Wanita cantik dan pintar berprofesi sebagai dokter berusia 25 tahun. Terpaksa menikah dengan seorang presdir terkaya di negaranya.
Seorang pria tampan dan kaya raya tapi begitu sombong dan kasar berusia 30 tahun.
"Saya muak dengan wajahmu, jangan coba-coba muncul dihadapanku."
" GLENN VICTOR JANUAR"
"Jika itu maumu, tolong lepaskan saya." Saya berhak mendapatkan kebahagian.
"JASLINE ALEXSANDRA"
#SEASON 2#
Pria tinggi dan tampan berusia 25 tahun baru saja mengantikan posisi sang Daddy sebagai CEO di perusahaan terkenal dan terbesar yaitu "JANUAR GRUP"
"Kau harus membayar atas perbuatan kejimu! kau menghancurkan harapanku! aku sangat membencimu! aku sangat membencimu"
"SKY FIDELL JANUAR"
Wanita cantik dan manis berusia 24 tahun. Dia adalah wanita kurang beruntung dimasa kecilnya, bahkan sampai saat ini masalah selalu membuntutinya. Kesalahan yang menerpanya telah mencoreng namanya, sehingga dia mempertanggungjawabkan. Dia pasrah seak
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanzhuella annoy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 11
🍁🍁🍁
Pulang dari Rumah Sakit, Jasline singah di supermarket untuk membeli kebutuhan dapur. Dia memasuki area sayuran, ikan dan daging. Stroller belanjaannya sudah penuh, dia menunggu antrian kasir. Tiba-tiba ada yang memanggil dan melambaikan tangan di seberang kasir lain.
"Jasline....Jasline" panggilnya.
Sesaat Jasline mengingat siapa orang itu, dan diapun ingat.
"Kak Al...." ucapnya.
Yah yang memanggil Jasline adalah Aldi Gunawan. Putra dari korban yang tewas dalam kecelakaan papa Alex 20 tahun yang lalu. Mereka dari SMP-SMA satu sekolah. Aldi tinggal di panti asuhan karena sudah yatim piatu. Yayasan panti asuhan adalah milik Tn. Vicky Januar. Keluarga Januar juga yang membiayai sekolahnya Aldi sampai perguruan tinggi, dia sekarang seorang dosen di valkutas ternama milik Januar juga.
"Jas sudah lama tak jumpa"
"Iya kak, apa kabar?"
Mereka berpelukan.
"Seperti yang kamu lihat, kakak baik"
"Kita ngobrol di restoran samping sana" ujar Aldi.
"Baiklah kak, ku panggilkan dulu supir ku biar membawa belanjaan ku ini" sahutnya.
Mereka memasuki restoran di samping supermarket, mereka duduk di sudut kaca transparan, di sana mereka bisa memandangi kendaraan yang lalu lalang.
"Kamu pesan apa?" tanya Aldi menyodorkan daftar menu.
"Salmon soup dan minumnya orange juice"
"Kamu memang sangat menjaga menu makan, dari dulu ya...?"
"Yah gitu deh, jarang banget aku makan diluar, selalu bawa bekal dari rumah."
"Mbak pesanannya disamakan saja, salmon soup dan minumannya orange juice" ujar Aldi.
"Tunggu sebentar Tuan dan Nona"
Sedangkan Glenn dan asistennya baru turun dari mobil, ya mereka mampir ke restoran yang sama dengan Jasline. Itu restoran langganan Glenn. Mereka mulai memasuki restoran, para pelayan menyambut dengan hormat karena mereka tau siapa seorang Glenn. Langkah Cris berhenti, matanya memandang sosok nona mudanya sedang makan dipojok sana bersama seorang pria, nampaknya mereka sangat akrab.
"Tunggu Tuan, apakah itu nona Jasline?" seru Cris menghentikan langkahnya dan menunjuk ke arah yang dimaksud.
Glenn memandang ke arah yang ditunjuk Cris, rahangnya mengeras melihat istrinya makan bersama pria. Tangannya mengepal melihat pria itu mengusap sisa makanan di bibir Jasline.
"Kurang ajar jadi begini dia diluaran sana, apa dia tak sadar jika sudah punya suami, eh ngapain juga aku marah dan dia hanya istri palsu ku saja." gumamnya dalam hati.
