NovelToon NovelToon
Istri Tak Ternilai

Istri Tak Ternilai

Status: tamat
Genre:Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:13.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Terbangun dari koma akibat kecelakaan yang menimpanya, Lengkara dibuat terkejut dengan statusnya sebagai istri Yudha. Jangan ditanya bagaimana perasaannya, jelas saja bahagia.

Namun, Lengkara merasa asing dengan suaminya yang benar-benar berbeda. Tidak ada kehangatan dalam diri pria itu, yang ada hanya sosok pria kaku yang memandangnya saja tidak selekat itu.

Susah payah dia merayu, menggoda dan mencoba mengembalikan sosok Yudha yang dia rindukan. Tanpa dia ketahui bahwa tersimpan rahasia besar di balik pernikahan mereka.

******

"Dia berubah ... amnesia atau memang tidak suka wanita?" - Lengkara Alexandria

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 01 - Berbeda

"Ra ... kamu sudah bangun?"

Bak terbangun dari mimpi buruk, Lengkara dibuat terkejut kala dia kembali menatap dunia. Orang-orang di sekelilingnya tampak menghela napas lega, entah sudah berapa lama dia di sini. Yang jelas, Lengkara merasakan tubuhnya benar-benar lemah.

"Mas Yudha gimana?"

Hanya itu yang dia ucapkan, padahal saat ini papanya tengah menangis sembari mengecup kening Lengkara berkali-kali. Bukti bahwa memang Yudha telah tertanam dalam di lubuk hatinya, Lengkara seolah tidak peduli dengan keadaannya.

"Pa ...." Suara Lengkara terdengar lirih, sekilas memori malam itu berputar di otak Lengkara.

Malam dimana Yudha mengajaknya ke Semarang dan mengatakan akan menemui seseorang. Entah siapa, yang jelas malam itu Yudha terlihat bahagia dan perjalanan menuju ke sana terasa begitu hangat.

Hingga, dentuman keras yang kemudian beradu dengan rasa sakit menghantam tubuhnya seketika membuat Lengkara memejamkan mata. Hanya sebatas itu, dia tidak ingat lagi apa yang terjadi malam itu.

"Kak Zean, mas Yudha dimana?" lirih Lengkara beralih pada Zean lantaran tidak mendapat jawaban dari sang papa, dan dia tidak sesabar itu menunggu jawaban papanya.

"Yudha baik-baik saja ... suamimu sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."

Hah? Suami? Jawaban Zean berhasil membuat mata Lengkara membulat sempurna. Jantungnya berdegub dua kali lebih cepat, kenapa memori tentang pernikahan tidak ada dalam benaknya sama sekali.

Apa mungkin dia yang lupa atau mungkin amnesia seperti korban kecelakaan lainnya. Lengkara mencoba menelaah apa yang sedang terjadi, tapi jawabannya tetap bingung juga.

"Su-suami? Maksud kakak aku sudah menikah?"

Zean mengangguk pelan, senyum tipis terlukis di wajah tampannya. Seperti yang sudah mereka duga, Lengkara mendadak salah tingkah bahwan senyam-senyum sendiri usai mendapat jawaban dari Zean.

"Kakak tidak berbohong, 'kan, Pa?" Dia belum puas sebelum mendengar jawaban dari papanya, pemegang tahta tertinggi perihal restu dalam hubungan mereka.

"Tidak ... putri Papa yang satu ini memang sudah menikah."

Jangan ditanya bagaimana perasaan Lengkara, jelas bahagianya luar biasa. Bahkan dia ingin loncat seketika begitu sadar jika statusnya sudah berubah. Bukan sebatas kekasih seperti yang dia jalani selama ini, tapi istri dari Prayuda Bagas Tami.

Susah payah dia cari perkara, bahkan nekat masuk ke kamar Yudha dengan harapan akan segera dipersatukan segera, kini tanpa perlu dia merengek agar Yudha menikahinya lebih cepat, Tuhan justru mengabulkan permintaan Lengkara dengan cara yang berbeda.

"Mas Yudha sudah sampai mana, Kak? Apa masih lama?" tanya Lengkara tidak bisa lagi bersabar lebih lama, dada Lengkara seakan sesak menahan kerinduan sebenarnya.

"Tidak, Ra ... tunggu saja."

Jantung Lengkara berdebar kian cepat, dia menjilat bibirnya berkali-kali dengan harapan tidak akan terlalu pucat dan Yudha menemuinya dalam keadaan cantik.

Sepuluh menit pertama wanita itu masih sabar, tapi setelahnya dia mulai gusar dan berpikir jika Zean tengah berbohong. Dia marah, matanya membasah karena Yudha tak jua datang.

Hingga, baru saja hendak memaksakan diri untuk beranjak, pintu terbuka dan seorang pria yang dia nantikan dengan jas dan celana senada berdiri gagah di sana. Tampan, bahkan semakin tampan dan Lengkara sempat bingung sebenarnya dia tidak sadarkan diri berapa lama.

