Rumah yang baru dibangun diujung desa kini menjadi kosong setelah beberapa tahun yang lalu menjadi tempat meninggalnya seorang ibu dan anak laki-laki nya..
meninggal tanpa sakit dan tiba-tiba menjadi perbincangan masyarakat setempat karna mereka meninggalnya ditahun yang sama
tapi, ini bukan tentang seorang ibu dan anak laki-laki nya,
namun, ini tentang sepasang pengantin baru yang lebih memilih untuk menempati rumah tersebut.. dan disitulah awal malapetaka bagi sepasang pengantin baru itu terjadi terus menerus...
penasaran..?
yukk ikuti kisahnya..
ini karya perdana author ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NauraAini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa disana
gemericik air terdengar saat Nabil sedang mandi, entah apa yang dilakukannya didalam kamar mandi karena sudah berapa lamanya ini
"mas.. Kamu mandi apa tidur didalam kamar mandi, lama sekali.
Aku juga mau mandi ini loh.." teriak Niah karena berisik suara keran air didalam
ceklek
pintu kamar mandi akhirnya terbuka juga dan Nabil pun keluar dengan rambut basahnya dan hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya
"lama bener sih mas"! Protes Niah sambil mengambil handuk karna mau mandi
"hehehe biasa setoran pagi dulu" jawab Nabila cengengesan..
"huhh kebiasaan " balas Niah masuk kedalam kamar mandi
"mas aku kayanya mulai sekarang nyuci pakainya malam deh sepulang kerja" ucap Niah serius
"kenapa harus malam?" balas Nabil bertanya
"aku kalau pagi ya Ndak keburu mas , mepet terus aku berangkat kerja belum kalau jalanan macet ." jelas Niah menghela nafas berat
"aku kalau nyuci baju malam langsung aku jemur aja diteras , jadi gak khawatir kehujanan dirumah kalau gak ada orang,
Pagi-pagi nya aku tinggal masak sama beres-beres jadi gak terlalu terburu-buru gitu, cape juga aku loh mas begini terus tiap hari berangkat buru-buru ngejar waktu".. Keluh Niah pada Nabil
"kan mas udah bilang biar mas aja yang kerja kamu dirumah, jangan takut masalah biaya sekalinya mas belum kerja kaya kemarin juga kita Alhamdulillah masih bisa ketemu makan dan bayar kontrakan Ndak pernah absen." jawab Nabil lembut
"Iyah aku tau mas, mumpung aku belum hamil juga mas aku masih mau kerja, lagian bentar lagi bulan puasa sayang THR aku kalau keluar sekarang." jelas Niah sambil membayangkan kapan waktu yang tepat untuk resend dari tempat kerja nya
"Iyah gimana enaknya kamu aja tapi kalau kamu merasa sangat terbebani kalau kerja yah bilang aja ya" terang Nabil
"Iyah mas aku juga pengen keluar kerja tapi enggak sekarang -sekarang" jelas Niah mantap
"loh tumben lampu rumah udah terang , mas Nabil endak kerja apa ya," gumam Niah saat memasuki halaman rumah kontrakan nya
"Assalamualaikum..."
Salam Niah sambil membuka pintu
"waalaikumsalam.. Udah pulang kamu " balas Nabil menyalim tangan pada Niah
"Iyah mas, kamu Ndak kerja mas masih dirumah, " tanya Niah sambil membuka kulkas mencari minuman favoritnya yaitu air es
Karena prinsip nya yaitu, \*apa pun kondisi nya minum nya air es, apa pun makanan nya minum nya tetap saja air es, bahkan pernah minum obat sekali pun Niah meminum air es.
Makanya dia lebih memilih untuk membeli kulkas dari pada membeli sebuah tv, karena baginya dirumah tanpa kulkas berasa makan tidak ada air, kalau tv enggak penting-penting amat menurut Niah.
Karena waktunya juga terasa begitu sangat cepat dirumah kontrakan ini, baru mandi sebentar tau-tau sudah setengah jam saja. Jadi lebih baik waktunya untuk istirahat saja dari pada untuk menonton tv, karen main handphone aja udah berasa ngantuk sekali.
"kerja kok, ini masuk jam 8 malam nanti habis sholat isya mas berangkat, " jawab Nabil sambil menyiapkan makanan
"ini mas tadi buat camilan jadi kamu enggak usah masak lagi.