Ada rasa tidak rela melihat Jasline diperlakukan begitu oleh pria lain, tapi Glenn menepis rasa itu. Tak lama Jasline dan Aldi beranjak menuju keluar.
Deg
Jasline kaget melihat sosok suaminya berdiri didepannya. Jasline menunduk dan tak berani menatap Glenn, seolah-olah mereka tak mengenali karena itu syarat yang mereka buat.
"Tuan Muda...." sapa Aldi menunduk hormat.
Glenn tak menanggapi, dan berlalu pergi meninggalkan mereka yang masih berdiri disana.
"Tuan Cris anda makan disini juga" sapa Aldi.
"Iya pak dosen Aldi" sahutnya sambil melirik nonanya.
"Mari Tuan kami duluan" ujar Aldi sembari melangkah keluar mendahului Jasline.
Jasline mendongkak menatap Cris.
"Saya duluan asisten Cris" gumamnya pelan.
"Iya nona" sahutnya sambil menunduk hormat.
🍁🍁🍁
Jasline sampai rumah jam 10 malam, sewaktu keluar dari restoran ada telepon dari Rumah Sakit sehingga dia kembali ke Rumah Sakit lagi, dia sangat khawatir karena suster mengatakan pasien yang dia tangani mengalami kritis. Apalagi anak itu tidak mempunyai keluarga, dia adalah anaj jalanan yang mengemis.
Ceklek Jasline membuka pintu rumah, mereka masing-masing membawa kunci rumah. Jasline yakin jika suaminya sudah pulang, ruang tamu lampunya dimatikan. Hanya dapur yang masih menyala karena ada Glenn disana, ya tadi dia merasa haus sedangkan air dikamarnya kosong.
Glenn menoleh mendengar ada langkah seseorang, dia tidak tau jika Jasline belum pulang. Jasline melangkah menuju dapur, dia kaget ternyata Glenn berada di dapur.
"Malam Tuan" sapanya sembari meletakan belanjaan diatas meja makan.
"Jam segini baru pulang?" menatap tajam.
"Maaf Tuan tadi...."
"Ya aku tau kau habis berduaan dengan kekasihmu, tak perlu kau memberi alasan itu bukan urusan ku dan aku juga tak mau tau. Terserahmu keluyuran diluar sana asalkan jangan sampai merepotkan ku, apa kau mengerti hah...?" bentaknya masih menatap tajam dan melangkah naik tangga.
Jasline hanya bisa menghela dadanya, terasa sesak jika lama-lama berhadapan dengan suaminya. Dia harus tetap bersabar demi orang tuanya dan mertuanya, demi mereka dia pura-pura bahagia.
Jasline masuk ke kamar dan segera membersihkan dirinya, dia segera membaringkan tubuhnya di kasur. Dia merasa sangat lelah, dia menatap langit-langit kamarnya.
"Ting nonvikasi hpnya tanda ada pesan masuk"
Jasline segera meraih hpnya dan membuka pesan tersebut, ternyata wa dari Aldi.
Kak Aldi "Jas apa kamu sudah bobok?"
Adik kecilku "Ini mau tidur kak, tadi baru nyampe rumah"
Kak Aldi "Oh....ya sudah, ini udah malem sebaiknya kamu segera tidur."
Adik kecilku "Oke kak kita sama-sama segera tidur, selamat malam kak"
Adik kecilku "Selamat malam juga buk dokter cantik hehehe"
Jasline tersenyum membaca pesan terakhir merasa lucu. Tak berapa lama Jasline tertidur juga setelah berperang dengan pikirannya.
Sedangkan Glenn masih diruang kerjanya, banyak sekali dokumen-dokumen yang harus dia periksa dan tandatangani dari setiap perusahaan. Dia sengaja menyuruh Cris membawa dokumen-dokumen tersebut ke rumah. Dia melirik jam ternyata sudah jam 1, diapun beranjak ke kamarnya dan segera tidur.
Dua insan dirumah itu sudah masuk alam mimpi masing-masing.
Bersambung....
🌷🌷🌷
Jangan lupa like dan comennya.
Maaf jika penulisan dan kata-katanya salah, maklum author punya anak kecil sering merampas hp.