bab 4 menata diri setelah kepergian

hari ini akan diadakan konferensi pers terkait kecelakaan yang melibatkan Hito Arven Hartadraja yang mengakibatkan kematian bapak Zein Abidin.

konferensi ini diadakan setelah proses persidangan atas kasus ini berjalan dan pengadilan mengeluarkan putusan dengan inkracht yang menyatakan bahwa terdakwa bersalah telah melakukan kelalaian dengan mengendarai kendaraan dengan kecepatan diatas ketentuan yang berlaku. tentu tidak dinyatakan kenapa mobil itu melaju dengan kebut. dan terdakwa dengan iktikad baik bersedia menanggung jawab akibat perbuatan tersebut. selama proses persidangan terdakwa bersikap kooperatif. dengan dasar diatas Hito Arven Hartadraja dijatuhi hukuman tiga bulan kurungan dan denda satu milyar.

bagi kami sekeluarga persidangan itu hanya formalitas belaka yang tentu dijalankan guna memenuhi hukum materi saja. dibelakang proses persidangan itu tentu telah dibuat segala kesepakatan guna meringankan terdakwa Yaang dilakukan oleh pihak keluarga. maka dari itu mama menegaskan kepada seluruh anaknya agar tidak membuang waktu dan pikiran terhadap persidangan tersebut. kita hanya bisa realistis saja jika kenyataannya kita berhadapan dengan orang kuat yang memiliki pengaruh besar di negeri ini.

sejak mama mengetahui siapa pelaku kecelakaan, tanpa mengecilkan arti ayah bagi keluarga, mama memfokuskan diri tentang nasib keluarga dimasa depan.

konferensi pers itu berjalan lancar dengan menghadirkan Kedua belah pihak keluarga. dengan menekan kan bahwa ini adalah kecelakaan yang tak terduga dan disengaja yang bisa terjadi ke siapa saja. maka dari itu pihak korban memaafkan dan tak bermaksud membawa ini kejalur hukum, tapi tentu ketentuan yang berlaku harus tetap ditegakkan dengan prinsip 'praduga tak bersalah'. dan pihak korban menerima seluruh putusan pengadilan tanpa bantahan. dan pihak pelaku memohon maaf atas segala hal yang terjadi. MASALAH SELESAI!

*******

dikediaman Alm. Zein Abidin

pukul 05.15

pagi hari, fajar belum menjelang seperti biasa anggota keluarga sudah sibuk dengan kepentingan pribadi.

" Aa. hari ini anter Ia ke sekolah ya!" adik bungsu keluarga Alm bernama Maryatul Qibtiah Hasanah merengek disebbkan beberpa bulan ini sang kakak absen mengantar jemput keluarga dengan alasan sibuk

" loh Aa Ayin mana?" tanya mumtaz meruju kakak kembar sang adik yang bernama Ahmad Muzayyin Hasan yang oleh kelurga dipanggil 'Ayin'.

" Aa Ayin nganter kakak ala, A." jelas Tua

" gimana ya.?" bingung mumtaz

" kenapa A. masih ga bisa nganter adikmu? apa kesibukan kamu lebih penting dari hanya mengantar jemput saudaramu. mama ingin tahu kesibukan apa yang kamu jalani saat ini. dan apapun itu mama tidak suka" ujar mama Aida dengan curiga

" ma. Aa mohon ngertiin Aa. Tapi memang Aa ga bisa nganter Ia ma."

" A. kalo ayah masih hidup Tia atau kakak Ala ga akan minta tolong kamu." tegas mama

" lain kali ya dek. sekarang Aa bener-benar ga bisa "

" ini 'lain kali' kesekian kalinya Ada katakan, dan ini pun pasti 'lain kali' yang Aa ingkari seperti biasa. entah 'lain kali' kapan Aa bisa lakukan." protes Tia

" dek..."

" iya ga papa. Ia naik angkot aja ma. toh udah biasa."

" kamu beneran ga ni muy?" tanya lagi mama

" maaf ma. tapi Apa emang ga bisa hari ini." jawab mumtaz sambil menundukkan kepala tak mampu membalas tatapan sang mama

" kapan bisanya?" mama masih ngotot " baik hari sibuk maupun akhir Minggu kamu selalu tidak bisa jika saudara kamu meminta tolong padamu." sarkas mama tajam " jika kamu memang tidak bisa menjadi kakak yang baik meski hanya mengantar dan menjemput, maka kamu tidak perlu berucap akan menjadi pengganti ayah." kecewa mama

mumtaz tertegun diam mendengar omongan mama. dia memang telah berjanji kepada keluarganya sebagai anak laki laki sulung, akan menjadi sandaran bagi keluarga selepas kepergian sang ayah. sesak dada mumtaz mengingat itu.

" udah ma. ga papa Ia naik angkot aja ma." Tia menengahi ketika terasa ketegangan antara Aa Mumuy dan sang mama.

