di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Prt 3
Naim pun berjalan masuk ke dalam ruangan itu saat itu dia melihat Fatimah sedang duduk dan bersandar di ranjang rumah sakit.
"Kamu siapa?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim yang sudah berdiri di samping ranjang ya.
Deg bagai kan tersambar petir ketika Naim mendengar pertanyaan itu dari mulut ya Fatimah.
"Apa dia tidak ingat denga ku,"batin Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Aku adalah Suami mu,"kata Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Suami? Sejak kapan aku menikah aku masih berusia 17 tahun dan masih duduk di bangku kuliah,"kata Fatimah sambil melihat ke arah Naim dengan dengan wajah bingung.
"Aku suami mu,"ucap Naim lagi sambil melihat ke arah Fatimah.
"Kamu bukan suami ku sudah aku bilang kan aku belum nikah!"teriak Fatimah dari ruang nya.
Mendengar teriakan Fatimah Ayah dan ibu nya Fatimah dan orang tua Naim pun masuk ke dalam ruangan itu.
"Kenapa kamu teriak sayang?"tanya Ibu Fatimah dengan lembut sambil melihat ke arah Anak nya itu.
"Dia ngaku suami aku mama,"jawab Fatimah sambil melihat ke arah Ibu nya yang berdiri disamping ranjang nya.
"Dia memang suami kamu nak,"kata Ibu Fatimah sambil melihat ke arah anak nya itu.
"Kalau dia memang suami aku mana bukti nya,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah mereka yang ada di ruangan itu.
"Aku punya bukti ya,"ucap Naim sambil mengambil ponsel di saku nya dan memperlihatkan foto dan video pernikahan mereka. Dan juga buku nikah ya.
"Baiklah, bukan berati aku akan percaya kamu begitu saja dengan semua bukti yang kamu tunjukan,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Bagai mana caranya agar kamu percaya kalau aku adalah suami kamu?"tanya Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Kamu harus mondok di pondok pesantren milik ayah ku,"ucap Fatimah sambil melihat kearah Naim.
"Apa tidak ada hal yang lain?"tanya Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Tidak ada,jika tidak mau berarti kamu bukan suami ku,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim dengan tatapan yang curiga.
"Baiklah aku akan mondok Fatimah dan aku minta Waktu 1 minggu karena aku ada urusan,"kata Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Baiklah aku kasih 1 minggu,"kata Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
Naim pun pergi dari rumah Sakit itu dan menuju kantor polisi.semampai di kantor polisi dia pun menanyakan sesuatu
"Bagai mana pak apa ada perkembangan tetang kasus saya?"tanya Naim ke pada polisi yang menangani kasus dia.
"Gini pak menurut informasi yang kami dapat bahawa tersangka berada di luar kota jadi kami memerlukan waktu untuk menangkap ya,"ucap Polisi itu sambil melihat ke arah Naim.
"Baik pak saya akan tunggu perkembangan nya,"kata Naim sambil melihat ke arah Polisi itu.
"Saya permisi dulu pak,"ucap Naim sambil melihat ke arah Polisi itu.
Naim pun pergi dari kantor polisi dan pulang ke rumah ya. Sesampai ya di rumah dia pun membuka pintu dan tak lupa dia mengucap salam.
"Fatimah mas pulang,astaga kamu pikun apa gimana sih Naim Fatimah kan di rawat di rumah sakit,"ucap Naim sambil menunjuk dirinya sendiri.
Naim pun melangkah masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa. Dan mengambil ponsel yang ada di sakunya.
"Halo, gue ingin lu cari sendy dia berada di luar kota bawa dia hidup-hidup ke hadapan gue,"ucap Naim ke pada seseorang yang ada di ponsel ya itu.
"Baik akan kami akan mencari ya,"jawab orang yang ada di ponsel itu .
Naim pun menutup telepon itu dan dia pun masuk ke kamar Fatimah.
"Jadi kangen sama dia padahal aku selalu memperlakukan nya dengan buruk dan dia selalu baik dengan ku sekarang dia malah tidak ingat dengan ku ini juga salah ku karena aku tidak memperlakukan ya denga baik,"batin Naim sambil duduk di kasur dan melihat Foto Fatimah di meja rias.
Tak lama Naim pun keluar dari kamar Fatimah dan dia pun Naik ke lantai dua untuk mandi dan berganti pakaian. Dia pun ke rumah sakit untuk menjaga Fatimah. Naim pun masuk ke dalam ruangan itu dan tak lupa juga dia membawakan buah -buahan . Naim pun duduk di samping ranjang Fatimah dan tak sengaja di melihat AlQuran dia sana dan hati ya tergerak untuk membacanya. apakah Naim membaca AlQuran itu atau tidak. Tunggu bab berikut ya.
BERSAMBUNG...
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