Jleb!
Kalimat terakhir sang Papa menusuk tajam, tepat di bagian jantungnya berada. Ayo Yutaaaa, pakek otak lo yang pintar itu untuk berpikir. Gimana caranya menolak perjodohan ini dengan kemenangan telak kepadamu. Ayo berpikir, wahai otak pintar ku. Batin Yuta dalam hati. Ia harus memutar otak untuk berfikir cepat dan tepat sasaran.
"Itu sudah tidak mungkin Pa! Karena Yuta sudah tidak virgin lagi!" ucap Yuta dengan sedikit keraguan. Ia terpaksa harus berbohong pada Papanya.
Papa Arjun dan Mama Dina, telinganya bagai tersambar petir di malam yang tenang dan dingin seperti sekarang. Ketika mendengar jawaban yang di lontarkan oleh putri sulungnya itu. Mereka tidak menyangka, bila pergaulan Yuta terlalu bebas di belakang pengawasan sang Papa yang terbilang ketat.
"Apa yang kamu katakan, Yuta!" sarkas Papa Arjun seraya memegang dada, seolah-olah jantungnya mau copot. Wajah Papa Arjun memerah, menahan amarah pada Yuta.
Yuta sedikit takut. Karena ini pertama kalinya ia melihat wajah Papa Arjun yang memerah menahan amarah seperti itu. Serta suara bentakan yang hampir tidak pernah ia dengar. Namun, ia berusaha memberanikan diri agar terbebas dari perjodohan yang tidak masuk akal ini.
"Itu benar adanya, Pa! Yuta memang sudah pernah melakukan itu, tepat di hari pertama Yuta kuliah di sini," ucap Yuta dengan tegas. Ia berusaha tidak menampilkan kegugupan di depan Papa Arjun, agar Papa Arjun percaya dengan semua yang ia ucapkan.
"Siapa dia?" tanya Papa Arjun dengan suara tertahan. Mama Dina pun menggenggam pergelangan tangan suaminya, untuk mencoba menenangkannya.
"Kakak senior Yuta, Pa," jawab Yuta cepat. Habis dah gue. Kenapa pakek bilang sama Kakak senior? Gue harus cari siapa yang mau jadi korban untuk pacar boongan. Yuta memukul pelan mulutnya yang nyerocos tanpa di saring terlebih dahulu.
Sedangkan, Papa Arjun tidak bisa menahan rasa sakit yang bersarang di kepala. Ia memijat pelipis yang terasa sakit, sambil menggeleng tidak percaya. Lalu ia menatap sang istri, memberi isyarat pada istrinya untuk menyidang Yuta.
"Apa kamu bisa membawanya ke sini, Sayang?" tanya Mama Dina dengan nada lembut. Meskipun ia juga ikut tersulut emosi, namun Mama Dina masih bisa mengontrol dengan aman.
"Kapan Ma?" tanya Yuta lirih. Ia kehabisan ide untuk mencari jalan keluar dari jurang yang telah ia gali.
"Besok hari sabtu, Kamu bawa dia ke sini. Mama ingin berkenalan sekaligus meminta dia untuk bertanggung jawab pada putri Mama," ujar Mama Dina tegas. Ia ingin mengambil tindakan yang tepat, sebelum semuanya terlambat.
Yuta semakin kicep, saat mendengar penuturan dari Mama Dina. Dirinya sekarang benar-benar berada di ujung tebing, dan bersiap untuk terjun bebas menyusuri terjalnya bebatuan yang berada di bawah sana. Ia harus mencari ide lagi, untuk mengulur waktu hingga ia mendapat calon korban. Korban untuk di jadikan suami sewaan atau bayaran.
"Baik, Ma. Akan Yuta sampaikan ke dia," ucap Yuta sedikit ragu. Karena ia tidak tahu, siapa yang akan di ajak ke rumah.
Kemudian Yuta pamit masuk kedalam kamar, meninggalkan orang tuanya yang terlihat masih syok dengan apa yang telah ia sampaikan. Terutama sang Papa, masih terlihat di wajahnya semburat amarah yang belum padam.
"Kita harus minta maaf pada Ginanjar, Ma. Aku sudah mengingkari janji yang kita sepakati dulu," ucap Papa Arjun sepeninggal Yuta. Ia merasa bersalah kepada teman di kampungnya itu.
"Iya, Pa. Kita hanya bisa berencana, namun tetaplah sang Khalik yang memutuskannya, Pa. Kita hanya bisa mengikuti alur yang sudah di gariskan buat putri sulung kita. Semoga saja Yuta tidak hamil, agar tetap bisa meneruskan kuliah meskipun kita nikahkan kelak," Mama Dina mencoba meredakan amarah yang menyelimuti hati Papa Arjun.
Sebenarnya, Mama Dina juga merasa marah dan juga kecewa pada Yuta. Namun, mau bagaimana lagi bila itu semua sudah terlanjur. Dia marah pun juga akan percuma. Nasi sudah menjadi bubur.
Jangan lupa, like bila kalian suka cerita yang aku tulis🤧
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
anna
/Scream//Scream//Scream//Scream//Scream/
2025-04-19
0
bhunshin
yutaaaaaa/Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
2024-06-29
0
Katherina Ajawaila
yuta kayanya kabualan ya thour
2024-03-12
0