Kamu, Waktu Itu
Kejadian itu sudah 10 tahun berlalu. Namun aku masih menyimpannya dengan jelas di dalam memori ingatanku. Namaku Irene, Airin, atau apalah itu. Pada saat itu, ketika aku masih duduk di bangku SMA, tep
0
0
Embun di Ujung Pantai (Part 1)
Jam 6 sore Audrey mendapat pesan berisi foto dengan keterangan “Ini kan tiket nya Rey?.” Orang yang mengirim pesan itu adalah perempuan bernama Embun. Ini baru pertama kalinya Embun pergi menggunakan
0
0
Embun di Ujung Pantai (Part 2)
Siang hari mereka berkeliling ibu kota, kota yang acap disebut kota polusi dan korupsi namun menyimpan sejuta makna bagi orang yang jatuh cinta. Damar lebih memilih mengajak Embun ke tempat-tempat ber
0
0
Hari Terakhirku Melihatmu
Azura Zefarasya, adalah nama seorang cewek cantik yang menjadi atlet bela diri di sekolahnya. Zura adalah salah satu siswi berbakat di bidang bela diri Tarung Derajat. Tendangan yang dimiliki seorang
0
0
Sepasang Kekasih Penyakitan
Awal mula ketika saya masih menjadi seorang anak yang nakal. Ketika itu saya sering kali membuat masalah. Entah itu berantem, memalak orang, hingga menjahili orang orang di sekitar. Orangtuaku tak per
0
0
So, Do You Love Me?
“Jadi, apa kamu mencintaiku?”. Ucap seorang lelaki yang duduk bersebelahan denganku ini. “Aku harus bilang berapa kali padamu? Aku tidak akan pernah mencintaimu walau itu akan membuatku menyesal di ke
0
0
Sudah Sewindu
Tak tersa Sewindu telah berlalu setelah kamu dinyatakan telah tiada. Aku ingat betul waktu itu, sebelum kamu pergi bareng orang-orang pecinta alam yang selalu aku anggap jahat atas hilangnya kamu. Tas
0
0
Nyawa
Namaku Pi’i. Aku tinggal di gang kecil yang terhimpit bagunan rumah mewah. Tembok gang itu bercat putih yang sudah memudar ditikam sang waktu. Para pendahulu memberi nama sebutan Gang. Argabel. Biasan
0
0
Bella
Bella seorang gadis ceria yang masih duduk di bangku SMA. Sifatnya yang ramah, sopan, saling membantu dan humoris membuat warga di sekitar rumah dan semua teman sekolahnya selalu menyapa dan menegur.
0
0
Tentang Danial
Namanya Danial. Tepatnya Danial Atmijaya. Laki-laki tinggi dengan dua lesung pipi. Dia tidak tampan, tidak juga kaya raya. Dia bukan pangeran sekolah atau kapten dari klub olahraga apapun. Danial hany
0
0
Riris
“Lihat, malam ini langit kelabu. Pasti dia sedang bersedih.” Ucapnya lirih. Air sungai yang mengalir tenang menambah hangat suasana. Tatapannya kepada langit seolah memanggil mereka untuk segera turun
0
0
Na Jaemin, Kisah yang Tak Sempurna
“Malam membelenggu bersama pelukan yang kian merekat, air mata sudah tak tertahankan dan terjun bebas dari kelopakku menuju pipi. Kepergian tentangnya menjadi mimpi buruk yang pernah ada di hati. Seol
0
0
Memutar Waktu
Gavin termangu menatap danau kecil di taman. Dulu ini adalah tempat favoritnya dan Reina untuk menghabiskan senja. Sekarang sudah tak bersisa, kenangan itu hilang selamanya bersamaan dengan meledaknya
0
0
Pertemuan Singkat (Part 2)
Malam sudah mulai larut semua aktivitasku sudah usai kini saatnya aku membaringkan tubuh Di atas kasur kemudian aku memutar musik Lullabies penghantar tidur. 04.30 Suara adzan telah berkumandang aku b
0
0
Pertemuan Singkat (Part 1)
Semuanya terasa gelap, Matahari yang biasa Kunikmati cahayanya, kini hanya bisa kunikmati hangatnya. Suasana pagi yang biasa kunikmati indahnya alam yang ada di muka Bumi, kini hanya hembusan anginnya
0
0
Janji Yang Pudar (Part 1)
“Suatu hari kita akan bertemu lagi.” Itulah yang aku ucapkan pada Rama, temanku ketika aku tinggal di Indonesia. Sejak kecil kami sering bermain karena rumah kami memang bersebelahan. Rama anaknya luc
0
0
Jagat Ratih Mentari
Jagat ratih mentari Bumi, bulan dan matahari Meski dikala malam tampak temaram Tatkala siang tersamarkan Aku kan tetap bertahan Takkan pernah sekalipun kan menghilang Walau selalu terselimuti kesunyia
0
0
Janji Yang Pudar (Part 2)
Setelah sarapan pagi, Devi datang dan kami pun pergi menjemput teman kami dan langsung pergi ke Gianyar. Kemudian kami tiba di Ubud. Memesan sebuah penginapan dan kami pun menghabiskan seharian penuh
0
0
Dipta dan Pilihannya
“Ini pesanan anda.” Senyum Reni sambil menaruh makanan dihadapan seorang wanita paruh baya, kemudian beralih pada sosok lelaki di hadapan wanita tersebut. Mata Reni membesar dalam sekejap. “Mas Dipta?
0
0
Si Covid
Awalnya aku tidak pernah menyangka akan tertular penyakit mengerikan seperti ini. Aku yang masih duduk di bangku SMA harus menelan pil pahit yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku dikabarkan
0
0