NovelToon NovelToon
Penantian Panjang

Penantian Panjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Menantu Pria/matrilokal / Obsesi / Mengubah Takdir / Kultivasi Modern
Popularitas:111
Nilai: 5
Nama Author: gelegar

Novel ini menceritakan perjuangan seorang pemuda selama lebih dari satu juta tahun untuk menggapai cintanya, dalam waktu satu juta tahun itu, dia sudah kehilangan wanita yang ia cintai lebih dari satu kali, akan tetapi pemuda itu tidak menyerah dan terus berusaha keras untuk menghidupkan kembali kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gelegar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permulaan

Semua ini bermula pada Bumi tahun 2030.

Han Li, seorang pemuda berwajah tampan dan berkulit putih dengan rambut hitam bergaya two block serta mata hitam tajam, dia seorang siswa sekolah menengah atas yang kini sedang menjalankan masa sekolahnya yang terasa manis karena ditemani oleh kekasihnya yang bernama Charlotte.

Charlotte, seorang gadis cantik jelita dengan wajah cerah dan kulit putih lembut, dia memiliki kebiasaan menguraikan rambut silvernya yang lembut dan berkilau, dia juga memiliki mata berwarna Ruby yang sangat indah.

Di dalam kelas saat pelajaran tengah berlangsung, Han Li selalu menatap lembut Charlotte yang duduk di bagian kedua baris meja paling depan, Han Li menatapnya dari meja paling belakang dekat jendela.

Charlotte yang sedang fokus melihat ke papan tulis dan guru yang sedang menerangkan di depannya menjadi tidak fokus karena merasakan ada seseorang yang sedang menatapnya, dan tentu saja Charlotte tahu kalau pelakunya itu adalah Han Li.

Charlotte diam-diam menolehkan kepalanya ke samping kiri dan melirik ke arah Han Li sambil tersenyum memasang ekspresi cemberut kesal yang imut.

"Kenapaa dia terus menatap ku sepanjang pelajaran berlangsung, seharusnya dia fokus memperhatikan papan tulis dan guru yang sedang menerangkan!" Gumam Charlotte dalam hati.

Charlotte menolehkan wajahnya ke arah papan tulis sebanyak dua kali untuk memberi kode kepada Han Li supaya fokus ke depan, namun Han Li terus menatapnya dengan mata tajamnya yang keren dan memberikan balasan senyuman hangat.

Wajah Charlotte seketika memerah karena melihat Han Li tersenyum kepadanya, Charlotte langsung menarik kembali wajah dan tatapan matanya ke depan.

Pada akhirnya keduanya tidak bisa fokus dengan pelajaran.

Ding! Dong!... Bel pulang sekolah berbunyi dengan keras hingga terdengar hampir ke seluruh penjuru sekolah.

Semua siswa berbondong-bondong pergi pulang dari sekolah termasuk Han Li dan Charlotte, mereka berdua pulang bersama-sama karena jalan pulang ke rumah mereka searah.

Charlotte yang sedang berjalan di samping kanan Han Li tiba-tiba mencubit pinggang Han Li.

Cyuutt!!!....

"Aw! Aw! Hentikan itu Charlotte, kenapa kamu tiba-tiba mencubit ku?" Tanya Han Li sambil melihat ekspresi cemberut Charlotte yang imut.

"Jangan berpura-pura bodoh! Kamu terus menatapku sepanjang kelas berlangsung, kamu seharusnya fokus pada papan tulis dan guru yang sedang menerangkan pelajarannya, jika tidak, kamu akan menjadi bodoh sungguhan!" Jelas Charlotte sambil terus berjalan berdampingan dengan Han Li.

"Bagaimana bisa aku fokus pada hal lain jika ada sosok Dewi di depanku?" Sahut Han Li dengan gaya acuh tak acuh, dia tetap menatap lurus ke depan sambil berjalan berdampingan dengan Charlotte.

Kedua pipi Charlotte langsung sedikit memerah karena mendengar pujian dari Han Li, langkah kakinya terus bergerak seirama dengan Han Li sehingga dia berada tetap di sisi Han Li.

Kemudian Charlotte bergerak semakin mendekat kepada Han Li sehingga membuat lengan mereka saling bersentuhan, Han Li yang merasakan sentuhan dari Charlotte langsung berinisiatif untuk menggenggam tangan Charlotte tanpa melirik sedikitpun ke arahnya untuk menyembunyikan ke gugupannya.

"Baru seminggu sejak kami jadian, jadi... Saling menggenggam tangan ini sedikit memalukan, apakah tidak apa-apa melakukan ini kepada Dewi Charlotte?" Gumam Han Li dalam hati sambil diam-diam melirik ke arah Charlotte yang berada tepat di sampingnya.

