NovelToon NovelToon
Pelayan Seksi Pemikat Hati

Pelayan Seksi Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

"tolong... tolongin saya, saya di bius!" kata seorang gadis pelayan Toko pada seorang pria tampan di depannya. Gadis itu tengah berusaha menyelamatkan diri dari pria tua yang gendut yang hendak melecehkannya.
"hey... anak muda. Jangan ikut campur. Gadis itu milikku, aku sudah membelinya dengan harga mahal." Teriak seorang pria yang baru saja menyusul gadis itu sebelum bertemu pria tampan itu.
Bagaima kisah selanjutnya? akan kah si pria tampan menyerahkan gadis pelayan itu pada pria tua itu? yook kepoin! jangan lupa Like, Subcrebs dan Komennya!
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cari pinjaman

"kakek?" ucap Bramantyo dengan suara tercekat.

Kakek tua itu berjalan dengan langkah lemah, tatapan matanya tajam menusuk Bramantyo yang berdiri mematung.

"Dasar kamu ya, cucu durhaka! berani-beraninya kamu selama ini mengabaikan panggilan kakekmu." Tiba-tiba tangan sang kakek menjewer keras di telinga Bramantyo.

Bramantyo meringis kesakitan sembari mengikuti langkah tangan sang kakek yang membawanya ke sofa, "ampun kek, ampun kakek! sakit...!" teriak Bramantyo.

Namun sang kakek seolah tidak mempedulikan Bramantyo, tangannya terlepas setelah Bramantyo meminta maaf.

"Dengarkan Aku, ya Bram. Pokoknya dalam seminggu ini kamu harus menikah. Jika dalam seminggu ini kamu tidak membawakan calon menantu untuk kakek, maka Monica akan menjadi pilihan kakek satu-satunya yang akan menjadi istrimu." kata kakek Hermawan dengan suara pelan namun tegas.

"Tapi kek, Bram belum siap untuk menikah. Bram masih ingin melanjutkan karir mengelola perusahaan. Jika Bram memiliki istri, maka akan ribet jadinya. Bram tidak suka jika nanti istri Bram akan mengatur ngatur hidup Bram." sergah Bramantyo menolak permintaan sang kakek.

Monica berjalan mendekati Bramantyo, dia mengelus pundak Bramantyo seakan memberikan solusi kepada pria itu bahwa ia siap menjadi apapun yang Bramantyo inginkan. "Bram aku janji jika aku menjadi istrimu, Aku tidak akan mengekang hidupmu. Kebebasanmu tetap berada di tanganmu, Percayalah padaku."

Kakek Hermawan tersenyum melihat kehangatan yang ditunjukkan oleh Monica terhadap cucunya, seakan mendapatkan lampu hijau yang akan mempermudah keinginannya agar Bramantyo segera menikah. "Kamu lihat saja Bram, kurang apalagi Monica, dia tak hanya cantik tapi dia juga baik dan lembut, kamu akan menjadi pria yang paling beruntung di dunia ini jika menikah dengan Monica."

Bramantyo memutar bola matanya malas perkataan sang kakek dan Monica seakan hanya sebuah perkataan kosong yang tak berarti bagi Bramantyo. Memang Bramantyo pernah menjadi hubungan asmara dengan Monica cukup lama Namun hubungan mereka Kandas Seiring berjalannya waktu prinsip hidup yang berbeda juga pola pikir yang tidak sejalan akhirnya Bramantyo mengakhiri hubungan itu. Namun setelah perpisahan mereka Bramantyo mengetahui Monica sudah menjalin hubungan asmara dengan pria lain dan tentu Hal itulah yang membuat hati Bramantyo begitu tertusuk karena secepat itu Monica mengambil keputusan untuk mencari pengganti Bramantyo bahkan hanya hitungan hari setelah kata putus mereka ucapkan. Dan sekarang setelah 1 tahun perpisahan Monica kembali datang ke Sisi Bramantyo dan mengatakan siap menikah dengannya. Sungguh itu membuat Bramantyo menjadi muak dengan sikap Monica yang berwajah dua.

Bramantyo mendengus. Ia menatap sang kakek lekat-lekat meminta waktu kepadanya agar Bramantyo bisa mengurus semuanya tanpa harus terburu-buru. "Kakek berikan aku waktu untuk mencarikan menantu untukmu. Aku janji minggu depan aku akan membawakan calon menantu untukmu. Kakek jangan khawatir." ucap Bramantyo sembari menepis tangan Monica yang berada di pundaknya dan itu juga merupakan sebuah penolakan yang ia tunjukkan tanpa kata-kata.

