NovelToon NovelToon
Dikejar Cinta CEO Dingin.

Dikejar Cinta CEO Dingin.

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Respati

Kisah dari seorang gadis yang tidak diinginkan kehadirannya oleh kedua orang tuanya. mampukah dia mencari kebahagiaannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KESEDIHAN KANIA .

Bara yang sedang mengerjakan tugasnya di dalam kantor tiba - tiba teringat sesuatu. Dia segera mengambil ponselnya.

"Ton kau kemari ..." ucapnya datar dan menutup sambungan telfon sepihak tanpa memberi waktu pada Anton untuk menjawab .

"Ist ...kebiasaan dech... Dasar bos tak ber ahlak...." gerutu Anton sambil berjalan keruang Bara. Sesampainya di depan ruang Bara tanpa mengetuk pintu dia membuka pintu ruangan. Terlihat wajah sang sahabat yang sedang menatap padanya.

"Ada apa...? Kenapa wajahmu kusut...?" tanya Bara datar.

"Nggak...nggak ada..." jawab Anton .

Dasar Bos arogan ..umpat Anton dalam hati.

"Ada apa kau memanggilku..." kata Anton sambil duduk di depan Bara .

"Aku ingin kau menyelidiki kehidupan Kania..." kata Bara datar.

"Kania...? " beo Anton tak mengerti .

"Orang yang telah menolong Kinan..." jawab Bara datar. Anton menatap Bara kaget.

"Jadi yang menolong Kinan cewek...?" tanya Anton yang hanya mendapatkan anggukan kepala Bara.

"Aku ingin kau secepatnya mencari tahu siapa dia sedetil -detilnya. .." kata Bara sambil menatap Anton serius.

"Baik... Besok semua permintaanmu pasti sudah ada di mejamu.." kata Anton dengan wajah meyakinkan.

"Aku tunggu..."

"Nggak ada lagi yang akan kau suruh..." kata Anton dengan wajah kesal.

"Hey...kenapa wajahmu seperti itu..." tanya Bara sambil mengeryitkan dahi.

"Dasar Bos tak berperasaan..." gumam Anton.

"Aku mendengar perkataanmu Ton..." kata Bara sambil menatap Anton tajam. Walau dalam hati ia ingin tertawa, sebab dia tahu penyebab Anton kesal.

"Maaf... ya udah aku balik ke ruanganku..." kata Anton sambil berdiri.

"Hmm...jangan lupa aku tunggu hasil penyelidikanmu ...."

"Baik Bos..." jawab Anton dan berlalu dari hadapan Bara . setelah kepergian Anton terlihat senyuman manis di wajah Bara.

"Kania sayang....besok aku akan mengetahui siapa kamu sebenarnya.." ucap Bara perlahan.

****

Di dalam ruang Kania.

Kania yang tertidur bersama Kinan setelah makan siang terbangun ketika seorang suster membangunkannya.

"Maaf Nona kami akan menyeka tubuh anda..." kata suster perlahan.

"Maaf suster, boleh saya melakukan sendiri ...?" kata Kania sambil tersenyum, sebab dia merasa jengah saat suster membersihkan tubuhnya.

"Apakah anda bisa melakukan sendiri Nona..?" jawab sang Suster.

"Iya sus...hanya tolong bantu saya membawakan infus itu kedalam kamar mandi.." kata Kania sambil berusaha untuk duduk. Suster itupun segera membantu Kania.

Setelah sampai di dalam kamar mandi Kania segera menyeka tubuhnya dengan susah paya. Setelah selesai suster itupun kembali membawa Kania ke tempat tidur.

"Trimakasih Suster..." kata Kania tak lupa dengan senyum manisnya.

"Sama- sama Nona..." jawab sang Suster. Setelah merapikan baju Kania suster itupun keluar ruangan. Kania melihat bik Siti yang sejak tadi berada di sofa mendekat .

"Non...apa sekarang non Kania sudah merasa agak mendingan sakitnya..?" tanya bik Siti .

"Iya bik...Kania sudah merasakan sakit di punggung Kania sudah tidak terasa.." jawab Kania.

"Syukurlah non... Jadi nona bisa segera keluar dari Rumah sakit..." kata bik Siti lagi.

"Iya bik... Kania sudah merasa bosan , lagian Kania juga udah kangen pada paman dan bibik Kania bik.." ucap Kania dengan wajah berbinar.

"Paman dan bibik...? Emang orang tua non Kania nggak bersama nona...?" tanya bik Siti.

"Kania nggak hidup bersama orang tua Kania bik...." jawab Kania sendu.

"Apa mereka sudah meninggal Non...?" tanya bik Siti.

"Mereka masih hidup bik...." kata kania dengan wajah murung.

"Lo lalu kenapa non Kania tidak tinggal bersama mereka... Apa mereka tinggal jauh dari non Kania...?" tanya bik Siti penuh heran.

