Aku Putri Nandira Reinkarnasi??
dalam mitos rakyat Tiongkok dulu di percaya roh-roh atau jiwa-jiwa yang mati meninggalkan penyesalan bisa terlahir kembali, tapi kematianku kali ini aku bukan terlahir menjadi bayi!? melainkan kembali mengulang Waktu ke Masalalu ku, demi bertahan hidup kali ini aku bertekad mengubah takdirku! di kehidupan ke dua ini aku tak boleh Mati sebelum dapat membalas kan Dendamku !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aphrodhite_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 11 : Lembut sentuhan mu
Pagi itu nandira bersiap mengunjungi perusahaan ayahnya yang di demo habis-habisan oleh karyawannya yang meminta upah pesangon
"Nona! Anda yakin mau pergi?! Situasinya sedang kacau balau saya takut terjadi apa-apa dengan nona nanti disana" cemas haitang sambil menyisir rambut nonanya
"Haitang! Aku tahu kegelisahan mu! Tapi aku harus tetap pergi, kita tidak bisa terus diam dan bersembunyi seperti ini terus, perusahaan ayah sebentar lagi akan bangkrut bahkan bila kita berhasil menjual perusahaan ini ,namun angka kerugian perusahaan yang kita miliki sangat besar kita juga masih harus memikul hutang-hutangnya. satu-satunya jalan adalah mendatangi perusahaan itu dan melakukan rapat secara langsung.." ucap nandira mantap
"Rapat pimpinan? Apakah nona berniat melakukan revolusi?! Tapi di situasi di ujung tanduk seperti peluang kemungkinannya sangat kecil,apakah nona sudah yakin?! Saya rasa nona kita harus meminta izin dulu dengan tuan brawijaya tentang masalah ini!" Panik haitang
"Fufufu, tenanglah haitang! Soal itu tentu saja aku sudah memperkirakannya !dan jangan panik kita sudah memiliki dekrit(dokumen pernyataan bertanda tangan) resmi , alih tangan perusahaan dari ayah ku. Sekarang kita hanya perlu melakukan rapat sekaligus melakukan revolusi memperkenalkan diri sebagai pemimpin perusahaan yang baru dan melakukan pembaruan strategi serta menjalankan observasi secara langsung! Aku ingin lihat bagaimana cara kerja para karyawan2 ayah ku ini sehingga aku bisa tahu penyebab titik bangkrutnya perusahaan ayah yang sudah ia rintis selama bertahun-tahun lamanya.." ucap nandira menyipitkan matanya
"Jadi kita langsung memperkenalkan diri non? Atau kita harus menanyai karyawan satu pee satu?" Tanya haitang tak mengerti dengan rencana yang sudah nonanya susun
"Fufufu! Haitang kamu ini lucu sekali!hum Untuk apa membuang-buang waktu untuk menanyai mereka satu per satu? Yang ada rencana kita ini gagal mereka akan kabur mencari cara supaya tidak dicurigai! Bukankah itu sama saja membuat tikus lari sebelum masuk perangkap nya huhu!" Tawa nandira
"Lalu apa yang akan kita lakukan nona?" Tanya haitang
"Itu....Tentu saja kita akan menyamar! Hihi kita akan menyamar Sebagai pelayan OG haitang, disitu kita bisa mengamati gerak gerik mereka satu persatu setelah menemukan petunjuk baru aku akan memperkenalkan diri secara langsung pada komite komite itu." Ucap nandira
"Wah ! Nona memang luar biasa! Padahal nona baru seminggu ini menikah dengan tuan muda, baru beberapa hari saja dalam satu dekade nona sudah bisa mengungkap kejahat nyonya besar dan mengusirnya dari rumah, sekarang nona bahkan sudah berhasil membawa tuan brawijaya pindah ke kediaman ini untuk tinggal.. nona saya sangat mengagumi mu!" Puji haitang
"Aish! Itu hanya sebuah kebetulan saja! Tuan muda brengsekai itu tak akan mudah membantuku tanpa memiliki maksud lain.. haih! Benar juga pagi ini dia menepati janjinya membawa ayah pindah kemari.. itu berarti hari ini aku juga harus memulai pekerjaan baruku menjadi babunya huh! Menyebalkan!" Kesal nandira
"Hihihi tapi nona janji adalah janji . Dan janji sebuah kesepakatan harus tetap di tepati! Semoga nona berhasil!" Ucap haitang kemudian menyiapkan baju formal hitam putih untuk nona nya berangkat ke kantor nanti!
