Episode 4 - Stat Analysis

“Dik Takka? Ada apa?”

Hana menyadari mimik Takka yang berubah. Keraguan tergambar di matanya. Jarang-jarang ada suatu hal yang bisa mengubah ekspresi dingin di wajah pemuda itu.

“Tak apa, semoga tak akan terjadi apa-apa.” Ia menjawab singkat sambil menggelengkan kepala.

Hana menekan kedua bibirnya mendengar jawaban Takka. Ia sudah lama mengenal adik sepupunya itu. Tidak sulit untuk menebak jika ada sesuatu yang membebani pikiran pemuda yang simpel ini.

Tapi Hana tak memaksanya untuk berbicara kali ini. Ia kembali memasang wajah berseri sambil membantu Takka mengenakan Jubah Abu simbol keluarga Badda yang hanya digunakan untuk hari besar atau acara penting lainnya.

“Hmm. Tak kusangka kamu sudah tinggi sekarang. Kak Hana hampir-hampir tidak percaya Dik Takka bisa jadi segagah ini. Hihi.”

Tak lama kemudian, mereka mendengar pintu diketuk. Bafold berdiri di ambang pintu sambil memegang sebuah kotak dengan kedua tangannya.

“Permisi Master Takka, Miss Hana. Kiriman ramuan dari Master Teark untuk minggu ini sudah datang.”

“Oh, ramuan buat Dik Takka? Wah, banyak sekali!”

“Total lima belas botol ‘Potion of Experience’ atau POF yang ditukar oleh Master Teark dari tiga botol ramuan tingkat atas. Sangat cocok untuk tenaga dalam yang masih dalam perkembangan seperti Master Takka.”

Hana menerima kotak itu dengan senyum ceria.

“Apa rombongan keluarga Halim sudah datang?”

“Iya. Sekarang mereka sedang ada di gapura kedatangan disambut penduduk desa. Masih ada jeda sekitar Tujuh menit sebelum mereka masuk sesuai dengan tradisi.”

Benar saja. Takka dan Hana sudah mendengar sorak keramaian dan musik klasik dari arah pintu kedatangan rumah keluarga Badda. Hana langsung bergegas membuka kotak ramuan di tangannya dan mengeluarkan botol POF yang berisi cairan kental berwarna oranye.

“Dik Takka, cepat! Langsung minum semuanya. Kamu harus terlihat sesempurna mungkin!”

Takka tak menolak. Ia segera menenggak botol demi botol POF.

Hana baru tiga bulan lulus ujian pengambilan kelas khusus. Ia adalah seorang Maven. Kelas tersendiri yang secara spesifik mempelajari tentang cara mengelola informasi dan masalah trivial dalam pertarungan. Dan pada umumnya, Maven adalah kelas khusus yang bisa melihat status dan atribut orang lain.

Dan alis Hana mengernyit ketika melihat proses level Takka yang tak kunjung ada peningkatan walau sudah meminum sepuluh botol POF lebih.

‘Apa dia benar-benar cacat seperti kasak-kusuk penduduk desa?’ Keraguan yang dalam terlintas di benak Hana, cukup mengerikan sampai ia menjadi panik dalam hati. Hana sudah sering mendengar rumor tentang adik sepupunya yang cacat dan tak bisa naik level lagi. Jantungnya berdebar-debar.

“Dik Takka, aku punya beberapa biji bunga langka yang tak dipakai untuk menambah poin Strength. Mau coba?” tanya Hana segera setelah Takka menegak semua botol ramuannya. Hana mengeluarkan dua biji ‘Point of Strength’ dari Shaman Bag-nya.

Shaman Bag yang ia gunakan adalah kualitas menengah, tapi tidak mahal untuk ukuran keluarga terpandang seperti keluarga Badda. Di dalamnya terdapat ruangan virtual dimensional sebesar tiga kali tiga meter, sudah bisa dibilang besar untuk keperluan sehari-hari tapi tak mencukupi untuk keperluan berpetualang.

“Nng, tidak perlu Kak” Takka menggeleng mendengar tawaran itu. Ia tahu seberapa mahal harga biji ‘Point of Strength’, yang bisa menambah atribut Strength hanya dalam hitungan menit setelah memakannya. “Lebih baik buku biografi tentang Medic Savant, atau legenda tentang harta terkutuk Gharun. Apa Kak Hana punya? Aku butuh bahan bacaan baru.”