" bener dek. kamu hari ini naik angkot dulu ya. A Ayin nya kakak pinjem dulu. besok-besok dan selanjutnya enggak kok. kakak Ala minta maaf ya." ucap kak Zahra tak enak hati sambil mendelik mumtaz.

dengan menghadap mumtaz kak Zahra berujar " apapun kesibukanmu, jangan melakukan hal bodoh dengan mengesampingkan keluarga Muy, bagaimanapun hanya keluarga Yanga ada disamping mu ketika kamu jatuh. pertimbangkan kembali prioritas mu." ucap kak Zahra tegas

" Ayin ayo berangkat. kakak udah terdesak waktu ni." teriak kak Ala

" ma. kakak berangkat dulu ya. jaga iesehatan mama. jangan terlalu capek. kami hanya punya mama." sendu kakak Ala selepas mencium tangan sang mama

zayin yang dari tadi diam beranjak berdiri dan menghampiri mama untuk mencium mama

" ma, jangan memaksa Aa mumuy, dia udah kelas sebelas pasti banyak kegiatan yang harus dijalani. mama masih ada Ayin anak laki-laki mama yang lain. mungkin saat iniauin terasa tak bermanfaat, tapi yakinlah Ayin akan berusaha membantu mama. jangan terlalu fokus pada Aa Mumuy. kasian Aa." ucap panjang Zayin. dan melangkah kearah pintu rumah

mama tersenyum sambil memandang zayin. Tia yang masih duduk dimeja makan berdiri dan melangkah kearah mama

" ma, Ia berangkat."Tia mencium tangan mama dan pergi keluar rumah.

mumtaz masih menundukkan kepala menimbang keadaan rumah terkini. melihat mumtaz mama mendekat

" A. pikirkan kembali prioritas mu. mama ga melarang kamu sibuk, tapi kamu sadar ga beberapa bulan ini kamu hampir tidak ada waktu untuk keluarga selagi ada ayah kesibukan kamu tidak kami rasakan, tapi selepas ayah pergi kesibukan kamu menjadi bumerang bagi kami. kali butuh AA." ucap pelan mama dan beranjak ke dapur.

mumtaz termenung dan tak berapa lama sambungan telpon berbunyi. dia mengankat telpon

" iya ini aku berangkat." saut mumtaz membalas sambungan itu dan langsung ditutup.

melangkah menuju sang mama " ma Aa berangkat dulu." mencium tangan mama dan langsung pergi. mama hanya bisa memandang kepergian mumtaz dengan sendu.

*****

" kenapa lama banget jemputnya, dari tadi aku udah nunggu kamu." sela Bella sang pacar minta.

memang beberapa bulan ini kesibukanmu Mumtaz menemani Bella kemanapun Bella ingin pergi. hingga ia lupa akan keluarganya. mumtaz tak sanggup menolak permintaan sang pacar meski Bella bukanlah pacar yang dapat mengerti Mumtaz. dia tak pernah mau tahu apapun tentang mumtaz baginya pacarnya lah yang harus mengerti dia bukan dia yang mengerti pacarnya. hal ini yang membuat paea sahabat tak menyukai Bella. apalagi mumtaz yang baru terkena musibah.

" iya maaf." balas Mumtaz

"jangan diulangi. kalo diulangi kita putus." sebel Bella sambil menaiki motor

"hmm." saut lemah mumtaz

*******

di sekolah waktu istirahat pertama

mumtaz dan para sahabat dikantin sewaktu Bella mendatangi Mumtaz.

" hai, Mum. aku duduk sini ya." Bella dan temannya Indah, pacarnya Daniel sahabat Mumtaz. tumben mendatangi sang pacara. mereka tidak seperti biasanya. meski Mumtaz sering menawari untuk semeja tapi selaku ditolak Bella dengan berbagai alasan yang terkesan asal.

mumtaz terheran meski secepatnya tersenyum.

" duduk aja Bell. udah pesen?" tawar Mumtaz

" udah. sama kiara. bentar lagi juga datang."ujar Bella tersenyum. Bella mengangkat hpnya dan menyodorkan hp tersebut ke arah Mumtaz

" Mum. bisa kamu beliin ini buat aku. aku tahu dana kamu terbatas, tapi ini tuh harganya ga mahal kok." sambil menunjukan sepasang sepatu sneaker seharga empat Juta lima ratus ribu rupiah. dengan wajah dimelaskan dan merayu

mumtaz memandangi aplikasi belanja tersebut dengan diam. dan ia memandang Bella dengan raut wajah tak enak

" Bell, jangan sekarang ya. aku sekarang harus ngumpulin uang buat ujian Adik-adik aku. mereka sebentar lagi UN. dan menambah biaya praktek kakak aku" melas Mumtaz

" Mum. ini murah Loh. selama ini kalo dipikir aku tuh pacar kamu yang baik banget deh. karena ga banyak maunya ama kamu. kalo ini juga ga bisa di kamu beliin. aku ga tahu lagi apa gunanya aku pacaran sama kamu." ketus Bella

* dan kamu kalo masih mau berpacaran sama kamu, mulai besok jangan menghabiskan waktu istirahat kamu dengan teman-teman kamu ini. tahu fasih apa julukan mereka.? mereka dijuluki orang-orang aneh. dan aku ga mau punya pacar padat julukan itu. MEMALUKAN." Bella beranjak pergi dengan marah

