【Cantik×Ketos Dingin+Cinta Pandangan Pertama+Cinta Manis】⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Haii..selamat menyelami dunia fiksi, sebagian cerita diambil dari kisah nyata. mohon maaf jika ada kesalahan/kekurangan Dalam cerita ini, karena saya juga manusia biasa. Terimakasih sudah mau mampir ke cerita ini ••••••••• Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. entah kenapa sejak dia kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, seakan kedua paruh baya itu membentangkan jarak kepada putrinya itu. Namun walaupun begitu, Liliana tetap semangat menjalani harinya karena dia punya pacar yang sangat cinta padanya. Ivander Jovanka Bagaskara, Pria dingin yang tak tersentuh, dan terlahir dari keluarga konglomerat. walaupun punya harta yang melimpah dan keluarga yang lengkap tak membuatnya bahagia. Tapi sejak berjumpa dengan perempuan yang bernama Liliana Marcella Kusuma, membuat dunianya serasa berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sriii Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(1). Prolog
Happy reading
PERHATIAN UNTUK KAKAK² DISINI, CERITA INI HANYA BERSIFAT FIKSI Dan jangan terlalu diambil hati. Mungkin ada kesamaan tempat atau nama, semua terjadi secara kebetulan. TERIMAKASIH sudah mau mampir🙏🙏
Liliana Marcella Kusuma. Biasa dipanggil dengan sebutan Lili, Umurnya sudah memasuki usia 17 tahun, dan punya dua adik yang sangat manja. Sebagai anak tertua terkadang membuat Liliana cemburu karena kedua orang tuanya sangat menyayangi kedua adiknya, karena sejak kecil dia tak pernah mendapat perlakuan istimewa itu, Dia diasuh oleh pembantunya bernama bibi Ara. kedua orangtuanya hanya sekedar membiayai semua kebutuhannya, tak pernah sedikitpun menyapa anak sulungnya itu, terkenal kejam memang tapi bagaimana lagi. Karena setiap Liliana meminta penjelasan mereka hanya mengabaikannya.
Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. Ibunya bernama Anna Wilona Gabriella dan ayahnya bernama David Raynard Kusuma. Sedangkan adik keduanya bernama Arthur Bryan Kusuma dan Adik ketiganya bernama Alexa Briela Kusuma. Keluarga mereka termasuk orang yang berada, tidak jauh berbeda dengan keluarga Bagaskara.
Ivander Jovanka Bagaskara. Pria dingin yang tak tersentuh, seperti kulkas 7 pintu. Umurnya masih 17 tahun, Orang-orang biasa memanggilnya dengan sebutan Vander/Ivan. Dia terlahir dari keluarga konglomerat dan keluarga yang lengkap, meski begitu tak membuatnya bahagia. Tapi setelah bertemu dengan wanita yang kerap diabaikan oleh orang sekitarnya, membuat hidupnya lebih berwarna, Siapa lagi kalau bukan Liliana Marcella Kusuma.
Ayahnya bernama Farel Nicholas Bagaskara dan ibunya bernama Cecilia Alice Abigail.
Ivander Jovanka Bagaskara, punya 1 saudara. Tapi sifat mereka sangat bertolak belakang, karena kakanya sangatlah ramah jauh berbeda dengan adiknya, pria dingin si tujuh kulkas. Namanya Alexander Damian Bagaskara, kakak dari Ivander
Singkat ceritanya.
"Bii...nanti kalau ditanya papa sama mama bilang aja kalau Lili kerja kelompok ya bik, Soalnya pulang sekolah Lili langsung tancap kerumah temen Lili." Kata Liliana kala pagi itu saat ingin berangkat ke sekolah.
"Iya Non, nanti bibi bilangin sama nyonya besar!
"Makasih bik.. Kalau begitu Lili berangkat dulu ya bik."
"Ya non.. Hati-hati."!!
Seperginya Liliana, Nampak Arthur berjalan menuju meja makan diikuti oleh adiknya.
"Loh pada kemana semua bik? Papa sama mama juga biasanya sudah turun jam segini."!! Tanya Arthur kepada ketua pelayan
"Kurang tau den, soalnya bibi belum lihat nyonya sama tuan besar."
