Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.
Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.
Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)
Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
𖤓HAPPY READING𖤓
"Ema!!! pulang yuk, udah malam nih." ucap Givan yang sudah merasakan matanya sangat mengantuk.
"Yaudah ayo." Mereka bertiga pun berjalan menuju parkiran yang di mana motor mereka berada.
Brak!
Buagh!
"Ema!!! lo gak papa??" tanya Sheyna panik ketika melihat Ema terjatuh karena di dorong oleh seseorang.
"HEI ENTE, KADANG-KADANG ENTE IYA, UDAH NABRAK ORANG SAMPAI JATOH SEKARANG MAU PERGI GITU AJA!!!" teriak Meina sambil memegang lengan lelaki tersebut.
"Bukan urusanmu, kamu sendiri yang tidak melihat jalan." tukas lelaki tersebut dengan nada tinggi.
"JELAS-JELAS LO YANG DORONG, UDAH TAHU TEMPAT UMUM MIKIR DONG, UDAH PAKAIAN HITAM SEMUA, GAK TAKUT DI GIGIT NYAMUK ARAB LO!!" ucap Meina tak kalah nyolot.
"EH BOCAH, GUE GAK MAU BANYAK BACOT DI SINI IYA!! GUE ADA URUSAN!!" ungkap lelaki tersebut dan melepaskan genggaman tangan Meina darinya.
Tapi bukan Meina namanya, si tangan licin. Bisa-bisa nya dia ngambil handphone lelaki tersebut tanpa ketahuan.
"UDAH PERGI SONO, UDAH SALAH NYOLOT LAGI!!" seru Meina, tapi lelaki itu tetap melenggang pergi tak menghiraukannya.
"Ma, udah-udah jangan marah lagi." ujar Givan.
"Hihihi!! tenang aja." Meina cekikikan sambil memperlihatkan handphone yang ia ambil tadi.
"Jangan bilang lo ambil handphone tuh laki tadi." Sheyna menimpali tak percaya.
"Iya dong, aku penasaran aja sama dia, apalagi dengan penampilannya tadi. Kayanya cocok buat aku retas tuh identitasnya." ungkap Meina.
"### Udah ah, kapan kita pulangnya kalau ngobrol terus."
-
-
-
Tok
Tok
Tok
"Sam... bukain pintunya." ucap Akara dari luar, tapi di dalam tidak ada sahutan dari samy.
"Tidurnya kaya kebo tuh anak." ujar Alvin sambil menggedor-gedor pintu.
"Iya... iya!! sebentar dong." Samy pun beranjak dari kasurnya untuk membukakan pintu.
Cekrek
Cekrek
"Tumben kalian pulangnya cepat." ujar Samy saat pintu telah terbuka.
"Udah malam, ngantuk aku." timpal Farhan sambil melepaskan jaketnya.
"Iya lah, perut kenyang bawaanya ngantuk Han." sambung Alvin.
"Soal rencana kita itu jadi??" tanya Alvin sambil duduk lesehan di lantai.
"Jadi, kita kan udah pikirin dari jauh." jawab Akara.
"Tapi... kita pilih kosan dulu buat kita, sebelum pindah." balas Samy sambil mencatat sesuatu di secarik kertas.
"Tenang... aku udah ada rekomended kosan." sahut Farhan.
"Kamu udah pilih, kok gak bilang-bilang ke kita." ucap Alvin. "Aku sih kurang percaya sama pilihan mu."
"besok kita keluar, kita izin dulu kepada ketua ponpes." ujar Akara sebelum masuk ke kamar mandi.
Setelah perbincangan yang cukup lama mengenai mereka keluar dari ponpes. Akhirnya mereka memutuskan untuk tidur lebih awal, karena esok mereka harus mengemas barang-barang.
"Se la mat ti dur!!" ujar Farhan di kasur atas. "Iya..." sahut Akara dan yang lainnya.
********
"Bang!! bukain pintunya." Meina mulai memohon-mohon kepada Delvin untuk di bukakan pintu.
"Ngapain abang harus bukain, tidur aja di luar sama kucing sana." -
"Ih abang... jangan gitu dong"-
" Gak ada, kelayapan terus sampai malam, waktu itu janji pulangnya gak malam-malam, kalau kaya gini terus makin ngelunjak kamu!" -
"Iya abang... maafin Ema, Ema janji gak bakal pulang malam lagi."
"### Janji loh, awas kalau langgar lagi, abang gak segan-segan ngusir kamu." Delvin pun akhirnya membukakan pintu untuk adiknya.
-
-
Terimakasih semoga suka dengan novel terbaru ku, mohon dukungannya🙏🙏🤗🤗
See you again 😘😍🥰
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea