Pembicaraan Orang Tua Dan Anak

Satpam rumah keluarga Nugraha membuka pintu gerbang saat melihat mobil majikannya.

Mobil itu pun melaju menuju garasi rumah.

Suara mesin mobil tidak lagi terdengar bersamaan dengan matinya semua lampu yang ada di depan dan belakang mobil.

Pria yang berada di kursi pengemudi pun memberikan kunci mobil itu kepada wanita yang duduk di sampingnya.

"Makasi Mas, kamu selalu anterin aku pulang padahal kamu juga pasti capek."

"Sudah tugasku untuk menjemput dan mengantarmu pulang, jadi kamu tidak perlu selalu berterima kasih kepadaku."

"Aku beruntung sekali mempunyai sekretaris yang bertanggung jawab sepertimu."

"Bukan sebagai sekretaris tapi tugasku sebagai kekasihmu, aku harus memastikan wanita yang aku cintai aman sampai di rumah."

Ucapan dari Hendra membuat hati Permata berbunga-bunga ditambah lagi senyuman diwajah pria itu membuat pipi Permata merona tersipu malu. Meskipun usia Hendra 47 tahun tapi wajahnya yang maskulin dan mulus membuatnya terlihat lebih muda dari umurnya.

"Iiih apaan sih Mas." Permata menepuk pelan dada Hendra.

Hendra pun tertawa kecil melihat Permata yang salah tingkah.

Mereka berdua keluar dari dalam mobil.

Hendra mengantar Permata sampai pintu depan rumah.

"Mas, nanti aku akan memberitahu Aditya tentang hubungan kita."

"Aku juga akan memberitahu Kania."

"Sebenarnya... aku takut, bagaimana kalau mereka tidak setuju dengan hubungan kita...."

"Jangan negative thinking dulu, anak-anak kita sudah besar jadi mereka pasti mengerti."

Suara lembut Hendra membuat Permata merasa lebih tenang.

"Iya, semoga saja ya Mas."

"Kalau begitu aku pulang ya."

"Hati-hati Mas."

Hendra mencium kening Permata lalu pergi sedangkan Permata masuk ke dalam rumah.

Saat Permata berjalan menuju tangga, dia berpapasan dengan pelayannya yang bernama Mayang tapi Permata dan Aditya biasa memanggilnya Bibi.

"Nyonya sudah pulang," sapa pelayan tersebut dengan sopan.

"Bibi mau panggil Aditya buat makan malam ya?"

"Iya Nyonya."

"Biar Saya aja Bi yang panggil Aditya."

"Baik Nyonya."

Permata melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju lantai atas.

Sesampainya di lantai atas, Permata membuka pintu kamar Aditya dan menghampiri Aditya yang sedang asik bermain game online.

"Sial! Kenapa lu nyerang sendirian?! Gue bilang kan tunggu gue dulu tadi!" Aditya bahkan tidak menyadari Permata yang sudah berdiri di sampingnya. Dia terlalu emosi berbicara via voice chat dengan Daniel yang menjadi teman satu teamnya.

"Ehem!" Permata berdehem tapi Aditya tidak mendengarnya karena kedua telinganya tertutup earphone.

Lalu Permata menarik satu earphone dari telinga Aditya sehingga Aditya pun terperanjat. Aditya sedikit terkejut saat melihat Permata yang sedang melototinya. Dia sampai lupa dengan game online yang sedang dia mainkan.

"Ma-Mami hehe," ucap Aditya sambil cengengesan.

Tadinya Permata sudah emosi dan akan mengomeli Aditya tapi kemudian dia teringat dengan tujuannya.

Mami kenapa? Biasanya Mami pasti langsung ngomel-ngomel tapi kenapa sekarang diem aja?

Permata pun duduk di samping Aditya.

"Adit, Mami ingin bicara sesuatu, dengarkan baik-baik."

"Bicara soal apa Mi?"

"Begini, jadi... Mami dan Om Hendra... kami...."

"Perut aku laper banget, bicaranya nanti aja ya Mi, Bibi pasti udah nyiapin makan malam," ucap Aditya lalu beranjak dari tempatnya.

"Iya, kalau gitu kita makan dulu sekarang."

Saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan hubunganku dengan Mas Hendra, kasihan Aditya, dia pasti sudah lapar, lebih baik aku bicara dengannya setelah makan malam saja.

Permata akhirnya mengikuti Aditya keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah.

...****************...

Kania yang berada di ruang tamu langsung melihat kearah pintu masuk yang dibuka seseorang dari luar.

