NovelToon NovelToon
Secret Murder

Secret Murder

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:728
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kasus pembunuhan yang dirahasiakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Petugas Pintu Surga

Ray seorang petugas rumah duka. Ia sudah bekerja menjadi seorang pengurus mayat sejak umur dua puluhan tahun. Sekarang Ray sudah berusia hampir lima puluh tahun.

Bisa dibayangkan sudah berapa banyak mayat manusia yang ditangani oleh Ray. Mulai dari dibersihkan lalu dimandikan. Kemudian dipakaikan baju dan didandani. Dan yang terakhir dimasukkan ke dalam peti mati pilihan sebelum dikubur.

Ray bekerja di rumah duka Pintu Surga yang merupakan usaha turun temurun milik keluarganya. Ray adalah generasi ketiga sesudah kakek dan ayahnya.

Sama seperti mendiang kakek dan ayahnya Ray juga mengelola rumah duka yang sudah banyak pelanggannya dari sejak dulu ini seorang diri.

Ray tinggal bersama keluarganya di tanah yang sama dengan berdirinya tempat usaha rumah duka Pintu Surga yang bersebelahan juga dengan tempat pemakaman umum kota.

Istri Ray bernama Elma. Mereka mempunyai dua orang putri yang sudah besar yang tidak mau lagi tinggal bersama mereka.

Lucy dan Jane sekarang sama-sama sedang berkuliah di kampus yang sama. Usia mereka hanya terpaut satu tahun. Mereka memilih untuk tinggal di asrama kampus.

Elma membantu Ray dalam urusan pembukuan dan administrasi di rumah duka Pintu Surga tempat mereka bekerja mencari nafkah sehari-hari.

Tidak ada yang perlu dibicarakan tentang manusia yang sudah meninggal. Baik yang pergi dengan damai. Maupun dengan keadaan yang tidak wajar.

Hampir dua puluh tahun mengurusi mayat. Ray sudah terbiasa dengan segala macam jenis mayat yang bisa dibedakan dari cara kematian dan akhir wujudnya.

Mereka yang datang dengan damai adalah yang meninggal dengan sewajarnya.

Sedangkan mereka yang datang dengan suara kengerian. Mungkin belum siap mati.

Para korban kecelakaan yang tidak selamat misalnya. Mereka datang dengan kondisi yang tidak utuh dan lengket karena mandi darah.

Mereka yang menderita sakit parah. Bahkan keluarganya sekali pun tidak mampu untuk melihatnya.

Penanganan mayat yang biasa dan yang istimewa tentu saja berbeda. Membutuhkan waktu dan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing mayat.

Apakah Ray pernah mengalami kejadian yang menakutkan atau bahkan menyeramkan yang berkaitan dengan sebuah kematian?

Jawabannya tentu saja pernah. Tidak cuma Ray saja. Elma, Lucy dan Jane juga tidak hanya sekali pernah mengalaminya.

Pernah pada suatu malam. Ray kedatangan tamu yang mengetuk pintu rumahnya. Seorang perempuan tua.

"Aku mau melihat-lihat peti mati",

Ray membawa perempuan tua itu ke rumah duka Pintu Surga yang sebenarnya sudah tutup.

"Aku memilih peti mati yang ini",

"Aku akan datang lagi besok pagi",

Seorang perempuan tua itu berlalu pergi begitu saja setelah memilih peti mati yang disukainya. Tanpa menyebutkan nama dan alamat.

Tapi benar esok harinya seorang perempuan tua itu datang lagi ke rumah duka Pintu Surga.

Sebagai mayat yang harus segera dikuburkan.

Elma juga pernah mengalami kejadian yang tidak kalah membuat bulu kuduk berdiri. Dan peristiwa itu belum lama ini terjadi.

Para suatu sore Elma tengah sendirian di rumah. Ray sedang pergi mengunjungi putri mereka di asrama kampus.

Hari itu Elma tidak ikut pergi karena sedang kurang enak badan. Di hari minggu rumah duka Pintu Surga tutup.

Sore itu kebetulan turun hujan setelah berminggu-minggu cuacanya selalu panas. Ray yang tidak membawa jas hujan pulang sampai di rumah dengan keadaan basah kuyup.

