw gk bakal jawab kalo gm penting." balas asheel mempersilahkan mereka bertanya.
Mereka berdua menatap satu sama lain kemudian mengangguk membuat asheel mengerutkan alisnya bingung. " lo tau soal angkasa yang nyium nayla kan?" tanya mark serius.
" iya, kalian juga tau?" jawab santai asheel balas bertanya.
" lo tau kalo ada seseorang yang ngerekam adegan itu?." tanya leon.
" hah, jadi meneran ada yang ngerekam adegan itu ya?" kaget asheel saat mengetahui apa yang di bilang angkasa soal videonya dan nayla berciuman itu benar.
" lo tau?"–leon.
" iya, awalnya gw gk percaya omongan angkasa tapi gw jadi yakin setelah kalian bahas ini." jelas asheel.
" asheel, jangan marah ya. Kita mau nanya lagi dan lo jawab jujur ya. Kita gk akan marah kok." ucap mark panjang lebar di angguki leon.
" apaan?"–asheel.
" bukan lo kan yang ngevideoin mereka, terus ngirim video itu ke ezra?." tanya mark hati-hati.
Asheel tersenyum, " ya, itu gw."
......................