Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.
"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 Harapan Baru
Setelah insiden Vasca diusir dari rumah oleh Nickolas, sekarang dengan sebuah koper sedang, dan disore hari Vasca sedang berkeliling mencari kontrakan yang paling murah. Vasca harus mencari pekerjaan secepatnya, karena dia tidak punya uang sekarang dan untuk kebutuhannya sekolah nanti.
Nihil. Sampai makam tiba, Vasca tidak mendapatkan tempat yang sesuai.
"Bunda.... Vasca capek... apa. yang harus Vasca lakukan? " Vasca melirik dengan air mata yang jatuh membasahi pipinya.
Sampai diujung taman, Vasca melihat ada sebuah bangku panjang disita.
"Istirahat bentar boleh juga mi... taman juga sepi". Kata Vasca sambil menghapus air matanya.
Baca memijat kakinya yang terasa sakit. Ketika membalikkan badannya, dia melihat sebuah kertas yang jatuh.
"Punya siapa ini? " Tanya Vasca sambil menoleh ke kanan dan kiri mencari seseorang yang merasa kehilangan. Namun, dia tidak melihatnya.
Vasca membuka kertas tersebut dan membacanya. Ternyata, surat yang berisi mencari tenaga kerja sebagian Restoran.
Vasca tersenyum membacanya dan melihat alamat dalam surat tersebut.
"Jalan Anggrek nomor 12..oke.. aku kesan sekarang" Kata Vasca bahagia dan langsung beranjak dari situ. Dia berjalan mengikuti alamat tersebut. Ketika sampai, ia melihat restoran yang sangat megah dan besar. Dan dia melihat seseorang sudah hampir menarik gerbangnya... Vasca sadar dan langsung berteriak.
"Bu... bu sabar bu" Kata Vasca sambil berlari kearah ibu itu. Ibu itu memandang kearah Vasca dengan bingung.
"Kenapa dek... usah malam begini bawa koper, mau kemana emangnya? " Tanya ibu itu.
"Ibu... sebelumnya maaf ni, tadi saya mendapatkan informasi kalau restoran ini mencari tenaga kerja.... apakah masih berlaku bu? " Tanya Vasca sopan.
"Om... guru, kebetulan kurang satu orang lagi dek... adek mau? " Tanya ibu itu dengan senyum diwajahnya.
"Iya bu.... saya mau... kapan saya bisa bekerja bu? " Tanya Vasca bahagia.
"Besok jam 8 sudah bisa dek" Jawab ibu itu.
"Makasih bu.....makasih banyak " Kata Vasca sambil memeluk wanita itu.
Keesokan harinya, Vasca sudah keluar dari kontrakannya menuju restoran. Ya... Baca memang kembali ke kontrakan yang ia tanya kemarin sore yang menawarkan dengan harga 500 perbulannya. Vasca memilih kontrakan itu karena selain murah dan bersih, kontrakan itu juga bersebelahan dengan SMA Citra Harapan sekolah impiannya dan sekolah kedua kakaknya.
Setelah sampai di restoran, Vasca langsung masuk ke ruangan direktur untuk di interviu, direktur restoran ini tidak lain adalah ibu kemarin yang menutup gerbang.
"Permisi bu... " Sapa Vasca sopan
"Ayo, silakan masuk " Jawab ibu itu
"Sebelumnya, kamu harus perkenalkan diri kamu dulu, biar sah bisa mengenal kamu" Kata ibu itu dengan senyum yang ramah.
"Nama saya Vasca bu.... " Jawab Vasca sopan.
"Oke Vasca....kamu saya terima kerja disini, kamu boleh pilih dibagian apa saja". Jawab ibu itu.
"Maaf bu... sebaiknya ibu saja yang pilih". Tolak Vasca sopan.
"Oke... kalau begitu kamu boleh dibagian kasir" jawab ibu itu. Ia senang karena memiliki karyawan yang sopan seperti Vasca.
"Makasih bu...Maaf bu, apakah bisa sebulan ini saya bisa masuk pagi tapi bulan depan, saya sudah masuk sekolah bu apakah bisa saya masuk di sore hari? " Kata Vasca sopan.
"Tentu saja sayang, kamu bisa sesuaikan dengan jadwal kamu, ingat jangan sampai kamu mengesampingkan sekolah kamu karena kerja". Kata ibu itu.
Vasca mengangguk mengerti dengan senyuman yang cerah. Dia bersyukur karena memiliki atasan yang baik dan sayang kepadanya.
Vasca mulai bekerja dengan semangat, tanpa kekah sedikitpun. Vasca mengakui bahwa restoran itu sangat mewah dan banyak pengunjung.
Tidak terasa sudah satu bulan Vasca bekerja dan dia harus mendaftarkan diri di SMA Citra Harapan. Vasca merasa sedih karena kedua sahabatnya tidak memasuki sekolah yang sama dengannya.
