NovelToon NovelToon
Pesona Juminten

Pesona Juminten

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:55.1k
Nilai: 5
Nama Author: Elsa Mulachela

Juminten dan Bambang dari namanya sudah sangat khas dengan orang desa.

Kisah percintaan orang desa tidak ada bedanya dengan orang kota dari kalangan atas hingga bawah.

Juminten, gadis yang ceria dan supel menaruh hati kepada Bambang kakak kelasnya di sekolah.

Gayung bersambut, Juminten dan Bambang dijodohkan oleh kedua orangtua mereka.

Pernikahan yang Juminten impikan seperti di negeri dongeng karena dapat bersanding dengan pria yang dia cintai hancur berkeping-keping. Disaat Juminten berbadan dua, Bambang lebih memilih menemui cinta pertamanya dibandingkan menemaninya.

Apakah Juminten akan mempertahankan rumah tangganya atau pergi jauh meninggalkan Bambang dan segala lukanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elsa Mulachela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Juminten melangkahkan kaki menuju rumah. Seharian orientasi rasanya badan pegal. Belum lagi hukuman dari kepala sekolah menjadi kenikmatan semakin hakiki hari ini.

"Aku pulang!" Teriak Juminten memasuki rumahnya.

Sreng!

"Sopan banget lu jadi anak, SALAM!" Teriak Rohaya dari dalam dapur.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!" Ucap Juminten meniru gaya jargon salah satu Ustadz favorit emaknya yang ada di tv tiap pagi.

"Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh" Jawab Rohaya dengan nada yang sama.

"Jamaah.. Oh jamaah alhamdu—"

"Lillah." saut Rohaya dari dapur.

"Masak apa Mak?" Teriak juminten sambil melepas atribut sekolahnya.

"Masak si justin biar ada gunanya."

"Justin salah satu soang super mak, di goreng gak bakal kriuk. Di rebus juga gak bakal empuk."

"Udah cepetan pakek baju ganti, bantuin Emak!"

"Iye, mak!"

Juminten segera menyelesaikan kegiatannya siang tersebut.

Sore menjelang malam, Juminten mulai bergelung mencari keperluan yang ada untuk dibawa besok sekolah.

"Jum, Emak ke toko dulu ya! Pintu rumah kunci aja dari dalam!" Rohaya berteriak dari luar pintu.

"Ikut, mak!" Teriak Juminten.

Juminten masuk ke dalam mobil Bapaknya, mobil sejuta umat merk xenia.

"Mau ngapain ikutan ke toko?" Tanya Udin yang ada di belakang kemudi.

"Cari bahan buat orientasi, Pak."

Merekapun sampai toko. Bapak dan Emak Juminten memiliki toko serba ada di pasar gede. Tak sulit Juminten untuk mencari kebutuhan ospeknya.

"Pak,Mak, Juminten balik dulu ya," ucap Juminten sambil mencium tangan kedua orangtuanya.

"Naik ojol?"

"Iya, lumayan dapet bang ojol ganteng. Juminten doain jadi jodoh Juminten nanti. Aamiin."

"Sekolah dulu yang bener, baru mikir jodoh!" Gerutu Rohaya.

"Eh, udah dateng abangnya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati!"

Juminten diantar abang ojol hingga sampai rumah.

"Sudah sampai, mbak!"

Juminten pun turun dari motor.

"Sebentar bang, lepas masker dulu aku! Pengap banget, pake masker bekas kemaren."

"Kamu..!" Pekik Abang ojol.

"Aku, kenapa?" Ucap Juminten sambil membuka dompetnya.

"Kamu anak baru di sekolah tadi kan?"

Juminten mencoba mengingat lelaki tampan di depannya.

"Eh, Bambang!"

"Hmm.."

"Udah lama jadi ojolnya? Wah, aku merasa dapet jackpot di gonceng sama calon suami."Pekik Juminten.

"Buat sampingan aja, udah buruan bayar!" Juminten menyerahkan uang pecahan dua puluh ribuan.

Tak lama terdengar bunyi,

Tot!

Tot!

"Kenapa lu pesen lagi? Kan udah sampe rumah!" Gerutu Bambang mendapatkan orderan tumpangan dari Juminten lagi.

Tanpa basa-basi Juminten segera naik ke atas motor.

"Yuk ke warung bakso langgananku, keliatan banget kalo kamu lagi kelaparan!" Pekik Juminten.

"Ih, ngadi-ngadi. Masa keliatan kalo aku lagi laper?" Bambang berucap sambil melihat spion.

"Ciye, akhirnya ngaku. Udah ayo beli bakso, aku yang traktir! "

Bambang segera melajukan motornya ke warung bakso yang dituju sesuai titik orderan.