Langkah seirama mereka tak berhenti sampai sebuah pertigaan memisahkan mereka karena jalan pulang ke rumah mereka berbeda mulai dari pertigaan tersebut.

Han Li berjalan santai menuju rumahnya sambil melamun memikirkan Charlotte dan masa depannya yang samar-samar.

"Aku benar-benar mencintai Charlotte dan ingin menikahinya, tapi apakah kedua orang tuanya akan merestuinya? Charlotte berasal dari keluarga kaya yang cukup terpandang, sedangkan aku..."–Han Li berhenti melangkah karena telah sampai di depan rumahnya yang sederhana dan terbilang cukup kecil–"Aku sama sekali tidak bermaksud menyalahkan orang tua ku atau semacamnya, lagi pula pertanyaan aku sudah salah sejak awal, harusnya aku bertanya kepada diriku sendiri apakah aku pantas untuknya?"

Han Li tersenyum kecil sambil menghela nafas, setelah itu dia lanjut berjalan masuk ke dalam rumahnya sambil lanjut bergumam dalam hati.

"Memikirkan masa depan hanya akan membuatku merasa gelisah, jadi cukup jalani masa sekarang dengan sungguh-sungguh!"

Setelah pulang sekolah, Han Li beristirahat sebentar di rumah kemudian pergi berangkat kerja menjadi kurir.

Han Li hidup seorang diri di rumah sederhana tersebut, kedua orang tuanya telah bercerai sejak Han Li masih kecil, ayahnya pergi meninggalkannya demi istri barunya yang lebih muda, sedangkan Han Li hidup bersama dengan ibunya sampai setahun yang lalu ibunya meninggal dunia karena sakit.

Sekarang Han Li harus berusaha seorang diri untuk menghidupi dirinya, terkadang ada tetangganya yang baik hati datang ke rumah Han Li untuk memberikan makan siang atau makan malam.

Hubungan Han Li dan Charlotte berjalan dengan mulus sampai masa sekolah mereka usai, namun setahun setelah mereka lulus, hubungan mereka mulai retak dan berjarak.

Han Li yang sadar diri dengan status dan ekonominya perlahan mundur dan menjauh dari Charlotte, Charlotte sudah berusaha keras untuk meyakinkan Han Li supaya tidak usah memikirkan ekonomi ataupun statusnya hampir setiap kali mereka melakukan kencan.

Hingga pada kencan terakhir mereka, mereka berdebat panjang di perjalan pulang di jalan menuju pertigaan yang selalu mereka lewati bersama sejak masa-masa sekolah.

"Charlotte, aku benar-benar minta maaf, aku sudah berusaha cukup keras tapi aku tidak bisa meningkat!" Ucap Han Li sambil menundukkan kepalanya.

"Han Li, sudah kubilang padamu berkali-kali supaya tidak memikirkan status ataupun ekonomimu, semua itu bisa kita bangun bersama-sama, kita bisa berkerja keras bersama-sama!" Jelas Charlotte dengan nada yang cukup tinggi karena merasa kesal.

"Tidak Charlotte, jika menjadi kaya bisa di tempuh hanya dengan kerja keras, maka aku harusnya sudah kaya, aku sudah bekerja sangat keras sejak aku masih sekolah! Aku yang seperti ini, orang tua mu mungkin tidak akan mengizinkanmu menikah denganku!" Kepercayaan diri Han Li menghilang sangat banyak, semangat juangnya sudah pudar.

Setelah mendengar perkataan itu, Charlotte langsung berhenti berjalan, Han Li juga berhenti karena melihat Charlotte berhenti dan di belakangnya, Han Li berbalik ke belakang menghadap ke arah Charlotte, namun wajahnya terus menunduk dan tatapan matanya terus mengarah ke bawah.

Charlotte terus menatap wajah murung Han Li dengan emosi yang campur aduk, dia merasa kasihan, kesal, dan marah, emosinya tak dapat dijelaskan, jantungnya berdegup kencang dan nafasnya terengah-engah dengan tidak teratur.

"Han Li, kamu bicara seolah-olah sudah mengenal orang tuaku! Selama 3 tahun lebih kita pacaran dan kamu selalu menolak untuk datang ke rumahku dengan berbagai alasan, dan sekarang kamu tiba-tiba bicara seolah-olah mengenal kedua orang tuaku!

Han Li... Aku benar-benar menyayangimu, apakah kamu merasakan hal yang sama denganku?" Ucap Charlotte dengan dada yang terasa sesak hingga ia kesulitan bernafas.

