Transmigrasi Ke Zaman Kuno

Mendengar ucapan Lien Hua Nina tersenyum sumringah. Pelayan pribadi permaisuri itu sudah sangat tidak sabar melihat pembalasan permaisuri kepada ibu suri Zhao Qiolin yang telah memperlakukan permaisuri dengan kejam.

"Baiklah, yang mulia! Tapi yang mulia janji ya untuk mengajak Nina dalam aksi dalam balas dendam itu," ujar Nina dengan wajah memohon.

Lien Hua hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum hangat ke arah Nina, sipat seorang Amira Agatha yang bar-bar dan brutal di kehidupan sebelumnya sepertinya menurun kepada si pelayan kecil ini.

"pastinya...Nina!" jawab Lien Hua sambil menyeringai tajam.

Selama berada di dalam raga Lien Hua, dia sudah berasa untuk menggunakan 'topeng' seorang wanita bangsawan yang lembut dan penuh tata Krama adab kebangsawanan. Akan tetapi! Saat bersama Nina sipat bar-bar dirinya langsung muncul begitu saja,tanpa topeng kepalsuan.

"Mana mungkin aku tidak mengajakmu untuk 'bersenang-senang' Nina! Untuk saat ini, kira harus mengawasi segala macam pergerakan dari si nenek lampir itu. Jangan sampai dia berbuat sesuatu yang dapat merugikan kita nantinya.." ujar Lien Hua pada Nina.

"jangan khawatir, yang mulia! Nina selalu siap kapan pun yang mulia permaisuri butuhkan !" jawab Nina dengan nada tegas dan patuh.

Nina langsung berjalan dengan riang, keluar dari kediaman Naga perak itu sambil bersenandung kecil.

TAP......TAP......TAP......

"Na......na......na....."

Sedangkan Lien Hua dia hanya tersenyum tipis, melihat kelakuan pelayan pribadinya itu. Pelayan yang dia 'manusiakan' sejak dia tiba di zaman kuno ini. Pelayan yang dia ajarkan keahlian beladiri dan keahlian dalam meracik bahan-bahan herbal untuk menjadi obat dan racun.

Pelayan yang dia anggap 'saudara' di zaman ini, serta pelayan satu-satunya yang akan selalu ada di sampingnya dalam ke adaan apa pun juga.

Lien Hua akan membuat Nina menjadi seorang wanita tangguh tidak terkalahkan, yang akan selalu ada di setiap langkahnya.

###

Pagi ini, suasana di dalam kekaisaran Naga Sejati sangat ramai, para pelayan dan prajurit yang ada di sana, terlihat sangat sibuk untuk mempersiapkan kedatangan kaisar Zhang Liqin, setelah dia berada di pedan pertempuran selama 3 tahun.

Bahkan ibu suri Zhao Qiolin pun terlihat sangat repot, wanita paruh baya itu terus memberikan arahan-arahan kepada semua pelayan dan prajurit yang berkumpul di halaman depan istana.

Selain penempatan dekorasi yang sangat indah, ibu suri juga meminta semua koki untuk membuat makanan istimewa, guna menyambut kedatangan kembali kaisar Zhang Liqin ke istana.

Sedangkan untuk Lien Hua, saat ini dia terlihat masih bergelung nyaman di atas tempat tidurnya, berada di dalam mimpi indah dan tidak berniat untuk bangun.

Suara-suara berisik dari luar ruangan ternyata tidak mampu mengagangu ketenangan dan kenyamanan tidurnya.

"ya ampun, permaisuri ternyata tukang tidur juga, karamaian di luar tidak mampu membangunkan dirinya. Benar-benar seperti seekor kerbau.!" ujar Nina dalam hati.

Nina menggelengkan kepalanya pasrah.

kelakuan permaisuri yang seperti anak kecil itu, benar-benar membuatnya....menyerah, majikannya ternyata benar-benar tidak ada keinginan untuk menyambut sang kaisar, dan masih setia bergelung nyaman di dalam selimutnya.

Majikannya benar-benar berubah!

pasal sebelumnya Lien Hua akan mengambil bagian dalam semua acara yang di lakukan dam istana kekaisaran. Dan saat ini Lien Hua sepertinya acuh dengan kepulangan suaminya, sang kaisar Zhang Liqin.

Bukankah selama ini suaminya, itu tidak pernah memperdulikan diri Lien Hua?

Jadi, kenapa dia harus repot untuk menyambut kedatangan orang no satu di kekaisaran Naga Sejati itu .