"Biasa lah ka, kayak nggak tau aja kebiasaan Papa sama Mama! mending kita makan aja daripada terlambat." Sahut Alexa yang sudah Duduk anteng dikursinya
Arthur berdehem membalas perkataan adiknya. "Ka Lili kemana ya, kok nggak kelihatan."? Gumamnya dalam hati, tak berani mengungkapkannya secara langsung. Bukan tidak mau tapi Mereka dilarang oleh kedua orangtuanya, Ntah apa alasannya! Padahal kan mereka itu saudara sekandung. Pernah dulunya Arthur mengajak kakanya makan bersama tapi yang ada dia dimarahi oleh orang tuanya, sedangkan Lili dia dikurung didalam gudang selama dua hari dan tidak diberi makan. Miris sekali memang nasibnya, dan dari kejadian itu Arthur tak berani lagi untuk mengajak kakanya makan bersama. Dia tidak mau Kakanya semakin tersiksa dan sedih.
"Ka ayo makan, nanti kita terlambat Lo." Ucap Alexa saat melihat kakanya hanya bengong tanpa memakan sarapannya
"Eh..Iya."
••••••••
Di salah satu Sekolah terbaik di Surabaya
"Eh Lo tau nggak? Vander..ketua geng caros itu kemarin habis berkelahi dengan geng rimba! Sangking parahnya mereka sama-sama terluka."!! Kata salah ratu gosip disekolah itu.
"What.. benarkah! Terus bagaimana keadaan mereka?" tanya salah satu temannya
"Entah gue juga kurang tau sih, Tapi dengar-dengar mereka sempat dibawa kerumah sakit."
"Astaga bakal jadi gosip besar-besaran ini."!!
Liliana bersama sahabatnya yang kebetulan lewat di koridor itu berhenti, dan mendengar percakapan mereka barusan.
"Vander...dia pasti nggak baik-baik saja sekarang! Gue Titip tas gue ya ca, gue mau samperin pacar gue dulu." kata Liliana dengan nada khawatir, dia menyampirkan tas itu dilengan eca yang satunya.
"Ok deh...Lo hati-hati." sahutnya lalu berjalan menuju kelasnya
Liliana mengangguk lalu berlari kecil menuju kelas Vander, yang berada dilantai 3. Sesampainya disitu dia melihat Vander lagi berbincang dengan para gengnya. Tak ambil pusing dia melangkah mendekati Vander lalu berhenti tepat dihadapan pacarnya duduk.
"Sayang....." Ucap Vander berdiri melihat pacarnya yang kini menatapnya
"Lii....Ada apa? Kamu kangen ya. Tumben kamu kesini yang, bentar lagi bell masuk Lo." Ucap Vander dengan lembut.
Liliana menghambur ke pelukan hangat pacarnya. "Kamu kenapa nggak bilang kalau kamu sakit? Kan aku khawatir Van..." Ucapnya lalu merenggangkan pelukan mereka.
Ivander mengulum senyum manisnya, mendengar Liliana yang sebegitu khawatirnya, membuat hatinya membuncah bahagia. " Aku nggak papa kok, masih sehat gini juga." Ucapnya seraya menatap wajah Liliana dengan penuh cinta.
"Nggak papa kamu bilang! Trus ini kenapa?" tanya Liliana menangkup kedua pipi Vander dengan lembut.
"Nggak papa kok sayang....Lagian udah diobati kok tadi."!! Sahut Ivander memegang kedua tangan Liliana yang menempel di pipinya.
Kringggg...kringgg
Bunyi bell menandakan para siswa agar segera berbaris dilapangan melaksanakan apel pagi, sebelum semuanya masuk kedalam kelas.
"Yuk sayang, udah bell tuhh...nanti kita kena hukum lagi." Ajaknya sembari merangkul bahu Liliana dengan mesra.
Liliana mengangguk, mereka berjalan agak cepat karena para siswa sudah berbaris dilapangan sekolah.
•••••••
Jam istirahat tiba, para siswa berhamburan keluar kelas, Begitu juga dengan Liliana dan Eca, nampak dari ujung kantin semua kursi sudah terisi penuh.
Sedangkan Vander tak nampak batang hidungnya, biasanya dialah yang selalu mencari tempat duduk untuk pacarnya, karena semua siswa tidak ada yang berani dengannya.