" Bell.. Bella.." panggil Mumtaz yang tak dihiraukan Bella

"Niel. aku pergi dulu nyusul Bella ya." ujar Indah pada Daniel. yang di angguki oleh Daniel

" busyet pacar Lo Muy. sombong amat." rutuk Jimmy. " siapa juga yang mau temenan sama dia." lanjutnya dongkol

mumtaz yang mendengar hanya menghela nafas dan diam. dia bingung. satu sisi dia ingin memenuhi keinginan Bella tersebut, tapi disisi lain ada adik dan kakaknya yang membutuhkan dana buat UN dan praktek kuliah. sedangkan penghasilan sebagai pelatih berbagai bela diri tidak mencukupi untuk mewujudkan keduanya dalam waktu bersamaan.

*******

malam di kediaman Alm

selepas makan malam, anggota keluarga kumpul diruang keluarga sambil nonton tv.

"ma, kata pihak sekolah mulai Minggu depan mulai iuran buat UN." kata Tia yang duduk disamping mama Aida.

" ada selebaran rinciannya ga? semuanya berapa?" tanya mama.

" ada. Total perorangnya dua juta lima ratus ribu rupiah" Tia memberi selebaran biaya UN.

mama mangguk-manggukan kepala " jadi dua orang mama harus ada lima juta ya." gumam mama seperti mama hanya bergumam untuk dirinya sendiri sambil menekuri bacaan diselebaran

" kak. apa semester ini masih ada yang harus dibayar?" tanya mama ke kakak ala yang duduk disofa single disamping mama

" cuma prakteknya aja. itu juga buat beli mayat dan pendukungnya aja ma."

" berapa?"

" patungan ini sih ma. perorang kena empat juta rupiah. tapi kakak ok insyAllah ga lama lagi gajian kok ma."

" emang cafenya udah bisa bayar pegawai kak?"

" bisa kali. toh ini kata si bos bulan ini bakal digaji. tapi ga tau berapa digajjnya."

" A," panggil mama ke Aa Mumtaz

" bayik ma!"

" Aa punya simpenan ga? bisa dipake dulu ga sama mama?"

.......

mumtaz bener-bener bingung apakah dia harus memberi simpenan uangnya untuk mama atau membeli sepatu buat Bella

melihat mumtaz diam, mama menghela nafas. pasti Mumtaz tidak punya uang pikir mama Aida

" yaudah ntar Mama usahain ya. Tia kapan tanggal terakhir bayarnya?"

" dua Minggu kedepan ma."

" kali kakak Ala, kapan?"

" hari Sabtu ini terakhir ma."

" ya udah mama usahain ada. mama ke kamar dulu ya." mama beranjak jalan ke kamar.

sepeninggal mama. kami semua terhening.

" tenang dek. Aa bentar lagi dapat honor les. siapa tahu dapat memperingan bayaran." Aa zayin, saudara kembar Tia membuka suara.

" di situasi kayak gini Adel ngerasa ga guna banget. kalian udah punya penghasilan cuma aku yang jobbless." lirih Tia.

" ga gitu dek. semua ada waktunya. uang Aa uang Adel. kita keluarga dek." dekap A Ayin ke tubuh Tia.

sementara Mumtaz duduk sambil memangku kedua tangan yang menjambak sejumput rambutnya , dia membungkukkan sebagian badannya, sibuk dengan kebingungan sendiri. entah apa yang di lelahkannya.

*******

seperti pagi biasanya Anggita keluarga sibuk bersiap melakukan kegiatan keseharian. pukul 05.30 wib. seluruhnya sudah kumpul di meja makan

" A, ini kan hari Selasa, Ia mau booking Aa hari Sabtu besok buat nganter Ia ke toko buku ya. jadi Aa harus kosongin jadwal ya." tukas Tia ke Aa Mumtaz sambil bersiap sarapan

" oke. pagi atau siang?"

" jam 10 an lah."

"oke. siip lah. apa sih yang enggak buat adek ku ini."

" makacih Aa ku cinta." manja Tia dengan mengedipkan mata sambil mengangkat jari telunjuk dan jempol memberi tanda cinta ala Korea.

" uweeeekk...jijik banget dek. sumpah" jengah A a Ayin

" iri bilang Bosque." sengak Tia

" maleeesss." cemooh Aa Ayin

" stop Tia. jangan diteruskan hal yang guna pada pagi hari." sela kakak Ala sewaktu Tia hendak membuka mulut tuk menimpali omongan Zayin.

" Dek Ayin. hari ini kamu ke sekolah bareng adek Tia ya."

" lah terus kakak gimana?" tanya Zayin

" kakak naik angkot aja. Mumu juga masih ga bisa nganter kakak kan?" sindir kak Ala sambil melirik Mumtaz

dengan sedikit menunduk Mumtaz " iya Kak. belum bisa. maaf." jawabnya

" its ok. kakak udah ga ngarepin kamu lagi kok muy." saut kakak Ala sambil beranjak pergi.