"Ayah sudah pulang," sapa Kania saat melihat Hendra berjalan menghampirinya.

Hendra pun tersenyum dan duduk di samping Kania.

"Kakak sudah makan?" tanya Hendra sambil mengelus rambut Kania.

"Sudah Yah, Kakak buatkan teh manis hangat dulu ya buat Ayah."

Saat Kania akan beranjak bangun dari sofa, Hendra memegang tangan Kania untuk menahan Kania pergi.

"Tidak usah Kak, Ayah ingin bicara sesuatu."

"Bicara soal apa Yah?"

"Sebenarnya... Ayah selama satu tahun ini menjalin hubungan dengan seorang wanita."

Hendra berpikir karena Kania sudah dewasa jadi dia akan lebih mudah memberitahu Kania tentang hubungannya dengan Permata tapi dia malah merasa canggung.

"Maksud Ayah?"

"A-Ayah... Ayah punya seorang kekasih, ehem."

Hendra tidak bisa menutupi perasaan malunya di depan Kania saat mengatakan hal itu.

Kania tertawa kecil melihat Hendra yang salah tingkah. Tidak biasanya Hendra seperti itu karena selama ini Kania mengenal Hendra sebagai sosok pria yang kalem dan tidak sering menunjukkan emosinya di depan orang.

"Ayah lucu banget, malu-malu kaya gitu udah kaya ABG aja," celetuk Kania disela tertawanya.

"Ehem!" Hendra merasa sangat malu diledek oleh Kania, anaknya sendiri.

"Kakak engga marah sama Ayah?" tanya Hendra hati-hati.

"Kakak engga marah, Kakak malah senang akhirnya Ayah bisa move on dari Ibu," jawab Kania sambil tersenyum jahil.

"Ayah bukannya gak bisa move on tapi waktu itu Kakak masih kecil jadi Ayah gak mau buru-buru nyari pengganti Ibu kamu, Ayah khawatir Kakak diperlakukan kasar oleh Ibu tirimu saat Ayah bekerja di Jakarta, Ayah lebih tenang menitipkanmu ke Almarhumah Nenek."

"Kakak jadi penasaran sama wanita yang sudah buat Ayah berhasil move on," ucap Kania sambil menaik-turunkan alisnya.

"Jadi Kakak setuju Ayah menikah lagi?" tanya Hendra kembali dengan hati-hati karena dia tidak ingin menyakiti perasaan Kania.

"Kakak harus bertemu dulu dengan orangnya baru Kakak bisa jawab pertanyaan Ayah."

"Besok hari minggu, Ayah akan tanya dia dulu apa dia bisa bertemu atau tidak, takutnya dia juga punya rencana dengan anaknya."

"Namanya siapa Yah?"

"Anaknya? Aditya, nama lengkapnya Putra Aditya Nugraha."

"Maksud Kakak nama kekasih Ayah."

"Ooo maaf ya Kak," ucap Hendra menahan malu untuk kesekian kalinya.

"Ayah pasti gak fokus karena belum minum teh manis hangat buatan Kakak."

"Sepertinya begitu."

"Sebentar ya Kakak buatkan Ayah teh manis hangat dulu."

Kania pun beranjak dari sofa lalu pergi menuju dapur.

...****************...

Permata menunggu Aditya selesai makan, dia ingin memberitahu Aditya tentang hubungannya dengan Hendra meskipun hatinya tidak tenang memikirkan bagaimana respon Aditya saat mendengarnya.

"Aditya, bisa dengarkan Mami, Mami ingin bicara soal--." Ucapan Permata langsung disela oleh Aditya.

"Mi, aku masih makan, nanti saja bicaranya," ucap Aditya dengan mulut penuh makanan.

"Ok, Mami akan menunggumu selesai makan."

Aditya melirik Maminya yang sedang memperhatikan layar handphone.

Aku tahu Mami pasti mau bilang tentang hubungannya dengan Om Hendra, pokoknya aku engga setuju Mami menikah lagi dengan pria manapun. Tidak ada pria yang bisa menggantikan Papi. Papi tenang saja, aku akan menjaga Mami seperti amanah Papi.

...****************...

Author: Hai semuaaa~ 🤗

Makasi ya udah mampir baca cerita aku dan makasi juga untuk like dan komennya ❤️❤️❤️

Jangan lupa difavoritkan kalau kalian suka dengan ceritanya dan vote juga ya 😉

Sampai bertemu di bab selanjutnyaaa~

Terpopuler

Comments

Ajeng Ajeng

Ajeng Ajeng

Aditya play boy,egois,perfeck deh jeleknya.

