Orang yang Tepat
“Aksaaa.” Seorang perempuan berkuncir kuda tiba tiba memeluk sang pacar sambil menangis. “Mama pergi, tapi nggak ngajak aku.” Keluhan kekasih membuat Aksa mengusap punggung Alita pelan. “Aku nggak mau
0
0
Katerina
Tatapan matanya sangat anggun, menyiratkan kalau dia wanita yang cantik tak hanya rupa tapi hatinya juga. Kita bertemu pertama kali di gereja kota. Saat itu dia tiba tiba muncul dan duduk disampingku.
0
0
Aku Sudah Cukup Lama Mengenalnya
Aku sudah cukup lama mengenalnya. Mungkin sekitar 1 tahun atau lebih. Aku bertemu dengannya secara tak terduga. Waktu itu, aku bergegas menuju kelas terakhir di hari rabu. Aku melihat sekilas ke lenga
0
0
Pertemuan di Sosmed Seumur Senja
Di sela-sela kesibukanku dengan ditemani hadirnya fajar hingga pulangnya senja yang dijemput oleh sang malam, kebahagianku selalu cerah kala mengingat kekasihku yang selalu menghadirkan warna di setia
0
0
Mimpi Penuh Luka
Di dalam tidur Keiza Alina sudah lama tidak menemukan cahaya setelah kepergian Kakak. Senyuman Keiza berubah menjadi buruk ketika tahu Papa menikah lagi dan Mama meninggal akibat sakit lukemia yang di
0
0
Aksara Cinta Tanpa Tinta (Part 2)
Sesampainya di rumah aku meminta maaf pada ibu, “Maaf yah bu, Jinan udah buat ibu khawatir, dan pergi begitu saja tanpa mendengar penjelasan ibu dan om Surya,” aku memeluk ibu sambil menangis. “Iya na
0
0
Aksara Cinta Tanpa Tinta (Part 1)
“Jinan berangkat ke Sekolah dulu yah bu, Assalamualaikum,” ucapku seraya mencium tangan ibu. “Waalaikumsalam, hati-hati yah nak. Bekalnya jangan lupa di bawa, terus ini kue tolong titip di kantin Seko
0
0
Orang Asing (Part 2)
“Teruslah seperti itu” Ucapnya “Apa” Jawabku heran. “Tersenyum, sejujurnya kau terlihat manis jika tersenyum” Balasnya sembari menatapku. “Hey berhenti menatapku seperti itu, atau kau akan kena diabet
0
0
Orang Asing (Part 1)
Hari ini aku memutuskan pergi ke kuil yang berada tidak jauh dari rumahku. Duduk di tangga kuil sudah menjadi kebiasaanku sejak setahun yang lalu. Bagiku itu adalah hal yang dapat membuatku merasa dam
0
0
Musim Gugur Di Depan Kantor Pos
Sinar mentari menembus jendela kantor pos berkaca tipis, memancari rambut indah seorang gadis kecil berkepang dua. Gadis itu membawa sebuah surat di tangannya untuk dikirimkan pada orangtuanya yang ja
0
0
Kita Yang Berbeda
Cinta dengan seseorang yang berbeda keyakinan tidaklah mudah untuk ditaklukkan. Cinta yang seharusnya dapat menjadikan dua insan yang berbeda menjadi satu dan saling melengkapi nyatanya cinta itu yang
0
0
Before Spring
Pertemuan kita layaknya kebetulan yang terus berulang. Awalnya kukira kamu hanya manusia asing yang terus mendekatiku. Namun, siapa yang tahu pasti akan takdir? Aku tak pernah tahu bahwa kehilanganmu
0
0
Elegi Asmaraloka Ksatria Poloc
Derap puluhan kaki kuda menghajar rerumputan. Tanah terkoyak memunculkan serabut akar. Napas-napas menderu kencang. Peluh bercucuran muncrat menyebar lepas dari guncangan badan. Kekuatiran nampak jela
0
0
Dua Mata Satu Hati
Di Kafe “Leon ini gue Clara teman lo pas kita masih SMA” ucap seorang wanita dari jendela yang umurnya tidak jauh beda denganku 25 tahun. “Clara. Ini beneran lo, udah berapa lama lo di Jakarta” balask
0
0
Cinta Aldi untuk Nana (Part 3)
Akan tetapi, kebahagiaan itu ternyata hanya semu semata, seperti angin sepoi yang melintas di tengah teriknya matahari. Aldi menelepon Ayahnya dengan panik, tetapi tidak ada jawaban di ujung sana. Nan
0
0
Meraih Salma, Terkaparlah Vladimir
Di ruangan itu hanya ada aku dan Salma. Lima menit sudah gadis berlesung pipit itu menumpahkan butiran air mata. Badannya sedikit membungkuk, seperti ada beban yang menekuk. “Dia datang dengan gagah”.
0
0
Payung Kuning (Part 1)
Bolehkah aku mengirim rindu tanpa ada yang dituju? Bolehkah aku mengirim rasa sedih tanpa ada yang perlu ditangisi? Bolehkah aku merasa cemburu, padahal aku tidak punya hak untuk memiliki? Dalam guyur
0
0
Deklarasi Wanita Lajang
“Aku tidak ingin menikah” “Kau gila” “Benar aku sudah gila” Lesa berjalan keluar dari rumahnya, pergi meninggalkan ibunya yang kebingungan dengan perilaku putri pertamanya yang kini sudah berusia lebi
0
0
Ternyata Tak Sendiri (Part 2)
David berusaha tersenyum, “Lis.. Rambut kamu berubah ya.. cocok..” katanya, dia kini sedang beralasan. “Rambutku begini sejak terakhir kita ketemu, David..” “O-Oya.. Wa-wajahmu makin cantik..” “Ya, ak
0
0
Ternyata Tak Sendiri (Part 1)
Bulan ini akan menjadi bulan yang bersejarah di hidupku, dimana hari ini adalah hari ulang tahun David pacarku selama tiga tahun ini, yang begitu kusayangi, dan besok hari jadi kami yang ke tiga tahun
0
0