Nandira kini sudah berganti pakaian dan pelayan haitang sedang menyisir dan menata rambut nona nya
"Ck! Haitang karna kau akan ikut denganku maka cepat pakailah baju ku ini ! Kau harus berpakaian sama sepertiku! Dengan begitu orang-orang dikantor tidak akan curiga dengan kita!" Ucap nandira melihat baju kumuh haitang
"Ah baiklah nona!" Ucap haitang mengambil pakaian hitam dan putih itu kemudian pergi ke ruang ganti untuk memakai baju itu..
"Nah sekarang sudah benar! Haitang ayo kita temui ayahanda ku terlebih dahulu, kemarin aku sudah minta izin kepada ibu dan ayah mertua untuk keluar hari ini jadi kita tak perlu menghadap mereka untuk saat ini" ucap nandira memberi perintah
"Baik nona! " haitang mengekori nonanya di belakangnya menuju kediaman ayahnya di halaman belakang colombo ini..
....
Di kediaman belakang colombo vila
Yang ayah nandira tinggali sekarang
"Salam ayah!" Ucap nandira
"Hohoho! Aigooo Putriku! Uhukkhukk!!" Jawab ayah nandira terkejut melihat putrinya sudah memasuki ruang kerjanya.
"Ada gerangan apa sehingga membuat putriku yang sibuk ini mendadak datang kemari mencariku?!" Tanya ayah nandira
"Ayah! Putri hari ini akan ke kantor , saham perusahaan milik ayah ini, ayah dengan mantap memberikannya kepada putri! Jadi mulai sekarang putri juga akan berusaha sekuat tenaga putri untuk menyelamatkan perusahaan kita agar perusahaan kita ini bisa bangun kembali dari ambang kebangkrutan!" Semangat nandira dalam berucap
"Benarkah?! Hohoho itu bagus putriku! Ayah juga berharap kamu bisa menyelamatkannya.. tapi persaingan di kantor sangat sengit. Ayah takut membebani mu nak!" Ucap brawijaya gelisah
"Hem ayah percayakan saja semuanya pada putri.. bukankah ayah tahu betul bagaimana putri selama 3 tahun ini dalam menghadapi tindasan ibu dan adik lucia humhum.. putri tidak akan menyerah ayah sampai putri bisa menyelamatkan perusahaan kita. Ayah tenang saja ya!" Ucap nandira
"Hohoho! Putriku sudah begitu banyak menderita maafkan ayah ya nak yang tidak becus melindungimu." Sedih ayah nandira
"Oh ayah! Jangan sedih! Putri sudah tidak apa-apa sekarang.. dibandingkan itu ayah apakah ayah tidak memiliki prasangka curiga dengan seseorang dalam kantor? Misalnya rekan kerja ayah atau orang kepercayaan ayah?! " tanya nandira penasaran
"Hum sepertinya tidak ada! Memangnya kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu nak?" Tanya ayahnya
("Ck! Payah!! Ayahku ini rupanya terlalu baik saking baiknya malah jadi mudah di bodohi oleh orang-orang yang sengaja memanfaatkan kebaikannya ini!")batin nandira
"Hum ayah kalau begitu putri berangkat dulu ya ayah!" Pamit nandira
"Iya putriku! Apapun yang kamu lakukan Semoga berhasil ya nak uhukk!!." Ucap brawijaya
Nandira mengangguk lembut kemudian melangkah pergi meninggalkan kediaman ayahnya yang sekarang.
"Nona apa kita akan berangkat sekarang?" Tanya haitang
"Huft!! Belum! Tunggu Setelah aku selesai mengobati pria es batu itu dulu baru kita akan berangkat haitang!" Ucap nandira lesu
"Nona kalau begitu, bisakah nona istirahat dulu sebentar hari ini lagit masih gelap ini baru pukul 05.25 pagi tapi nona sudah memaksakan diri untuk pergi ke tuan tua sepagi ini, nona bahkan bangun pagi-pagi sekali sebelum ayam jantan berkokok saya jadi khawatir nona akan sakit."