2021-12-15

1

Neti Jalia

Neti Jalia

aku mampir kk, mampir jf dikaryaku ya🤗🙏

2021-10-06

1

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Mantap! Bagus penulisan mu, Thor!

Aku mampir bawa 5 rate, like n favorit!
Tetap semangat ya Thor! 🤗🤗😊😊

2021-06-07

2

lihat semua
Episodes
1 Putra Aditya Nugraha
2 Kania Pertiwi
3 Rencana Andre
4 Playboy Sekolah
5 Pembicaraan Orang Tua Dan Anak
6 Bertemu Calon Ibu Tiri
7 Saling Mengenal (1)
8 Aktor Amatiran
9 Step Pertama PDKT (Minta Nomor Kontak)
10 Saling Mengenal (2)
11 Cerita Menjelang Sore
12 Gara-gara Visual
13 Keributan
14 Bukan Dilan Milea
15 Tukang Ojek
16 Galau
17 Viral
18 Penyebab "Penyakit" Kania
19 Drama
20 Baper
21 Tak Terduga
22 Backstreet
23 Video Call Pacar
24 Dua Minggu Pacaran
25 Senam Jantung
26 Dasar Posesif! (1)
27 Dasar Posesif! (2)
28 Happy Wedding, No! Happy Annivesary~
29 Pengakuan Cinta
30 Pindah Rumah
31 Hari Pertama Pindah
32 Putus?
33 Introspeksi diri
34 Demam
35 Pacaran Lagi
36 Menggoda Tapi Malah Tergoda
37 Sama-Sama Posesif
38 First Kiss
39 Mutiara?
40 Aditya dan Mutiara
41 Kepercayaan
42 Pengantin baru
43 Rencana Terselubung
44 Penolakan
45 Awal Persaingan
46 Dingin
47 Rubah Kecil
48 Terjerat
49 Satu Jawaban Salah Makan Satu Cabai, Berani?
50 Terima Kasih Cinta
51 Dia Bukan Kakak Ku!
52 Kevin dan Keanu
53 Salah Paham
54 Aditya VS Kevin
55 Pawang Singa
56 Mutiara Sakit (1)
57 Gak Ada Rahasia
58 Mutiara Sakit (2)
59 Menguras Hati
60 Side Story + Curcol Author
61 Kesungguhan Cinta
62 Gulat Ranjang (Area 18+)
63 Ke Rumah Ibu
64 Kebahagian Keanu
65 Minta Restu Camer
66 Tidak Setuju Menikah
67 Berpenampilan Beda
68 Dia Calon Istriku!
69 Amarah Aditya
70 Aktor Amatiran Beraksi
71 Sisi Lain Aditya
72 Khilaf Ternikmat
73 Yang Tidak Diketahui Tentang Aditya
74 Takut Ditinggalkan
75 Cinta Yang Berlebihan
76 Di Luar Ekspektasi
77 The Sweetest Thing
78 Trauma Ditinggalkan
79 Masuk Daftar Blokir
80 Ketakutan itu Muncul Lagi
81 Dibalik Ketenangan Galih
82 Diikuti Galih
83 Cemburu Sana Sini
84 My Best Part
85 Peringkat Pertama
86 Latar Belakang Daniel
87 Serangan Telak Aditya
88 Kedatangan Jasmine
89 Khilaf Lagi
90 Wanita Selalu Benar
91 Hadiah (1)
92 Intermezzo
93 Hadiah (2)
94 Deklarasi Perang
95 Beautiful Morning
96 My Queen
97 Hari Patah Hati Siswi Sekolah Bunga Bangsa
98 Aktor Terbaik
99 Membeli Gaun
100 Momen Mendebarkan!
101 Be My Wife
102 Gak Punya Pilihan
103 Malam Mendebarkan
104 Konfirmasi Kenapa Belum Up
105 Ayah
106 Kedatangan Jasmine (1)
107 Kedatangan Jasmine (2)
108 Kunjungan Galih (1)
109 Kunjungan Galih (2)
110 Cinta Atau Obsesi? (1)
111 Cinta Atau Obsesi? (2)
112 Surat Dari Galih
113 Bride Time
114 Pingitan
115 Kue Ulang Tahun
116 The Most Spesial Day
117 Menjadi Raja dan Ratu Sehari
118 Malam Pertama (1)
119 Malam Pertama (2)
120 Keromantisan Pengantin Baru
121 Keputusan Aditya
122 Berkunjung Ke Rumah dan Mansion
123 Pindah Ke Mansion