" ma, kakak pergi dulu. do,ain semua urusan kakak berjalan baik." kak Ala mencium tangan mama Aida.

" Ammiiiinnn." saut mama

" assalamu,Alaikum semuanya." salam kakak Ala

" wa,alaikumsalam.* jawab serempak penghuni rumah

**********

trining....trining... bel istirahat sekolah

" woy Sob kantn kuy." ajak Jimmy ke Daniel, Ibnu dan Zayin

" duluan aja gw mau ke Bella dulu." kata Zayin sambil melangkah keluar kelas

" woy tumben. jangan jangan Lo memang mau misahin diri setiap istirahat dari kita sesuai titah sang ratu." sarkas Jimmy mencegah Mumtaz diambang pintu kelas

" apaan sih Lo Jim. ini udah seminggu dari Bella ngomong itu ya. dan seminggu ini gw masih bareng kalian kan. udah deh jangan alay kayak isteri dipoligami. awas sana ah." usir Mumtaz menggeser tubuh Jimmy didepannya.

" lah itu apaan?" tunjuk Jimmy ke arah papper bag yang dibawa Mumtaz.

" kenapa? Lo mau dikasih hadiah juga ma gw. ntar gw bli kuaci buat lo. awaas jimot." kesel Mumtaz karena Jimmy masih kekeh ditempatnya berdiri menghalangi Mumtaz keluar kelas.

" woy muy. awas Lo harus balik ke kantin ya. gw tunggu. ga datang gw talak sepuluh Lo." teriak Jimmy m dibelakang tubuh Mumtaz yg berlari ke arah kelas Bella.

" ga ngerti gw. kenapa tu anak jadi bucin akut sama si Bella. tampang hias aja padahal tuh cewek." gerutu Jimmy sambil melangkah masuk ke kelas kembali menghampiri Daniel dan Ibnu.

" kenapa Lo. dikacangin ma soulmate Lo?" ledek Daniel

" udah si entar juga ada endingnya nikmatin aja dramanya." ujarnya lanjut

" ga bisa gw ngelihat tu bocah dibabuin Sam si belek itu."

" terus Lo maunya apa, Jim?"

" ya putuslah mereka. kalo mereka putus gw sohibnya dia bakal traktir teman sekelas bakso dikantin."

" serius Lo Jim?" tanya Adli temen sekelas

" heeh. serius gw. cuma bakso doang mah masih mampu gw." sombing Jimmy

" siip dah. gw bantu do,a supaya si Mumtaz sama Bella putus." lanjut Umar

" wahai anak kelas sebelas IPA 2 berkumpul." teriak Adam ke anak-anak yang masih didalam kelas.

ga semua orang paham apa yang sedang terjadi, tapi mereka pada ngumpul aja gitu. secara Adam itu bapaknya mereka

" oke Mar, Lo pimpin do,a guna putusnya hubungan cinta antara mumtaz dengan Bella." provokasi Adam.

melihat betapa khusu anak-anak kelas berdo,a. Jimmy mengusap bulir yang timbul diujung matanya. dia meras terharu kepada teman-temannya atas dukungan mereka kepadanya. padahal mereka melakukan itu agar ditraktir bakso bukan karena peduli pada hubungan Mumtaz dengan Bella. itu bukan urusan mereka. sedangkan Daniel dan Ibnu hanya mampu geleng kepala sambil mengurut dada tak habis pikir atas ulah teman sekelasnya.

Terpopuler

Comments

Afrahun Nazli

Afrahun Nazli

ini panggilan nya zayin apa Mumtaz sih gak teratur bahasanya

2024-02-03

0

Afrahun Nazli

Afrahun Nazli

lebih cocok dipanggil Tia timbang Ia lebih membingungkan

2024-02-03

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻 melebih kan pacar dr keluarga sendiri.BODOH satu kata buat kamu MUMTAZ..🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😡