Bibir Han Li bergetar, ia ingin menjadi dia juga menyayanginya namun dia tidak kuat dan hanya bisa sedikit mengangkat bibirnya.

Saat menunggu jawaban dari Han Li yang tak kunjung datang, jantung Charlotte terasa sangat sakit dan nafasnya terasa sesak, penyakit yang selama ini ia sembunyikan mulai kambuh, dan karena tidak ingin Han Li mengetahui tentang penyakitnya, Charlotte langsung berlari pergi meninggalkan Han Li yang masih mematung.

Han Li hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kuat dan menggertakkan giginya kemudian bergumam dalam hati.

"Aku mengenal orang tuamu Charlotte, aku sangat sering mengantarkan paket kerumah mu saat sedang bekerja menjadi kurir, aku sudah mencoba berkali-kali untuk meyakinkan kedua orang tuamu bahwa aku pasti bisa membuatmu bahagia, namun mereka hanya diam dan menatap kepadaku tanpa sedikitpun rasa kepercayaan karena melihat kondisi ku ini!"

Setelah pertengkaran tersebut, mereka tidak lagi saling bertemu ataupun bertukar pesan, Han Li setiap hari mencoba untuk mengirim pesan sejak pertengkaran itu, namun tidak ada satupun balasan dari Charlotte.

Han Li merasa sangat hancur, dia pikir Charlotte tidak mau berhubungan dengannya lagi, dia tidak tahu kalau alasan Charlotte tidak membalas pesannya bukan karena tidak mau, tapi tidak bisa.

Saat Charlotte sampai di rumah setelah pertengkaran di jalan pulang pada kencan terakhirnya, Charlotte langsung terjatuh pingsan dengan nafas yang tak karuan, seorang pembantu perempuan yang melihatnya langsung panik dan berteriak minta tolong.

"Tolong! Tolong!!"

Charlotte segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun dia masih koma sampai sekarang, karena itulah dia tidak bisa membalas pesan dari Han Li.

Dua bulan Han Li menanti kabar Charlotte, setiap kari dia mengirim barang melewati rumah Charlotte, dia selalu melihat ke arah rumah Charlotte dan berharap bisa melihatnya, namun rumah Charlotte yang besar dan luas selalu terlihat senyap seperti biasanya.

3 bulan berlalu sejak kencan terakhir mereka, Han Li terus mengirim pesan singkat kepada Charlotte setiap harinya meskipun tidak mendapatkan balasan, dan akhirnya dia mendapatkan pesan dari ayahnya Charlotte untuk datang ke pemakaman Charlotte.

"Datanglah besok untuk melihat pemakaman Charlotte, ini mungkin terakhir kalinya kamu bisa melihatnya!" Begitulah isi pesan dari ayahnya Charlotte.

Han Li merasa sangat terkejut, dia kira dia sedang di prank dan di permainkan oleh ayahnya Charlotte, jadi dia pikir pemakaman yang dimaksud itu adalah pernikahan Charlotte dengan orang lain.

Han Li semalaman berpikir dengan keras, awalnya dia tidak percaya dengan pesan tersebut, namun setelah mengingat sebuah berita yang ia lihat di tv dan sosial media, dia mulai merasa ragu.

"Sebulan setelah terakhir kali kami berbicara, angka kematian tiba-tiba melonjak naik, dan angka tersebut terus naik sampai sekarang! Apakah Charlotte benar-benar meninggal?"

Han Li tidak tidur sama sekali di malam itu, ke esokan harinya.

Pada akhirnya Han Li memutuskan untuk datang ke rumah Charlotte, dia mengenakan celana bahan berwarna hitam dan kemeja berwarna hitam, sebelum dia berangkat, dia menerima pesan dari nomor ayahnya Charlotte, pesan tersebut merupakan sebuah peta lokasi.

Han Li langsung memeriksa lokasi yang di tandai pada google map tersebut dan lokasi yang di tandai itu merupakan TPU (tempat pemakaman umum), setelah mendapatkan pesan itu, Han Li merasa lebih percaya dengan kematian Charlotte.

Setelah itu Han Li langsung berangkat kerumah Charlotte untuk memeriksa yang sebenarnya menggunakan sepeda motornya, sesampainya dia di jalan depan gerbang rumah Charlotte, dia melihat ada banyak sekali karangan buka bertuliskan turut berdukacita yang ada di sepanjang dinding pagar gerbang rumah Charlotte.

