NovelToon NovelToon
Rindu Yang Kusimpan

Rindu Yang Kusimpan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:607
Nilai: 5
Nama Author: Sephta Syani

Kiki seorang gadis desa yang sederhana memiliki kemauan untuk merubah hidupnya. Ia memutuskan pergi ke ibu kota dengan hanya berbekal tekadnya yang kuat.
Ibu kota dalam bayangannya adalah sebuah tempat yang mampu mengabulkan mimpi setiap orang nyatanya membuatnya harus berkali-kali menelan kekecewaan apalagi semenjak ia dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Rio.
Apa yang terjadi dengan kehidupan Kiki dan Rio? apakah keinginginan Kiki akan terwujud?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sephta Syani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 2

" insya alloh kita akan baik- baik saja bu. Besok kita temui juragan Marta supaya kita bisa segera pergi dari sini bu. Sejujurnya aku tak sudi jika harus menjadi istri juragan Marta. "

Malam itu Kiki masuk kamar dan langsung memasukan baju-bajunya ke dalam tas. Tekadnya sudah bulat besok ia akan pergi menemui juragan Marta dan langsung pergi meninggalkan desa bersama ibunya.

***

Mentari pagi menyapa dengan hangat. Kiki dan ibunya sudah selesai membereskan rumah mereka. Selanjutnya mereka menikmati sarapan sambil berbincang di dapur rumah mereka.

" Nak, apakah kau sudah yakin dengan rencanamu kemarin. "

" Tentu saja bu, aku sudah memikirkan semuanya. Insya alloh kita akan baik-baik saja bu. "

" tapi nak, kau tau kan juragan Marta seperti apa. Tak mungkin ia bisa dengan mudah melepaskan kita. Ibu takut sesuatu terjadi padamu nak. "

" tenang saja bu, insya alloh tak akan terjadi apapun. Ibu doakan saja aku berhasil. " Kiki terus meyakinkan sang ibu.

Ibunya mengangguk. Ia pasrah pada keputusan sang anak. Ia mendoakan yang terbaik untuk putrinya itu.

" kapan kau akan menemui juragan marta? "

" nanti agak siang bu. Aku yakin jika juragan Marta masih dirumahnya jika belum terlalu siang. " ujar kiki sambil tetap mengunyah makanannya.

Kiki memang sudah menjelma menjadi seorang gadis yang kuat semenjak ayahnya meninggal. Jalan kehidupan yang dilaluinya mengharuskan ia berpikir lebih keras dibandingkan dengan gadis seusianya.

" ibu siapkan saja sertifikat kita bu. Supaya semua cepat selesai, aku sudah tak mau berurusan dengan juragan Marta. "

" baiklah nak. "

Setelah selesai makan mereka membereskan makanan dan bersiap untuk pergi ke rumah juragan Marta.

***

Kiki berjalan bersama ibunya menuju rumah juragan Marta. Nampak didepan mereka berdiri rumah megah yang mencolok jika dibandingkan dengan rumah lain disekitarnya.

Kiki menarik nafas dengan kasar. Ia berusaha menenangkan hatinya yang tak karuan. Diliriknya sang ibu disampingnya. Melihat wajah sang ibu ia segera tersenyum. Kiki tak mau kegugupannya terlihat oleh sang ibu.

" Bismillah ya bu. Insya alloh Tuhan menyertai langkah kita. "

ibunya mengangguk. Mereka lekas menuju rumah itu. Tak sabar segera menyelesaikan semua dengan juragan Marta.

" assalamualaikum.... Apakah juaragan Marta ada dirumah? " Kiki segera bertanya pada seorang yang nampaknya sedang berjaga dirumah juragan Marta.

" waalikumsalam... Juragan ada. Sebentar tunggulah disini. Aku akan memberitahukan kedatanganmu pada Juragan. "

" terima kasih pak. " Kiki tetap mencoba ramah pada anak buah juragan Marta.

Sang anak buah segera beegegas masuk. Mencari keberadaan sang juragan.

" Maaf mengganggu juragan. Didepan ada Kiki beserta ibunya. "

" hmm... Besar juga nyali anak itu. Padahal aku akan ke rumahnya. Tapi dia berusaha datang sendiri kesini. Aku semakin suka akan keberaniannya. " senyum juragan Marta tampak semrungah namun menakutkan bagi yang melihatnya.

" persilahkan mereka masuk. Bawa mereka ke ruang tamu. Aku ingin tau apa yang akan anak itu lakukan."

" Baik juragan. "

Tak butuh waktu lama, Kiki dan ibunya sudab duduk d ruang tamu rumah juragan Marta. Juragan Marta segera menghampiri mereka.

" Berani sekali kau datang kemari. Apa kau sudah menyiapkan uangnya atau kau memilih bersedia menjadi istriku. " juragan Marta berdiri dengan angkuh begitu sampai diruangan tersebut. Kiki mengangkat wajahnya. Dia menatap wajah juragan Marta dengan pandangan yang tak dapat diartikan

Wajah juragan Marta nampak tidak bersahabat. Matanya terlihat menatap tajam kedua tamunya. Ia melangkah duduk disofa.

"Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku? "

" Maaf tuan aku.... Aku memang tak membawa uang untuk juragan. Kedatangan kami kesini untuk menyerahkan semua harta kami. Ada sebidang sawah, ladang dan lahan rumah kami. Ini kami membawa sertifikatnya. Semua bisa juragan miliki. Apakah itu semua bisa melunasi hutang kami? " Kiki langsung mengjelaskan maksud kedatangannya tanpa mau berlama-lama dirumah juragan Marta.

" Apa? Kau tak salah menyerahkan semua yang kau miliki padaku. Lalu kalian akan tinggal dimana. Kau yakin bisa tinggal didesa ini lagi padahal kau tak memiliki tempat tinggal? " juragan Marta nampak menjadi semakin serius.

" Tidak apa juragan. Insya alloh kami masih bisa hidup. Asalkan hutang kami kepada juragan lunas. "

Juragan Marta nampak membuka satu persatu sertifikat yang diserahkan oleh Kiki. Matanya menyiratkan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu. Namun Kiki tak peduli. Dalam hatinya hanya ingin segera terlepas dari cengkraman juragan Marta.

1
RITA SEPHYANI
terima kasih kak atas apresiasinya.
Irma Yulyanti
Di tunggu updatenya kak... 💪
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Duh, jleb banget!
RITA SEPHYANI: terima kasih, mohon dukungannya
total 1 replies
_Sebx_
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
RITA SEPHYANI: terima kasih apresiasinya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!