Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 10. Orang-orang Baik
Mau kerja dibutik saya?" tanya Ayza dengan wajah seriusnya.
Ucapan Dara barusan sungguh membuatnya tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"A.. apa kakak serius?" tanya Arin memastikan.
"Sangat serius, bagaimana?" tanya Ayza kembali
"Sangat mau kak, tapi apa boleh datang setelah pulang sekolah?" pertanyaan Arin membuat Ayza tersenyum.
"Tentu saja boleh, karena saya juga masih kuliah jadi kita membuka butik dari jam 3 sampai jam 9 malam. setelah butik stabil baru saya akan mencari pegawai yang bisa dipercaya agar bisa buka dari pagi" ungkap Ayza.
"Baik kak terimakasih kak terimakasih banyak, aku janji tak akan mengecewakan kakak, aku akan berusaha sekuat tenaga agar kakak tak sia-sia mempekerjakan aku kak" Arin pun langsung menarik tangan Ayza dan menciumnya.
"Hei kau tak perlu melakukan hal ini" cegah Ayza
"Hikss... makasih kak Ayza, Dara dan kak Amel" Mendengar Arin yang menangis Bobby pun keluar dari kamarnya.
"Ada apa mbak? apa mereka melukaimu?" tanya Bobby sambil memberikan tatapan sinisnya kepada Dara, Ayza dan amel.
"Nggak dek justru mereka sangat baik sama mbak, mbak menangis karena bahagia bisa bertemu dengan Orang-orang baik ini. sekarang mbak sudah mendapat pekerjaan Bob berkat kak Ayza" ungkap Arin sambil memeluk adik kesayangannya itu.
"Oh alhamdulillah mbak makasih yah kak, karena sudah baik kepada mbak arin terimakasih banyak" ucap Bobby dan dibalas dengan senyuman oleh mereka bertiga.
Masih dalam suasana haru, Amel menerima notifikasi dari marifood yang akan menghantarkan makanan pesanan mereka tadi. Iya setelah mendengar adiknya Arin lapar mereka pun langsung memesan makanan melalui aplikasi.
"Sudah cukup nangis-nangisnya kalian pasti lapar kan. yuk kita makan dulu" ajak Amel sambil menatuh kantung makanan dimeja rumah Arin.
"Bobby kamu juga makan ya" ucap Amel yang mengeluarkan makanan dari plastiknya.
Setelahnya mereka pun makan dengan lahapnya. Bahkan Bobby terlihat sangat lahap menyantap makanan tersebut.
"Waah enak sekali, baru pertama ini aku makan ayam bakar. makasih yah kak" ucap Bobby dengan mulutnya yang penuh.
Mendengar penuturan Bobby membuat mereka bertiga terhenyut. Mereka semakin merasa bersyukur karena diberikan rezeky yang berlimpah sehingga bisa merasakan apa yang orang lain belum tentu rasakan.
"Bobby makan dulu jangan sambil ngomong gak sopan tau" ucap Arin.
"Gapapa Rin, oh ya maaf rin kalo boleh tau orang tua lo kemana? dari tadi gue gak lihat" tanya Dara.
Pertanyaan Dara itu membuat Arin dan Bobby menghentikan makannya dan terlihat jelas dari wajah mereka yang langsung sedih ketika mendengar pertanyaan tentang kedua orang tuanya itu.
"Mereka sudah meninggal 2 tahun yang lalu Dar" ungkap Arin.
Mendengar itu membuat Dara dan kedua kakaknya itu terdiam dan saling memandang.
"Ma.. maaf yah rin gue gak maksud bikin lo sedih" ucap Dara yang merasa bersalah.
"Gapapa Dar, kami udah ikhlas kok. sekarang hanya tinggal kami berdua jadi aku harus menjaga Bobby dan bekerja untuk makan kami sehari-hari" ucap Arin yang masih tersenyum menceritakan kepiluan hidupnya.
Setelah itu Dara dan Arin pun kembali ke rencana awal mereka yaitu mengerjakan tugas sekolah. sembari menunggu Dara dan Arin membuat tugas Ayza dan Amel pamit keluar sebentar dengan alasan ingin mengambil dompet Amel yang tertinggal di mobil. padahal mereka merencanakan akan mampir ke supermarket depan gang untuk membeli bahan makanan yang bisa diolah Arin agar bisa ia makan nanti malam.
"Letakkin sini aja bang jo" kata Ayza yang baru saja sampai didepan rumah Arin.
"Kak Ayza kenapa?" tanya Arin yang bingung melihat Ayza seperti kelelahan.
"Nih, buat kamu" ucap Ayza sambil menunjuk kearah bawah yang sudah terdapat bahan sembako.
"YaAllah kak ini buat Arin? banyak banget kak" tanya Arin yang bingung harus bagaimana lagi ia berterimakasih pada mereka.
"Iya biar bisa kamu masak untuk besok-besok juga rin" ucap Ayza kembali.
"Kak, apakah Arin boleh memeluk kakak?" tanya Arin ragu.
Dengan senyum di wajah cantik Ayza ia merentangkan tangannya agar Arin dapat memeluknya.
"Kemarilah" ucap Ayza sambil merentangkan tangannya. dengan segera Arin berhambur masuk kedalam pelukan Ayza.
"Terimakasih kak terimakasih banyak Arin gak tahu bagaimana bisa membalas kalian semua hiks... hiks... " Arin pun tak kuasa menahan tangisnya kembali.
Ayza diam dan hanya menepuk nepuk punggung Arin dengan lembut.
"Kak Amel kemana kak?" tanya Dara
hosh....hosh....
"Aaa lelah" ungkap Amel tiba-tiba sambil meletakkan kantong belanjaannya.
Melihat Amel seperti itu, Arin pun langsung beralih memeluk Amel.
"Eh... kenapa?" tanya Amel bingung karena tiba-tiba Arin memeluknya. Dara dan Ayza pun masuk dan membawa belanjaan mereka tadi.
"Sudah mau malem nih yuk kita pulang" ajak Ayza setelah mereka selesai meletakkan belanjaan mereka tadi.
"Rin gue pulang dulu yah, kalo butuh apa-apa hubungi gue aja" ucap Dara
"Arin ini alamat butik, kamu baru mulai kerja lusa ya" ucap Ayza.
"Baik kak, sekali lagi terimakasih banyak yah Dara, kak Ayza dan kak Amel. Arin sangat bersyukur bisa mengenal kalian 😭" ungkap Arin kembali terharu.
"Sudah sudah, jangan nangis terus" ucap Dara lalu mereka bertiga pun keluar dari rumah Arin.
"Iya rin benar, tak perlu sungkan begitu" timpal amel.
"Yasudah kami bertiga pulang dulu ya Rin, bye" pamit Dara sambil melambaikan tangannya.
Mereka terus berjalan menyusuri gang kecil itu dengan perasaan bahagia karena mereka bisa membantu orang lain. Sesampainya diparkiran supermarket mereka pun menaiki mobil Amel dan melaju untuk kembali kerumah.