"Bang bakso spesial 2! Yang satunya pesenan Jumi biasanya! Minumnya es teh tawar 2!" Teriak Juminten.

"Oke Neng Jumi!" Jawab Abang tukang bakso.

Tak lama kemudian, bakso pesenan mereka datang.

"Wah Neng Jumi, kasep pisan pacarnya." Ucap Abang tukang bakso sambil menghidangkan.

"Ih, Abang kayak nggak pernah muda aja! Masih calon pacar ini!" Jawab Juminten sambil melirik Bambang.

"Dih, ngimpi!" Jawab Bambang.

"Elah, semuanya berawal dari mimpi mbang! Nggak ada semua yang instan di bumi ini kalo nggak ada mimpi dulu."

"Dih, kata siapa?"

"Kataku! Optimis itu segala-galanya, mau nanti jatuh kek, mau nanti lewati jalan terjalan kek. Kalo udah kenak sebutan 'kun fayakun' nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini!"

Bambang hanya menganggukkan kepala sambil memakan baksonya. Mendengar celotehan Juminten, membuat perutnya makin terasa lapar.

Setelah makan, Bambang mengantarkan Juminten pulang dengan label gratis. Sebagai tanda ucapan terima kasih sudah di traktir bakso.

"Makasih, ya!"

"Aku juga makasih. Besok awas aja telat lagi!"

"Nggak deh, abis ini aku nyalain alarm jam 3 pagi. Biar lomba masuk pagi sama pak satpam."

"Bye! " Bambang menyalakan mesin dan keluar dari halaman rumah Juminten.

"Bye! " Ucap juminten sambil melambaikan tangan.

Juminten masuk kamar tidur dengan senyum-senyum sendiri, berharap saat tidur bisa bermimpi Bambang.

"Selamat pagi, Emak!" Sapa Juminten melihat Emaknya baru memasuki dapur.

"Nah, gini dong anak perawan bangun pagi. Ikutan sholat subuh, lanjut bantuin emak masak. Kan cakep."

"Hehe, Juminten mau bangunin Justin dulu ya mak. Takutnya kesiangan!"

"Sekalian aja mandiin Justin, biar segeran!" Sindir Rohaya.

"Wah bener juga ya, Mak. Jumi belum pernah mandiin Justin soalnya." Juminten segera berlari ke kandang.

"Bocah, makin gemes aja gue sama Justin. Besok gue rica-rica beneran, nangis kejer lu!" Teriak Rohaya.

"Pagi Justin sayang!" Teriak Juminten.

"Ang! Ang!" Jawab Justin.

"Emang nggak waras anak perawan gue, udah tau soang di panggil sayang!"Gerutu Rohaya.

"Diem napa Mak, Justin nanti nangis!" Juminten mengelus tubuh Justin.

"Tumben Mak, tahu goreng bikinan lu asin bener. Minta kawin lagi? Kan udah semalem!" Gerutu Bapak.

"Juminten yang masak tadi, kode kali kalo lulus SMA minta kawin." Jawab Emak.

"Boleh deh, mulai sekarang kita simpen-simpen pelihara kambing ya, Mak."

"Buat aqiqoh siapa?"

"Buat besok acara Juminten, jadi pas acaranya udah beranak banyak. Kan lumayan ngirit."

"Boleh juga tuh Pak, mana perawan kita cakep pula."

Juminten yang mendengar obrolan kedua orang tuanya di dapur ikut tersenyum, mengingat kejadian semalam Bambang yang menjadi tukang ojeknya.

"Semoga kita beneran jodoh ya, Bambang." Harapan Juminten.

Juminten segera berlari menuju kamar mandi. Mengingat pesan Bambang agar hari ini tidak telat.

"Tumben Pak, hari ini perawanmu rajin bener. Perasaan semalem nggak hujan deh!" Rohaya terbengong melihat tingkah anaknya hari ini.

"Biarin aja lah mak, berarti anak kita memang bener berubah mau jadi gadis yang baik. Harusnya Emak itu bersyukur."

"Alhamdulillah."

Rohaya segera menyiapkan bekal untuk anak semata wayangnya. Nasi, tahu goreng asin, tempe goreng asin, ikan lele dan sambal terasi sudah siap di dalam kotak bekal.

"Mak, kaos kaki Jumi dimana!" Teriak Juminten dalam kamar.

"Di dalam vas ruang tamu!" Balas Rohaya.

"Ngapain Emak taruh disana? Kalo ada tamu suudzon ma kita gimana? Dikira toko kita rame gegara naruh jimat kaos kaki dalam vas." Gerutu Juminten sambil mengambil kaos kaki.

