Lampu Tua
Saat itu pagi hari jam menunjukkan pukul 6 pagi semua orang beranjak meninggalkan rumah untuk beraktivitas kecuali Miko seorang anak sekolah yang masih duduk di tepi kasurnya melihat embun yang terben
0
0
Berubah
Ting! Ada bunyi dari hpku. Segera kubuka dan melihat pesan. ‘Temuilah aku di toko buku dekat rumahmu saat jam 3.’ Ternyata itu pesan dari Tristan, pacarku. Hm, tidak biasa biasanya Tristan mengajakku
0
0
Penolakan Karena Status Sahabat
Pagi yang sangat dingin dan pula hujan rintik nayla berlari untuk segera sampai ke sekolah, pada saat ia berlari dia hanya fokus pada sepatunya hingga nayla menabrak seseorang “BRUKK” nayla terdiam di
0
0
Apa salahku
Namanya adalah Ica. Sekarang usianya 15 tahun, dia seorang pelajar SMK kelas 11. Jika ada orang yang bertanya padanya pelajaran apa yang paling dia sukai, Maka Ica akan mengatakan bahwa dia tidak suka
0
0
Hujan
Hari minggu pagi biasanya masih tidur, tapi minggu ini beda karena harus syuting film. Di sekolahku, ada tugas untuk membuat film kelas yang akan dilombakan di malam festival film. Jadi, hari minggu y
0
0
Penantian Berharga
Dia udah siap pagi-pagi banget. Hari ini adalah hari yang paling ditunggunya selama ini. Dia memandang ke arah langit, cerah. Secerah hatinya saat ini. Kecerahan hatinya memancar hingga ke wajah. Bias
0
0
Dia Juga Manusia
Tiap harinya, yang dilakukan Finar adalah berdiri di depan kaca jendela, menatap lamat halaman rumahnya yang terhampar ratusan varietas bunga dan bila beruntung dapat melihat rona senja saat sore hari
0
0
Cinta yang Sesungguhnya
Penerimaan rapor semester 1 telah usai. Seluruh siswa pun sudah pulang bersama orangtua masing masing. Namun, tidak untuk seluruh siswa kelas XI IPA 2. Kami masih ribut dengan rencana liburan bersama
0
0
Duka Dalam Cinta (Part 2)
Keesokan harinya, di sekolah Rina menjalankan hari-harinya seperti biasa. Setiba di kantin, sewaktu Rina bersama teman-temannya berkumpul di meja makan, Nayla datang menyiram wajah Rina dengan juice j
0
0
Duka Dalam Cinta (Part 1)
Gelapnya ruangan masih mencekam di laboratorium IPA. Rina masih terduduk di pojokan sambil melepaskan tali yang diikatkan oleh sekelompok jahat yang ingin mencelakainya. “bangsat” umpat Rina dalam hat
0
0
Mimpi Terkubur Bersama Penyakit
Hari hampir senja, Nasya berjalan melewati trotoar, dengan langkah tertatih. Tangis di wajahnya membuat orang-orang di sekitar melihatnya. Ada sejuta pikiran yang 2 bulan terakhir ini membelenggu di k
0
0
Terima Kasih Pak
“Tett.. tett..” Tak terasa bel pulang sudah berbunyi. Wanita itu lalu mempersilahkan kerumunan berpakaian seragam untuk mempersiapkan diri pulang ke rumahnya masing-masing. Setelah berdo’a dan menguca
0
0
Sweet Time
Pagi itu, aku berjalan menuju arah ruang kelas XI IPA, ruang kelasku itu terletak di lantai dua sekolah. Karena sebentar lagi jam pelajaran akan segera dimulai, aku pun bergegas mempercepat langkahku.
0
0
Obat Sakit Hati (Part 2)
Semakin hari, Adrian seperti orang asing di kehidupanku. Sosok yang notabenenya adalah pacarku, kini tak lagi sering memunculkan wajahnya di depanku. Berjuta pertanyaan tentang Adrian ada di kepalaku.
0
0
Obat Sakit Hati (Part 1)
Jam kosong membuat anak anak kelas XII IPA 2 bahagia, tak terkecuali aku. Waktu jam kosong aku gunakan untuk main game kesukaanku. “Sayang,” panggil seseorang lembut yang suaranya tak asing di telinga
0
0
Pop Ice
Perkenalkan namaku Choco, sekarang aku menduduki bangku kelas 3 SMP, tepatnya di SMP 12 SURAKARTA. Kamis, 15 Juli 2017, saat pulang sekolah. Aku yang sedang duduk di teras mushola untuk menunggu teman
0
0
Bulan November
Entah aku tak tau mengapa akhirnya bisa serumit ini, begitu sakit dan menyesakkan. Kurang kuat apa aku? diam sudah kulakukan, menjauh pun aku jalani. Merelakan apalagi, sudah kucoba meski luka, meski
0
0
Pertemuan Yang Singkat
Hari itu tanggal 1-2 November adalah hari yang sangat berkesan dalam hidupku karena hari itu aku mengikuti jambore literasi. Di sana aku mendapat teman dari berbagai daerah. Saat di view pertama yaitu
0
0
Kau Anggap Aku Apa?
“Pulanglah Sunny, hari ini aku sangat sibuk.” “Tapi Raka, aku sengaja datang kesini untuk memberimu semangat. Aku juga membawakanmu sekotak bekal yang kubuat sendiri dan sebotol air. Aku yakin kamu pa
0
0
Gue Sayang Elo, Sumpah!
Gue nangis di pelukkan lo. Gue bisa ketawa bareng lo. Dan Gue juga bisa sebahagia ini karena lo. Banyak hal yang udah gue lalui bereng dia. Banyak cerita yang telah kita ukir berdua. Canda, tawa, sedi
0
0