"Mereka tinggal di kota ini juga bik..." jawab Kania.

"Loo .. Lalu..." bik Siti melihat wajah Kania yang semakin terlihat sedih. Ada tetesan air mata di wajah Kania.

"Ceritanya panjang bik.... Suatu saat nanti Kania akan cerita.." jawab Kania sambil mengusap air mata dengan kasar.

"Maaf non..kalau pertanyaan bibik membuat non Kania sedih, sudah non jangan menangis kalau emang masalah itu buat non Kania sedih bibik nggak akan tanya lagi..." kata bik Siti merasa menyesal menanyakannya. Dia melihat kegundahan dan kesedihan yang mendalam di wajah cantik Kania.

"Nggak apa- apa bik..." kata Kania sambil tersenyum menatap bik Siti . tanpa mereka berdua sadari ada dua sosok manusia yang berdiri di belakang pintu kamar Kania ikut mendengarkan percakapan mereka. mereka adalah Bara dan asisten pribadinya si tampan Anton. mereka berdua tadi ingin mengunjungi Kania sekaligus mau menjemput Kinan karena Bara yakin kalau sang putra pasti masih berada di kamar Kania. apalagi ketika di tempat parkir mobil tadi Bara bertemu dengan Manat sopir mobil Kinan. namun langkah mereka terhenti ketika mereka mendengar pembicaraan bik Siti dan Kania.

"Ton kau tahu kan tugasmu setelah ini..?" kata Bara pada Anton.

"Baik Bos..." jawab Anton. setelah mereka tak mendengar lagi percakapan mereka yang ada di dalan ruangan Bara segera membuka pintu . ketika mendengar pintu terbuka Kania dan bik Siti secara bersamaan memandang orang yang baru datang. mereka melihat dua orang pria tampan yang mempunyai karisma berbeda masuk kedalam kamar.

Kania melihat Bara dan seorang pria yang belum dia kenal masuk kedalam kamar.

"Tuan Bara.." sapa bik Siti lalu berdiri menjauh dari tempat Kania.

"Selamat malam tuan..." sapa Kania yang kini sudah setengah duduk karena ranjang pembaringannya sudah di setel agak tinggi di bagian kepala.

"Malam... gimana keadaanmu sekarang....?" kata Bara datar walau masih terkesan perhatian .

"Alhamdulillah lebih baik Tuan.." jawab Kania sambil memberi senyuman manis.

Deg..

Jantung Bara berdetak lebih kencang ketika melihat senyum manis Kania. Jangankan Bara , Anton yang berada di belakang Bara terpanah melihat senyum dan wajah Kania.

'ya Tuhan...senyum dan wajah itu, begitu cantik dan Indah..' seru Anton dalam hati.

"Ada apa tuan....?" tanya Kania ketika melihat Bara bengong.

pertanyaan Kania sontak menyadarkan Bara .

"Ah..tidak, tidak ada ... apakah Kinan sudah sejak tadi tidurnya...?" tanya Bara mengalihkan perhatian.

"lumayan tuan, sejak tadi siang setelah makan siang..." jawab Kania.

"Benarkah....?" kata Bara kaget, karena setahu Bara Kinan belum pernah tidur lebih dari satu jam.

"Kemarenpun ketika den Kinan dan bibik di sini den Kinan juga tidur sampai sore, dan tadi malam den Kinan tidak bangun sampai pagi.." kata bik Siti memotong pembicaraan Kania dan Bara. terlihat wajah Bara yang kaget dan heran.

"Permisi...." tiba- tiba Dokter Sandy telah berdiri di sebelah Bara bersama seorang Suster.

"Maaf Bar aku harus melihat keadaan pasienku dulu..." kata Dokter Sandy sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya pada Bara. Karena Sandy mulai curiga kalau Bara mempunyai rasa ketertarikan pada pasiennya.

"Kau ..." seru Bara meradang ketika mendapatkan senyuman licik sang sahabat.

"Tunggu...apakah dirumah sakit ini tidak ada Dokter wanita...Hingga kau yang harus memeriksa ?" kata Bara posesif ketika dia melihat tangan Sandi yang akan memegang bahu Kania yang sudah memiringkan badannya karena sang Dokter akan memeriksa luka yang ada di punggung kanannya.

"Hey tuan besar...aku ini Dokter yang bertanggung jawab pada keadaan Kania " seru Dokter Sandy sambil menatap Bara antara heran dan geli. sebab dia tak pernah melihat tingkah Bara yang seperti ini.

"Iya , tapi..." Bara tak bisa menyelesaikan kalimatnya ketika Sandy berucap.