"Yah kursinya penuh Li, terpaksa deh kita makan dikelas lagi." Gerutu Eca sembari mengamati sekelilingnya.
"Ya mau gimana lagi, Nggak mungkin kan kita makannya sembari berdiri." Sahut Liliana lalu merangkul sahabatnya untuk segera memesan makanan untuk mereka.
Setelah mendapat pesanannya, mereka berjalan menuju kelas, sembari becanda riang. Sial nya mereka harus berjumpa dengan di nek lampir.
"Wah..wah..wah.. Queen Vander! Kebetulan sekali kita berjumpa. Nggak etis rasanya jika queen Vander ini harus makan didalam kelas! Ya nggak Guys?" katanya meledek sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Ya betul sekali princess.." sahut anggota gengnya
"Emang kenapa! Kamunya aja yang lebay, mau makan kok milih-milih." Ucap Liliana dengan santai
"Iya heran ni orang..." sahut Eca memandang mereka dengan muka masam
"Saya ini berbicara fakta..semua orang juga tau kok, kalau Lo itu cuma jalang yang dipungut Vander! Jangan sok-sokan polos deh Lo." sengitnya menatap Liliana dengan mata menyalang.
"Lalu...Saya harus bilang wow gitu." balas Liliana dengan santai
"Kurang ajar, berani-beraninya kamu bilang gitu dihadapan saya!"
Liliana menyeringai dia pikir dia bisa mempermalukan dirinya. Dia segera menarik lengan Eca untuk pergi meninggalkan Tempat itu. Muak dengan segala drama si lampir itu.
Sepulang dari sekolah mereka berkumpul dirumah salah satu temannya. Beruntung Eca satu kelompok dengannya.
Dreett...
Bunyi hpnya membuat lamunan Liliana buyar, tugas kelompok mereka sudah selesai. Tinggal menunggu jemputan saja. Eca juga izin pulang duluan karena neneknya masuk rumah sakit.
Dilihatnya nama yang tertera, ternyata dari sang pacar.
"Halo sayang... Lagi Dimana? Tugas kelompoknya sudah siap belum?" tanya Vander diseberang sana dengan tidak sabaran.
"Udah dong, ini mau pulang yang.."
"Kirim alamatnya yang, Aku yang akan menjemputmu." kata Vander diseberang sana lalu mematikan sambungan telepon nya.
Liliana menggerutu sebal dengan kelakuan pacarnya, tapi meskipun begitu dia tetap cinta pada pria itu.
Selang sepuluh menitan, Vander datang Dengan motor Moge Nya. Liliana mendekat saat Ivander turun dari motornya.
"Sudah selesaikan tugasnya? sekarang waktunya kita healing..." Kata Vander antusias lalu memakaikan helm pada pacarnya. Liliana menurut saja kemana Vander membawanya, karena sejauh yang dia tahu Vander itu tipikal pria yang sejati dan tau bagaimana cara pria itu memperlakukan nya.
Sepanjang perjalanan kedua sejoli itu hanya diam saja, sesekali bercanda untuk mencairkan suasana. "Hari ini kegiatannya apa saja yang? Capek nggak?" tanya Vander perhatian sembari mengelus punggung tangan Liliana dengan melingkar di pinggangnya.
Liliana menyenderkan kepalanya dipunggung lebar Vander. " Seperti biasa deh, nggak capek kok."
"Beneran? Trus maag nya nggak kambuh lagi kan?"
"Nggak..." lirihnya singkat. Waktu seperti ini yang dulu ada dibenaknya, menghabiskan waktu berdua dengan orang tercinta.
"Kamu ngantuk?" Tanya Vander lagi lantaran Lili menjawabnya dengan singkat
"Bukan....Lagi menikmati Waktu saja! Suatu hari nanti kenangan ini akan melekat di memori aku. Dan aku berharap kita masih bersama hingga hari itu tiba."
"Aamiin..Pasti dong sayang, aku nggak akan pernah ninggalin kamu." sahutnya Dengan senyum lebarnya.
•
•
Jangan lupa vote komen dan share
Jangan lupa tinggalin jejaknya, agar author semangat ngupdate nya
Terimakasih