Sini cobain makan bareng" sambung Nabil lagi
"wahhhh enak sekali ini , aku baru ini loh makan makanan kaya gini. Ini apa sih namanya? " tanya Niah sambil makan buatan Nabil
"ini namanya Odeng, kalau kurang itu masih ada dikulkas ya, buat sekalian stok juga " jelas Nabil sambil menuangkan air es
Glegg
"ahhh Alhamdulillah.. " ucap Nabil bersyukur
"Alhamdulillah untuk rezeki Mu ya Allah kamu masih bisa diberikan rezeki dan badan yang sehat" ucap Niah berdoa senang
" mas kamu udah mandi kan, aku mau nyuci baju soalnya sekalian mandi juga" tanya Niah sambil membereskan peralatan makan nya
"udah, mas udah mandi tinggal nungguin adzan isya ini. Abis sholat langsung siap-siap mau berangkat" jawab Nabil
"yaudah aku mau nyuci baju dulu ya mas" balas Niah kekamar mandi
"kamu hati-hati dirumah yah jangan bukain pintu kalau malem-malem ada yang ketok-ketok pintu , karena mas pulang besok pagi" nasihat Nabil sebelum berangkat kerja
"Iyah mas aku ngerti, lagian aku juga malas mending aku tidur aja dari pada ngecek keluar apa lagi sampe bukain pintu " jawab Niah sambil manyalim tangan Nabil
"Iyah udah pinter .. mas berangkat ya assalamualaikum" pamit Nabil
"waalaikumsalam kamu juga hati-hati dijalan mas " balas Niah sambil memperhatikan Nabil berangkat kerja
Cklekk..
Niah masuk kedalam dan mengambil cucian nya, "
"aku jemur sekarang ahh,, biar besok enggak terburu-buru terus . Kan enak kalau udah beres, hmmm enaknya gini tinggal cuman berdua sama suami, mau nyuci kapan ke , mau masak apa juga terserah, mau makan cuman sama mie instan juga gak ada yang protes ."
"ternyata masih ada tetangga didepan, syukurlah jadi gak merasa sendirian lagi jemur pakaian diluar gini" ucap Niah sambil sesekali melihat rumah sebrang didepan yang masih ada beberapa orang lagi duduk-duduk santai di luar
Keesokan nya pun sama, Nabil masih Dengan jam kerja malam nya dan Niah sendirian dirumah.
bertepatan malam Jum'at saat Niah sedang menjemur baju diteras rumah nya
Niah menoleh rumah depan , rumah milik Bu Tati ibu nya Andre (temen Nabil) . Rumah nya berhadapan diseberang pagar pohon kingkip dan selokan air
"hmmm tumben sepi malam ini, biasanya rame pada ngumpul didepan, apa udah pada di dalam ya, soal nya sudah agak malam juga ini.. " gumam Niah sambil menjemur pakaian
Niah menjemur pakaian menggunakan gantungan dan di gantung pada sebatang kayu yang sengaja Nabil bawa dari rumah nya
Dan kayu itu di ikat pakai tali rapia pada reng-reng bambu genteng, Niah meminta seperti itu supaya tidak menjemur baju di pelataran dan khawatir kehujanan dan terbang kalau angin sedang besar, karena rumah kontrakan nya ini di pelosok dekat sawah.
Saat sedang menjemur Niah menoleh lagi ke arah rumah nya mbak Santi, dia menoleh arah dapur .
Karena letak dapur rumah nya mbak Santi ini berada disamping bukan di belakang rumah, dan dapurnya sejajar dengan pagar pohon kingkip dan bawah nya selokan air
Disaat sedang menoleh itu lah Santi melihat sesuatu
"apa itu, yah.. Apa ada orang di belakang dapur mbak Santi,
apa itu orang yah kok baju nya kaya menyala gitu , putih bercahaya ungu terang gitu." gumam Niah sempat berpikir dan menghentikan jemur pakaian nya
Degggg
Niah tersentak sadar..
"di belakang dapur mbak Santi kan selokan air gimana cara nya coba orang bisa berdiri di sana, jelas-jelas tadi itu kelihatan seperti baju orang tapi sekelebat saja".
Niah pun buru-buru menyelesaikan jemuran nya
"astaga udah jam berapa ini, kemaleman hari ini aku, mana baru ingat malam Jum'at juga.." gerutu Niah dalam hati
Niah pun bergegas masuk ke dalam dan mengunci pintu depan dengan cepat.