"Puft!! Hahaha haitang kau benar-benar cerewet sekali melebihi almarhum ibuku ahaha !" Tawa nandira
"Hish! Nona jangan menggodaku! " ucap haitang
"Fufufu baiklah-baiklah!" Mereka berdua pun kemudian menuju ruang baca sekaligus kamar tempat gala beristirahat dan menghabiskan waktunya sehari-hari disana
(Kriiettttt!!) Pintu terbuka nampak tuan muda gala ini masih tertidur
(Blasttt!! Jlebb!!)
"Wei tuan es batu aku datang untuk mengobatimu! Akhhh!!" Jerit nandira..
Sebuah pisau yang disembunyikan gala dibalik bantal melayang tepat hampir mengenai nandira , untungnya nandira cepat menghindar hingga kemudian pisau itu melesat menancap di pintu. Gala kemudia duduk menatap tajam nandira dan pelayannya
"Apa maumu! Untuk apa kamu datang ke kamarku sepagi ini!" Ketus gala tatapannya sinis penuh curiga. Obat yang dibawa nandira pun tumpah
("Hosh!! Hoshh!! Aku hampir mati! Gila !Hampir saja mati ditangan pria brengsek ini") batin nandira
"Apa Kau gila!!?? Untuk apa menyimpan belati di balik tubuhmu? Dan melemparkannya tepat ke arahku?!! Apa kau ingin membunuhku??!" Marah nandira . pelayannya hanya mundur ketakutan
"Ups! Maaf aku tak bermaksud kasar begitu tapi kalau dipikir-pikir ini juga Bukan salah ku lho! khekheh.." tawa renyah gala
"Jadi maksudmu ini salah ku begitu? Dasar kau ya tiran tak punya hati!sudah melempar batu tapi sembunyi tangan! Kau hampir saja membunuhku tahu! dan seenaknya saja kau malah bilang ini bukan salahmu! Benar-benar mau ku hajar kau!" Geram nandira menarik kedua lengan bajunya hendak menyerang gala
"Hohoho maaf ! Maaf, baiklah aku mengaku bersalah aku pikir kau adalah pembunuh bayaran! Jadi aku melepar belati itu ke arahmu! Tapi untungnya tidak kena kan?! Fufufu!" Ucap gala
"Si brengsek ini benar-benar menyebalkan sini kau! " nandira berjalan cepat menghampiri gala yang sedang duduk hendak menghajarnya .. gala membaca situasinya ia tahu ia akan di pukuli jadi ia segera bersembunyi di balik selimut tebalnya membungkus dirinya .
"Sini kau ugh! Ugh ! Ugh! (Bugh! Bugh! Bugh!)" Nandira memukuli tubuh gala dibalik selimut
(Bugh! Bugh! Bugh)
"Rasakan ini!" Teriak nandira
"Uakhhh!! Aghh!! Cukup! Cukup! Berhenti! Bukankah kau bilang kau datang untuk mengobatiku. Beraninya kau seorang nandira memukuli tuan muda milik colombo ini!" Teriak gala
(Bugh! Bugh! Bugh!)
"Memangnya kenapa hah? Kalaupun kau tuan muda colombo ini? Toh kau juga hampir membunuhku! Dan kau tak merasa bersalah sama sekali jadi rasakan ini! Setidaknya ini akan kau kenang selama hidupmu!" Ucap nandira sambil terus memukul
(Bugh! Bugh! Bugh!)
"Oh astaga sakit! Baiklah! Baiklah aku salah! Aku salah! Aku mengaku salah! Tolong hentikan! Mari kita bicara baik-baik!" Mohon gala. Akhirnya pukulan nandira berhenti gala pun membuka selimutnya dan bangun
"Haitang tolong rebuskan lagi obatnya seperti yang ku ajari barusan." Perintah nandira . Pelayan itu pun segera pergi beberapa menit setelah situasi menegangkan itu pelayan nandira kembali membawa semangkuk air obat.
