Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.
Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.
Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 11 PASAR JUDI BATU GIOK
Umur Arman juga masih 55 tahun, seharusnya tubuhnya juga tidak selemah ini. Arman sudah di bawa ke beberapa rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya, namun anehnya para dokter justru mengatakan bahwa kondisi Arman begitu sehat.
Entah apa yang sebenarnya terjadi kepada Arman. Upaya dengan memberikan berbagai macam vitamin juga tidak memberikan kemajuan apapun.
"Huh..." Arman hanya bisa menghela nafasnya mengetahui Amanda gagal mendapatkan pemasok batu giok untuk perusahaan mereka.
"Mau bagaimana lagi, semenjak ayah sakit, perusahaan kita sudah tidak memiliki ahli untuk mencari batu giok di pasar batu, sekarang hanya bisa mengandalkan mu," ujar Arman.
Arman dahulu adalah salah atu ahli giok yang cukup terkenal di kota ini. Kemampuannya dalam menilai batu sangat hebat, sehingga sangat mudah sekali baginya mendapatkan giok. Ha itu juga lah yang membuat perusahaan Wijaya group dapat berkembang dengan pesat.
Tapi kini kondisi tubuhnya sudah tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu. Bahkan penglihatannya juga mulai kabur dan fisiknya begitu lemah. Untuk dapat berdiri dan berjalan saja, Arman membutuhkan bantuan seseorang.
Amanda sendiri kemampuannya dalam menilai giok masih jauh di bawah ayahnya. Alhasil kini perusahaan mereka kekurangan batu giok sebagai bahan baku pembuatan perhiasan. Itu juga penyebab tujuan mereka mencari rekan kerja sama untuk memasok batu giok ke perusahaan mereka.
"Ayah jangan terlalu memikirkan hal itu, aku takut kondisi ayah semakin memburuk," ujar Amanda.
Bagaimana Arman tidak memikirkannya, perusahaan Wijaya group adalah perusahaan yang susah payah di rintis nya. Kini perusahaan mengalami krisis seperti ini, jika tidak segera terselesaikan, Arman takut Wijaya group tidak akan dapat bertahan.
"Besok aku akan pergi ke pasar judi batu, siapa tahu aku cukup beruntung dan mendapatkan banyak batu giok di sana," sambung Amanda.
Amanda kemudian membantu ayahnya untuk berjalan menuju ke kamarnya untuk beristirahat. Untuk berjalan saja, Arman harus di bantu oleh Amanda putrinya.
Sementara itu, Rolan juga sudah terbaring di ranjangnya sambil memegangi ponselnya. Dirinya tidak menyangka Amanda mau memberikan nomor ponselnya kepadanya. Rolan juga mulai memberanikan diri mengirimkan pesan untuk Amanda.
"Hi, nona Amanda, aku Rolan, apakah nona Amanda sudah tidur?" tulis pesan dari Rolan.
Waktu memang sudah larut malam dan menunjukkan pukul 23.00. Di tempat lain kebetulan Amanda juga belum tidur. Melihat ada pesan masuk di ponselnya, Amanda juga membuka dan membacanya.
Mendapati pesan itu berasal dari Rolan, Amanda juga mulai mengetik untuk membalas pesannya.
"Panggil aku Amanda saja, aku baru saja selesai berbicara dengan ayah, jadi masih belum mengantuk," balas pesan Amanda.
Rolan yang membacanya juga kembali memberanikan dirinya. Rolan melakukan panggilan telepon terhadap Amanda. Amanda ternyata juga menjawab panggilannya.
"Halo," ujar Amanda di telepon.
Rolan tidak menyangka selain begitu cantik, Amanda juga memiliki suara yang begitu merdu.
"Halo," balas Rolan.
Namun kemudian panggilan telepon itu sesaat menjadi hening karena tidak ada satupun kata yang terucap.
"Rolan, kamu meneleponku ingin membicarakan apa?" tanya Amanda.
"Aku... aku hanya ingin mengobrol saja," jawab Rolan.
Rolan kemudian mulai bercerita suatu hal yang menarik dan seru. Amanda juga tampak tertarik mendengarkannya. Obrolan mereka juga begitu nyambung dan seru.
Amanda tidak menyangka ternyata Rolan adalah orang yang asik juga bila di ajak ngobrol, pikirnya.
Kemudian Amanda mengatakan kepada Rolan bahwa dirinya besok siang akan pergi ke pasar judi batu.
"Rolan, apa kamu pernah mendengar tentang judi batu," tanya Amanda di telepon.
"Aku pernah mendengar sedikit, coba ceritakan kepadaku!" balas Rolan.
Amanda menjelaskan bahwa judi batu adalah membeli sebuah batu dengan harga tertentu untuk mencari batu giok di dalamnya.