Senyum lebar Hana berubah menjadi masam mendengar itu. Awalnya, Hana memiliki dua Shaman Bag. Tapi yang satu sudah ia jual karena tabungannya tak cukup untuk membeli biji ‘Point of Strength’. Dan Takka langsung menolaknya. Sebenarnya ia tak terlalu ambil hati jika adiknya itu menolak. Ia tahu Takka adalah pribadi yang dingin dan keras kepala.

Tapi ketika mendengar permintaan tentang buku biografi dan buku legenda, hatinya mengeras. Ia sudah lama menentang Takka membaca buku-buku seperti itu. Jika membaca sekilas untuk menghilangkan bosan tak apa-apa. Tapi jika menjadi rutinitas, Takka menjadi malas dalam berlatih pedang dan keterampilan kekuatan lainnya.

“Sudah kubilang berhenti membaca buku-buku seperti itu!” Suara Hana tegas tak lagi terdengar manis. Raut wajahnya terlihat kesal. “Jika kamu menambah atribut Knowledge dengan membaca buku, maka tak ada ruang untuk atribut kekuatan yang lain! Kamu tidak ingin berakhir menjadi Maven sepertiku, kan? Sini, biar kulihat statusmu.”

Hanasudah menjadi Maven level 11 di usia tujuh belas. Perkembangan seperti itu sudah bisa dibilang cukup bagus atau malahan berbakat. Biasanya orang-orang bisa lulus ujian pengambilan kelas khusus pada umur dua puluh tahun dan memiliki level 12. Tapi Maven adalah kelas support. Meskipun demikian, kemunculan anak berbakat dalam kelas ini tak seheboh anak jenius dalam kelas petarung.

“Stat Analysis!”

Cincin di jemarinya menyala ketika Hana melambaikan tangannya ke arah Takka dan menggunakan skill Statistics Analysis, skill umum seorang Maven untuk membaca status dan atribut para petarung. Biasanya, jika seorang Maven menggunakan skill ini untuk seseorang dengan level yang jauh berada di atasnya, maka akan banyak informasi yang tidak dapat dibaca. Tapi jika ia menggunakan untuk seseorang untuk level di bawahnya, maka skill ini akan menjadi lebih efektif dan sangat informatif.

Hana memicingkan matanya ketika layar kotak Stat Analysis terlihat hanya dalam pandangan matanya.

Badda P. Takka

ORDINARY FIGHTER LVL 3: 28% EXP

STRENGH: 3 | AGILITY : 7 | DEXTERITY : 8

KNOWLEDGE : 21 | FLAIR : 0 | ENDURANCE : 3

HIT POINT : 22

DAMAGE : 11-13

DEFENSE : 3

ATTACK RATE : 19

CRITICAL ATTACK RATE : 13% CHANCE / 151% DAMAGE

DODGE CHANCE : 11-13%

DARK MAGIC REPEL : 0%

POISON SURVIVAL : 0%

ELEMENTAL REPEL : F 20% / W 0% / S 0% / A 0%

ELEMENTAL BASE : WATER

Dalam hati, Hana menghela nafas, Takka memang belum juga nail level.

Atribut kekuatan sangatlah penting untuk menjalani hidup di masa-masa perang seperti sekarang. Setidaknya ada tujuh atribut khusus pada diri para petarung yang mesti diperhatikan sebelum memutuskan untuk melawannya, atau lari saja menyelamatkan diri. Ketujuh atribut itu adalah STRENGH, AGILITY, DEXTERITY, KNOWLEDGE, FLAIR, ENDURANCE dan ELEMENTAL BASE.

Ketujuhnya menjelaskan tentang kekuatan fisk, kelincahan, ketangkasan, wawasan, bakat atau tingkat kejeniusan, ketahanan stamina, dan dasar elemen yang dikuasai. Sementara elemen yang dimaksud adalah FIRE atau api, WATER atau air, SOIL atau tanah, dan AIR atau udara. Meskipun demikian selalu ada satu atribut yang tidak akan pernah dapat dilihat kecuali oleh Savant Suci: ALIENATION.

Atau, kegilaan tersembunyi. Kekuatan misterius yang hanya pernah disaksikan oleh salah satu Elder Savant. Terakhir kali kekuatan ini muncul, lebih dari ratusan tahun lalu, berhasil mengalahkan Regalora dan menyelamatkan dunia dari kehancuran.

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download NovelToon APP on App Store and Google Play