"Minum ini!" Ucap nandira ketus pada gala
("Tiran kejam ini hampir membunuhku! Dan aku masih memberinya obat! Bersyukurlah karena aku masih berbaik hati untuk mengobati mu ! Huh dasar tiran!") Batin nandira kesal sambil menyodorkan semangkuk obat tersebut. Tangan gala ragu-ragu menerimanya
"Ini bukan racun kan?" Lirih gala
"Kalau ini racun! Kau pasti sudah mati! Huh!" Nandira kemudian meminumnya sedikit untuk membuktikan obat itu tak beracun pada gala
"Lihat kan?! Sudah ku bilang Obat ini tidak beracun! Setidaknya jika aku memang berniat membunuhmu.. sejak awal pasti kau sudah mati di tanganku! ku bunuh duluan sebelum pernikahan." Marah nandira kemudian dia memukul gala lagi
"Aww sakit! Baiklah aku percaya akan ku minum!" Gala lalu menegak obat dalam mangkuk itu hingga habis. Kemudian melirik nandira lagi
("Gila! Wanita ini benar-benar memukulku! Bahkan dibungkus selimut setebal ini saja pukulannya masih terasa mengenai tubuhku") batin gala
"Dasar wanita pemarah!" Ledek gala
"Apa kau bilang?! Sepertinya pukulan ku tadi masih kurang keras mau ku tambah?!" Gertak nandira
"Wei hehe, jangan-jangan-jangan! maafkan aku , aku bersalah! Oke ! Aku mengaku bersalah padamu! Maaf kan aku tapi kau juga harus dengar penjelasan ku dulu. Jangan main hakim sendiri donggg!.. kalau begitu mari kita bicara em mulai dari mana ya!! Ah!! Kalau begitu kenapa kau datang sambil sengaja berjalan mengendap-endap seperti itu? di dini hari ini? yang masih gelap gulita seperti ini ke kamarku! Hem?? Orang yang tidak tahu pasti mengira kau adalah bandit pembunuh bayaran kan?! kau pun tak mengetuk pintu dulu dan langsung masuk nyelonong saja ke kamarku! Dasar mesum tak punya sopan santun!" Omel gala
"Kau berani mengomeli ku?! Setelah hampir menebas leherku?! Huh aku kesini ini juga karna mu! Aku sudah berjanji akan menjadi budakmu mulai hari ini. tapi hari ini aku benar-benar harus keluar ada urusan penting yang harus ku selesaikan. Aku datang untuk bernegosiasi lagi dengan mu bolehkah aku mengganti hari kerja saat ini menjadi besok?! " ucap nandira
"Apa?!mengganti hari kerja! Tidak bisa! Tak masuk hari kerja berarti absen ! Dan absen tak menjalankan tugas berarti gaji harus di potong!" Jawab gala
"Di potong??! Oh shitt!! Gajiku saja sudah sedikit Kenapa harus dipotong pula? Oh tuan gala yang bermurah hati .. janganlah begitu, mari kita bernego baik-baik.. aku pasti akan kembali dalam waktu dekat dan besok! Mulai besok aku akan menyiapkan dan melayani semua yang terbaik untukmu . Oke? Kumohon!!" (Ting..ting..ting) kedip mata nandira merayu gala untuk mengizinkannya libur di hari pertama kerja untuk keluar
"Ck!!.Kenapa aku harus setuju denganmu?! Beri aku alasan yang masuk akal agar aku mau mengizinkanmu mengganti hari kerjamu menjadi besok!" Ketus gala
"Cih! Dasar pria batu! Memangnya harus alasan apa lagi? Sudah jelas aku ingin pergi ke kantor ayahku untuk membereskan demonstrasi disana.. ah satu lagi aku juga akan mencari tanaman obat biru langka jika kau tak mengizinkanku pergi ya sudah maka kakimu tidak akan cepat sembuh! Seperti itu saja akan menyiksamu! Kalau begitu biarkan saja racunnya menjalar ke seluruh tubuh agar kau menjadi pria vegetatif sepenuhnya. Hihihi" tawa nandira mengejek.