Buang-buang waktu saja!

sedangkan ketiga pelayan baru Lien Hua, yang bernama Ling, Lang, dan Qiu itu mengerutkan dahinya ketiga pelayan itu sepertinya masih belum paham sikap dan kelakuan dari majikan mereka, sedangkan Nina dia hanya bisa mengeleng pasrah melihat tatapan ketiga pelayan itu.

Nina juga tidak berani untuk membangunkan majikannya, terlebih lagi majikannya sudah bukan Lien Hua yang dulu lagi, Lien Hua akan berubah menjadi "naga betina" yang mengamuk jika ketenangannya di ganggu oleh orang lain.

Sekitar empat kali pembakaran dupa (sekitar dua jam) kemudian, iring-iringan yang membawa kereta kerajaan naga sejati itu pun memasuki gerbang istana kekaisaran.

Kaisar Zhang Liqin terlihat duduk di atas kuda dengan sangat gagah, dan langsung di sambut penuh suka cita oleh ibu suri Zhao Qiolin beserta seluruh pelayan dan prajurit disana.

KETUPLAK....KETUPLAK.....KETUPLAK.....

Mereka semua sudah berbaris dan menunduk dengan sangat rapi de hadapan sang kaisar.

"SELAMAT DATANG KEMBALI YANG MULIA KAISAR!" ucap mereka serempak.

"Terima kasih! Bangkitlah;! " jawab kaisar Zhang Liqin dengan nada tegas dan berwibawa.

"Anakku... Selamat datang kembali" ujar ibu suri Zhao Qiolin.

Ibu suri Zhao Qiolin bergegas memeluk tubuh putra kesayangannya itu dengan mata yang berkaca-kaca.

Wanita paruh baya itu sangat merindukan. Putranya yang telah sekian lama pergi dari istana kekaisaran untuk berperang dan memperluas wilayah.

Dan hari ini, putra kesayangannya telah kembali dengan selamat, hal itu membuat ibu suri larut dalam kebahagiaan.

"selamat datang kembali, yang mulia kaisar, selamat datang kembali putra kesayanganku.:" ujar ibu suri dengan nada bahagia.

Kaisar Zhang Liqin segera membalas pelukan dari wanita yang sudah melahirkan dirinya kedunia ini, sedangkan matanya terlihat melirik kesana kemari untuk mencari seseorang yang biasanya selalu berdiri di depan barisan untuk menyambutnya.

Tapi dia tidak melihat sosok itu, lalu dia pun segera bertanya pada ibu suri

"Dimana permaisuri Lien Hua, ibunda?'" tanya kaisar Zhang Liqin.

Ibu suri melepaskan pelukannya, lalu matanya mencari-cari keberadaan menantu tidak bergunanya itu di barisan para pelayan .

"Mungkin saja dia masih berada di kediamannya, anakku sudahlah, lupakan saja... Lekas masuk ibunda sudah meminta para koki istana untuk membuat makanan spesial guna menyambut kedatanganmy" ujar ibu suri pada Zhang Liqin.

Walaupun dia merasa kesal atas kelakuan menantu bodah dan tidak bergunanya itu, dia masih menyematkan sebuah senyuman manis di depan semua orang.

"Hufffttt! Baiklah...." jawab kaisar Zhang Liqin, sambil menghembuskan napas lelah .

DRAP......DRAP......DRAP.....

Kaisar Zhang Liqin, ibu suri Zhao Qiolin, dan seluruh pasukannya segera memasuki istana untuk menyantap suguhan yang telah di siapkan ibu suri.

Sambil menyantap makanannya, Kaisar Zhang Liqin termenung. Dia merasakan ada sesuatu yang salah dengan permaisurinya itu. Dulu Lien Hua selalu menunjukan perhatian kepadanya, tapi sekarang dia merasa jika permaisuri itu sengaja menghindarinya.

Lelah dengan praduganya, kaisar Zhang Liqin langsung meminta salah seorang prajuritnya untuk memanggil sang permaisuri.

"prajurit segera panggil permaisuri di kediaman Naga perak, minta dia ke aula atas perintah dari Zhen!" titah kaisar dengan nada tegas.

"Hamba memenuhi perintah yang mulia"

TAP......TAP.....TAP.....

Sebelum prajurit itu keluar dari aula utama, terdengar teriakan prajurit yang berjaga di depan pintu.

"YANG MULIA PERMAISURI LIEN HUA MEMASUKI RUANGAN..."

-------------------bersambung------------