Demi menghindari kekasihnya yang overprotective, kasar, dan pemarah, Cathleen terpaksa menjebak seorang pria di sebuah club malam. Dia bermaksud untuk mendesak dan meminta pertanggung jawaban orang itu untuk menikahinya setelah kejadian tersebut.
Pria yang dijebak oleh Cathleen adalah Gerald Gabriel Giorgio. Seorang pria berhati dingin yang masih mencintai sang kekasih yang sudah lama menghilang akibat sebuah insiden.
Namun, tak disangka, rencana Cathleen tidak sesuai dengan harapannya.
.....
“Berapa harga yang harus ku bayar untuk tubuhmu?”
“Aku bukan wanita malam yang bisa dibayar menggunakan uang!”
“Lalu, apa yang kau inginkan?”
“Kau harus menikahiku!”
“Tidak!”
Gerald menolak permintaan Cathleen dengan tegas. Mampukah Cathleen memperjuangkan agar rencana awalnya bisa tercapai? Ataukah dia harus melanjutkan hidup dengan sang kekasih yang overprotective, kasar, dan pemarah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12
Tuan dan Nyonya Giorgio serta Geraldine pun tercengang mendengar informasi yang diberikan oleh Cathleen. Geraldine mengambil ponsel yang diletakkan di atas meja. Ketiga orang itu mengamati bukti yang ditunjukkan.
Daddy George sedang menilai foto sedikit bercak darah di atas sprei. Dia jadi teringat trik kotor sahabatnya yaitu Tuan Dominique saat masa muda yang menjebak orang tua Cathleen demi memisahkan Tuan Pattinson dan seorang wanita yang kini menjadi Nyonya Dominique.
Tuan Giorgio mengalihkan pandangan dari layar ponsel ke Cathleen. Dia belum mengeluarkan penilaian apa pun, namun sedang menelisik mimik wajah Cathleen. Mencari tahu apakah wanita itu berbohong atau sungguhan.
“Kau tidak merekayasa ini ‘kan?” tanya Daddy George dengan suaranya yang terdengar dingin. Pantas saja Gerald juga memiliki sifat tak jauh beda dari Tuan Giorgio.
Cathleen terus menunduk karena takut jika wajahnya kurang mendalami sandiwara. Dia menggelengkan kepala sebagai jawaban.
Nyonya Giorgio menghela napas. “Apa kau sedang berbicara dengan kakimu? Aku dan suamiku ada di depan, jika sedang berbicara, tatap kami!” tegasnya. Ternyata sampai usia berada di kepala lima pun tetap saja sisi galak tidak hilang.
Daddy George dan Mommy Gabby bukan tidak bisa menerima informasi yang diberikan oleh Cathleen. Tapi, sebagai orang tua, mereka ingin memastikan kebenaran supaya anaknya tidak sekedar dituduh bersalah.
Cathleen mengepalkan tangan hingga meremas ujung dress. Perlahan ia mengangkat kepala hingga wajah yang sembab pun bisa dilihat oleh semuanya. Beruntung sekali semalam dan tadi pagi Cathleen sudah menangis karena meratapi nasib, sehingga wajah sedih terlihat sangat meyakinkan.
“Semua bukti itu nyata, aku tidak merekayasa sedikit pun,” jelas Cathleen seraya tangan semakin meremas ujung dress. Ternyata berbohong itu membuatnya takut jika ketahuan. Bahkan dada sampai berdebar.
Pandangan mata Tuan dan Nyonya Giorgio menelisik wajah Cathleen. Mencari celah sebuah kebohongan. Tapi wanita itu memang nampak terpukul.
Mommy Gabby yang saat muda pernah berada dalam situasi hampir mirip bahkan sampai membuatnya depresi pun berpindah posisi menjadi di samping Cathleen. Dia merangkul wanita itu dan memberikan usapan di lengan. “Maafkan anakku jika sudah melecehkanmu. Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang sangat kau jaga.”
Daddy George membuang napas kasar. Jika sang istri sudah yakin bahwa berita itu benar, dia pun tidak ada alasan untuk mencurigai Cathleen. Toh tidak semua orang licik seperti sahabat sekaligus kakak iparnya yaitu Tuan Dominique.
Jika Tuan dan Nyonya Giorgio perlu meyakinkan diri terlebih dahulu sebelum mempercayai Cathleen. Lain hal dengan Geraldine yang sejak awal justru tersenyum. “Bagus sekali, akhirnya Gerald bisa melirik wanita lain juga setelah hatinya beku.” Penuturannya justru terdengar gembira. “Kau minta nikahi saja pada Gerald, masalah beres.” Dia sangat mendukung jika saudara kembarnya menikah. Siapa tahu bisa mencairkan kedinginan Gerald yang sudah keterlaluan. Apa lagi ini Cathleen, dia lumayan tahu wanita itu, walaupun tidak terlalu banyak.
“Itulah kenapa aku datang ke sini. Gerald tidak mau bertanggung jawab. Dia menolak saat aku memintanya menikahiku,” beri tahu Cathleen. Kepala kembali menunduk dan langsung ditahan oleh Mommy Gabby untuk disandarkan pada bahu Nyonya Giorgio.
Sebagai seorang wanita, Mommy Gabby merasa tak enak hati pada Cathleen. “Kami akan bujuk Gerald agar mau bertanggung jawab.” Matanya beralih menatap sang suami. “Dad, panggil Gerald untuk pulang,” pintanya.
...*****...
...Yang pusing sama silsilah di part ini, berarti belom baca semua karyaku. Nah butuh panadol dulu biar ga puyeng bacanya wkwkwk...
😆😆😆😆😆😆
jgn semua lu embat