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2 Duka
3 bab 3 berte
4 bab 4 menata diri setelah kepergian
5 bab 5 sesal
6 bab 6 maaf
7 bab 7. kembali pulang
8 bab 8 hari pertama, hari kehancuran
9 bab 9 menunjukan sedikit jati diri
10 bab 10 perusak tawuran
11 bab 11 tranding ; aneh tapi kereeeeennn
12 bab 12 suka?
13 bab 13. pelindung
14 bab 14. strategi Tanura
15 bab 15 melindungi
16 bab 16 pensi
17 bab 17. cinta atau dendam
18 bab 18 terbongkar
19 bab 19. lagi - lagi berulah
20 bab 20 terdepak
21 bab 21 berakhir sebelum memulai
22 bab 22 publish pacaran
23 bab 23. Zahra VS Sivia
24 bab 24. perang dingin dalam cinta
25 25 kemanapun kau pergi, aku melihatmu
26 bab 26 luka yang samar.
27 bab 27.marah
28 bab 28. Menyingkirkan seseorang yang merepotkan
29 bab 29 luka Hartadraja
30 bab 30 musuh dalam selimut
31 bab 31 orang bawahan jangan bertingkah
32 bab 32. bersama aku itu jawabannya
33 bab 33 ada yang senang, kesal, dan sedih
34 bab 34. sang penerus
35 bab 35. lebih dewasa, lebih tahu
36 bab 36. jangan lewati batasan mu
37 bab 37 Sinyal Berperang
38 bab 38. Atur Siasat
39 bab 39 terungkap
40 bab 40. Kotak Pandora
41 bab 41. titik terang
42 bab 42. Permulaan Pergerakan
43 bab 43. awal pergerakan
44 bab 44. Dengan Mu
45 bab 45. Ungkapan
46 bab 46. perang cinta.
47 bab 47 RaHasiYa dan cinta
48 bab 48. Berdamai dengan Hati
49 bab 49. Kekesalan Zayin
50 bab 50. Seharusnya Bersikap
51 baba 51. cerita cinta
52 Bab 52. Api Dibalas Dengan Air
53 bab 53. cerita cinta Atma Madina
54 bab 54. kesal dan peringatan
55 bab 55. Penegasan
56 bab 56 Gadis ku
57 bab 57. Mempersiapkan Amunisi.
58 bab 58. Kecewa
59 bab 59. Pernikahan
60 bab 60. Intermezzo
61 bab 61. Guardian Angel.
62 bab 62. Skandal
63 bab 63 Skandal (2)
64 bab 64. Sisi lain Zayin.
65 bab 65. para emak back to campus
66 bab 66. Awal Kehancuran.
67 bab 67. Pelan Tapi Pasti.
68 bab 68. Kemarahan
69 bab 69. Surat Alfaska
70 bab 70. Mendung, Tapi Bukan Awan.
71 bab 71. Pergi...
72 72. Typo Dalam Duka Its Okey
73 73. Hito dan Zahra
74 Bab 7. Unstopble
75 bab 75. Pulang
76 bab 76. Kembali.
77 bab 77. Permulaan Eksekusi Aloya.
78 Bab 78. Terlalu Tenang
79 bab 79. Berakhir...
80 bab 80. Serangan Brotosedjo
81 Bab 81 Serangan Serempak Brotosedjo.
82 bab 82 akhir cerita penyerangan
83 bab 83. Dimulainya Derita Brotosedjo
84 bab 84. Luka Tak Nampak
85 bab 85. Adu Strategi
86 Bab 86. Teror.
87 Bab 87. Drama Keluarga
88 Bab 88. Tamara
89 Bab 89. Salah Culik
90 bab 90
91 Bab 91.
92 Bab 92. Membersihkan Sampah.
93 Bab 93. Kembalinya Target.
94 Bab 94. Membidik Target.
95 Bab 95. Kenekatan Musuh
96 Bab 96. Peringatan.
97 Bab 97. Saatnya Gonzalez.
98 Bab 98. Titik awal kesalahan Guadalupe.
99 Bab 99. Salam Dari Mumtaz
100 Bab 100. Cassandra korbannya.
101 Bab 101. Permulaan Untuk Gonzalez.
102 Bab 102. RIP FOR HITO HARTADRAJA
103 Bab 103. Zahra Tumbang
104 Bab 104. Keegoisan
105 Bab 105. Ultimatum Seorang Alfaska.
106 Bab 106. Kabut.
107 Bab. 107. Aku Masih Padamu.
108 Bab 108 Mulai Bergerak Untuk Cassandra.
109 Bab 109. Permohonan Ibnu.
110 Bab 110. Mencari Ikatan Hati
111 111. Selangkah Lebih Dekat.
112 Bab 112. Untuk Mu Estelle Veronika
113 Bab. 113. Sentilan Untuk Gonzalez.
114 Bab 114. Cemilan Untuk Gonzalez.
115 Bab 115. Cara Mengatasi Kegalauan ala Saudara Lelaki.
116 Bab 116. Hari Buruk Gonzales
117 Bab 117 Keputusan Alfaska.
118 Bab 118. Hari Terburuk Bagi Semuanya.
119 Bab 119. Runtuhnya Kesombongan Sandra.
120 Bab 120. Penyelamatan Belinda.
121 Bab 121. Akhirnya..Bertunangan..
122 Bab 121. Efek Tunangan
123 Bab 123. Penculokan di Tahun Baru
124 Bab 124. Duka Fatio.
125 125. Duka petinggi RaHasiYa.