"Baiklah, aku pegang kata-katamu. Jika dalam minggu ini kamu tidak membawakan calon menantu untuk kakek jangan salahkan aku jika kamu kakek paksa menikahi gadis pilihan kakek atau jika kamu menolak maka kakek akan menghapus nama kamu dalam daftar penerima harta warisan kakek ingat itu." kata Hermawan dengan nada serius tak ingin di bantah.

"Kakek, kakek yang sabar ya.. jangan terbawa emosi atau nanti penyakit jantung kakek akan kambuh kasihan Bramantyo." Monica memegang lembut pundak pria berambut putih itu seakan menyampaikan rasa simpatinya. "Bramantyo pasti akan memberikan yang terbaik untuk kakek." lanjutnya sembari tersenyum manis menatap Bramantyo.

***

Di malam hari Bramantyo kembali ke hotel, pria itu duduk di depan layar komputer menatap sebuah foto seorang wanita yang selama ini berhasil menyentuh hatinya yang seakan sudah mati semenjak putus dengan Monica. Wanita itu adalah Yasmin Anggara seorang pelayan toko yang sangat cantik dan seksi yang berhasil memikat hatinya. Bramantyo menatap foto itu begitu adem hatinya terasa. Bramantyo berpikir bahwa dia akan menjadikan Yasmin sebagai istrinya.

"Yasmin, saat ini kamu sangat membutuhkan uang, kepada siapa lagi kamu akan meminta pertolongan kalau bukan kepadaku." Bramantyo bermonolog.

Di tengah lamunannya di kamar yang sepi, tiba-tiba terdengar ketukan pintu di luar. Bramantyo mengambil ponsel kemudian memperhatikan siapa malam-malam yang datang bertamu ke kamar hotelnya. Bramantyo Menatap layar, pria itu tersenyum lebar saat di layar ponselnya menunjukkan Yasmin yang sedang berdiri di depan pintu dengan raut wajah kebingungan. "Akhirnya kamu datang juga." gumamnya.

Bramantyo mendekati pintu dan membukanya "kau? mau apa kau datang kemari malam malam? bukankah kau bilang kita sudah tidak ada hubungan lagi?" sapa Bramantyo pura-pura terkejut dan tak suka.

"Pak Bram, saya butuh bantuan anda, saya mau pinjam uang 30 juta." kata Yasmin dengan wajah tertunduk, tubuhnya gemetar ketakutan.

"Uang? 30 juta? lagi? Bukankah Sudah ku transfer 50 juta, lalu kau butuh uang lagi?" tanya Bramantyo pura-pura tidak tahu meskipun sebenarnya ia tahu semuanya uang itu akan Yasmin gunakan untuk melunasi sisa tagihannya di rumah sakit atas biaya perawatan sang ayah.

"Iya Pak, Kumohon berikan saya pinjaman 30 juta itu, saya benar-benar terjepit dan sangat membutuhkannya, Pak. Saya tidak tahu kemana lagi saya harus mencari pinjaman." Kata Yasmin dengan suara yang bergetar.

Bramantyo menyeringai lebar pikiran licik kembali memenuhi otaknya "Baiklah uang 30 juta bukan hal besar bagi saya tapi kamu tahu kan di dunia ini tidak ada yang gratis."

"pak, saya mau pinjam uang bukan untuk barter dengan tubuh saya." kata Yasmin.

"saya bukan bank yang suka meminjamkan uang. Jika kamu tidak mau barter dengan tubuhmu, maka pergilah! Di sini bukan tempat yang tepat untuk kamu minta pertolongan." sahut Bramantyo datar.

Yasmin terdiam, ia tahu betul ini akan terjadi tapi dia tidak tahu harus minta pertolongan pada siapa.

Yasmin diam sesaat, "pak Bram, tapi saya saat ini tidak bisa melayani anda, saya sedang berhalangan."

"baiklah, itu bukan masalah. Mungkin lain waktu kamu bisa melunasi nya."

"Terima kasih, pak. Saya janji saya akan melunasi secepatnya." kata Yasmin senang.

Bramantyo mentransfer uang dengan nilai 50 juta ke rekening Yasmin. Yasmin sangat senang, ia pulang dengan linangan airmata bahagia.

Namun begitu Yasmin keluar dari hotel, Sisca memergoki Yasmin. Dengan Diam-diam Sisca mengambil gambar Yasmin. "Yasmin, kamu liat aja, apa yang akan terjadi padamu selanjutnya." gumamnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!