"Oh my God Ray",

"Biarkan aku mengambilkan handuk untuk mu",

Ray menunggu di ruang depan karena semua pakaian dan juga sepatunya membawa air hujan.

"Kring... ",

"Kring... ",

Suara telpon rumah berbunyi.

Karena ada di depan mata Elma pun mengangkat nya.

"Halo Elma aku akan pulang terlambat",

"Sekarang aku masih berada di kota",

"Di sini hujan deras sekali aku harus menunggu sampai hujan reda",

Suara yang ada di telpon itu adalah Ray.

Elma kembali ke ruang depan dengan membawa handuk. Di sana tidak ada siapa pun.

Peristiwa yang membuat kakak beradik Lucy dan Jane enggan lagi untuk tinggal di rumah mereka yang dekat dengan tempat pemakaman umum kota.

Hari itu Lucy dan Jane baru saja selesai membantu Ray ayah mereka mendadani mayat.

Mayatnya adalah seorang pemuda tampan yang harus meninggal karena sakit yang dialaminya.

"Ini ambillah",

"Pulanglah sebelum gelap",

Ray memberikan imbalan kepada Lucy dan Jane karena sudah mau belajar dan membantunya.

Lucy dan Jane pergi membawa uang upah mereka untuk dibelikan jajan. Mereka harus berjalan kaki lumayan jauh ke toko yang berada di pemukiman terdekat. Karena hanya keluarga Ray saja yang tinggal di dekat tempat pemakaman umum kota.

Dalam perjalanan pulang ke rumah. Lucy dan Jane yang waktu itu masih kecil harus berlari dengan terburu-buru. Bukan karena hari sudah gelap.

Tapi karena mereka melihat ada seorang pemuda tampan yang baru beberapa saat yang lalu mereka dandani berjalan mengikuti Lucy dan Jane dari belakang.

Kejadian ini jugalah yang membuat Lucy dan Jane sampai sekarang masih belum ada yang mau diantara mereka berdua untuk melanjutkan usaha turun temurun dari keluarganya.

"Ray ada tamu",

"Siapa?",

"Orcaman",

"Yang mana?",

"Yang paling tua",

Rumah duka Pintu Surga sudah bertahan selama tiga generasi. Usia tempat persinggahan mayat sebelum dikuburkan ini hampir seratus tahun.

Ada satu pelanggan tetap yang begitu setia. Yang merupakan pelanggan pertama yang memakai jasa rumah duka Pintu Surga. Mereka adalah keluarga Orcaman.

Nama keluarga Orcaman begitu disegani. Sama seperti Pintu Surga nama keluarga Orcaman juga telah bertahan selama ratusan tahun.

"Selamat datang di rumah duka Pintu Surga tuan Orcaman",

"Senang melihat mu Ray",

"Berapa banyak yang ingin tuan pesan?",

"Lima lubang Ray",

"Kami akan datang besok malam",

Keluar Ray dan keluarga Orcaman sudah bekerjasama sangat lama. Selain ikatan rasa saling percaya mereka juga sudah memahami satu sama lain dengan sangat baik. Ray tahu betul apa yang harus segera ia kerjakan.

Besok malamnya keluarga Orcaman kembali datang ke rumah duka Pintu Surga. Menepati janji mereka dengan membawa lima mayat.

Ray juga sudah siap. Lima peti mati kosong sesuai permintaan telah dibuka.

Para anak buah Orcaman memasukkan lima tubuh manusia itu ke dalam masing-masing peti mati yang sudah dipersiapkan.

Ray memaku lima peti mati itu begitu lima tubuh manusia sudah dimasukkan.

Selanjutnya mereka bersama-sama membawa lima peti mati yang sudah dikunci ke tempat pemakaman. Ray sudah menyelesaikan tugasnya dengan menyiapkan lima lubang kuburan.

Tanpa upacara keagamaan lima peti mati itu langsung dimasukkan ke dalam lubangnya sendiri-sendiri. Kemudian langsung dikuburkan bersama tanah.

Lima tubuh manusia itu juga tidak perlu dimandikan dan dipakaikan baju baru. Karena mereka adalah mayat yang masih hidup.

Lima tubuh manusia itu dimasukkan ke dalam peti mati kosong dengan keadaan terikat kaki, tangan dan mulutnya. Mereka yang masih bisa melihat meronta-ronta.

Dikubur hidup-hidup.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!