"Kau ! Hah sudahlah! Kalau begitu pergi saja! Sia-sia pun berdebat denganmu.. jika aku tak mengizinkan kau juga pasti akan memanjat tembok untuk kabur!" Ucap gala
"Huhuhu , suamiku ini memang pengertian dan pendendam hum! Kejadian malam pertunangan itu masih saja kau ingat ya!" Sinis nandira
Malam pertunangan itu sebenarnya nandira sudah bereinkarnasi tepat saat malam pertunangan namun karena setelah kejadian tertentu membuatnya lupa sejenak. hingga saat pagi terbangun barulah ia ingat bahwa ia memang sudah bereinkarnasi. Malam itu nandira yang belum berfikir jernih hendak kabur untuk menghindari pernikahannya dan mengubah nasib buruknya siapa sangka malam itu juga saat nandira memanjat tembok sambil membawa sekandut pakaian tak sengaja terpeleset dan jatuh ke lumpur tapi itu tak membuat nandira goyah akan tekadnya.. di saat itu pula gala dan beberapa pengawalnya melintas penasaran dengan rumah calon tunangannya gala pun menyelidikinya diam-diam disaat itu juga dia melihat aksi gadis cantik ini yang memanjat tembok lagi dengan wajah dan seluruh tubuh penuh dengan lumpur
"Uakhh! Apa itu?!" Teriak salah satu pengawal gala. Gala pun mengintip di balik kaca mobilnya.
Nandira yang terkejut langsung mengangkat kedua tangannya dan mengeluarkan suara aneh seperti kunti
"Hihihihihihihi! Aku kunti baru hihihihi kemari tampan hihihihi!" Suara nandira
"Ha.. hantuuuui... kabur!! Cepat lari!!" Pengawal2 itu langsung tancap gas pol motor nya cepat melesat hingga tinggal mobil gala saja yang tersisa
"Eh ya ini kenapa belom juga pergi!! Oh aku mengerti hihihihihi!" Suara nandira kembali di buat-buat. Namun karena gala tak kunjung pergi akhirnya nandira yang lari tunggang langgang karena penjaga rumahnya dan ayahnya kini menemukannya.. aksinya yang hendak kabur pun gagal.
"Nandira!! Berhenti!! Ke Sini kau!!!" Teriak brawijaya sambil mengejar anaknya yang kabur
Pov saat ini.
"Psth!! pufthuhHahaha" tawa gala kemudian membuat wajah nandira merah kesal
"Tentu saja! Kejadian malam itu sangat menghibur ku! Takkan pernah kulupakan wajah hantu wanita lumpur lucu itu hahaha.." tawa gala
"Berhenti meledek ku!! Kau ini benar-benar pria menyebalkan sekali ya rasakan ini! Ugh akh..?!!" Jerit nandira saat kakinya terpeleset hampir tersungkur sudut dipan
Gala dengan refleks langsung berdiri menangkap tubuh nandira.. keduanya sama-sama diam sejenak hingga nandira bingung karena suami lumpuhnya benar-benar bisa berdiri
"Wuah! Kau benar-benar bisa berdiri?" Gumam nandira
Sayang sungguh seribu sayang ketahanan kaki gala tak bertahan lama.. hanya dalam hitungan detik yang terjadi di detik berikutnya adalah kedua orang itu tumbang alias ambruk ke dipan dengan posisi nandira di bawah dan gala di atas menindih tubuh nandira.
"Akh! Maaf pelayan takkan mengganggu!" Haitang berlari ke luar
"Em.. terimakasih sudah menolongku tapi kau harus segera ENYAHLAH!!!! dari tubuhku!!!!" Teriak nandira mengibaskan tubuh gala kesamping .
Gala yang masih ngelag dengan kejadian tadi hanya diam melamun saat tersungkur..
("Akh!! Apa yang terjadi barusan?! Bibir kami?? Bersentuhan ?? Lagi??") Batin gala
"Tidakkkkkk!!!! Itu salah paham! Itu kecelakaan!"teriak gala saat nandira terlihat sangat marah dan pergi meninggalkannya sendirian. Tanpa menoleh sedikitpun.
"Tuan ada yang perlu bawahan bantu?!" Ucap andre bodyguard gala begitu muncul dari persembunyian nya di atap kamar gala
"Tak apa! Kau mundurlah!" Perintah gala
Gala masih memegangi bibirnya tadi.. dan memejamkan mata nya untuk tidur kembali.