"Ini bibir minta di sentil," ucap Rohaya dengan tangan yang menyentil bibir anaknya. "Kemaren siang yang buru-buru lari ke kandang Sueb kan lu!"

Juminten mengelus bibirnya yang habis di sentil Emaknya.

"Sakit, Emak!" Gerutu Juminten. "Sueb enak aja, Justin tau. Itu soang turunan asli dari jerman."

"Udah sono berangkat, keburu lewat bis kotanya."

"Salim Mak, Pak. Assalamualaikum! "

"Waalaikumsalam, titidije! "

"Dih, gaya Emak pake bahasa anak muda segala."

"Berisik! Udah buruan berangkat!"

Juminten segera berlari menuju halte bus sebelum terlambat.

1
Cendol Dawet
iya dh iya...Dodit udah berubah sekarang..makin bucin
Cendol Dawet
kalo Sinta hamil, siap2 dh ada yg krekk
Cendol Dawet
akhir hidup yg menyedihkan
Cendol Dawet
pak Dodit punya saingan
Cendol Dawet
bang Eka cemburu ni ye
Racun Asmara
mantull
Racun Asmara
segelas kopi dg teh hangat? dimna kudapannya?
Racun Asmara
kbr Mala gimana?
Racun Asmara
beneran mimpi
Racun Asmara
apakah Juminten bermimpi? ttg Mala& Mila?
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
jgn2 hamil tuh Sinta. orang hamil kn bisa jg menstruasi. pernah baca dh di novel lain... bner gk sihhh???
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
setelah perjuangan & penantian panjangnya.. akhirnya Eka sukses mencetak gol.di gawang istrinya. inilah gol yg selama ini ditunggu-tunggu...
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
nasi sdh mjd bubur. gk mungkin dibikin nasi goreng. mending bikin bubur merah. suruh Dodit & Sinta nikah. apa kejadian belah nangka di rumah Dodit emang sdh ada yg merencanakan? Rena mungkin...atau neneknya??? hadeehhh...Sinta... sekuat apapun pertahanan nya, jebol jg saat gai*ah & has*at bercinta sdh menguasai tubuhnya. pikiran & hatinya pasti kalah dg bujuk rayu manis dr iblis yg hadir diantara dirinya & Dodit. sp iblisnya? bukan othornya kn? jgn2 aku lg???🤐🤐🤐
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
kapok kau , Dit!!! bukannya dihalaln dulu..eh mlh digenj** duluan. Bambang telat sihhh datangnya. tp mo gimana lg? Dodit & Sinta sdh terlanjur mendaki sampai puncak. udah minta Dodit tanggungjawab sj🤐🤐🤐
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
eh eeehhhhh... stop, Sin...!!! jgn lupa kalian blum halal. jgn sampai Dodit kebablasan. mosok Eka & Juminten yg married , kalian yg unboxing duluan??? gk lucu kn???😂😂😂🏃🏃🏃💨💨💨
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
pak Dodot eh Dodit buta kali ya? gk mandang Sinta banget. pdhl jelas2 wanita itu yg selalu ada tanpa diminta utk selalu menjaga Rena. dan jelas2 Dodit jg berdebar saat dekat dg Sinta. aaahhhh...muna banget sih Dodit. knp mlh ngarep Jumi yg jd istrinya? nyakitin Sinta banget..
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
pas udah ngebet & situasi kamar mandi 😂 mengukung, eh Juminten sdg palang merah. anjlok lg dh gai*** yg sdh membubung tinggi di ubun-ubun 🤐🤐🤐🤐
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
resiko punya istri mantan perawan berbuntut ya gitu. tp gemes jg sama Emak. tega bner ngerjain pasangan pengantin baru. mosok.gk boleh ninuninu???? Bumi jg, katanya pengen cpt dibikinkan adek... eh mlh jd wasit. kpn Eka & Jumi akan adu gulat klo baru pemanasan sj sdh disemprot??? sabaaarrrrr.... sabar. gatot dh ikutan jd cctv. gk jd ngintip 🤐🤐🤐
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
syukurlah.. akhirnya SAH jg. tinggal balas budi nih sama Emak Bapak. 2 cucu lg cukup😂😂😂🤸🤸🤸
Bambang jgn galau gitu,noh Rena sdh siap jd masa depanmu. tinggal kedipkan matamu buat othor. biar bisa dpt daun muda😁✌️🏃🏃🏃💨💨💨💨
🪱ᵘᵄᵟᵘᵎᵓᵄᵓᴄʜᴏɪ ᴛᴀᴇ ᴊᴏᴏɴKᵝ⃟ᴸ
bu Ani apa bu Ana sih Yeng? opo aku sik oleng ya? saking serunya alur ceritanya, jd galfok😂🏃🏃🏃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!