126 bab 126. Guardian Agel Zahra.
127 Bab 127, Malam Menegangkan!!
128 Bab 128. Mengamati pergerakan.
129 Bab 129. Mencari Strategi
130 Bab 130. Mencari...
131 Bab 131. Menemukan...
132 132. Membersihkan Gonzalez
133 Bab 133. Mengantar Pergi...
134 Bab 134. Malam Menghebohkan
135 Bab 135. Menyusun Strategi...
136 Bab 136. Lebih Dekat...
137 Bab 137. Ikatan Bathin,.
138 Bab 138. Tragedi Toilet
139 Bab 139. Akhirnya terselamatkan.
140 bab 140. Mengevakuasi Zahra
141 141. Kepulangan Zahra.
142 Bab 142, Dari Hati Ke Hati
143 Bab 143, Luka Hati Zahra.
144 Bab 144. Pesta Untuk Ibnu Dan Zahra
145 Bab 145. Curahan Hati
146 bab 146. Tangisan Untuk Atma Madina.
147 147. Satu Untuk Atma Madina.
148 bab 148. Hadiah Untuk Atma Madina
149 Bab 149. Putar Keadaan Untuk Navarro.
150 bab 150. Romli VS Atma Madina.
151 151. Navarro vs Hartadraja vs Gurman.
152 152. Derita Navarro VS Kebahagiaan Gurman.
153 153 kejanggalan Mumtaz
154 154. Official Status Petinggi RaHasiYa
155 155. Menyingkap Masa Lalu Ibnu.
156 156. Kemarahan Mumtaz.
157 157. Sayang Untuk Mumtaz
158 158. Kebahagiaan Hito dan Zahra.
159 159. Kemelut Skandal Petinggi RaHasiYa
160 160. Mengumpulkan Puzzle Masa Lalu
161 161. Zayin, sang kepala Keluarga
162 162. Pembalasan Ala Zayin (1)
163 163. Pembalasan Ala Zayin (2)
164 164. Sekilas tentang Zayin.
165 166. Team Zayin vs Team Alfaska
166 166. Alasan dan Sikap Zayin.
167 167. Melindungi ala Zayin.
168 168. Perlindungan yang Terbaik ala Para Abang.
169 169. Penuntasan Pembalasan Untuk Sang Bungsu.
170 170. Tidak Perlu Menyimpan Dendam.
171 171, Sabotase.
172 172. Malam yang Mencekam.
173 173.Malam yang Mengejutkan
174 174.Duka Atma Madina
175 175. Nasib Para Pelaku.
176 176. Adios...
177 177. Penyesalan.
178 178. Skandal Mumtaz.
179 179. Strategi Ala Mumtaz...
180 180. Setidaknya Satu Orang telah Lenyap.
181 181. Kekecewaan Zayin.
182 182. Romantisme ala Cintanya Mumtaz.
183 183. Ditengah Duka.
184 184. Penangkapan Mumtaz.
185 185. Kepingan Puzzle
186 186. Tantangan..Apa Kau Berani?"
187 187. Terhenti Sebelum Berlanjut.
188 188. Malam Yang Menegangkan.
189 189. Hujan Serangan..
190 190. Pelan Tapi Pasti
191 191. Pagi Yang Sibuk
192 192.
193 193. Tumbal Navarro
194 194. Penguasa Sesungguhnya...
195 195.Kala Pemuda Bergerak.
196 196. Kekuatan dan Kekuasaan Pemuda.
197 197. Navarro Berulah...
198 198. Mateo dijadikan Tumbal...
199 199. Penyelamatan Para Bocil
200 200. Kerja sama...
201 201.
202 202. Drama Cinta di Kampus.
203 203.
204 204. Sang Aktor Utama Mulai Beraksi.
205 205. Nasib Ergi
206 206.Mencoba Memegang Kendali.
207 207. Dua Kubu.
208 208. Sekali Menembak dua Burung Terbidik.
209 209. Duka Janu
210 210. Kepingan Ingatan.
211 211. Sedikit Sentuhan Ala Ibnu.
212 promosi
213 212. Akhir Para Wanita Jahat.
214 213. Kebodohan Bara.
215 214
216 215. Awal Dendam Ibnu.
217 216. Kemarahan Ibnu.
218 217. Karma Brotosedjo
219 218. Bubarnya Persahabatan.
220 219.
221 220. Aksi Zayin.
222 221. Keputusan Zayin.
223 222
224 223. Drama Adelia dan Zayin.
225 224. Suasana Hangat.
226 225. Drama Keluarga.
227 226
228 227. Adu Operasi Lapangan.
229 228. Polemik Navarro.
230 229. Gamang
231 230.
232 231.
233 232
234 233
235 234
236 234
237 236
238 237
239 238. Tertembak.
240 239
241 240
242 241
243 242
244 243
245 244. Eksekusi ala Ibnu.
246 245
247 246
248 247
249 248. Situasi yang membingungkan.
250 249. Strategi Mengambil Hati Ala Adelia.
251 250. Perkara Usia.
252 251. Kondisi Sesungguhnya Mumtaz.
253 252. Sinar Terang.
254 253. Tetap Melindungi.
255 254. Perasaan Mumtaz.
256 255. Kangen Mama.
257 256
258 257
259 258. Finish
Episodes