Ketika memasuki gerbang sekolah, Baca mengagumi bangunan tersebut bertingkat 4 dan mempunyai rooftop. Lapangan disekokah ini sangat luas ada indoor dan outdoor.
Ketika mendaftar secara online kemarin, Kepala sekolah mengatakan Bahwa Vasca terpilih dikelas X IPA 1 karena nilai yang ia peroleh diujian krmarin. Maka, hari ini, Vasca lansung pergi kepapan informasi untuk mencari namanya dan teman kelasnya. Ketika mencari namanya, Vasca membaca nama murid yang lain yang menjadi teman sekelasnya nanti. Ada begitu banyak nama asing yang ia tidak kenal dan ketika terus mencarinya, dia baru mendapatkannya diurutan 29.
"yes... ini namaku" Kata Vasca girang.
Vasca terus membaca nama sampai urutan 32 dan akhirnya
Deg...
"Bara Sky Aldevaro" Vasca membacanya pelan, dia tidak menyangka jika dirinya akan kembali mendapatkan satu kelas bersama Bara sang kulkas 12 pintu.
🌹🌹🌹
Cuaca dipagi ini sangat cerah, secerah hati Vasca Dirgantara. Hari ini, dia resmi menjadi murid SMA Cita Harapan seperti kedua kakaknya. Vasca senang, karena hari ini dia akan bertemu dengan Vasco dan Vaiser.
Ketika memasuki lingkungan sekolah, Vasca merasa asing, karena semua siswa disekolah itu memiliki teman, tidak hanya dirinya.
Setelah mengikuti upacara Bendera, Vasca langsung menuju ke jelasnya di lantai 3. Vasca memasuki kelas dengan diam sambil meremas ujung seragamnya.
"Hai... perkenalkan aku Kiara, kalau kamu? " Tanya seseorang yang baru datang sambil menyodorkan tangannya kepada Vasca.
"Nama aku Vasca". Vasca menjawab dengan senyuman manisnya.
"Kamu manis banget Vasca aku suka senyum kamu.... aku boleh duduk bersama kamu gk?" Tanya Kiara dengan senyum yang merekah.
"Boleh kok.. silahkan".
Merekapun menceritakan banyak hal sambil saling bertanya satu sama lain.
"Anjir... manis banget sumpah "
Mereka mendengar siswi yang lain berkata sambil memandang kearah jendela.
"Mereka bahas apa Ki? " Tanya Vasca kepada Kiara.
"Oh itu, kamu belum tahu ya, disini ada senior kita ganteng banget pokoknya, senyumannya manis bangat katanya si dia Ketua Osis disini"
Vasca menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti. Sejujurnya, dia tidak tahu banyak hal tentang sekolah ini.
"Eh....ini siapa si manis banget sumpah " Tiba-tiba Kiara berkata histeris.
"Siapa sih " Tanya Vasca bingung karena dia masih mengambil bukunya dalam tas.
"Itu yang baru masuk Ca.... kamu gk lihat?" Jawab Kiara antusias.
"Mana" Tanya Vasca
"Itu" Jawab Kiara sambil menunjuk dipijak kanan kelas tepat dibangku bagian belakang. Ketika Vasca menoleh
Deg....
"Kiara, itu teman kelas aku dulu" Jawab Vasca pelan hampir berbisik.
"Emang iya? "Teriak Kiara heboh, hampir tidak percaya.
"Eh... apaan si Kiara mulut kamu kaya toa, malu tau dilihatin orang" Kata Vasca pelan, karena seisi kelas memandang kearahnya.
"Siapa namanya? " Tanya Kiara lagi
"Namanya....Bara... Bara Sky Aldevaro". Tanya Caca sambil mengingat hubungannya dengan Bara. Vasca berjanji akan memperbaiki hubungannya dengan Bara.
"Nama yang bagus " Jawab Kiara sambil menatap Bara kagum.
"Iya... tapi orangnya dingin" kata Vasca dingin sampai Kiara mendengarnya dengan samar.
"Hah... apaan?" Tanya Kiara
"Gk kok.. ".
Karena hari ini adalah hari pertama sekolah, maka tidak ada pelajaran. Seluruh murid baru diumumkan untuk berkeliling kompleks sekolah sambil melihat ruangan.
"Eh Vasca, lo tau gk kalau ketua Osis kita yang manis itu mempunyai seorang adik yang cantik. " Kata Kiara sambil mengaduk es jeruk yang ia pesan tadi di kantin.
"Oh gitu ya.... siapa namanya". Tanya Vasca antusias.
"Gk tau juga si... katanya besok dia ke setiap kelas untuk perkenalan sekalian pengumuman untuk calon anggota band dan futsal. " Jawab Kiara lengkap. Vasca bingung kenapa Kiara bisa mengetahui segala sesuatu.
🙏