"Bagaimana keadaan Mall kita hari ini." tanya Bening pada assistennya.
"Penjualan hari ini lumayan bagus hanya saja ada beberapa masalah dengan para distributor. Mereka ingin menarik sebagian produk mereka karena..." Desi ragu untuk menjawabnya.
"Kenapa engkau berhenti...karena apa?" suara bening mulai meninggi.
"Karena mereka susah untuk mendapatkan pembayaran yang semestinya mereka dapatkan."
"Bagaimana bisa bukankah keuangan kita baik baik saja. ..lalu bagaimana bisa kita tidak membayar barang mereka dengan semestinya."
"Ada masalah keuangan direktur. Terjadi selisih yang besar antara pemasukan dan pengeluaran kita. Ada oknum yang berusaha untuk membuat kekacauan di sistim komputer kita dia mengacak acak semua program kita."
"Sejak kapan masalah ini ada....?"
"Semenjak kemarin direktur..." kata Desi gemetar melihat mata bening yang biasanya cantik kini memerah karena marah. Benar saja satu sedetik kemudian
Brakkk....
"Dan kau baru memberitahuku hari ini."
"Maaf direktur...kata manager dia sedang berusaha untuk mengendalikan keadaan dan menyuruh tim IT kita untuk memperbaikinya."
"Siapkan rapat sepuluh menit lagi, semua jajaran direksi dan manager serta staf keuangan harus menghadirinya."
Setelah melakukan rapat selama berjam jam, dan mendengar adu pendapat dari setiap orang kepala Bening terasa mau pecah.
"Ini sudah sore dan keadaan belum bisa dikendalikan dengan baik. Kita tunda dulu pembayaran kepada pihak distributor 2 hari ini sembari memperbaiki sistem komputer kita. Rapat hari ini saya tutup kita akan melanjutkannya besok. Saya harap tim IT kita bisa secepatnya membereskan masalah ini dengan baik."
Bening kembali ke ruangannya dan disana sudah ada seorang lelaki tampan dengan seribu pesona dimatanya. "Kau kelihatan kacau direktur Bening?"
"Ada sedikit masalah yang belum terselesaikan dan ini menguras tenagaku."
"Yah...seharusnya kau mempunyai seorang pendamping yang berkompeten, menolongmu disetiap kau membutuhkannya."
Bening kemudian teringat Bayu lelaki yang menjadi suaminya itu hanya seorang pelayan dirumahnya, dia sendiri hanya bisa mencuci mobil dan mengepel lantai,keahlian yang tidak pantas untuk dibanggakan sama sekali. Memalukan.
"Kudengar kau sudah menikah tapi kau tidak pernah mengenalkannya pada khalayak umum siapa suamimu."
Bening membuang mukanya tidak suka berbicara tentang suaminya yang seorang pengangguran tidak berguna. Alex yang melihatnya menyeringai senang. Dia melihat kejanggalan pada diri Bening.
"Aku sebenarnya datang kemari untuk membicarakan tentang kerja sama yang akan kita buat, tapi kelihatannya kau sedang tidak baik hari ini. Bagaimana jika besok malam aku mengajakmu untuk makan malam bersamaku."
"Baiklah aku akan datang."
"Kalau begitu aku pergi dulu, have a nice day honey." kata Alex sambil mengerlingkan matanya. Kerlingan yang akan membuat orang gila dan terjatuh.
Alex adalah orang yang telah lama mengejar ngejar Bening hanya saja Bening terlebih dahulu dijodohkan oleh kakeknya dengan semena mena.
Bening kembali kerumah dengan rasa lelah lahir dan batin tidak mudah bagi dirinya untuk menghadapi ini sendiri saat ini dia merasa rapuh butuh tempat untuk bersandar.
"Direktur Bening telah tiba...aku sudah membuatkan sop ayam panas dan berbagai masakan untuk hari ini. Aku harap kau akan menyukainya...aku khusus membuatkannya untukmu..." Empat kata terakhir yang diucapkan oleh Bayu kembali membuat perutnya mual.
Pria ini sering kali merayu atau menjilat untuk mendapatkan secercah perhatian dari Beming tapi Bening selalu melihatnya sebelah mata saja.
"Kau ingin langsung makan atau mau membersihkan diri dulu,"
"Seharian ini aku lelah dan belum makan apapun, sebaiknya aku makan saja terlebih dahulu."
Bayu menarik satu alisnya keatas. Apa yang terjadi dengan istrinya tercinta masalah apa yang membuatnya berfikir keras sehingga tidak makan seharian.
Bayu melayani Bening dengan baik layaknya seorang istri dalam drama Bollywood yang melayani suaminya.
"Sop ini akan memberikan rasa rileks ketika kau memakannya." kata Bayu sambil menuangkan seciduk sop hangat ke mangkuk kecil milik Bening.
Bening makan dengan perasaan hangat untuk saat ini masakan Bayu yang enak membuat perasaannya sedikit rileks tidak tegang seperti tadi.
Setelah makan Bening duduk di sofa ruang tengah.
"Apakah kau akan mandi ...jika iya aku akan menyiapkan air hangat untukmu mandi."
"Aku akan tidur saja...kepalaku terasa pening dan leherku pegal semua. Sepertinya aku butuh seorang tukang pijit." kata Bening sambil memutar kepalanya ke kiri dan ke kanan.
"Tidurlah disofa itu biar aku menggosoknya dengan minyak kayu putih untuk mengurangu pegalnya."
"Kau tidak akan berbuat macam macam kan?".
"Apakah selama ini aku pernah berbuat macam macam padamu ? Biarkan kali ini aku membantumu."
Kenapa tiba tiba perkataan Bayu seolah menghipnotis dirinya. Bening lalu tidur tertelungkup di sofa panjang. Bayu mengambik ikat rambut dan mengikat asal rambut Bening.
Leher jenjang Bening yang indah terlihat nyata sekarang. Membuat Bayu tersenyum licik, ini yang diharapkannya selama dua bulan ini. Menyentuh kulit indah mulus dan putih milik Bening.
Bayu mulai mengusap pelan leher Bening mengurutnya dengan baik sehingga membuat Bening rileks tanpa sadar resleting mulai diturunkan dan Bayu mulai memijat punggung Bening dengan lembut tapi memberikan penekanan yang pas pada urat urat sehingga Bening lama lama tertidur nyenyak tidak merasakan lagi apa yang Bayu lakukan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
good job thor lanjutkan
2023-05-20
0
Audrey Chanel
seru...kt2 om wirya bikin nek ya
2023-02-09
0
Zidni Wayau
bagus skali-kali cowoknya orang biasa ga harus CEO"Mulu😏😏
2021-12-30
1