Updated 259 Episodes

1
bab 1
2
bab 2 Duka
3
bab 3 berte
4
bab 4 menata diri setelah kepergian
5
bab 5 sesal
6
bab 6 maaf
7
bab 7. kembali pulang
8
bab 8 hari pertama, hari kehancuran
9
bab 9 menunjukan sedikit jati diri
10
bab 10 perusak tawuran
11
bab 11 tranding ; aneh tapi kereeeeennn
12
bab 12 suka?
13
bab 13. pelindung
14
bab 14. strategi Tanura
15
bab 15 melindungi
16
bab 16 pensi
17
bab 17. cinta atau dendam
18
bab 18 terbongkar
19
bab 19. lagi - lagi berulah
20
bab 20 terdepak
21
bab 21 berakhir sebelum memulai
22
bab 22 publish pacaran
23
bab 23. Zahra VS Sivia
24
bab 24. perang dingin dalam cinta
25
25 kemanapun kau pergi, aku melihatmu
26
bab 26 luka yang samar.
27
bab 27.marah
28
bab 28. Menyingkirkan seseorang yang merepotkan
29
bab 29 luka Hartadraja
30
bab 30 musuh dalam selimut
31
bab 31 orang bawahan jangan bertingkah
32
bab 32. bersama aku itu jawabannya
33
bab 33 ada yang senang, kesal, dan sedih
34
bab 34. sang penerus
35
bab 35. lebih dewasa, lebih tahu
36
bab 36. jangan lewati batasan mu
37
bab 37 Sinyal Berperang
38
bab 38. Atur Siasat
39
bab 39 terungkap
40
bab 40. Kotak Pandora
41
bab 41. titik terang
42
bab 42. Permulaan Pergerakan
43
bab 43. awal pergerakan
44
bab 44. Dengan Mu
45
bab 45. Ungkapan
46
bab 46. perang cinta.
47
bab 47 RaHasiYa dan cinta
48
bab 48. Berdamai dengan Hati
49
bab 49. Kekesalan Zayin
50
bab 50. Seharusnya Bersikap
51
baba 51. cerita cinta
52
Bab 52. Api Dibalas Dengan Air
53
bab 53. cerita cinta Atma Madina
54
bab 54. kesal dan peringatan
55
bab 55. Penegasan
56
bab 56 Gadis ku
57
bab 57. Mempersiapkan Amunisi.
58
bab 58. Kecewa
59
bab 59. Pernikahan
60
bab 60. Intermezzo
61
bab 61. Guardian Angel.
62
bab 62. Skandal
63
bab 63 Skandal (2)
64
bab 64. Sisi lain Zayin.
65
bab 65. para emak back to campus
66
bab 66. Awal Kehancuran.
67
bab 67. Pelan Tapi Pasti.
68
bab 68. Kemarahan
69
bab 69. Surat Alfaska
70
bab 70. Mendung, Tapi Bukan Awan.
71
bab 71. Pergi...
72
72. Typo Dalam Duka Its Okey
73
73. Hito dan Zahra
74
Bab 7. Unstopble
75
bab 75. Pulang
76
bab 76. Kembali.
77
bab 77. Permulaan Eksekusi Aloya.
78
Bab 78. Terlalu Tenang
79
bab 79. Berakhir...
80
bab 80. Serangan Brotosedjo
81
Bab 81 Serangan Serempak Brotosedjo.
82
bab 82 akhir cerita penyerangan
83
bab 83. Dimulainya Derita Brotosedjo
84
bab 84. Luka Tak Nampak
85
bab 85. Adu Strategi
86
Bab 86. Teror.
87
Bab 87. Drama Keluarga
88
Bab 88. Tamara
89
Bab 89. Salah Culik
90
bab 90
91
Bab 91.
92
Bab 92. Membersihkan Sampah.
93
Bab 93. Kembalinya Target.
94
Bab 94. Membidik Target.
95
Bab 95. Kenekatan Musuh
96
Bab 96. Peringatan.
97
Bab 97. Saatnya Gonzalez.
98
Bab 98. Titik awal kesalahan Guadalupe.
99
Bab 99. Salam Dari Mumtaz
100
Bab 100. Cassandra korbannya.
101
Bab 101. Permulaan Untuk Gonzalez.
102
Bab 102. RIP FOR HITO HARTADRAJA
103
Bab 103. Zahra Tumbang
104
Bab 104. Keegoisan
105
Bab 105. Ultimatum Seorang Alfaska.
106
Bab 106. Kabut.
107
Bab. 107. Aku Masih Padamu.
108
Bab 108 Mulai Bergerak Untuk Cassandra.
109
Bab 109. Permohonan Ibnu.
110
Bab 110. Mencari Ikatan Hati
111
111. Selangkah Lebih Dekat.
112
Bab 112. Untuk Mu Estelle Veronika
113
Bab. 113. Sentilan Untuk Gonzalez.
114
Bab 114. Cemilan Untuk Gonzalez.
115
Bab 115. Cara Mengatasi Kegalauan ala Saudara Lelaki.
116
Bab 116. Hari Buruk Gonzales
117
Bab 117 Keputusan Alfaska.
118
Bab 118. Hari Terburuk Bagi Semuanya.
119
Bab 119. Runtuhnya Kesombongan Sandra.
120
Bab 120. Penyelamatan Belinda.
121
Bab 121. Akhirnya..Bertunangan..
122
Bab 121. Efek Tunangan
123
Bab 123. Penculokan di Tahun Baru
124
Bab 124. Duka Fatio.
125
125. Duka petinggi RaHasiYa.
126