124 Honeymoon (1)
125 Honeymoon (2)
126 Honeymoon (3)
127 Aidan Putra Aditya Nugraha
128 Aidan POV
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Putra Aditya Nugraha
2
Kania Pertiwi
3
Rencana Andre
4
Playboy Sekolah
5
Pembicaraan Orang Tua Dan Anak
6
Bertemu Calon Ibu Tiri
7
Saling Mengenal (1)
8
Aktor Amatiran
9
Step Pertama PDKT (Minta Nomor Kontak)
10
Saling Mengenal (2)
11
Cerita Menjelang Sore
12
Gara-gara Visual
13
Keributan
14
Bukan Dilan Milea
15
Tukang Ojek
16
Galau
17
Viral
18
Penyebab "Penyakit" Kania
19
Drama
20
Baper
21
Tak Terduga
22
Backstreet
23
Video Call Pacar
24
Dua Minggu Pacaran
25
Senam Jantung
26
Dasar Posesif! (1)
27
Dasar Posesif! (2)
28
Happy Wedding, No! Happy Annivesary~
29
Pengakuan Cinta
30
Pindah Rumah
31
Hari Pertama Pindah
32
Putus?
33
Introspeksi diri
34
Demam
35
Pacaran Lagi
36
Menggoda Tapi Malah Tergoda
37
Sama-Sama Posesif
38
First Kiss
39
Mutiara?
40
Aditya dan Mutiara
41
Kepercayaan
42
Pengantin baru
43
Rencana Terselubung
44
Penolakan
45
Awal Persaingan
46
Dingin
47
Rubah Kecil
48
Terjerat
49
Satu Jawaban Salah Makan Satu Cabai, Berani?
50
Terima Kasih Cinta
51
Dia Bukan Kakak Ku!
52
Kevin dan Keanu
53
Salah Paham
54
Aditya VS Kevin
55
Pawang Singa
56
Mutiara Sakit (1)
57
Gak Ada Rahasia
58
Mutiara Sakit (2)
59
Menguras Hati
60
Side Story + Curcol Author
61
Kesungguhan Cinta
62
Gulat Ranjang (Area 18+)
63
Ke Rumah Ibu
64
Kebahagian Keanu
65
Minta Restu Camer
66
Tidak Setuju Menikah
67
Berpenampilan Beda
68
Dia Calon Istriku!
69
Amarah Aditya
70
Aktor Amatiran Beraksi
71
Sisi Lain Aditya
72
Khilaf Ternikmat
73
Yang Tidak Diketahui Tentang Aditya
74
Takut Ditinggalkan
75
Cinta Yang Berlebihan
76
Di Luar Ekspektasi
77
The Sweetest Thing
78
Trauma Ditinggalkan
79
Masuk Daftar Blokir
80
Ketakutan itu Muncul Lagi
81
Dibalik Ketenangan Galih
82
Diikuti Galih
83
Cemburu Sana Sini
84
My Best Part
85
Peringkat Pertama
86
Latar Belakang Daniel
87
Serangan Telak Aditya
88
Kedatangan Jasmine
89
Khilaf Lagi
90
Wanita Selalu Benar
91
Hadiah (1)
92
Intermezzo
93
Hadiah (2)
94
Deklarasi Perang
95
Beautiful Morning
96
My Queen
97
Hari Patah Hati Siswi Sekolah Bunga Bangsa
98
Aktor Terbaik
99
Membeli Gaun
100
Momen Mendebarkan!
101
Be My Wife
102
Gak Punya Pilihan
103
Malam Mendebarkan
104
Konfirmasi Kenapa Belum Up
105
Ayah
106
Kedatangan Jasmine (1)
107
Kedatangan Jasmine (2)
108
Kunjungan Galih (1)
109
Kunjungan Galih (2)
110
Cinta Atau Obsesi? (1)
111
Cinta Atau Obsesi? (2)
112
Surat Dari Galih
113
Bride Time
114
Pingitan
115
Kue Ulang Tahun
116
The Most Spesial Day
117
Menjadi Raja dan Ratu Sehari
118
Malam Pertama (1)
119
Malam Pertama (2)
120
Keromantisan Pengantin Baru
121
Keputusan Aditya
122
Berkunjung Ke Rumah dan Mansion
123
Pindah Ke Mansion
124
Honeymoon (1)
125
Honeymoon (2)
126
Honeymoon (3)
127
Aidan Putra Aditya Nugraha
128
Aidan POV

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!