"Maaf tuan Bara.. kasihan pasienku kalau kau menghambat kerjaku..." kata Dokter Sandy sambil kembali tersenyum menggoda Bara. Anton yang melihat tingkah keduanya serasa ingin tertawa keras. namun dia berusaha menahan tawa yang hampir keluar dari mulutnya. Bara pun terdiam dan membiarkan Sandy memeriksa luka Kania. setelah beberapa lama pemeriksaan itu selesai.

"Gimana Dokter...." tanya Kania sambil menatap Dokter Sandy .

"Alhamdulillah sudah membaik lukanya Nona.." Jawab Sandy sambil tersenyum ramah.

"Kalau begitu saya sudah bisa pulang dong Dok....?" tanya Kania.

"Bisa.... besok pun anda bisa pulang tapi dengan catatan anda tetap kontrol satu minggu sekali.." jawab Dokter Sandy.

"Beneran Dokter ...?" kata Kania tak percaya.

"Iya. .."

"Trimakasih Dokter..." seru Kania bahagia

"Sama -sama...ya udah saya tinggal dulu, lo..ini si Kinan tidur nyenyak banget sampai - sampai tidak mendengar keramaian di sekitarnya..." kata Dokter Sandy sambil menatap Kinan yang meringkuk di sebelah Kania.

"He he he...benar Dokter Kinan tidurnya nyenyak sekali..." jawab Kania sambil tertawa.

"Bar...emang penyakit susah tidur Kinan udah sembuh...?" tanya Dokter Sandy yang tahu penyakit susah tidur Kinan.

"Aku baru tahu sekarang kalau putraku tidur nyenyak sejak kemaren..." jawab Bara juga bingung.

"Jangan- jangan obat tidur Kinan adalah Nona Kania...😊 "ucap Dokter Sandy menggoda.

Deg.

Apa bener yang di katakan si Sandy ini pikir Bara dalan hati.

"Yee.. Dokter bisa aja..." seru Kania merasa jengah.

"Kemungkinan itu bisa aja Nona ..." kata Dokter Sandy serius.

"Ya udah Bar aku tinggal dulu, aku sudah di tunggu pasienku yang lain..." kata Dokter Sandy lagi.

"Silahkan...terimakasih San..." kata Bara lagi.

"Sama- sama..permisi Nona Kania...." Dokter Sandy pun berlalu meninggalkan ruangan Kania di ikuti sang Suster.

"Besok tunggu kedatanganku saat keluar rumah sakit..." kata Bara datar.

" Nggak usah repot ruan... saya bisa memanggil taksi atau menelfon teman saya. .." kata Kania menolak halus niat Bara untuk mengantar dia pulang.

"Jangan membantah, ini perintah..." kata Bara tegas. Kaniapun hanya bisa diam menerima perintah .

"Ya udah aku antar Kinan dan bik Siti pulang dulu, nanti aku kembali lagi.." kata Bara sambil mengambil Kinan yang berada di sebelah Kania. bersamaan dengan itu seorang Suster masuk membawakan makan malam buat Kania. Sedang Bara yang menggendong Kinan yang masih tidur segera keluar ruangan bersama bik Siti dan Anton asistennya setelah berpamitan pada Kania.

Cukup dulu ya.... ayo dong jangan lupa like dan komennya.

Bersambung.

1
Lies Atikah
memaaf kan memang mudah yang sulit itu melupakan apa yang telah terjadi
Ninik Srikatmini
yg jalang dan murahan sipa mil..
Ninik Srikatmini
hmmmmm ga' deby.. ga' pinky.. ini ada lg si emil yg ngatain nia jalaaaang... 🙃🙃
Ninik Srikatmini
Alhamdulillah kebahagiian yg utuh utk kania berkumpul kel besarnya
Ninik Srikatmini
amelia cs mati kutu wkwkwkwk
Ninik Srikatmini
Alhamdulillah.. nia emang gadis yg baik.. sholekah jd sedih niih 😭😭😭ikut mewek thoor
Ninik Srikatmini
kania dilwan... 😆
Ninik Srikatmini
artis abal abal aja sombong... liat aja bel ntar lg karier mu hncr
Ninik Srikatmini
kania emang bi.. do'ain ya smoga kania jd mamanya kinan
Ninik Srikatmini
hmmm senyum bang bara bikin meleleh😘
Fredy: hrs masukkin ke kulkas mba biar ga meleleh 😅
total 1 replies
Ninik Srikatmini
duuuh dokter awas bara nti marah looh
Ninik Srikatmini
oogh babang bara akhirnya ktmu jg gadis yg dulu prnh menolongmu.. smoga berjodoh yaa
Noormasayu Othman
Luar biasa
Lies Atikah
hadir thor
Rossa Simangusong
sedangkeluar 🧐🧐
Ndy AjjaDech
cuma cerita gada anak kandung sendiri ditelantarkan
Reni Anjarwani
keren bgtt
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Sebrang Damar
/Good//Good//Good/
Sebrang Damar
/Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!