Jantung Han Li langsung berdegup kencang melihat semua karangan bunga tersebut, keringat dinginnya langsung bercucuran, tanpa memeriksa ke dalam rumah Charlotte lagi, Han Li langsung memacu sepeda motornya dengan sangat cepat menuju lokasi tempat pemakaman umum yang dikirimkan oleh ayahnya Charlotte.

Sesampainya di sana, Han Li melihat ada banyak orang bersetelan jas hitam mewah yang sedang di banjiri air mata, mereka adalah keluarga besar Charlotte yang merasa sedih karena telah kehilangan Charlotte.

Han Li telat datang ke sana, Charlotte sudah selesai dimakan kan, dan sesampainya di belakang sekumpulan orang-orang itu, Han Li hanya bisa membatu dengan penuh penyesalan dalam hidupnya.

Ayah Charlotte yang sedang berbalik untuk pergi pulang secara kebetulan melihat Han Li, jadi dia berjalan mendekati Han Li dengan mata merah dan lebam karena banyak menangis.

Dia datang dan berdiri tegak di depan Han Li, dia menatap Han Li yang sedang mematung dan berlinang air mata dengan tatapan tajam yang di selimuti oleh rasa amarah dan kekecewaan.

"Aku benar-benar kecewa kepada mu! Sudah kuduga kau memang tak layak untuk putriku!" Setelah mengatakan hal itu, ayahnya Charlotte langsung pergi begitu saja.

Satu per satu orang-orang mulai pergi, saat tinggal Han Li seorang, hujan tiba-tiba turun mengguyur tanah dan makam-makam di sana, air mata Han Li tersembunyi di balik setiap tetesan air hujan yang membasahinya.

Han Li benar-benar hancur, dia merasa telah kehilangan segalanya, hidupnya sudah tidak berarti lagi baginya.

"Aku... Ingin minta maaf padamu Charlotte, aku benar-benar tidak tahu kalau kamu sedang sakit, jika saja aku lebih memperhatikanmu dulu, tidak! Aku harusnya berusaha lebih keras lagi dulu.

Hidupku sudah tidak berarti lagi jika kamu tidak ada Charlotte, apa yang harus aku lakukan sekarang? Untuk apa aku berusaha sekarang?"

Di tengah-tengah hujan yang turun deras, Han Li berjalan pulang menuju sepeda motornya, saat dalam perjalanannya, dia bisa melihat ada cukup banyak makam-makam yang baru, dia terus lanjut berjalan pergi pulang.

Seminggu sudah berlalu sejak pemakaman Charlotte, Han Li terus mengurung diri di rumahnya dan hidup dengan hanya mengandalkan tabungan yang telah ia kumpulkan dari masa sekolahnya, yang dia lakukan sepanjang hari hanyalah makan, menonton televisi, main handphone, dan tidur (tentu saja dia juga mandi sehari sekali).

Di saat dia sedang melihat sebuah acara berita, berita tersebut menyiarkan informasi yang tentang sebuah portal gerbang yang tak masuk di akal dan hanya ada di dalam novel-novel dan komik-komik.

"Berita terkini! Sebuah portal gerbang sihir tiba-tiba muncul di tengah-tengah kota, para petugas polisi dan para ilmuwan bekerja sama untuk menelitinya!"

"Apa ini? Apakah berita-berita sekarang mulai menyebarkan jokes?"

Tiba-tiba saja salah seorang yang berada di TKP berteriak karena melihat sesuatu di portal.

"Lihat! Portalnya mengeluarkan kilat energi di sana! Sepertinya ada sesuatu yang akan keluar dari portal tersebut!"

Seperti yang di ucapkan oleh orang tersebut, ada sesuatu yang keluar dari portal tersebut, dan sesuatu itu adalah monster hijau berbadan besar dengan postur tubuh seperti manusia, hanya saja ukurannya 3 kali lebih besar dan lebih menyeramkan.

Sesampainya monster itu keluar, dia langsung membunuh seorang ilmuan di sampingnya dengan sangat mudah seperti membunuh seekor semut.

Cratt!!!

Darah sang ilmuan muncrat kemana-mana, semua orang di TKP langsung panik ketakutan dan berlarian.

"Lari!! Ada monster!!"

Awalnya hanya ada satu monster yang keluar dari portal tersebut, namun tak lama kemudian monster lainnya keluar menyusul.

Mereka langsung menghancurkan dan membunuh semua orang yang mereka lihat, dalam waktu singkat, tempat itu langsung hancur berantakan, semua orang yang ada di sana mati.

Han Li yang sedang menonton acara berita tersebut di rumahnya melalui televisi menganggapnya sebagai setingan, tak lama setelah kemunculan satu portal itu.