Siapa yang berhasil dan beruntung mendapatkan batu giok di dalamnya, maka dia akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar dan berkali-kali lipat. Namun tidak sedikit orang yang merugi besar karena terlalu bernafsu dalam berjudi batu.
"Amanda, apakah dengan berjudi batu bisa menghasilkan banyak uang?" tanya Rolan yang mulai tertarik.
"Tentu saja, giok yang di dapatkan harganya bisa mencapai milyaran, bahkan giok dengan kwalitas tertentu bisa menembus ratusan milyar," jawab Amanda.
"Ratusan milyar..." Rolan juga langsung terkejut mendengarnya.
Rolan hanya pernah mendengar sedikit tentang judi batu giok, namun tidak tahu bahwa ternyata dari judi giok bisa menghasilkan ratusan milyar.
"Namun untuk bisa mendapatkan giok di dalam bongkahan batu bukanlah hal yang mudah, butuh pengalaman, ilmu, dan penglihatan yang sangat tajam," ujar Amanda.
Rolan juga menjadi semakin tertarik dan begitu sangat bersemangat. Mengingat dirinya kini memiliki mata sakti yang bisa menembus benda yang dia inginkan, bukankah menemukan giok di dalam batu adalah hal yang sangat mudah, pikirnya.
"Amanda, boleh kah aku besok ikut denganmu ke tempat pasar judi batu?" tanya Rolan.
"Tentu saja, kebetulan aku pergi sendiri, jadi butuh teman untuk mengobrol," jawab Amanda.
"Kamu bisa datang ke rumah ya siang hari, kita berangkat naik mobilku, atau kamu aku jemput saja?" sambung Amanda bertanya.
"Tidak usah, biar aku yang ke sana saja," jawab Rolan.
"Oke," ujar Amanda.
Panggilan telepon itu juga berakhir. Setelah itu, sebelum tidur, Amanda mulai membuat status di ponselnya.
Amanda menjadikan fotonya sebelum tidur menjadi status di ponselnya. Tidak lupa Amanda juga memberikan caption tentang seseorang yang lucu, menarik, dan perhatian.
Caption Amanda ini mengatakan tentang sifat dan sikap Rolan yang baru saja menelponnya barusan.
Rolan juga melihat status itu dan langsung memberikan stiker bentuk hati. Amanda mau tidur saja terlihat begitu cantik, sehingga membuat Rolan semakin terpesona di buatnya.
Esok harinya, Rolan sedang berada di sebuah toko bunga mawar. Rolan membeli beberapa tangkai bunga mawar berwarna merah. Bunga mawar itu Rolan bungkus dengan kotak kardus menjadi bentuk seperti paketan.
Paketan berisi bunga mawar itu juga mulai Rolan tempelkan selembar kertas yang telah dia siapkan sebelumnya.
Kertas itu berisi tulisan penerima dari paket ini adalah nona Amanda Wijaya, sedangkan nama pengirimnya adalah Rolan.
Jadi Rolan sendiri yang mengirimkan paketan berisi bunga mawar di dalamnya untuk Amanda.
Siang hari, Rolan juga telah sampai di depan rumah Amanda dan menekan bel rumahnya. Sesaat kemudian, Amanda juga membukakan pintu rumahnya.
"Kamu sudah datang, kalau begitu ayo kita berangkat!" ujar Amanda.
"Sepeda motor milikmu parkirkan saja di garasi ku!" sambung Amanda.
Sebelum berangkat, Rolan juga memberikan paketan yang telah dia siapkan sebelumnya kepada Amanda. Amanda sedikit bingung, karena dirinya merasa tidak pernah memesan sesuatu akhir-akhir ini.
Tanpa banyak berpikir, Amanda meletakkan paketan itu di dalam rumahnya. Amanda berencana membukanya setelah dirinya kembali nanti.
Beberapa menit kemudian, Amanda dan Rolan telah berada di dalam mobil dalam perjalanan menuju ke pasar judi batu.
Rolan tampak kagum memperhatikan interior mewah dari mobil milik Amanda ini. Kelak ketika sudah mempunyai banyak uang, Rolan juga ingin memiliki mobil mewah seperti ini.
Kini Amanda dan Rolan juga telah sampai di pintu masuk tempat pasar judi batu. Pasar judi batu ini berada di dalam sebuah gedung aula yang besar. Pasar judi batu yang mereka datangi ini juga merupakan salah satu pasar judi batu terbaik di kota ini.
Amanda juga segera mengajak Rolan untuk masuk ke dalam. Ini pertama kalinya Rolan datang ke tempat seperti ini, sehingga membuat pandangannya kemana-mana.
Begitu masuk ke dalam, di sana sudah banyak dengan orang yang sedang melakukan judi batu. Terdapat banyak tumpukan bongkahan batu dengan berbagai macam ukuran dan harga.