bab 126. Guardian Agel Zahra.
127
Bab 127, Malam Menegangkan!!
128
Bab 128. Mengamati pergerakan.
129
Bab 129. Mencari Strategi
130
Bab 130. Mencari...
131
Bab 131. Menemukan...
132
132. Membersihkan Gonzalez
133
Bab 133. Mengantar Pergi...
134
Bab 134. Malam Menghebohkan
135
Bab 135. Menyusun Strategi...
136
Bab 136. Lebih Dekat...
137
Bab 137. Ikatan Bathin,.
138
Bab 138. Tragedi Toilet
139
Bab 139. Akhirnya terselamatkan.
140
bab 140. Mengevakuasi Zahra
141
141. Kepulangan Zahra.
142
Bab 142, Dari Hati Ke Hati
143
Bab 143, Luka Hati Zahra.
144
Bab 144. Pesta Untuk Ibnu Dan Zahra
145
Bab 145. Curahan Hati
146
bab 146. Tangisan Untuk Atma Madina.
147
147. Satu Untuk Atma Madina.
148
bab 148. Hadiah Untuk Atma Madina
149
Bab 149. Putar Keadaan Untuk Navarro.
150
bab 150. Romli VS Atma Madina.
151
151. Navarro vs Hartadraja vs Gurman.
152
152. Derita Navarro VS Kebahagiaan Gurman.
153
153 kejanggalan Mumtaz
154
154. Official Status Petinggi RaHasiYa
155
155. Menyingkap Masa Lalu Ibnu.
156
156. Kemarahan Mumtaz.
157
157. Sayang Untuk Mumtaz
158
158. Kebahagiaan Hito dan Zahra.
159
159. Kemelut Skandal Petinggi RaHasiYa
160
160. Mengumpulkan Puzzle Masa Lalu
161
161. Zayin, sang kepala Keluarga
162
162. Pembalasan Ala Zayin (1)
163
163. Pembalasan Ala Zayin (2)
164
164. Sekilas tentang Zayin.
165
166. Team Zayin vs Team Alfaska
166
166. Alasan dan Sikap Zayin.
167
167. Melindungi ala Zayin.
168
168. Perlindungan yang Terbaik ala Para Abang.
169
169. Penuntasan Pembalasan Untuk Sang Bungsu.
170
170. Tidak Perlu Menyimpan Dendam.
171
171, Sabotase.
172
172. Malam yang Mencekam.
173
173.Malam yang Mengejutkan
174
174.Duka Atma Madina
175
175. Nasib Para Pelaku.
176
176. Adios...
177
177. Penyesalan.
178
178. Skandal Mumtaz.
179
179. Strategi Ala Mumtaz...
180
180. Setidaknya Satu Orang telah Lenyap.
181
181. Kekecewaan Zayin.
182
182. Romantisme ala Cintanya Mumtaz.
183
183. Ditengah Duka.
184
184. Penangkapan Mumtaz.
185
185. Kepingan Puzzle
186
186. Tantangan..Apa Kau Berani?"
187
187. Terhenti Sebelum Berlanjut.
188
188. Malam Yang Menegangkan.
189
189. Hujan Serangan..
190
190. Pelan Tapi Pasti
191
191. Pagi Yang Sibuk
192
192.
193
193. Tumbal Navarro
194
194. Penguasa Sesungguhnya...
195
195.Kala Pemuda Bergerak.
196
196. Kekuatan dan Kekuasaan Pemuda.
197
197. Navarro Berulah...
198
198. Mateo dijadikan Tumbal...
199
199. Penyelamatan Para Bocil
200
200. Kerja sama...
201
201.
202
202. Drama Cinta di Kampus.
203
203.
204
204. Sang Aktor Utama Mulai Beraksi.
205
205. Nasib Ergi
206
206.Mencoba Memegang Kendali.
207
207. Dua Kubu.
208
208. Sekali Menembak dua Burung Terbidik.
209
209. Duka Janu
210
210. Kepingan Ingatan.
211
211. Sedikit Sentuhan Ala Ibnu.
212
promosi
213
212. Akhir Para Wanita Jahat.
214
213. Kebodohan Bara.
215
214
216
215. Awal Dendam Ibnu.
217
216. Kemarahan Ibnu.
218
217. Karma Brotosedjo
219
218. Bubarnya Persahabatan.
220
219.
221
220. Aksi Zayin.
222
221. Keputusan Zayin.
223
222
224
223. Drama Adelia dan Zayin.
225
224. Suasana Hangat.
226
225. Drama Keluarga.
227
226
228
227. Adu Operasi Lapangan.
229
228. Polemik Navarro.
230
229. Gamang
231
230.
232
231.
233
232
234
233
235
234
236
234
237
236
238
237
239
238. Tertembak.
240
239
241
240
242
241
243
242
244
243
245
244. Eksekusi ala Ibnu.
246
245
247
246
248
247
249
248. Situasi yang membingungkan.
250
249. Strategi Mengambil Hati Ala Adelia.
251
250. Perkara Usia.
252
251. Kondisi Sesungguhnya Mumtaz.
253
252. Sinar Terang.
254
253. Tetap Melindungi.
255
254. Perasaan Mumtaz.
256
255. Kangen Mama.
257
256
258
257
259
258. Finish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!