Portal gerbang sihir dengan berbagai jenis mulai bermunculan di seluruh pelosok bumi, monster-monster bermunculan dan mendatangkan kehancuran, para militer berusaha menghentikan semua monster itu dengan senjata modern namun hasilnya nihil.

Hanya sedikit monster rank rendah yang terkena dampak senjata modern, Han Li yang sedang bersantai di rumahnya sama sekali tidak percaya dengan semua berita yang dia lihat di tv.

"Apakah acara monster seperti ini sedang nge-trend? Kenapa semua berita menyiarkan acara yang sama?"

Tiba-tiba saja, Han Li mendengar suara bising di luar rumahnya, dia mendengar suara gesekan keras dan jeritan banyak orang yang meminta tolong.

"Tolong! Tolong!"

"Lari!! Cepat lari!!"

"Akhh!! Tidak, tolooo..!" Craakk!!!...

Han Li yang merasa risih dengan semua suara berbisik itu memutuskan untuk keluar dan memeriksa, saat dia membuka pintu, dia langsung dikejutkan oleh seekor monster serigala berwarna merah yang ukurannya lebih besar dari seorang binaragawan.

Serigala tersebut terlihat sedang menenteng sebuah kepala seorang perempuan dengan cara menggigit rambutnya, bagian leher yang sudah terputus di kepala perempuan tersebut mengeluarkan banyak darah yang mengalir hingga berubah menjadi tetesan.

"Apa-apaan ini? Apakah mereka sedang mengadakan acara Halloween?"

Monster serigala di depan Han Li melepaskan kepala yang ia gigit dan langsung menerkam ke arah Han Li dengan sangat cepat.

Groaar!!!..

Han Li merasa terkejut dan tidak bisa bereaksi, pundaknya langsung di terkam oleh monster serigala itu.

"Sakit! Sakit sekali! Apa-apaan ini? Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah aku akan mati sekarang?"

Serigala tersebut mencabik-cabik Han Li dengan sangat sadis, darah Han Li bermuncratan kemana-mana sehingga mengotori pintu kayu rumahnya.

Pandangan Han Li mulai menggelap hingga kesadarannya hilang sepenuhnya.

"Sialan! Aku sama sekali tidak menyangka akan mati seperti itu!"

Han Li sekali lagi membuka kedua matanya dan melihat atap yang terlihat asing namun juga terasa familiar.

"Dimana ini? Atap yang terbuat dari dedaunan? Aku tidak ingat punya rumah dengan atap seperti ini, apakah ini atap dari bangunan yang ada di surga?"

Han Li beranjak bangun dari tidurnya kemudian duduk, di atas ranjang bambunya, dia menyadari bahwa ia sedang berada di tempat asing.

Han Li sekarang sedang berada di dalam sebuah gubuk kayu yang cukup lusuh yang di dalamnya hanya berisikan sebuah ranjang bambu, lemari kayu, kendi air, dan kompor yang terbuat dari batu dan tanah liat yang di bentuk dan di susun.

Siapa yang menyangka kalau Han Li akan bereinkarnasi ke sebuah benua kultivasi, di kehidupan kedua Han Li, dia memiliki identitas sebagai seorang murid dari sebuah sekte.

Dia bekerja sangat keras dalam kultivasi hingga berhasil menjadi murid inti dalam waktu sepuluh tahun.

Penampilan Han Li berubah drastis dari pada kehidupan pertamanya, dia sekarang memiliki rambut hitam panjang yang lurus sepunggung, dia mengikat sebagian rambutnya dan membiarkan sebagiannya lagi terurai begitu saja, pakaiannya juga sama seperti para kultivator yang ada di manhua.

"Aku bukanlah seorang karakter utama, jadi kemajuan kultivasi ku tidak cepat, namun karena aku mendapatkan kesempatan seperti ini, aku tidak akan membuangnya, meskipun itu membutuhkan ratusan atau ribuan tahun, aku pasti akan menjadi yang terkuat, setelah aku menjadi yang terkuat, aku akan mencari jejak jiwa Charlotte!"

Meskipun sudah bereinkarnasi, Han Li tetap fokus mengingat Charlotte, bahkan alasan dia bisa bertahan dan bekerja keras dalam kultivasi adalah karena ia berhasil menemukan cara untuk kembali bersama Charlotte, yaitu dengan cara menjadi yang terkuat hingga melampaui surga.

Han Li menjelajahi banyak makam dan tempat tersembunyi untuk mencari kekuatan, 700 tahun berlalu dan akhirnya dia menjadi seorang Immortal dan naik ke alam atas (Alam Immortal).

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!