Sebulan? Setahun atau berapa sebenarnya? Yudha terlalu tampan di matanya, tidak ada tanda dia terluka atau pernah menjadi korban kecelakaan. Namun yang membuat Lengkara semakin bingung, Yudha tidak menyapa seperti biasa, sapaan alay kalau kata orang di sekelilingnya.

"Kau dari mana saja?"

"Maaf, Pa ... tadi macet."

Terserah, Lengkara tidak peduli. Mungkin Yudha terlalu lelah dan pria itu memang paling tidak suka terjebak macet di saat terdesak. Tatapan keduanya bertemu, Lengkara tersenyum manis dengan bibirnya yang tetap saja pucat.

Semakin pria itu mendekat, semakin Lengkara salah tingkah. Andai saja dia tidak sedang dalam keadaan lemah begini, mungkin wanita itu sudah menghambur ke pelukan pria yang tidak lain adalah suaminya.

"Hai ... maaf, aku terlambat, Lengkara."

Tidak ada pelukan, apa mungkin karena masih malu, pikir Lengkara menatap lekat pria di hadapannya dengan bibir yang masih begitu pucat. Tidak masalah, lagi pula sejak pacaran Yudha bukan pria yang mengungkapkan perasaan dengan sentuhan.

"Mas, kamu tidak merindukanku?"

"Tentu saja, aku menunggumu cukup lama, mana mungkin tidak merindukanmu."

"Tapi kenapa mas tidak memelukku? Apa aku bau?" tanya Lengkara dengan suara lelahnya, seketika Zean menghela napas panjang dan memilih berlalu dari ruangan itu.

"Ah iya, aku lupa kau suka dipeluk rupanya."

Bagaimana bisa Yudha melupakan hal yang dia suka? Lagi pula, Lengkara tidak pernah mengatakan jika dia suka dipeluk. Yang baru saja tidak sadarkan diri siapa sebenarnya? Kenapa justru Yudha yang terlihat linglung, pikir Lengkara yang kini terdiam dalam pelukan pria itu.

.

.

- To Be Continued -

1
Ina04
lucu kali opa gemoy ini 🤏🤏🤏
Ina04
Sofia nenek buyut mu Ra 😩
Sri Rahayu
sudah lama tamat bacanya Thorr
Shieay_Laa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣athour gak pernah gagal ngocok perut readernya. mantap Thor
Ela Anjani
orang amnesia dibilang pikun 🤣🤣.
hadech bimaaa-bimaaa, kau pikir istrimu nenek-nenek 🤣🤣🤣🤣
Ela Anjani
wes tho, pokoknya kalau sudah masuk ke keluarga megantara mantu perempuan Daan mantu laki-laki yang awalnya lugu polos dalam hitungan detik akan berubah menjadi bringas dan somplak🤣🤣
Ela Anjani
sumpah sakit perutku thooooorrr🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ela Anjani
benci orangnya bukan berarti benci sama makanannya ya opa khail🤣🤣🤦‍♀️
Ela Anjani
kalau aku jadi kara mending minggat dan minta cerai sich. sakit banget rasanya kalau harus menikah dengan orang yang masih ada hubungan saudara dengan sang mantan. mending nggak dua-duanya untuk menjaga mental
Sabrina Rahmadini
cerita yg luar biasa menghibur dan sangat menarik untuk dibaca alurnya gak bikin orang bosan untuk membaca
Qaisaa Nazarudin
Nah kan Yudha udah sembuh,Udah bisa jalan,gak sabaran banget nyuruh2 Bima buat ganti in dia Nikahin Kara..
Qaisaa Nazarudin
Kalo hujung2 nya balik lagi,ngapain juga pisah..Drama banget..
Qaisaa Nazarudin
HARUSNYA DARI AWAL YUDHA NGAKU SAJA SAMA LENGKARA TTG KEADAAN,KARENA INI JUGA BUKAN KEINGINAN YUDHA,KALO SESUATU HUBUNGAN DI AWALI DENGAN KEBOHINGAN(BIMA/KARA), GAK AKAN PERNAH BAHGIA..
Qaisaa Nazarudin
Lha itu kan janji sebelum nikah,Tapi puteri mu yg bikin ulah,gak mau nerima takdir,Bima udah usaha,Tapi kalian yg terlalu maksain..ckk
Qaisaa Nazarudin
Hanya Raga dengan Bima,tapi hati dan fikiran sama Yudha..
Qaisaa Nazarudin
Dipaksain juga gak ada gunanya..Bukannya bahagia yg didapati tapi luka Yang semakin bernanah...
Qaisaa Nazarudin
Udah banyak keganjilan didepan mata,Andai aja Lengkara sedikit Peka..
Qaisaa Nazarudin
Panik gak..panik gak..yah panik lah masa gak..🤣🤣😜
aaliyyaazoey_
smgatt thorr
Iis Istiqomah
egois bgt sih semuanya.. wlw gmna pun kasian lengkara nya lah . ditipu semua orang .. hrusnya ttp nunggu dia sadar dr komanya ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!